Anda di halaman 1dari 11

1.

Cek kondisi aliran pada saluran persegi panjang pada gambar berikut apabila berada
pada kedalaman yang berbeda atau kedalaman tertentu berdasarkan bilangan Froude.

Penyelesaian:

Luas penampang basah Keliling Basah saluran


𝐴1 = 𝐵 × ℎ1 = 2,4 𝑚2 𝑝1 = 𝐵 + 2 × ℎ𝑖 = 4,6 𝑚
𝐴2 = 𝐵 × ℎ2 = 3,06 𝑚2 𝑝2 = 𝐵 + 2 × ℎ𝑖 = 5,04 𝑚
𝐴3 = 𝐵 × ℎ3 = 3,6 𝑚2 𝑝3 = 𝐵 + 2 × ℎ𝑖 = 5,4 𝑚
Lanjutan:

Kecepatan Aliran (V) Jari-jari hidrolis (R)


𝑄 𝑚 𝐴1
V1 = 𝐴1 = 3,13 𝑠 𝑅1 = 𝑝1 = 0,52
𝑄 𝑚 𝐴1
V2 = 𝐴2 = 2,45 𝑠 𝑅1 = 𝑝1 = 0,61
𝑄 𝑚 𝐴1
V3 = 𝐴3 = 2,08 𝑠 𝑅1 = 𝑝1 = 0,67

 Persamaan bilangan Froude


𝑉
𝐹𝑟 =
𝑔𝑅
 Cek kondisi Aliran pada kedalaman tertentu:

𝑉1
ℎ1 ⇒ 𝐹𝑟 = = 1,38 ⇒ Aliran super kritis
𝑔𝑅1

𝑉2
ℎ2 ⇒ 𝐹𝑟 = = 1,03 ⇒ Aliran kritis
𝑔𝑅2

𝑉3
ℎ3 ⇒ 𝐹𝑟 = = 0,82 ⇒ Aliran sub-kritis
𝑔𝑅3
2. Hitung kecepatan kritis pada saluran terbuka berpenampang trapesium yang mempunyai
lebar dasar B = 6 m, kemiringan tebing 1V : 0,5H, apabila debit aliran Q = 17 m³/det.

Penyelesaian:

 Luas penampang saluran adalah


𝐴 = 𝐵 + 𝑚𝑦 𝑦 = 6 + 0,5𝑦 𝑦
 Keliling Basah saluran adalah

𝑝 = 𝑏 + 2𝑦( 1 + 𝑚2 )
𝑝 = 6 + 2,24𝑦
 Jari-jari hidrolis adalah

𝐴 6 + 0,5𝑦 𝑦
𝑅= =
𝑝 6 + 2,24𝑦
Lanjutan:
 Direncanakan alirannya pada kondisi kritis, berarti bilangan Fr = 1:
𝑉 𝑄 𝑄
𝐹𝑟 = = =
𝑔𝑅 𝐴 6 + 0,5𝑦 𝑦
𝐴× 𝑔× 6 + 0,5𝑦 𝑦 × 𝑔
𝑝 6 + 2,24𝑦
17
1=
6 + 0,5𝑦 𝑦
6 + 0,5𝑦 𝑦 × 9,81
6 + 2,24𝑦

 Dengan cara coba-coba (Try and Error di Excel) maka didapatkan kedalaman
kritisnya (𝑦𝑐 ) adalah
𝑦𝑐 = 0,96 𝑚
 Luas penampang kritis:
𝐴𝑐 = 6 + 0,5𝑦 𝑦 = 6,22 𝑚2
 Sehingga Kecepatan Kritisnya adalah
𝑄 17
𝑉𝑐 = = = 2,73 𝑚 𝑑𝑡𝑘
𝐴𝑐 6,22
3. Air mengalir melalui pipa berdiameter 100 mm dan kecepatan 0,2 m/dtk. Apabila
kekentalan kinematik air adalah 1,3 x 10-6 m²/d, selidiki tipe alirannya.

Penyelesaian:

 Persamaan bilangan Reynolds


𝑉𝐿 𝑉𝐷
𝑅𝑒 = = ⇒ untuk fluida viskositas kinematik
𝜐 𝜐
0,2 × 0,1
𝑅𝑒 = = 3.779
0,0000013

 Tipe aliran berdasarkan bilangan Reynolds

Berdasarkan nilai Reynolds yang didapatkan antara 2.000-4.000, maka


tipe alirannya adalah Aliran Transisi.
4. Tentukan apakah aliran bersifat laminar, transisi atau turbulen bila air pada temperatur
70˚C mengalir dalam K copper tube berdiameter 1 in dengan kecepatan sebesar 285
L/min.

Penyelesaian:
 Viskositas dinamiknya
𝜇 = 4,02×10-4 Pa.s ⇒ dari Tabel

 Kerapatan massa air


𝜌 = 978 kg/m3 ⇒ dari Tabel
𝜌 = 978/61.024 kg/in3
𝜌 = 0,016 kg/in3

 Kecepatan Aliran (1 L/min = 1,017 in3/s)


𝑉 = 285 × 1,017 ft3/s = 289,85 in3/s
Lanjutan:

 Tipe aliran berdasarkan bilangan Reynolds


𝜌𝑉𝐿 𝜌𝑉𝐷
𝑅𝑒 = = ⇒ untuk fluida viskositas dinamik
𝜇 𝜇

0,016 × 289,85 × 1
𝑅𝑒 =
0,000402
𝑅𝑒 = 11.536
Maka tipe alirannya bersifat Turbulent.
5. Tentukan bilangan Reynold dari aliran melalui saluran seperti pada gambar dibawah
dengan debit sebesar 0,16 m3/s. Data saluran d = 200 mm dan D = 800 mm. Fluida
yang mengalir adalah air pada 25˚C.

Penyelesaian:
 Viskositas dinamiknya
𝜇 = 8,91×10-4 Pa.s ⇒ dari Tabel

 Kerapatan massa air


𝜌 = 997 kg/m3 ⇒ dari Tabel

 Luas penampang saluran


𝐴 = 𝐴1 − 𝐴2
𝐴1 = 𝜋𝐷2 = 3,14 × 0,802 = 2,01 𝑚2
𝐴2 = 𝜋𝑑2 = 3,14 × 0,202 = 0,126 𝑚2
𝐴 = 𝐴1 − 𝐴2 = 1, 884 𝑚2
Lanjutan:

 Kecepatan Aliran
𝑄 0,16
𝑉= = = 0,085 𝑚 𝑠
𝐴 1,884
 Tipe aliran berdasarkan bilangan Reynolds
𝜌𝑉𝐿 𝜌𝑉𝐷
𝑅𝑒 = = ⇒ untuk fluida viskositas dinamik
𝜇 𝜇

997 × 0,085 × 0,8


𝑅𝑒 =
0,000892
𝑅𝑒 = 76.023
Maka tipe alirannya bersifat Turbulent.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai