Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak
Air sungai lambidaro yang menjadi sarana mandi cuci kakus bagi masyarakat sekitar mengandung kadar
BOD5 dan COD melebihi baku mutu air sungai berdasar peraturan gubernur Sumsel yaitu 5,75 ppm dan
19 ppm . Variabel yang diteliti adalah karakteristik fisik air temperatur, TDS, TSS dan karakteristik kimia
air (Cd terlarut, air raksa, timbal, sulfat, arsen, selenium, sianida, fluorida, amoniak bebas, nitrat, nitrit,
BOD, COD, DO, tembaga, cobalt, sulfida, fospat, minyak dan lemak, deterjen, dan fenol). Hasil
penelitian menunjukan bahwa penambahan kaporit akan menurunkan nilai TDS, TSS, sianida, fluorida,
ammonia, nitrit, BOD, COD, sulfide, fosfat, detergen, minyak dan lemak. Dan akan menaikkan pH, kadar
sulfat, serta oksigen terlarut di dalam air Sungai Lambidaro. Sedangkan penambahan tawas ternyata akan
menurunkan pH, TDS, TSS, sianida, ammonia, nitrit, BOD, COD, sulfida, detergen, minyak dan lemak
dan akan meningkatkan kadar sulfat, fluorida, serta oksigen terlarut di dalam air Sungai Lambidaro. Dan
hasil kualitas air terbaik didapat pada penambahan 25 ppm tawas + 10 ppm kaporit.
Kata kunci: koagulasi, desinfeksi, air sungai lambidaro, karakteristik kimia dan fisik air
Abstract
Lambidaro river is a source of water used for daily activities which potentially contaminate. The result of
research indicate that BOD5 and COD level 5,75 mg/l and 19 mg/l have exceeded standard quality which
is specified by PERGUB SUMSEL in 2005. From research result obtained by the addition of coagulant
alum and calcium hypochlorite able to degrade the level of BOD, COD, TDS, TSS, cyanide,
fluoride, ammonia, nitrite, sulfide, phosphate, detergents, oils and fats. Whether, the addition of alum and
chlorine tend to have no effect on heavy metals level which is cadmium, phulumbum (Pb), copper, and
phenol. The best water quality results obtained on the addition of 25 ppm alum + 10 ppm of chlorine.
Keywords: coagulation, chlorination, lambidaro river water, chemical and physical properties of water
PEMBAHASAN Padatan 40
37.8
Terlarut (TDS) 35
TDS 25
94
93
92
90 20
88 87 87 87 Sampel 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm
awal kaporit kaporit kaporit kaporit
86
86
84 Gambar 3. Pengaruh penambahan kaporit
82 terhadap kadar TSS
Sampel 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm
awal kaporit kaporit kaporit kaporit Dari uji laboratorium diketahui bahwa
pada peningkatan volume penambahan kaporit
Gambar 1. Pengaruh kaporit terhadap TDS hingga 40 ppm, kadar TSS dalam sampel air
tersebut akan terus turun hingga 28,6 mg/L. Ini
Dari gambar di ketahui bahwa pada disebabkan karena di dalam larutan kaporit
penambahan larutan kaporit 10-40 ppm kadar Ca(OCl)2 kaporit, terdapat HClO. HClO akan
TDS turun hingga 87 mg/L. Ini disebabkan mengeluarkan atom-atom oksigen. Atom-atom
karena kaporit Ca(OCl)2 bersifat sebagai oksigen inilah yang sebenarnya aktif membunuh
oksidator yang akan menghilangkan senyawa bakteri dan mikroorganisme pada air. Makin
besi maupun mangan yang terlarut di dalam air. banyak HClO yang terbentuk, makin banyak pula
Oleh karenanya semakin banyak zat besi dan atom oksigen yang lepas. Ini berarti daya
mangan terlarut yang teroksidasi maka akan desinfeksi makin besar sehingga akan
menurunkan kadar TDS di dalam air tersebut. menurunkan kadar TSS.
TSS
TDS 40
37.8
94
35
93 93 32.6
92
30
91
26.3 25.2
90 90 90
89 89 89
25 25.1
88 20
87
Sampel 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm Sampel 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm
awal tawas tawas tawas tawas awal tawas tawas tawas tawas
Gambar 4. Pengaruh penambahan tawas
Gambar 2. Pengaruh tawas terhadap TDS terhadap kadar TSS
Page | 57
Gambar 8. Pengaruh tawas terhadap sulfida Gambar 10. Pengaruh tawas terhadap sianida
Terlihat bahwa pada penambahan tawas Terlihat pula bahwa penambahan tawas
hingga 100 ppm, kadar sulfat akan terus juga dapat menurunkan kadar sianida di dalam
meningkat menjadi 34,761. Ini disebabkan air. Ini disebabkan karena Al2(SO)4)3 merupakan
karena tawas dalam air akan menghasilkan asam koagulan aid yang dapat menghilangkan
sulfat sehingga menyebabkan kadar sulfat dalam impurities yang tidak terlarut seperti sianida
air meningkat. (CN-) dengan cara menetralkan muatan nya
hingga terbentuk flok kecil yang kemudian akan
Sianida (CN) mengendap.
