Contoh Kuosioner 1 PDF
Contoh Kuosioner 1 PDF
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
Oleh :
Ismi Dzalva Alfiah
NIM: 1111101000057
0
i
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PROMOSI KESEHATAN
Skripsi, Juli 2015
Ismi Dzalva Alfiah, NIM : 1111101000057
ABSTRAK
ii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
PUBLIC HEATH STUDY PROGRAM
HEALTH PROMOTION
Undergraduate Thesis, July 2015
ABSTRACT
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PERSONAL DATA
PENDIDIKAN FORMAL
vi
KATA PENGANTAR
salam juga disampaikan kepada Rasulullah SAW, pembawa rahmat bagi semesta
alam.
1. Bapak Dr. Arif Sumantri, SKM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran
2. Ibu Fajar Ariyanti, M.Kes, Ph.D selaku Kepala Program Studi Kesehatan
3. Bapak Dr. M. Farid Hamzens, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
4. Ibu Raihana Nadra Al Kaff, SKM, M.MA., Ibu Yuli Amran, SKM, MKM.,
serta Ibu Febrina, SKM, M.Si selaku penguji skripsi yang telah memberikan
Jakarta Barat, Ibu drg. R. Dewi Satiasari S, MKM selaku Kepala Suku Dinas
Kota Administrasi Jakarta Barat, serta Bapak dr. Darus Sahmedi selaku
vii
Kepala Puskesmas Kecamatan Kalideres yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan penelitian.
6. Ummi dan Abi dengan segala keikhlasan dan kesabarannya yang selalu
baik moril maupun materil. Jazakumullah ahsanal jaza. Terima kasih pula
kepada kedua adikku, Farha dan Idan yang telah mendoakan, mendukung
7. 18 sahabatku tempat berbagi suka dan duka, Promkes 2011. Terima kasih
banyak atas segala dukungan dan doanya. Terima kasih atas kebersamaan
9. Serta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan skripsi ini. Hanya Allah yang dapat membalas segala
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan
tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari berbagai pihak agar skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
2.6.5 Keterampilan Terkait Kontrasepsi ..................................... 36
2.6.6 Dukungan Suami .................................................................. 36
2.6.7 Dukungan Teman ................................................................. 38
2.6.8 Dukungan Tenaga Kesehatan ............................................. 39
2.6.9 Dukungan Pemimpin dalam Komunitas ........................... 40
2.7 Kerangka Teori .............................................................................. 41
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan,
kontrasepsi di Indonesia sebesar 61% sudah melebihi rata rata ASEAN (58.1%).
Akan tetapi masih lebih rendah dibandingkan dengan Vietnam (78%), Kamboja
(79%) dan Thailand (80%). Padahal jumlah Wanita Usia Subur (WUS) tertinggi
tahun 2010 adalah 55,8% menurut hasil Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2012 yaitu 57,9% serta 59,7% pada hasil Riskesdas 2013.
1
2
tahun tergantung jenisnya. Alat kontrasepsi yang termasuk MKJP adalah jenis
susuk/ implan, Intra Uterine Device (IUD), Metode Operasi Pria (MOP) serta
2012, proporsi pengguna MKJP di Indonesia sejak tahun 1994 hingga tahun
Pada tahun 2012, total pengguna MKJP sebesar 10.6% sementara target
SDKI tahun 2012 diketahui penggunaan alat kontrasepsi non MKJP didominasi
oleh jenis suntik (32%) dan pil (14%). Kontrasepsi suntik dan pil memerlukan
kontrol bulanan untuk melakukan suntik ulang maupun untuk memperoleh pil
kontrasepsi jangka panjang. Hasil SDKI 2012 menunjukkan bahwa angka putus
pakai KB tertinggi yaitu pada pengguna kontrasepsi pil (40.7%) yang diikuti
jumlah penduduk tahun 2000 sebanyak 205,1 juta jiwa dan pada tahun 2010
sebanyak 237,6 juta jiwa. Artinya, selama 10 tahun terakhir Indonesia memiliki
3
pertumbuhan penduduk yang ingin dicapai pada tahun 2010 adalah 1.27%
(BKKBN, 2013a).
terlalu sering, dan terlalu tua untuk hamil) yang merupakan salah satu diantara
berbagai penyebab tidak langsung kematian ibu (Kemenkes, 2008). Target rasio
kematian ibu yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 102 per 100.000
Develpoment Goals (MDG) yang harus dicapai pada tahun 2015. Diketahui
bahwa rasio kematian ibu pada SDKI 2002-2003 adalah 307 kematian per
100.000 kelahiran hidup. Angka ini kemudian turun menjadi 228 kematian per
100.000 kelahiran hidup pada SDKI 2007. Namun angka tersebut kemudian
meningkat pada SDKI 2012 menjadi 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup
2010). Ke 10 Provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
kompleks adalah DKI Jakarta. Dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, DKI
Jakarta memiliki kepadatan penduduk tertinggi yaitu 14.440 orang per km²
sementara kepadatan penduduk di Indonesia hanya 124 orang per km² (BPS,
2010). Selain itu, berdasarkan hasil SDKI 2012 TFR Provinsi DKI Jakarta
meningkat dari 2.1 (SDKI 2007) menjadi 2,3 (BPS, etc, 2013).
Provinsi DKI Jakarta terdiri dari lima kota administrasi dan satu kabupaten.
terbanyak namun angka pengguna MKJP rendah (8,2%) adalah Jakarta Barat
(BKKBN, 2013b). Dalam Profil Kesehatan DKI Jakarta tahun 2012, total
penduduk Jakarta Barat adalah 23.9% dari seluruh penduduk DKI Jakarta.
memiliki penduduk terbanyak (17.31%) dengan jumlah bayi lahir hidup yang
tinggi (17.36%) pada tahun 2014 adalah Kecamatan Kalideres (Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Barat, 2014). Selain itu, berdasarkan hasil studi pendahuluan
pada laporan kantor KB Kota Administrasi Jakarta Barat tahun 2014, kecamatan
yang dilihat dari segi ketersediaan alat kontrasepsi dan ketersediaan tenaga yang
pelayanan MKJP yang mahal, adanya hambatan dukungan dari suami dalam
5
pemakaian MKJP, serta nilai yang timbul dari adanya sikap yang didasarkan
yang memiliki pengetahuan tinggi memiliki peluang sebesar 2.6 kali lebih besar
yang dilakukan oleh Purba (2009) menyatakan bahwa ada hubungan yang
dilakukan oleh Asih dan Hadriah (2009) menyatakan bahwa terdapat hubungan
1.2.Rumusan Masalah
penduduk kedua terbanyak dengan jumlah bayi lahir hidup tertinggi, namun
6
proporsi peserta KB aktif pengguna MKJP berada pada posisi yang rendah yaitu
sebagai berikut:
1.3.Pertanyaan Penelitian
2015?
