Anda di halaman 1dari 3

STIKES WILLIAM BOOTH

Jl. Cimanuk No : 20
SURABAYA
UJIAN FORMATIF III
MATA KULIAH : KEPERAWATAN GERONTIK
SASARAN : MAHASISWA ALIH JENJANG
WAKTU : 14.00-15.30
DOSEN : Ethyca Sari S.Kep.Ns.M.Kes

Nama : Adi Syah Putra


NIM : 2020.05.001
Jawaban :
1) Olahraga adalah aktifitas fisik yang terencana dan terstruktur, melibatkan gerakan tubuh
berulang yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
Manfaat olah raga adalah meningkatkan kekuatan jantung sehingga sirkulasi darah
meningkat, menurunkan tekanan darah, meningkatkan keseimbangan dan koordinasi,
mencegah jatuh & fraktur, memperkuat sistem imunitas, meningkatkan endorphin zat
kimia di otak menurunkan nyeri sehingga perasaan tenang & semangat hidup meningkat,
mencegah obesitas, Mengurangi kecemasan dan depresi, kepercayaan diri lebih tinggi,
menurunkan risiko terjadinya penyakit kencing manis, hipertensi dan jantung,
memfasilitasi pemenuhan kebutuhan tidur, mengurangi konstipasi, meningkatkan
kekuatan tulang, otot dan fleksibilitas.
Kebugaran jasmani pada lansia adalah
2) - Sejak usia dini hingga usia lanjut olahraga dianjurkan minimal 30 menit. Menggunakan
perlengkapan olahraga yang sesuai. Dilakukan secara bertahap mulai dari pemanasan 5-
10 menit dan diiikuti pendinginan 5 menit.
- Pilihlah olahraga yang digemari, aman, mudah dan sesuai dengan kondisi fisik dan
gerak yang dilakukan
- Lakukan pengukuran dengan nadi setiap hari akhir pelatihan dengan tujuan menilai
apakahtarget denyut nadi tercapai atau tidak.
- Untuk mencapai hasil optimal, olahraga perlu dilakukan minimal 3 kali seminggu.
3) Latihan senam aerobik (berjalan, berenang, senam), latihan penguatan otot dan latihan
keseimbangan untuk membantu mempertahankan rentang gerak sendi (ROM)
4) –
5) Pelupa, Sulit menyelesaikan masalah, Sulit melakukan tugas biasa, Bingung dengan
waktu dan tempat, Sulit memahami informasi visual, Masalah dalam berbicara dan
menulis, Salah meletakkan barang, Tidak memperhatikan diri, Menarik diri dan
Perubahan perilaku atau kepribadian.
6) Klasifikasi Lansia
Menurut Depkes RI (2013) klasifikasi lansia terdiri dari :
1) Pra lansia yaitu seorang yang berusia antara 45-59 tahun.
2) Lansia ialah seorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
3) Lansia risiko tinggi ialah seorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan.
4) Lansia potensial adalah lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan kegiatan
yang dapat menghasilkan barang atau jasa.
5) Lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga
hidupnya bergantung pada bantuan oranglain.
7) - Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis (degenerasi neuron
ireversibel) ditandai dengan hilang ingatan atau memori, hilang konsentrsi, tidak mampu
menginterpretasikan stimulasi dan menilai realitas dengan akurat.
- Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan persepsi, transmisi atau
integrasi sensori (penyakit neurologis, tidak mampu berkomunikasi, gangguan tidur,
nyeri) ditandai dengan cemas, apatis, gelisah, halusinasi.
- Defisit perawatan diri berhubungan dengan intoleransi aktivitas, menurunnya daya
tahan dan kekuatan ditandai dengan penurunan kemampuan melakukan aktivitas
sehari-hari.
8) Lobus temoralis.
Menangkap informasi dari organ pendengaran sehingga berkaitan dengan
kemampuan mendengar, berbicara dan ingatan. Hipocampus yang bertanggung jawab
terhadap memori terletak di lobus ini. Lobus termporalis juga terhubung dengan kelenjar
pituari yang berfungsi mengatur hormon yang mengendalikan perkembangan seksual,
kemampuan melawan penyakit, mengatasi stress dan kemampuan pertumbuhan otot dan
tulang.
Lobus Frontalis
Kemampuan perencanaan, emosi, kreativitas, penilaian dan pemecahan masalah.
Lobus frontalis dibagi lagi menjadi korteks prefrontal, area premotor, area motor (untuk
pergerakan).
Lobus Occipitalis
Kemampuan penglihatan dan pengenalan objek. Retina mata mengirimkan hasil
pengindraannya ke lobus ini untuk ditafsirkan sebagai sebuah gambar.
Lobus Parietalis
Bagian ini bertanggung jawab atas persepsi dan rangsangan, mulai dari suhu, rasa,
tekanan dan rasa sakit. Beberapa fungsi bahasa juga dikendalikan oleh lobus parietalis.
Lobus ini merupakan rumah bagi korteks somatosensori yang berfungsi memproses
stimulus dari indra dan meresponnya.
9) 1.Kembangkan lingkungan yang mendukung dan hubungan klienperawat yang
terapeutik.
2. Pertahankan lingkungan yang menyenangkan dan tenang.
3. Gunakan suara yang agak rendah dan berbicara dengan perlahan pada klien.
4. Ajak lansia berkomunikasi, agar tetap dapat mengingat, menghitung, memutuskan
Sesuatu
5. Membantu lansia menuliskan beberapa hal penting untuk diingat dan menempelkan
ditempat yang mudah dilihat dengan tulisan yang mudah dibaca dan jika perlu ditambah
gambar untuk membantu memudahkan lansia mengingat sesuatu (contoh: jadwal harian,
tempat menyimpan dokumen penting, kotak obat dll)
10) Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko demensia, yaitu pertambahan usia, adanya
riwayat demensia dalam keluarga, serta gaya hidup yang tidak baik, seperti pola makan
tidak sehat, tidak rutin berolahraga, merokok, dan kecanduan alkohol.

Anda mungkin juga menyukai