0.025 5
4
0.02 0.0186 0.0196 3
0.0166 0.0182
0.015 2
1 1.8 1.85 1.85 1.8
0.01 0
Sampel 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm
0.005
awal kaporit kaporit kaporit kaporit
0
Sampel 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm Gambar 17. Pengaruh penambahan kaporit
awal kaporit kaporit kaporit kaporit terhadap BOD5
Nitrit 6 5.75
0.035 5
0.0327
0.03 4
3
0.025
0.02 0.0216 2
1.85 1.8 1.85 1.8
0.0196 0.0180.0193 1
0.015 0
0.01 Sampel 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm
awal tawas tawas tawas tawas
0.005
Gambar 18. Pengaruh penambahan tawas
0
terhadap BOD5
Sampel 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm
awal tawas tawas tawas tawas Terlihat juga pada penambahan tawas,
Gambar 16. Pengaruh penambahan tawas nilai BOD akan cenderung turun pada range 1,8-
terhadap kadar nitrit 1,85 mg/L. Diketahui bahwa dengan
bertambahnya massa koagulan yang digunakan
Terlihat pada penambahan tawas, hingga berarti konsentrasi koagulan. Tingginya
75 ppm tawas, kadar nitrit di dalam air akan konsentrasi koagulan menyebabkan nilai BOD
turun hingga 0,018 mg/L. Dimana tawas yang air limbah semakin rendah. Dimana tawas dapat
merupakan dispersi koloid yang bermuatan mengikat partikel-partikel koloid. Melalui proses
positif akan mengikat nitrit yang bermuatan ini impurities-impurities tidak terlarut baik
negatif sehingga terjadi penggumpalan. organic maupun anorganik dapat diturunkan
sehingga menyebabkan berkurang-nya oksigen
Kebutuhan Oksigen Biokimia (BOD5) terlarut yang dibutuhkan untuk mengoksidasi
impurities tersebut sehingga nilai BOD akan
Pada penambahan hingga 40 ppm menurun.
kaporit akan menurunkan angka BOD hingga
1,8-1,85 mg/L. Ini disebabkan karena kaporit Kebutuhan Oksigen Kimia (COD)
Ca(ClO)2 didalam air berperan sebagai
desinfektan yang membunuh mikroorganisme Terlihat bahwa penambahan kaporit akan
dan bakteri yang terdapat di dalam air. cenderung menurunkan nilai COD hingga kurang
Zat Organik + m.o + O2 → CO2 + m.o + organik dari 5 mg/L.Ini disebabkan karena sebagai
Semakin sedikitnya jumlah mikroorganisme di oksidator, klorin akan mengoksidasi Fe(II) dan
dalam air maka semakin sedikit pula oksigen Mn(II) dan bahan kimia anorganik lain di dalam
yang dibutuhkan oleh bakteri untuk air. Sehingga penurunan beberapa jenis bahan
mengoksidasi zat-zat organik terlarut, maka kimia organik/anorganik inilah yang kemudian
semakin rendah pula angka BOD. akan menurunkan nilai COD dalam air sungai.
0.0003 0.204
sampel 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm
0.0002 awal kaporit kaporit kaporit kaporit
0.0001
0
Sampel 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm Gambar 25. Pengaruh penambahan kaporit
awal kaporit kaporit kaporit kaporit terhadap kadar minyak dan lemak
Gambar 23. Pengaruh kaporit terhadap kadar
sulfida Dari grafik di atas, terlihat pada
penambahan 40 ppm kaporit kadar lemak dan
minyak turun hingga 0,215 mg/l. Ini disebabkan
karena adanya kaporit ketika dilarutkan dalam air
sulfida menghasilkan asam hipoklorit (HOCl) dan ion
0.0009 hipoklorit (OCl-) yang memiliki sifat
0.0008 0.0008 0.0008 desinfektan.
0.0007 0.0007 Minyak dan Lemak
0.0006 0.0006 0.0006 0.222
0.221
0.0005 0.22
0.0004 0.219
0.0003 0.218 0.218
0.0002 0.216 0.216
0.0001
0.214 0.214
0
sampel 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm
awal tawas tawas tawas tawas 0.212
0.21
Gambar 24. Pengaruh tawas terhadap kadar
sulfida sampel 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm
awal tawas tawas tawas tawas
Setelah penambahan tawas hingga 100
ppm, kadar sulfida mengalami penurunan hingga Gambar 26. Pengaruh penambahan tawas
0,0006 mg/L. Hal ini disebabkan oleh tawas terhadap kadar minyak dan lemak
yang mengandung senyawa belerang.
Tawas/Alum adalah sejenis koagulan yang dapat Terlihat juga pada penambahan tawas
mengikat senyawa koloid bermuatan negatif. hingga 100 ppm ternyata kadar minyak dan
Dengan demikian kadar sulfida dalam air dapat lemak akan turun hingga 0,221 mg/L.
turun. Penambahan flokulan ini akan menyebabkan
partikel-partikel minyak dan lemak tersebut
Minyak dan Lemak bertumbukan membentuk partikel besar dan
dapat mengendap.
Kadar minyak dan lemak maksimum untuk air
sungai adalah 1 mg/L