Tahun 2015?
1.4.Tujuan Penelitian
1.5.Manfaat Penelitian
Juni 2015. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita akseptor KB. Dalam
penelitian ini memerlukan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
TINJAUAN PUSTAKA
jawab tentang:
10
11
dan anak;
reproduksi;
Tidak ada satupun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi
a. Aman
digunakan.
b. Berdaya guna
sifat yang ada pada alat kontrasepsi dan faktor daerah (desa/
kota).
dan MOP
a. Pil KB
Fakta: Kandungan dua hormon yang ada pada setiap butir pil
b. IUD
nyaman digunakan.
melahirkan.
rahim.
c. Implan
sepuluh tahun yang terdiri dari Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode
kontrasepsi bawah kulit dengan masa berlaku tiga tahun (BKKBN, 2011).
a. AKDR atau Intra Uterine Device (IUD) adalah alat kontrasepsi yang
(BKKBN, 2011).
uteri
bertemu
uterus
Keuntungan AKDR:
kehamilan)
380A)
3) Memberikan ASI
penyakit kelamin
menekan ovulasi.
5) Baik untuk wanita yang tidak ingin punya anak lagi tapi
3) Tumor/ keganasan
tindakan operasi kecil pada saluran vas differens pria. Aman bagi
2011):
bed)
yaitu:
pelayanan melalui:
MKJP
stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak
perilaku manusia adalah aktivitas manusia itu sendiri. Oleh karena itu,
(Notoatmodjo, 2007).
dari luar objek tersebut. Respon tersebut terbagi dalam dua macam yaitu:
dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh
tepat.
25
kebiasaan seseorang.
atau upaya yang dilakukan kepada faktor perilaku sangat penting dan
(Green, 1980).
keinginan untuk turun tangan pada proses peningkatan dan perubahan untuk
tertentu. Hal tersebut juga memberikan target yang sangat fokus untuk
kenyataan. Yang termasuk dalam faktor ini adalah keahlian dan sumber
daya pada individu maupun sumber daya pada masyarakat. Faktor penguat
adalah faktor yang mendahului perilaku melalui imbalan atau intensif atau
terus menerus. Yang termasuk dalam faktor ini adalah keuntungan sosial
maupun fisik dan bukti yang nyata maupun yang telah dibayangkan, atau
1980). Tidak ada suatu perilaku atau tindakan yang disebabkan hanya
a. Pengetahuan
suatu fenomena atau suatu objek adalah benar atau nyata. Agama/
“Jika diet ini tidak menghasilkan efek padanya, maka diet ini juga
dalam syarat etika atau moral. Nilai menjadi pondasi yang benar
dan yang salah, dimensi baik dan buruk dari pandangan orang –
oleh teman sebaya, guru, staf sekolah, serta orangtua. Secara umum,
2.6.1 Pengetahuan
yang tepat dengan cara yang efektif dan efisien. Informasi mengenai
memilih kontrasepsi dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan ber
metode atau alat kontrasepsi yang akan digunakan dalam hal ini
lengkap.
pengetahuannya.
2.6.2 Kepercayaan
atau suatu objek adalah benar atau nyata. Ketika seseorang percaya
memegang teguh adat istiadat dari suku mereka, petuah orang tua dan
2.6.3 Sikap
Menurut Green (1981), konsep kunci dalam sikap ada dua yaitu
terhadap suatu objek (seseorang, perilaku, situasi, atau ide); dan (2)
yang melekat pada struktur sebuah sikap adalah evaluasi, dan dimensi
menggunakan MKJP.
swasta di pusat dan daerah. KIE untuk radio juga dilakukan melalui
(BKKBN, 2012).
khususnya MKJP.
(Sirait, 2006).
(p<0,05).
suami dan istri. Suami dan istri harus saling mendukung dalam
dan perempuan yang terjadi akibat dari, dan dapat berubah oleh
lingkungan masyarakat.
lingkungan masyarakat.
baru MOW.
ini, teori yang akan digunakan adalah teori Perilaku Kesehatan oleh Green
(1980).
41
Gambar 2.1.
Faktor Predisposisi
Pengetahuan
Kepercayaan
Nilai
Sikap
Faktor Pemungkin
Faktor Penguat
Keluarga
Teman sebaya
Guru
Penyedia layanan kesehatan
Pemimpin dalam komunitas
Pengambil keputusan
1. Variabel nilai tidak diteliti karena sulit untuk menentukan cara ukur, alat
42
43
MKJP.
Gambar 3.1.
Kerangka Konsep
Faktor Predisposisi
Pengetahuan
Kepercayaan
Sikap
Faktor Pemungkin
Penggunaan metode
Keterpaparan terhadap
kontrasepsi jangka
informasi MKJP
panjang
Keterampilan terkait
kontrasepsi
Faktor Penguat
Dukungan suami
Dukungan teman
Dukungan tenaga kesehatan
Dukungan pemimpin dalam
komunitas
3.2 Definisi Operasional
Tabel 3.1
1. Variabel Dependen
No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1. Penggunaan Suatu cara yang dipilih oleh Pengisian Lembar 0.NON MKJP, jika alat Ordinal
44
Tabel 3.2
2. Variabel independen
45
2. Kepercayaan Sebuah keyakinan Pengisian Lembar Favorable (+) Unfavorable (-) Ordinal
mengenai hal yang Kuesioner Kuesioner 0 = Tidak Percaya 2 = Tidak Percaya
berkaitan dengan 1 = Ragu-ragu 1 = Ragu-ragu
kontrasepsi adalah benar 2 = Percaya 0 = Percaya
atau nyata Jika responden memilih percaya pada pernyataan
sikap positif, maka akan diberi skor 2, dan
seterusnya. Jumlah skor dikategorikan menjadi 2
kelompok dengan cut off point median.
