Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
12. Keandalan tiga buah unit peralatan masing-masing Ra = 0,75 ; Rb = 0,9 ; Rc = 0,85.
Tuliskan proses untuk mendapatkan angka keandalan total, bila a dan b dihubungkan
paralel kemudian diserikan dengan c.
Jawab:
Ra//Rb diserikan Rc = 0,75 + 0,9 + 0,85
= 1,26
13. Hitung MTBF suatu unit elektronika yang terdiri dari komponenkomponen sebagai
berikut :
a. Resistor -> 200/0,004 perjam = 50.000 hari
b. Transistor -> 300/0,05 per jam = 6000 hari
c. IC -> 290/0,02 per jam = 14.500 hari
d. Thyristor -> 4/0,5 per jam = 8 hari
e. Capacitor -> 20/0,02 per jam = 1000 hari
f. Hubungan -> 1000/0,001 perjam = 1.000.000 hari
14. Sebuah instrumen elektronik mempunyai laju kegagalan total (FR total) = 2,5x10-
6 per jam. Hitung MTBF dan keandalannya bila dioperasikan 10.000 jam.
Jawab:
MTBF=1/F(RN)
= 1/2,5x10-6
= 400 x 103 Jam
Keandalanya= 1/ 10000
= 1 x 10 -4 per jam
16. Jelaskan dengan singkat apa perbedaan metode aktif dan pasif signal tracing. Berikan
masing-masing satu contoh!
- pemberian sinyal dari luar ini tidak selalu diperlukan, terutama bila sinyal yang
seharusnya ada pada peralatan tersebut dapat dengan mudah diketahui. Metode ini disebut
dengan metode signaltracing pasif. Misalnya: memeriksa sebuah catu daya.
- Metode aktif signal tracing
Pemeriksaan catu daya dan tegangan pada kondisi statis rangkaian telah dilakukan.
Kerusakan ada di daerah antara antenna dan penguat audio. Pada metoda pasif, sinyal
normal dianggap telah ada atau diketahui. Akan tetapi, karena antenna dan tuning (yang
dianggap dapat memberikan sinyal normal ke sistem) berada di dalam sistem itu sendiri,
maka harus diberikan sinyal dari luar sebagai sinyal normal dan menggunakan speaker
sebagai indikator sinyal.
17. Sebutkan langkah-langkah praktis mencari kerusakan tanpa menggunakan alat ukur?
a. Pemeriksaan dilakukan dari speaker menuju ke tuner. Untuk menentukan apakah
menggunakan cara pertama atau kedua dapat dilakukan pemeriksaan awal, misalnya:
dengan menghubung-singkat masukan kepenguat audio dengan ground menggunakan
obeng atau ujung klip, ini harus menghasilkan bunyi klik pada loudspeaker (bila
loudspeaker dan penguat audio bekerja dengan baik).
b. Bila tidak terdengar suara, maka cara kedua merupakan pilihan terbaik, karena
kerusakan pasti ada di antara loudspeaker dan penguat audio.
c. Bila terdengar bunyi klik, anda masih dapat meneruskan pemeriksaan dengan cara
kedua mulai titik C, atau dengan cara pertama, karena keduanya mempunyai peluang
kecepatan pemeriksaan yang sama.
18. Bila anda mempunyai alat pembagi frekuensi yang terdiri dari blok-blok frekuensi
yang berurutan, metode apa saja yang paling sesuai untuk mencari kerusakannya bila alat
ini mengalami gangguan atau kerusakan ?
a. Metoda half-splitting (pemisahan bagian tengah)
Metoda ini cocok digunakan untuk rangkaian dengan blok-blok yang seri (memanjang)
karena akan menjadi sangat cepat saat mencari kerusakannya. Misalnya: rangkaian
generator fungsi, pemancar/penerima radio, dsb.
Langkahnya: dimulai dari bagian tengah sistem, dan berturut-turut pada setiap bagian
tengah dari setengah bagian sistem yang telah dipisah sampai ditemukan kerusakannya.
19. Bila terjadi kerusakan pada alat, misalnya alat tiba-tiba tidak bekerja, langkah apa
yang paling tepat untuk mendeteksi kerusakan, sebelum langkah-langkah perbaikan
ditempuh?
Jawab: menggunakan Metoda half-splitting (pemisahan bagian tengah)
Cek keluaran generator, jika bekerja baik, berarti motor sampai dengan generator tidak
ada masalah.
Apabila tidak bekerja, maka cek keluaran penguat dan kontrol, dan kalau bagus berarti cek
keluaran tegangan referensi, dan kalau bagus berarti generator rusak.
Cek Keluaran tacho generator, jika bekerja baik, berarti tegangan referensi sampai dengan
generator tacho tidak ada masalah.
