Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Afrrilia Sunia Futri
2. Ulandari
3. Zita Zunisya
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, makalah
yang kami susun dengan judul “Studi Kasus Pelayanan Kebidanan Pada Ibu Hamil yang Mengalami
Hipertensi” dapat terselesaikan dengan baik. Kami menyadari apabila makalah yang kami susun ini
jauh dari sempurna.
Maka dari itu kami memohon saran serta kritiknya baik dari Ibu dosen maupun teman-teman,
supaya kami dapat merefisi makalah kami sehingga menjadi lebih baik. Semoga makalah yang kami
susun ini dapat bermanfaat, memberikan tambahan wawasan bagi teman-teman mahasiswa kebidanan
dan semoga bisa menjadi bahan referensi untuk pembelajaran kita.
Penulis ( Kelompok 1)
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pola pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan pada ibu hamil yang mengalami hipertensi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kasus
Ibu S memiliki risiko tinggi dalam kehamilannya karena menderita hipertensi. Awalnya
ibu melahirkan dengan dukun dan bayinya meninggal serta ibu S mengalami kondisi kritis (pucat
dan lemas sekali) sehingga dukun menyuruh untuk memanggil bidan. Ketika bidan datang dan
diperiksa, bidan langsung berupaya ibu dirujuk sampai suami pulang dari sawah. Ketika suami
datang, ibu S tidak segera dibawa ke rumah sakit, meskipun suami setuju isterinya dirujuk, karena
suami mengalami kebingungan antara mengurus pemakaman atau membawa isterinya ke rumah
sakit. Atas desakan banyak pihak, akhirnya suami membawa isterinya ke rumah sakit tanpa
menunggu selesai pemakaman. Sampai di rumah sakit ibu segera ditangani oleh dokter spesialis
kebidanan dan penyakit kandungan.
2
3. Penentuan kriteria yang akan digunakan dalam mengevaluasi solusi Alternatif
Bidan mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu bersalin (pucat dan lemas) dan sesuai
prosedur maka bidan segera memutuskan untuk melakukan rujukan ibu bersalin ke rumah
sakit. Bidan selanjutnya memberitahu keluarga mengenai kondisi gawat darurat dari ibu
berhasil sehingga perlu dirujuk ke rumah sakit.
4. Evaluasi solusi alternatif
Bidan menganjurkan untuk merujuk kepada keluarga, tanggapan keluarga relatif cepat
diberi tanggapan yaitu setuju dirujuk Sebelumnya keluarga menghubungi suami untuk
memberitahu dan memberi masukan yang hasilnya suami setuju isteri di rujuk ke rumah
sakit. Atas dasar ini selanjutnya keluarga memberikan jawaban kepada bidan dan sekaligus
mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan merujuk yaitu uang, mobil dan
pakaian. Dan bayinya dimakamkan oleh keluarganya karena kondisi ibu yang harus segera
dirujuk.
5. Pemilihan solusi alternatif terpilih
Setelah bidan menjelaskan kepada keluarga tentang kondisi ibu dan
mempertimbangkan beberapa resiko ibu dan setelah dinasehati dan dibujuk oleh anggota
keluarga lain, bidan dan tetangga, akhirnya subjek setuju mengantar isterinya ke rumah
sakit. Akhrirnya menyetujui solusi tersebut yaitu suami ikut merujuk dan bayi dirawat serta
dimakamkan oleh keluarganya.
6. Implementasi solusi alternatif terpilih
Setelah terpilihnya keputusan merujuk yang disetujui oleh keluarga, mempersiapkan
segala sesuatu yang berkaitan dengan membawa ibu bersalin ke rumah sakit (biaya,
kendaraan, pakaian, peralatan, dsb) dan setelah itu berangkat ke rumah sakit.. Dengan
rujukan ini kita berharap dapat menyelamatkan ibu tersebut. Selang beberapa saat diperoleh
mobil dan segera berangkat ke rumah sakit dan keluarga kembali kerumah untuk
pemakaman bayi tersebut.
7. Evalusi hasil yang diporoleh
Ibu berhasil dirujuk tepat waktu dan segera ditangani oleh dokter spesialis kebidanan
serta penyakit kandungan dengan selamat dan bayinya dimakamkan dengan keluarga.
3
5. Tindakan setelah pengambilan keputusan merujuk
a. Mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan membawa ibu bersalin ke
rumah sakit (biaya, kendaraan, pakaian, peralatan, dsb) dan setelah itu berangkat ke
rumah sakit.
b. Ibu bersalin tidak segera dibawa ke rumah sakit karena subjek masih bingung untuk
memutuskan mengantar ibu bersalin ke rumah sakit atau memakamkan anak. Setelah
dinasehati dan dibujuk oleh anggota keluarga lain, bidan dan tetangga, akhirnya subjek
setuju mengantar isterinya ke rumah sakit.
6. Penerepan keputusan
Dengan semua yang sudah di persipakan dan persetujuan suami dan keluarga, ibu berhasil
dirujuk ke rumah sakit dan ditangani oleh pihak rumah sakit, dan bayi nya di makam kan
oleh kelurganya
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberikan simpulan bahwa
keterlambatan dalam merujuk kerumah sakit yang terdiri dari keterlambatan dalam mengambil
keputusan setuju merujuk dari pihak kelurga, keterlambatan dalam mengenali risiko tinggi ibu
bersalin baik oleh bidan dan atau keluarga, keterlambatan dalam mencari bidan yang bersedia
menolong persalinan, keterlambatan dalam mencari transportasi, dan keterlambatan dalam
mengambil keputusan merujuk atau membawa kerumah sakit yang disebakan oleh adat istiadat,
dapat menyebabkan kematian ibu bersalin.
Faktor usia ibu bersalin kategori risiko tinggi, pengetahuan kelurga tentang tanda-tanda
bahaya atau resiko tinggi persalinan, persepsi bahwa kehamilan ibu bersalin normal dan tanda-
tanda bahaya dari ibu bersalin masih dianggap wajar, keluarga tidak mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan rujukan kerumah sakit, merupakan predisposisi kematian ibu bersalin. Faktor
dukungan suami, dukungan anggota kelurga lain (ibu kandung, ibu mertua, anak yang telah besar,
atau anggota keluarga lain), anjuran bidan atau dokter dan dukungan tentangga merupakan faktor
penguatan kematian ibu bersalin. Faktor setatus sosial ekonomi rendah ( pendidikan SD-SMP,
pekerjaan buruh/petani/swasta, penghasilan perbulan tidak pasti- satu juta dua juta dua ratus
rupiah), jarak untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang relatif jauh, tenanga penolong (bidan)
terdistribusi belum merata, biaya transportasi mahal, biaya periksa kehamilan relatif mahal, obat
dan peralatan bidan relatif lengkap, belum adanya ambulan, tabulin, dan sistem donor darah, dan
kualitas bidan,merupakan faktor pemungkin kematian bersalin.
5
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sri Puji. 2008. Pola Pengambilan Kepusuan Keluarga dan Bidan Dalam Merujuk Ibu Bersalin
ke Rumah Sakit Pada Kasus Kematian Ibu di Kabupaten Demak.Tesis. Universitas Diponegoro.
Semarang. Diakeses pada 19 Desember 2020 https://core.ac.uk/download/pdf/11717973.pdf