0 = Kepercayaan Negatif, skor < nilai median
1 = Kepercayaan Positif jika skor ≥ nilai median
3. Sikap Reaksi atau respon wanita Pengisian Lembar Favorable (+) Unfavorable (-) Ordinal
akseptor KB terhadap hal Kuesioner Kuesioner 0 = Tidak setuju 2 = Tidak setuju
yang berkaitan dengan 1 = Kurang setuju 1 = Kurang setuju
pemilihan metode 2 = Setuju 0 = Setuju
kontrasepsi. Dalam hal ini (Azwar, 2009)
sikap ditunjukkan dengan Jika responden memilih setuju pada pernyataan
pernyataan setuju, atau sikap positif, maka akan diberi skor 2, dan
kurang setuju, atau tidak seterusnya. Jumlah skor dikategorikan menjadi 2
setuju kelompok dengan cut off point median.
0 = Sikap Negatif : skor < nilai median
46
1 = Sikap Positif, jika skor ≥ nilai median
(Azwar, 2011)
4. Keterpaparan Kondisi melihat atau Pengisian Lembar Jika responden terpapar dari satu sumber Ordinal
terhadap mendengar informasi Kuesioner Kuesioner informasi maka akan diberi skor 1, jika tidak
MKJP mengenai MKJP dari satu maka akan diberi nilai 0 kemudian dijumlahkan.
sumber atau lebih Jumlah skor dikategorikan menjadi 2 kelompok
dengan cut off point median.
0.Tidak terpapar, jika skor diperoleh < median.
1.Terpapar, jika skor yang diperoleh ≥ median.
5. Keterampilan Penilaian responden Pengisian Lembar Jika responden menjawab “ya” maka akan
terkait terhadap perlakuan yang Kuesioner Kuesioner mendapat skor 1, sedangkan jawaban “tidak”,
kontrasepsi diberikan oleh tenaga akan diberi skor 0. Lalu skor tersebut
kesehatan ketika dijumlahkan. Jumlah skor dikategorikan menjadi
memberikan pelayanan 2 kelompok dengan cut off point median.
kontrasepsi 0.Tidak terampil, jika skor diperoleh < median.
1.Terampil, jika skor yang diperoleh ≥ median.
47
6. Dukungan Sikap/ tindakan suami Pengisian Lembar Jika suami menyetujui dan memberikan Ordinal
suami terhadap metode Kuesioner Kuesioner dorongan untuk menggunakan alat kontrasepsi
kontrasepsi yang maka diberi nilai 1, jika tidak maka diberi nilai
digunakan istrinya 0 lalu nilai dijumlahkan. Jumlah skor
dikategorikan menjadi 2 kelompok dengan cut
off point median.
0 = kurang mendukung, jika skor diperoleh <
median.
1 = mendukung, jika skor yang diperoleh ≥
median.
7. Dukungan Sikap/ tindakan teman Pengisian Lembar Jika teman sebaya menyetujui dan memberikan Ordinal
teman sebaya dalam penggunaan Kuesioner Kuesioner dorongan untuk menggunakan alat kontrasepsi
metode kontrasepsi maka diberi nilai 1, jika tidak maka diberi nilai
0 lalu nilai dijumlahkan. Jumlah skor
dikategorikan menjadi 2 kelompok dengan cut
off point median.
0 = kurang mendukung, jika skor diperoleh <
median.
1 = mendukung, jika skor yang diperoleh ≥
median.
48
8. Dukungan Sikap atau tindakan tenaga Pengisian Lembar Jika tenaga kesehatan menyetujui dan Ordinal
tenaga kesehatan dalam Kuesioner Kuesioner memberikan dorongan untuk menggunakan alat
kesehatan penggunaan metode kontrasepsi maka diberi nilai 1, jika tidak maka
kontrasepsi diberi nilai 0 lalu nilai dijumlahkan. Jumlah skor
dikategorikan menjadi 2 kelompok dengan cut
off point median.
0 = kurang mendukung, jika skor diperoleh <
median.
1 = mendukung, jika skor yang diperoleh ≥
median.
9. Dukungan Sikap atau tindakan tokoh Pengisian Lembar Jika pemimpin dalam komunitas menyetujui dan Ordinal
pemimpin agama/ tokoh masyarakat/ Kuesioner Kuesioner memberikan dorongan untuk menggunakan alat
dalam kader kesehatan dalam kontrasepsi maka diberi nilai 1, jika tidak maka
komunitas penggunaan metode diberi nilai 0 lalu nilai dijumlahkan. Jumlah skor
kontrasepsi dikategorikan menjadi 2 kelompok dengan cut
off point median.
0 = kurang mendukung, jika skor< median
1 = mendukung, jika skor yang diperoleh ≥
median.
49
50
3.3 Hipotesis
Tahun 2015.
METODE PENELITIAN
diamati pada waktu yang sama untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2015 di wilayah
yang rendah dibandingkan dengan kecamatan lain yang berada dalam wilayah
51
52
1. Populasi
2. Sampel
agar semua unit dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk
𝛼 2
{𝑍1− 2 √(2𝑃(1−𝑃) + 𝑍1− 𝛽 √𝑃1 (1−𝑃1)+ 𝑃2 (1−𝑃2) }
𝑛= (𝑃1 −𝑃2 )2
Keterangan:
n : besar sampel
𝛼
P1 : proporsi kejadian 1 Z1- 2 : derajat kemaknaan 5%
P2 : proporsi kejadian 2 Z1 – 𝛽: kekuatan uji 90%
P : rata rata P1 dan P2
53
Tabel 4.1.