20. Apa maksud pemeriksaan kondisi statis? Kapan hal ini harus dilakukan?
Uji statis adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kondisi peralatan dan
kemampuan kerja sarana perkeretaapian dalam keadaan tidak bergerak. Uji dinamis
adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kondisi peralatan dan kemampuan
kerja sarana perkeretaapian dalam keadaan bergerak.
21. Jelaskan secara tertulis kapan digunakan metoda di bawah ini untuk mencari
Kerusakan, dan tuliskan syaratnya, bila ada.
a. Metoda membandingkan
b. Metoda resistansi dan tegangan
c. Metoda analisis kesalahan
d. Metoda analisis logika
e. Metoda diagnosa rutin
Jawab:
a. Metode membandingkan merupakan metode sederhana yakni kerusakan pada bagian
tertentu dibandingkan dengan perangkat yang masih baik/berfungsi. Biasanya perangkat
yang rusak syaratnya harus sama spesifikasinya dengan perangkat yang baik tersebut.
Maka dalam mencari kerusakan kita hanya membandingkan dengan perangkat yang
sejenisnya.
b. Pemeriksaan rangkaian elektronika yang dicurigai rusak, pada umumnya dilakukan
pengukuran tegangan dan resistansi. Pengukuran tegangan memerlukan peralatan dalam
kondisi ON. Pengukuran resistansi dilakukan pada saat peralatan dalam kondisi OFF. Tiga
syarat yang perlu dilakukan dalam analisis kegagalan; analisis cara kerja rangkaian,
melakukan pengukuran dan mempelajari data produk.
c. Metode analisis kesalahan digunakan ketika kesalahan berulang pada suatu rangkaian
dan menekankan pada penyebab kerusakan dari pada kerusakan komponen dan perangkat
rangkaian elektronika
d. Metode analisis logika digunakan untuk sistem digital dan dapat dipakai khusus untuk
macam-macam komputer digital. Analisis logika terbatas untuk rangkaian digital dan
dapat menanganianalisis dari yang paling sederhana, pengujian bit-per-bit untuk Test-
Word dan dengan menggunakan peralatan otomatis penganalisis logika.Metoda ini
menggunakan sinyal digital satu dan nol, untuk menentukanfungsi logika yang mengalami
kerusakan
e. Metoda diagnosa rutin digunakan untuk sistem digital dan dapat dipakai khusus untuk
macam-macam komputer digital. Diagnosa rutin hanya dapat dibuat pada sistem yang
minimum mempunyai sebuah mikroprosesor yang dapat diprogram. Diagnosa rutin juga
dapat mengetahui bagian dasar dari sistem komputer yang mengalami gangguan.
RESUME Penjelasan dan syarat Sinkron atau Paralel Genset SYNCHRONIZING
GENERATOR
A. Generator
Generator adalah suatu alat yang memanfaatkan tenaga gerak dan mengubahnya menjadi
energi listrik dengan prinsip kerja induksi electromagnetic.
Generator menghasilkan energi listrik dengan menggunakan tenaga gerak dari beberapa
sumber antara lain : Mesin diesel, turbin uap, tenaga gerak air, tenaga angin, tenaga gas,
dan lainnya.
Sebenarnya untuk sebutan pembangkit listrik yang sering kita sebut adalah Genset
(Generator Set).
B. Genset
Genset adalah singkatan dari Generator Set, yaitu suatu pembangkit listrik yang
dilengkapi dengan mesin penggerak. Dan sebutan Genset biasa kita gunakan untuk sebuah
pembangkit listrik dengan mesin penggerak Diesel.
Selain itu, untuk pembangkit listrik yang menghasilkan listrik AC (Alternating Current)
atau arus bolak-balik disebut dengan Alternator.
C. Alternator
Alternator adalah singkatan dari Alternating Current Generator atau Generator
AC.Generator didesain dengan berbagai ukuran besaran daya (KVA atau KW) yang dapat
dihasilkannya.
Namun ada kalanya, saat satu unit Genset yang kita miliki tidak lagi mampu menanggung
beban daya yang ada.Maka kita dapat mengoperasikan dua unit sekaligus untuk
mendapatkan total daya listrik yang lebih besar.
Dalam keadaan dimana daya satu buah generator tak cukup untuk menyuplai beban yang
dibutuhkan, maka generator dapat di operasikan secara bersamaan dengan generator
lainnya.
Mengoperasikan beberapa unit Genset secara bersamaan sehingga didapat daya sebesar
total daya dari masing-masing genset tersebut biasa di sebut sinkron (SYNCHRONIZING
GENERATOR) atau Paralel Genset.
