Cek kondisi aliran pada saluran persegi panjang pada gambar berikut apabila berada
pada kedalaman yang berbeda atau kedalaman tertentu berdasarkan bilangan Froude.
Penyelesaian:
𝑉1
ℎ1 ⇒ 𝐹𝑟 = = 1,38 ⇒ Aliran super kritis
𝑔𝑅1
𝑉2
ℎ2 ⇒ 𝐹𝑟 = = 1,03 ⇒ Aliran kritis
𝑔𝑅2
𝑉3
ℎ3 ⇒ 𝐹𝑟 = = 0,82 ⇒ Aliran sub-kritis
𝑔𝑅3
2. Hitung kecepatan kritis pada saluran terbuka berpenampang trapesium yang mempunyai
lebar dasar B = 6 m, kemiringan tebing 1V : 0,5H, apabila debit aliran Q = 17 m³/det.
Penyelesaian:
𝑝 = 𝑏 + 2𝑦( 1 + 𝑚2 )
𝑝 = 6 + 2,24𝑦
Jari-jari hidrolis adalah
𝐴 6 + 0,5𝑦 𝑦
𝑅= =
𝑝 6 + 2,24𝑦
Lanjutan:
Direncanakan alirannya pada kondisi kritis, berarti bilangan Fr = 1:
𝑉 𝑄 𝑄
𝐹𝑟 = = =
𝑔𝑅 𝐴 6 + 0,5𝑦 𝑦
𝐴× 𝑔× 6 + 0,5𝑦 𝑦 × 𝑔
𝑝 6 + 2,24𝑦
17
1=
6 + 0,5𝑦 𝑦
6 + 0,5𝑦 𝑦 × 9,81
6 + 2,24𝑦
Dengan cara coba-coba (Try and Error di Excel) maka didapatkan kedalaman
kritisnya (𝑦𝑐 ) adalah
𝑦𝑐 = 0,96 𝑚
Luas penampang kritis:
𝐴𝑐 = 6 + 0,5𝑦 𝑦 = 6,22 𝑚2
Sehingga Kecepatan Kritisnya adalah
𝑄 17
𝑉𝑐 = = = 2,73 𝑚 𝑑𝑡𝑘
𝐴𝑐 6,22
3. Air mengalir melalui pipa berdiameter 100 mm dan kecepatan 0,2 m/dtk. Apabila
kekentalan kinematik air adalah 1,3 x 10-6 m²/d, selidiki tipe alirannya.
Penyelesaian:
Penyelesaian:
Viskositas dinamiknya
𝜇 = 4,02×10-4 Pa.s ⇒ dari Tabel
0,016 × 289,85 × 1
𝑅𝑒 =
0,000402
𝑅𝑒 = 11.536
Maka tipe alirannya bersifat Turbulent.
5. Tentukan bilangan Reynold dari aliran melalui saluran seperti pada gambar dibawah
dengan debit sebesar 0,16 m3/s. Data saluran d = 200 mm dan D = 800 mm. Fluida
yang mengalir adalah air pada 25˚C.
Penyelesaian:
Viskositas dinamiknya
𝜇 = 8,91×10-4 Pa.s ⇒ dari Tabel
Kecepatan Aliran
𝑄 0,16
𝑉= = = 0,085 𝑚 𝑠
𝐴 1,884
Tipe aliran berdasarkan bilangan Reynolds
𝜌𝑉𝐿 𝜌𝑉𝐷
𝑅𝑒 = = ⇒ untuk fluida viskositas dinamik
𝜇 𝜇