Besar Sampel
Variabel Peneliti P1 P2 n
maka perlu ditambahkan 10% dari jumlah sampel sehingga jumlah sampel
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu melalui
pasien poli KB pada bulan April 2015 adalah 190 orang. Dari angka tersebut
dapat diketahui bahwa angka yang dijadikan acuan untuk lompatan adalah
angka 1 dan 2. Angka yang keluar adalah angka 1, maka pasien poli KB yang
54
menjadi responden dalam penelitian ini adalah yang memiliki nomor urut 1, 3,
5, dan seterusnya.
pulang. Pada saat pengisian kuesioner, peneliti menunggu sampai selesai agar
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi
kuisioner telah digunakan sebelumnya dalam Riskesdas 2013, SDKI 2012 serta
Adapun pengukuran data dari setiap variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
2. Pengetahuan
dengan benar akan diberi nilai 1, sementara jika salah akan diberi nilai
3. Kepercayaan
akan diberi skor 2, ragu ragu mendapat skor 1, tidak percaya akan
4. Sikap
7. Dukungan suami
8. Dukungan teman
Data yang diperoleh dari penelitian kuantitatif adalah berupa kode yang
merupakan hasil coding dari pilihan jawaban yang telah disediakan. Setelah
1. Coding data
Yaitu proses pemberian kode pada setiap pilihan jawaban sesuai dengan
2. Editing data
3. Entry data
klasifikasinya.
4. Cleaning
software agar sesuai dengan hasil pada kuesioner sehingga data siap
untuk dianalisis.
1. Analisis Univariat
komunitas.
2. Analisis Bivariat
oleh karena itu analisis ini dilakukan menggunakan uji Chi square.
(Ο−Ε)2
Rumus Chi-Square yaitu: 𝑋2 = Σ Ε
Keterangan
Tabel 5.1
Gambaran Penggunaan Alat Kontrasepsi pada Akseptor KB di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No Topik N %
1. Alat kontrasepsi yang saat ini digunakan
a. Suntik 60 66.7
b. Pil 19 21.1
c. IUD/ Spiral 9 10
d. Implan/ Susuk 2 2.2
60
61
Tabel. 5.2
Distribusi Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No. Penggunaan MKJP N %
1 Non MKJP 79 87.8
2 MKJP 11 12.2
Jumlah 90 100
a. Pengetahuan
Tabel 5.3
Gambaran Pengetahuan Akseptor KB di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No Topik N %
1. Alat kontrasepsi merupakan suatu alat, obat, dan 90 100
cara yang digunakan untuk dapat mencegah
kehamilan
2. Yang termasuk jenis alat kontrasepsi adalah
a. Suntik 83 92.2
b. Pil 66 73.3
c. Kondom 41 45.6
d. IUD/ Spiral 36 40
e. Implan/ Susuk 46 51.1
f. Sterilisasi wanita 42 46.7
g. Sterilisasi pria 10 11.1
3. Tujuan penggunaan alat kontrasepsi adalah
a. Untuk menunda kehamilan 81 90
b. Untuk menjarangkan kehamilan 46 51.1
c. Untuk kesejahteraan & kebahagiaan 55 61.1
keluarga
d. Tidak ingin hamil lagi 23 25.6
62
Tabel. 5.4
Distribusi Pengetahuan Akseptor KB di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No. Pengetahuan N %
1 Kurang Baik 50 55.6
2 Baik 40 44.4
Jumlah 90 100
b. Kepercayaan
Tabel 5.5
Gambaran Kepercayaan Akseptor KB di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No Topik N %
1. Percaya bahwa alat kontrasepsi yang 82 91.1
digunakan dapat menunda kehamilan
2. Percaya bahwa alat kontrasepsi yang 88 97.8
digunakan dapat menjarangkan kehamilan
3. Percaya bahwa alat kontrasepsi yang 71 78.9
digunakan dapat meningkatkan kesejahteraan
dan kebahagiaan keluarga
4. Tidak percaya bahwa batang IUD dapat 40 44.4
menempel di kepala bayi saat bayi lahir pada
pengguna IUD
5. Tidak percaya bahwa IUD dapat berpindah 26 28.9
tempat setelah dipasang
6. Tidak percaya bahwa implant/ susuk dapat 30 33.3
berpindah tempat setelah dipasang
bawah ini.
Tabel. 5.6
Distribusi kepercayaan akseptor KB di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No. Kepercayaan N %
1 Negatif 52 57.8
2 Positif 38 42.2
Jumlah 90 100
c. Sikap
Tabel 5.7
Gambaran Sikap Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No Topik N %
1. Tidak setuju pada pernyataan “Sampai saat 41 45.6
ini, ibu X tidak mau ber-KB, meskipun
telah memiliki 5 orang anak yang
kesemuanya laki-laki, alasannya karena
belum memiliki anak perempuan”
2. Tidak setuju dengan pepatah yang 34 37.8
mengatakan “banyak anak banyak rejeki”
3. Setuju pada pernyataan “Memiliki 2 orang 55 61.1
anak sudah cukup, laki-laki maupun
perempuan”
4. Tidak setuju pada pernyataan “Ibu Z tidak 39 43.3
mau ber KB, karena menurutnya dengan
menggunakan alat kontrasepsi membuat
seseorang tidak dapat memiliki anak lagi”
5. Setuju dengan pernyataan “Jumlah anak 44 48.9
yang banyak mendorong ibu untuk
menggunakan KB IUD (spiral, copper T)/
implan/ susuk”
6. Setuju dengan pernyataan “KB IUD (spiral, 37 41.1
copper T) tidak menyebabkan gemuk”
7. Setuju dengan pendapat “Pemasangan IUD 34 37.8
dianggap tabu karena langsung
dipasangkan ke leher rahim”
8. Setuju dengan pernyataan “KB IUD (spiral, 15 16.7
copper T) tidak dapat menyebabkan orang
sakit menahun (jantung, gula darah, dll)”
9. Setuju bahwa KB implan/ susuk tidak 25 27.8
mengganggu produksi ASI
10. Setuju bahwa KB implan/ susuk praktis 46 51.1
dalam pemakaian
11. Tidak setuju bahwa KB implan/ susuk 33 36.7
dapat meningkatkan berat badan
66
MKJP.
cut off point median. Oleh karena itu, kategori sikap dapat dilihat
Tabel. 5.8
Distribusi Sikap Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No. Sikap N %
1 Negatif 50 50
2 Positif 50 50
Jumlah 90 100
Tabel 5.9
Gambaran Keterpaparan terhadap Informasi MKJP Akseptor
KB di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun
2015
No Topik N %
1. Dalam 6 bulan terakhir, apakah pernah
mendapatkan informasi mengenai MKJP
(Kontrasepsi spiral/ susuk/ IUD/ implan dari
a. Radio 30 33.3
b. Televisi 65 72.2
c. Koran/ majalah 31 34.4
d. Poster 43 47.8
e. Pamflet 15 16.7
f. Tokoh agama 26 28.9
g. Dokter 68 75.6
h. Bidan/ perawat 87 96.7
i. Kader kesehatan 27 30
j. Tokoh masyarakat 49 54.4
Tabel. 5.10
Distribusi Keterpaparan Terhadap Informasi MKJP Akseptor
KB di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun
2015
Keterpaparan Terhadap
No. N %
Informasi MKJP
1 Tidak terpapar 43 47.8
2 Terpapar 47 52.2
Jumlah 90 100
(52.2%).