D. Synchronizing (pararel generator)
Synchronizing atau paralel generator adalah mengoperasikan secara bersamaan dan
diparalelkan dua buah generator atau lebih untuk mendapatkan daya sebesar jumlah daya
generator-generator tersebut dengan syarat syarat yang telah ditentukan.Sebagai contoh :
Jika Instalasi listrik yang kita miliki membutuhkan daya sebesar 800 kilowatt (800 kw) ,
sedangkan Genset yang kita miliki adalah Genset 500 Kw sebanyak dua unit.
Kalau genset yang kita operasikan hanya 1 unit, tentunya 1 unit genset 500 kw tersebut
tidak akan mampu menanggung beban daya listrik sebesar 800 kw.
Cara yang dapat kita lakukan adalah mengoperasikan dua unit Genset 500 kw secara
bersamaan sehingga didapat daya genset sebesar jumlah daya dari masing-masing genset
tersebut.
Genset 500 kw diparalel atau disinkron dengan genset 500 kw akan menghasilkan
kemampuan daya sebesar 1000 kw. (500 kw + 500 kw) sama dengan 1000 kw.
Karena kedua genset tersebut menghasilkan daya sebesar 1000 kw, maka daya listrik yang
kita miliki sebesar 800 kw mampu ditanggung oleh kedua genset yang diparalel tersebut.
- Syarat-syarat untuk paralel atau sinkron genset
Adapun syarat-syarat dalam mengoperasikan Genset secara paralel atau sinkron
"Synchronizing Generator" adalah sebagai berikut :
1. Besar tegangan kerja (Voltage) masing-masing generator.
2. Urutan phase masing-masing generator (Arah Phase).
3. Frekuensi (Hertz) Masing-masing generator.
4. Sudut Phase masing-masing generator.
Pembahasan nya:
a. Besar tegangan kerja (Voltage) masing-masing generator.
Karena dua buah generator digerakkan oleh dua penggerak yang berbeda, Maka kecepatan
(RPM) masing-masing penggerak generator pasti memiliki perbedaan.Perbedaan ini dapat
menyebabkan sedikit perbedaan sudut Phase, perbedaan sudut phase akan menyebabkan
perbedaan faktor daya yang naik turun.Faktor daya dapat mempengaruhi pengoperasian
generator secara paralel.
Generator yang memiliki faktor daya lebih kecil akan menanggung beban daya yang lebih
tinggi sedangkan generator yang memiliki power faktor lebih tinggi akan menanggung
beban yang lebih rendah.
Jika perbedaan faktor daya masih dalam batasan normal ini tidak terlalu menjadi masalah,
namun Jika perbedaan daya yang ditanggung salah satu generator melebihi daya maksimal
generator tersebut, maka generator itu tidak akan sanggup menanggung beban.
b. Urutan phase masing-masing generator (Arah Phase).
Generator menghasilkan tiga urutan Phase yang berbeda yang kita kenal dengan Phase R,
S, T.Perbedaan urutan Phase pada generator dipengaruhi oleh perbedaan arah putaran CW
(Clockwise/searah jarum jam) atau CCW (Counter Clock wise/berlawanan arah jarum
jam).Untuk memparalel dua generator maka urutan phase masing-masing harus sama.
Untuk menentukan urutan phase suatu generator dapat digunakan alat yang disebut
“Check Phase Indicator”.
Namun jika alat tersebut tidak ada, dapat menggunakan sebuah Elektromotor, dengan cara
memasang Elektromotor tersebut ke generator satu dan lihat arah putaran elektromotor
tersebut, lalu memasangnya ke generator kedua, jika arah putaran electromotor berbeda,
berarti urutan phase antar generator berbeda, dan harus disamakan.
Jika urutan phase R – S - T pada generator pertama menghasilkan putaran CW pada
electromotor tersebut, dan dengan urutan phase yang sama pada generator kedua
menghasilkan putaran CCW (putaran terbalik) pada electromotor yang sama, maka perlu
dilakukan perubahan urutan phase pada salah satu generator.
c. Frekuensi (Hertz) Masing-masing generator sama.
Frekuensi yang biasa digunakan dalam bidang industri, kita mengenal 2 jenis frekuensi
yaitu Frekuensi 50 hz dan Frekuensi 60 hz.Frekuensi berhubungan dengan kecepatan
putaran (RPM) pada penggerak generator.
Dalam operasionalnya sebuah generator bisa saja mempunyai frekuensi yang fluktuatif
(berubah ubah) karena faktor tertentu.
d. Sudut Phase masing-masing generator sama
Untuk mengetahui perbedaan sudut phase antar dua buah generator digunakan alat
synchronoscope atau synchronos meter.Pada alat tersebut Terdapat dua buah lampu
sebagai indikator.
Jika kedua lampu menyala, menandakan sudut phase antar generator masih berbeda, dan
jika kedua lampu padam dengan sempurna maka menandakan sudut phase antar generator
sudah sama dan dapat diparalelkan.