Oleh :
P07134019064
IIIB
2020
a. Definisi Imunisasi Wisatawan
Vaksin wisatawan merupakan vaksin yang mirip dengan vaksin biasa. Vaksin
atau imunisasi merupakan larutan yang dapat memberikan kekebalan terhadap penyakit
tertentu. Vaksin biasanya mengandung mikro-organisme yang sudah mati atau sudah
dilemahkan. Ada juga vaksin yang hanya mengandung bagian dari organisme tersebut,
biasanya berupa antigen pada permukaan organisme atau toksin (racun) yang dihasilkan
organisme tersebut. Vaksin tersebut kemudian akan memicu respon dari tubuh dan
merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi yang dapat melawan
organisme tersebut. Efektifitas vaksinasi pada wisatawan akan maksimal apabila
diberikan beberapa minggu sebelum perjalanan wisata dilaksanakan. Pada umumnya
vaksinasi pada wisatawan diberikan 4-6 minggu/2-3 bulan sebelum perjalanan, yaitu pada
saat konsultasi pra-travel dilaksanakan, untuk mendapatkan efek proteksi yang maksimal.
b. Kategori Vaksin Wisatawan
Vaksin Rutin
Vaksin Rekomendasi
Vaksin rekomendasi merupakan imunisasi yang diberikan kepada mereka yang
akan berpergian ke daerah dengan tingkat paparan penyakit tertentu yang tinggi.
Vaksin ini sama seperti vaksin rutin, bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit
ke negara lain. Kebanyakan dari vaksin ini menargetkan penyakit yang
kemungkinannya tinggi di area yang padat atau kumuh. Vaksin yang termasuk ke
dalam jenis ini adalah vaksin kolera, hepatitis A, rabies dan demam tifoid, dan
diberikan terutama bagi mereka yang akan berpergian ke Asia dan Amerika Selatan.
Penambahan vaksin ensefalitis (radang otak) Jepang diberikan bagi mereka yang
berpergian ke negara Asia tertentu dan vaksin ensefalitis tick-borne kepada yang
berpergian ke Rusia dan negara Baltik.
Vaksin Wajib
Hanya ada 3 macam vaksin yang merupakan vaksin wajib yaitu vaksin demam
kuning, meningokokal dan polio. Dari ketiga vaksin tersebut, Peraturan Kesehatan
Internasonal mewajibkan vaksin demam kuning sebagai vaksin yang harus diberikan.
Para wisatawan yang berpergian ke benua Afrika dan hampir semua negara di
Amerika Tengah dan Selatan diwajibkan untuk mendapat imunisasi demam kuning.
Beberapa negara bahkan mewajibkan ini kepada wisatawan yang mengunjungi negara
wabah demam kuning hanya untuk transit. Mereka yang sudah mendapat imunisasi
demam kuning akan diberi sertifikat internasional sebagai bukti nyata. Negara Saudi
Arabia mewajibkan vaksinasi meningokokal kepada mereka yang pergi ke Mekah
untuk naik haji. Beberapa negara juga mewajibkan vaksin polio bagi wisatawan yang
kembali dari negara yang memiliki laporan adanya poliomielitis tipe liar.
Vaksin diberikan setiap tahun bagi orang dewasa dengan usia ≥ 50 tahun,
penghuni rumah jompo dan fasilitas-fasilitas lain dalam waktu lama, orang muda
dengan penyakit jantung, paru kronis, penyakit metabolisme, disfungsi ginjal,
hemoglobinopati atau imunosupresi, HIV, perawat dan petugas-petugas kesehatan
diatas.
- Macam : vaksin split atau subunit
- Efektivitas : 88-89%
- Rute : suntikan intramuskular
- Catatan : vaksin ini dianjurkan untuk usia ≥ 50 tahun untuk individual
sedangkan untuk program usia ≥ 65 tahun
Vaksin Hepatitis A
Vaksin Hepatitis A diberikan dua dosis dengan jarak 6 hingga 12 bulan pada
individu beresiko terjadinya infeksi virus Hepatitis A dan mereka yang menginginkan
imunitas. Populasi yang beresiko tinggi tersebut adalah:
Vaksin ini diwajibkan oleh WHO bagi wisatawan yang berkunjung ke Afrika
Selatan. Ulangan vaksinasi setiap 10 tahun.
Vaksin ini bukan merupakan imunisasi rutin, dan dianjurkan pada individu yang
beresiko tinggi tertular, wisatawan yang berkunjung ke daerah endemis yang
beresiko kontak dengan hewan dan individu yang tergigit binatang tersangka rabies.
- Macam vaksin : virus yang dilemahkan, juga tersedia serum (rabies
immnoglobulin)
- Efektivitas : vaksin 100%
- Rute suntikan : intramuskular, subkutan
Vaksin Polio
Beberapa negara bebas polio mungkin meminta bukti imunisasi polio pada
saat mengurus visa kepada para pejalan dari negara-negara atau area yang masih
ada virus polio liar (wild polio) yaitu Afganistan, India, Nigeria dan Pakistan.
Vaksin ini diberikan untuk wisatawan yang akan bepergian ke daerah endemis
(Asia) dan tinggal lebih dari 30 hari atau akan tinggal lama disana. Terutama jika
mereka melakukan aktivitas di pedesaan.
Prinsip kerja dari vaksin adalah memancing aktifnya antibodi dengan cara memasukkan
virus ke dalam tubuh. Namun, virus ini telah dilemahkan, atau hanya diambil satu bagiannya
yang dinamakan antigen, atau bahkan telah dimatikan, sehingga tidak akan membahayakan.
Antibodi adalah komponen yang berfungsi untuk melawan berbagai komponen hidup dan
tidak hidup yang membahayakan tubuh kita. Antibodi ini hanya bisa diaktifkan jika ada
ancaman dari luar. Saat antibodi sudah mengenali virus jenis ini, maka ketika ada virus yang
sebenarnya masuk dan menyerang tubuh, akan lebih mudah bagi antibodi untuk segera
mematikannya.
Cara pemberian adalah bagaimana vaksin (atau obat) dimasukkan kedalam tubuh
penerima (resipien). Cara pemberian vaksin ini merupakan faktor utama keberhasilan
imunisasi. Kandungan vaksin akan didistribusikan keseluruh tubuh dari tempat vaksin
dimasukkan kedalam tubuh, dengan memanfaatkan mekanisme transportasi dalam tubuh
manusia agar vaksin terdistribusi dengan baik dan memberikan dampak yang baik dalam
pembentukan imunitas.