Tabel 5.11
Gambaran Keterampilan Terkait Kontrasepsi di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No Topik N %
1. Petugas menanyakan riwayat penyakit ibu 60 66.7
sebelum menggunakan alat kontrasepsi
2. Petugas memberikan penjelasan tentang 71 78.9
macam-macam alat kontrasepsi
3. Sebelum menggunakan alat kontrasepsi, 44 48.9
petugas menjelaskan tentang efek samping
dari alat kontrasepsi yang akan digunakan
4. Sebelum menggunakan alat kontrasepsi anda 44 48.9
diberikan lembar persetujuan sebelum
diberikan tindakan
tindakan.
bawah ini.
Tabel. 5.12
Distribusi Keterampilan Terkait Kontrasepsi di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2015
Keterampilan Terkait
No. N %
Kontrasepsi
1 Tidak Terampil 43 47.8
2 Terampil 47 52.2
Jumlah 90 100
baik.
71
a. Dukungan Suami
Tabel 5.13
Gambaran Dukungan Suami di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No Topik N %
1. Suami setuju dengan alat kontrasepsi yang 85 94.4
digunakan sekarang
2. Suami memberikan dukungan untuk ber 90 100
KB
3. Alat kontrasepsi apa yang disarankan oleh 90 100
suami sesuai dengan alat kontrasepsi yang
digunakan saat ini
berikut.
Tabel. 5.14
Distribusi Dukungan Suami di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No. Dukungan Suami N %
1 Kurang Mendukung 5 5.6
2 Mendukung 85 94.4
Jumlah 90 100
72
alat kontrasepsi.
b. Dukungan Teman
Tabel 5.15
Gambaran Dukungan Teman di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No Topik N %
1. Teman sebaya memberikan dukungan/ 89 98.9
dorongan untuk ber-KB
2. Teman sebaya setuju dengan alat 83 92.2
kontrasepsi yang saat ini digunakan
Tabel. 5.16
Distribusi Dukungan Teman di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No. Dukungan Teman N %
1 Kurang Mendukung 8 8.9
2 Mendukung 82 91.1
Jumlah 90 100
73
kontrasepsi.
Tabel 5.17
Gambaran Dukungan Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No Topik N %
1. Petugas kesehatan pernah menyarankan 40 44.4
untuk menggunakan KB IUD (spiral,
copper T)/ implan/ susuk
2. Petugas kesehatan memberi kesempatan 76 84.4
atau kebebasan untuk memilih alat
kontrasepsi yang digunakan
Tabel. 5.18
Distribusi Dukungan Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No. Dukungan Tenaga Kesehatan N %
1 Kurang Mendukung 10 11.1
2 Mendukung 80 88.9
Jumlah 90 100
alat kontrasepsi.
Tabel 5.19
Gambaran Dukungan Pemimpin dalam Komunitas di Wilayah
Kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2015
No Topik N %
1. Pernah ada kegiatan yang berkaitan dengan
MKJP yang diselenggarakan oleh
a. Tokoh masyarakat 27 30
b. Tokoh agama 5 5.6
c. Kader kesehatan 42 46.7
Tabel. 5.20
Distribusi Dukungan Pemimpin dalam Komunitas di Wilayah
Kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2015
Dukungan Pemimpin dalam
No. N %
Komunitas
1 Kurang Mendukung 44 48.9
2 Mendukung 46 51.1
Jumlah 90 100
Tabel 5.21
Hubungan Pengetahuan Akseptor KB dengan Penggunaan
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
Penggunaan MKJP
Pengetahuan Non MKJP MKJP Total P.Value OR
N % N % N %
Kurang baik 43 86.0 7 14.0 50 100.0 0.749 0.683
Baik 36 90.0 4 10.0 40 100.0 0.185-2.519
Total 79 87.8 11 12.2 90 100.0
penggunaan MKJP.
pengetahuan baik.
77
Tabel 5.22
Hubungan Kepercayaan Akseptor KB dengan Penggunaan
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
Penggunaan MKJP
Kepercayaan Non MKJP MKJP Total P.Value OR
N % N % N %
Negatif 50 96.2 2 3.8 52 100.0 0.007 7.759
Positif 29 76.3 9 23.7 38 100.0 1.568-38.391
Total 79 87.8 11 12.2 90 100.0
Tabel 5.23
Hubungan Sikap Akseptor KB dengan Penggunaan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang
Penggunaan MKJP
Sikap Non MKJP MKJP Total P.Value OR
N % N % N %
Negatif 40 88.9 5 11.1 45 100.0 1.00 1.231
Positif 39 86.7 6 13.3 45 100.0 0.347-4.366
Total 79 87.8 11 12.2 90 100.0
Jangka Panjang
Tabel 5.24
Hubungan Keterpaparan Terhadap Informasi MKJP dengan
Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
Keterpaparan Penggunaan MKJP
Informasi Non MKJP MKJP Total P.Value OR
MKJP N % N % N %
Tidak terpapar 35 81.4 8 18.6 43 100.0 0.148 0.298
Terpapar 44 93.6 3 6.4 47 100.0 0.074-1.209
Total 79 87.8 11 12.2 90 100.0
MKJP.
80
Tabel 5.25
Hubungan Keterampilan Terkait Kontrasepsi dengan
Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
Keterampilan Penggunaan MKJP
Terkait Non MKJP MKJP Total P.Value OR
Kontrasepsi N % N % N %
Tidak terampil 43 100.0 0 0.0 43 100.0 0.002 -
Terampil 36 76.6 11 23.4 47 100.0
Total 79 87.8 11 12.2 90 100.0
Jangka Panjang
Tabel 5.26
Hubungan Dukungan Suami dengan Penggunaan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang
Penggunaan MKJP
Dukungan Suami Non MKJP MKJP Total P.Value OR
N % N % N %
Kurang mendukung 5 100.0 0 0.0 5 100.0 1.00 -
Mendukung 74 87.1 11 12.9 85 100.0 -
Total 79 87.8 11 12.2 90 100.0
Tabel 5.27
Hubungan Dukungan Teman dengan Penggunaan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang
Penggunaan MKJP
Dukungan Teman Non MKJP MKJP Total P.Value OR
N % N % N %
Kurang mendukung 8 100.0 0 0.0 8 100.0 0.589 -
Mendukung 71 86.6 11 13.4 82 100.0
Total 79 87.8 11 12.2 90 100.0
Tabel 5.28
Hubungan Dukungan Tenaga Kesehatan dengan Penggunaan
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
Dukungan Penggunaan MKJP
Tenaga Non MKJP MKJP Total P.Value OR
Kesehatan N % N % N %
Kurang 9 90.0 1 10.0 10 100.0 1.00 1.286
mendukung 0.147-11.257
Mendukung 70 87.5 10 12.5 80 100.0
Total 79 87.8 11 12.2 90 100.0
Tabel 5.29
Hubungan Dukungan Pemimpin dalam Komunitas dengan
Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
Dukungan Penggunaan MKJP
Pemimpin Non MKJP MKJP Total
P.Value OR
dalam N % N % N %
Komunitas
Kurang 38 86.4 6 13.6 44 100.0 0.937 0.772
mendukung 0.218-2.740
Mendukung 41 89.1 5 10.9 46 100.0
Total 79 87.8 11 12.2 90 100.0
PEMBAHASAN
adalah MOW, MOP, AKDR, serta implan atau yang dikenal dengan
MKJP masih jauh dari target sebesar 27.5%. Melalui hasil tersebut,
85
86
jiwa dengan kepadatan sebesar 13.350 penduduk/ km2. Jika bayi lahir
a. Pengetahuan
kontrasepsi yang tepat dengan cara yang efektif dan efisien (BPS,
dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan ber KB (Asih dan
Hadriah, 2009).
keluarga.
88
hanya boleh dipasangkan oleh dokter atau bidan terlatih. Selain itu
pengetahuannya.
b. Kepercayaan
bayi ketika bayi lahir, serta IUD dan implan/ susuk yang dapat
kepercayaan positif.
IUD dapat menempel di kepala bayi saat bayi lahir. Sebagian kecil
adat istiadat dari suku mereka, petuah orang tua dan juga faktor
agama.
Oleh karena itu, perlu dibuat media khusus untuk sosialisasi terkait
mitos dan fakta seputar MKJP. Media tersebut dapat berupa video,
93
c. Sikap
Menurut Green (1981), konsep kunci dalam sikap ada dua yaitu
ide); dan (2) yang melekat pada struktur sebuah sikap adalah
dengan kontrasepsi.
Sikap tergolong positif jika skor sikap lebih dari 12.5. Dari tiga
seimbang.
MKJP.
2012).
khususnya MKJP.
a. Dukungan Suami
keinginan suami dan istri. Suami dan istri harus saling mendukung
jawab laki-laki dan perempuan yang terjadi akibat dari dan dapat
pembangunan tersebut.
b. Dukungan Teman
penggunaan kontrasepsi.
tinggi.
umur akseptor, jumlah anak, dan hal lain yang menyebabkan tidak
adalah tokoh masyarakat (Ketua RT, RW, Lurah, dll), tokoh agama,
MKJP.
BAB VII
7.1 Simpulan
sikap positif.
110
111
kontrasepsi.
7.1.6 Dari dua variabel pada faktor penguat (keterpaparan informasi MKJP
7.1.7 Dari empat variabel pada faktor penguat (dukungan suami, dukungan
penggunaan MKJP.
7.2 Saran
7.2.1 Akseptor KB
diikuti oleh petugas poli KB. Selain itu, diharapkan agar Puskesmas
tersebut.
113
DAFTAR PUSTAKA
Asih, Leli., Hadriah Oesman. 2009. Analisa Lanjut SDKI 2007: Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pemakaian Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Jakarta:
BKKBN
Badan Pusat Statistik (BPS). 2010. Hasil Sensus Penduduk 2010: Data Agregat per
Provinsi. Jakarta: BPS.
114
Dinas Kesehatan DKI Jakarta. 2012. Profil Kesehatan DKI Jakarta Tahun 2012.
Jakarta: Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Erman, dan Elviani, 2012. Analisa Paritas dan Sikap Akseptor KB dengan
Penggunaan Alat Kontrasepsi Jangka Panjang di Kelurahan Muara Enim
Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Lubuklinggau Tahun 2012.
Program Studi Ilmu Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan
Palembang.
____________. 2013a. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan. Kemenkes RI
Nurrizka, Rahmah Hida., Saputra, Wiko. 2013. Policy Update: Arah dan Strategi
Kebijakan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi
(AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) di Indonesia. Jakarta: Prakarsa
Policy Update
Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat. 2014. Data Sasaran
Program Kesehatan Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat
Tahun 2014. Jakarta: Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat.
Nomor Responden
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth,
Ibu
Di Tempat
Assalamualalikum Wr. Wb
Akhir kata, saya ucapkan terimakasih atas kesediaan ibu untuk terlibat
dalam penelitian ini.
Wassalamualaikum Wr Wb.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia mengisi kuesioner
penelitian ini dengan sadar tanpa paksaan. Jawaban yang terdapat didalamnya
adalah jawaban yang sebenar-benarnya.
Jakarta, ……………
Responden
( )
NO. PERTANYAAN JAWABAN
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama Responden
2. Umur
3. Alamat
B. PENGETAHUAN (Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda)
4. Alat kontrasepsi merupakan suatu alat, obat, dan cara
a. YA b. TIDAK
yang digunakan untuk dapat mencegah kehamilan
5. Apa saja jenis alat kontrasepsi yang ibu ketahui?
Suntik a. YA b. TIDAK
Pil a. YA b. TIDAK
Kondom a. YA b. TIDAK
IUD/ Spiral a. YA b. TIDAK
Implan/ susuk a. YA b. TIDAK
Sterilisasi wanita a. YA b. TIDAK
Sterilisasi pria a. YA b. TIDAK
6. Menurut anda, apa tujuan penggunaan alat kontrasepsi?
Untuk menunda kehamilan a. YA b. TIDAK
Untuk menjarangkan kehamilan a. YA b. TIDAK
Untuk kesejahteraan & kebahagiaan keluarga a. YA b. TIDAK
Tidak ingin hamil lagi a. YA b. TIDAK
7. Apa yang ibu ketahui tentang alat kontrasepsi dalam
Rahim? (AKDR)?
Alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam
a. YA b. TIDAK
Rahim
Alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan plastik
a. YA b. TIDAK
dan tembaga
Alat kontrasepsi yang hanya boleh dipasang oleh
a. YA b. TIDAK
dokter atau bidan terlatih
8. Di bagian tubuh mana AKDR boleh dipasang?
Rahim a. YA b. TIDAK
Alat kemaluan a. YA b. TIDAK
Bokong a. YA b. TIDAK
9. Lokasi pemasangan susuk KB atau implant adalah?
Lengan a. YA b. TIDAK
Tangan a. YA b. TIDAK
Paha a. YA b. TIDAK
C. VARIABEL KEPERCAYAAN (Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda)
10. Apakah ibu percaya bahwa alat kontrasepsi yang ibu PERCAYA RAGU- TIDAK
gunakan dapat menunda kehamilan? (P) RAGU PERCAYA
(R) (TP)
11. Apakah ibu percaya bahwa alat kontrasepsi yang ibu P R TP
gunakan dapat menjarangkan kehamilan?
12. Apakah ibu percaya bahwa alat kontrasepsi yang P R TP
digunakan dapat meningkatkan kesejahteraan dan
kebahagiaan keluarga?
13. Apakah ibu percaya jika memakai IUD (spiral, P R TP
copper T), maka batang IUD dapat menempel di
kepala bayi saat bayi lahir?
14. Apakah ibu percaya jika memakai IUD (spiral, P R TP
copper T), maka IUD tersebut dapat berpindah tempat
setelah dipasang?
15. Apakah ibu percaya jika implant/ susuk dapat P R TP
berpindah tempat setelah dipasang?
D. VARIABEL SIKAP (Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda)
16. Sampai saat ini, ibu X tidak mau ber-KB, meskipun SETUJU KURANG TIDAK
telah memiliki 5 orang anak yang kesemuanya laki- (S) SETUJU SETUJU
laki, alasannya karena belum memiliki anak (KS) (TS)
perempuan. Bagaimana pendapat ibu terhadap kasus
tersebut?
17. Bagaimana pendapat ibu terhadap pepatah yang S KS TS
mengatakan “banyak anak banyak rejeki?
18. Memiliki 2 orang anak sudah cukup, laki-laki S KS TS
maupun perempuan. Bagaimana pendapat ibu?
19. Ibu Z tidak mau ber KB, karena menurutnya dengan S KS TS
menggunakan alat kontrasepsi membuat seseorang
tidak dapat memiliki anak lagi. Bagaimana pendapat
ibu mengenai kasus tersebut?
20. Jumlah anak yang banyak mendorong ibu untuk S KS TS
menggunakan KB IUD (spiral, copper T)/ implan/
susuk
21. KB IUD (spiral, copper T) tidak menyebabkan gemuk S KS TS
22. Pemasangan IUD dianggap tabu karena langsung S KS TS
dipasangkan ke leher rahim
23. KB IUD (spiral, copper T) tidak dapat menyebabkan S KS TS
orang sakit menahun (jantung, gula darah, dll).
24. KB implan/ susuk tidak mengganggu produksi ASI S KS TS
25. KB implan/ susuk praktis dalam pemakaian S KS TS
26. KB implan/ susuk dapat meningkatkan berat badan S KS TS
E. VARIABEL KETERPAPARAN TERHADAP INFORMASI MKJP (Beri tanda silang (X)
pada pilihan jawaban anda)
27.. Dalam 6 bulan terakhir, apakah ibu pernah
mendapatkan informasi mengenai MKJP
(Kontrasepsi spiral/ susuk/ IUD/ implan) dari:
Radio a. YA b. TIDAK
Televisi a. YA b. TIDAK
Koran/ Majalah a. YA b. TIDAK
Poster a. YA b. TIDAK
Pamflet a. YA b. TIDAK
Tokoh agama a. YA b. TIDAK
Dokter a. YA b. TIDAK
Bidan/ perawat a. YA b. TIDAK
Kader kesehatan a. YA b. TIDAK
Tokoh masyarakat a. YA b. TIDAK
F. VARIABEL KETERAMPILAN TERKAIT KONTRASEPSI (Beri tanda silang (X) pada
pilihan jawaban anda)
28. Apakah petugas menanyakan riwayat penyakit ibu
a. YA b. TIDAK
sebelum menggunakan alat kontrasepsi?
29. Apakah petugas memberikan penjelasan tentang
a. YA b. TIDAK
macam-macam alat kontrasepsi?
30. Apakah sebelum menggunakan alat kontrasepsi,
petugas menjelaskan tentang efek samping dari alat a. YA b. TIDAK
kontrasepsi yang akan digunakan?
31. Apakah sebelum menggunakan alat kontrasepsi anda
diberikan lembar persetujuan sebelum diberikan a. YA b. TIDAK
tindakan?
G. VARIABEL DUKUNGAN SUAMI (Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda)
32. Apakah suami ibu setuju dengan alat kontrasepsi
a. YA b. TIDAK
yang ibu gunakan sekarang?
33. Apakah suami ibu memberikan dukungan kepada ibu
a. YA b. TIDAK
untuk ber KB?
34. Alat kontrasepsi apa yang disarankan oleh suami ibu Suntik Pil IUD/ Implan/
? spiral Susuk
H. VARIABEL DUKUNGAN TEMAN (Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda)
35. Apakah teman sebaya ibu memberikan dukungan/
a. YA b. TIDAK
dorongan terhadap ibu untuk ber-KB?
36. Bagaimana pendapat teman sebaya ibu terhadap alat b. TIDAK
a. SETUJU
kontrasepsi yang ibu gunakan? SETUJU
I. VARIABEL DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN (Beri tanda silang (X) pada pilihan
jawaban anda)
37. Apakah petugas kesehatan pernah menyarankan
kepada ibu untuk menggunakan KB IUD (spiral, a. YA b. TIDAK
copper T)/ implan/ susuk?
38. Apakah petugas kesehatan memberi kesempatan atau
kebebasan kepada ibu untuk memilih alat kontrasepsi a. YA b. TIDAK
yang ibu gunakan?
J. VARIABEL DUKUNGAN PEMIMPIN DALAM KOMUNITAS (Beri tanda silang (X)
pada pilihan jawaban anda)
39. Apakah di tempat tinggal anda pernah ada kegiatan
yang berkaitan dengan MKJP (Kontrasepsi spiral/
susuk/ IUD/ implan) yang diselenggarakan oleh:
- Tokoh masyarakat (Ketua RT/ RW/ Lurah) a. YA b. TIDAK
- Tokoh agama a. YA b. TIDAK
- Kader kesehatan a. YA b. TIDAK
K. VARIABEL PENGGUNAAN KONTRASEPSI (Beri tanda silang (X) pada jawaban anda)
40. Alat kontrasepsi apa yang saat ini ibu gunakan? Suntik Pil IUD/ Implan/
spiral Susuk
L. RIWAYAT PENGGUNAAN KONTRASEPSI
41. Alat kontrasepsi apa saja yang pernah ibu gunakan? 1.
2.
3.
LAMPIRAN 3
Output SPSS
1. Penggunaan MKJP
Statistics
penggunaan_MKJP
N Valid 90
Missing 0
penggunaan_MKJP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 79 87.8 87.8 87.8
1 11 12.2 12.2 100.0
Total 90 100.0 100.0
2. Pengetahuan
Descriptives
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
3. Kepercayaan
Case Processing Summary
Cases
Descriptives
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
kategori_kepercayaan_1
4. Sikap
Case Processing Summary
Cases
Descriptives
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
kategori_keterpaparan_informasi
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistics
kategori_keterampilan_kb
N Valid 90
Missing 0
kategori_keterampilan_kb
7. Dukungan Suami
Case Processing Summary
Cases
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistics
kategori_dukungan_suami
N Valid 90
Missing 0
kategori_dukungan_suami
8. Dukungan Teman
Case Processing Summary
Cases
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistics
kategori_dukungan_teman
N Valid 90
Missing 0
kategori_dukungan_teman
Cases
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistics
kategori_dukungan_nakes
N Valid 90
Missing 0
kategori_dukungan_nakes
Cases
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistics
kategori_dukungan_pemimpin
N Valid 90
Missing 0
kategori_dukungan_pemimpin
Bivariat
1. Pengetahuan
Case Processing Summary
Cases
Penggunaan__MKJP
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .331a 1 .565
Continuity Correctionb .063 1 .801
Likelihood Ratio .336 1 .562
Fisher's Exact Test .749 .405
Linear-by-Linear Association .328 1 .567
N of Valid Casesb 90
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.89.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
2. Kepercayaan
Case Processing Summary
Cases
Penggunaan_MKJP
0 1 Total
kategori_kepercayaan_1 0 Count 50 2 52
% within
96.2% 3.8% 100.0%
kategori_kepercayaan_1
1 Count 29 9 38
% within
76.3% 23.7% 100.0%
kategori_kepercayaan_1
Total Count 79 11 90
% within
87.8% 12.2% 100.0%
kategori_kepercayaan_1
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 8.054a 1 .005
b
Continuity Correction 6.311 1 .012
Likelihood Ratio 8.281 1 .004
Fisher's Exact Test .007 .006
Linear-by-Linear Association 7.964 1 .005
N of Valid Casesb 90
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.64.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
3. Sikap
Case Processing Summary
Cases
Penggunaan_MKJP
0 1 Total
kategori_sikap_1 0 Count 40 5 45
% within kategori_sikap_1 88.9% 11.1% 100.0%
1 Count 39 6 45
% within kategori_sikap_1 86.7% 13.3% 100.0%
Total Count 79 11 90
% within kategori_sikap_1 87.8% 12.2% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .104a 1 .748
b
Continuity Correction .000 1 1.000
Likelihood Ratio .104 1 .747
Fisher's Exact Test 1.000 .500
Linear-by-Linear Association .102 1 .749
N of Valid Casesb 90
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Keterpaparan_informasi * Penggunaan__MKJP
Crosstab
Penggunaan__MKJP
Risk Estimate
Cases
Penggunaan__MKJP
6. Dukungan suami
Dukungan_suami * Penggunaan__MKJP
Crosstab
Penggunaan__MKJP
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .737a 1 .391
b
Continuity Correction .024 1 .876
Likelihood Ratio 1.344 1 .246
Fisher's Exact Test 1.000 .513
Linear-by-Linear Association .729 1 .393
b
N of Valid Cases 90
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .61.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
For cohort Penggunaan__MKJP
.871 .802 .945
= Non MKJP
N of Valid Cases 90
7. Dukungan teman
Dukungan_teman * Penggunaan__MKJP
Crosstab
Penggunaan__MKJP
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 1.223a 1 .269
b
Continuity Correction .292 1 .589
Likelihood Ratio 2.192 1 .139
Fisher's Exact Test .589 .337
Linear-by-Linear Association 1.209 1 .272
b
N of Valid Cases 90
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .98.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Dukungan_nakes * Penggunaan__MKJP
Crosstab
Penggunaan__MKJP
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .052a 1 .820
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .054 1 .816
Fisher's Exact Test 1.000 .648
Linear-by-Linear Association .051 1 .821
N of Valid Casesb 90
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.22.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Dukungan_pemimpin * Penggunaan__MKJP
Crosstab
Penggunaan__MKJP
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .160a 1 .689
Continuity Correctionb .006 1 .937
Likelihood Ratio .161 1 .689
Fisher's Exact Test .755 .468
Linear-by-Linear Association .159 1 .690
N of Valid Casesb 90
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.38.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate