Anda di halaman 1dari 14

“PEMETAAN PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA DAN SEDERAJAT DI KABUPATEN GORONTALO


UTARA”
Isramayanti Gobel, Fitri Lihawa*, Daud Yusuf**
Jurusan Fisika, Program Studi S1. Pend. Fisika
F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo
Email: isramayantigeografigobel@yahoo.co.id
ABSTRAK
Kabupaten Gorontalo Utara tergolong tertinggal bila dibandingkan dengan daerah lain
khususnya dalam bidang pendidikan sehingga diperlukan sebuah strategi pembangunan
pendidikan dengan konsep keruangan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi
geospasial mengenai sebaran sarana dan prasarana sekolah menengah pertama dan sederajat
di Kabupaten Gorontalo Utara. Dengan cara obserfasi langsung di lapangan, diperoleh data
mengenai sarana dan prasarana sekolah. melalui software ArcGis, menghasilkan data
mengenai sebaran sarana dan prasarana sekolah pada 55 Sekolah Menengah Pertama dan
Sederajat di Kabupaten Gorontalo Utara. Persebaran sarana dan prasarana pendidikan
Sekolah Menengah Pertama dan Sederajat di Kabupaten Gorontalo Utara masih sangat
minim, terdapat perbedaan sarana dan prasarana sekolah yang berlokasi jauh dari ibu kota
kabupaten. Dalam hal ini pemerintah Gorontalo Utara harus memusatkan pembangunan
dalam bidang pendidikan agar masyarakat dapat menikmati pendidikan dengan kwalitas yang
lebih baik.
Kata kunci : Pemetaan, Sarana dan Prasarana, Sekolah Menengah Pertama dan Sederajat,
Gorontalo Utara.
1. PENDAHULUAN peta didefinisikan sebagai gambaran dari
Kabupaten Gorontalo Utara terdiri atas
11 Kecamatan, dan 123 Desa serta dengan unsur – unsure alam maupun buatan manusia
luas wilayah 1.777,03 km². Sehingga tingkat
kepadatan penduduknya adalah 84,60 yang berada di atas maupun di bawah
jiwa/km². Secara khusus Kabupaten
Gorontalo Utara mempunyai masalah dalam permukaan bumi yang digambarkan pada
hal pembangunan bidang pendidikan yang
cukup pelik karena karakteristik suatu bidang datar dengan skala tertentu.
persoalannya terkait dengan Perkembangan
wilayah pemukiman dan jumlah penduduk b. Jenis – Jenis Peta
yang terus meningkat menimbulkan
beberapa masalah diantaranya sekolah tidak Menurut Indarto : 178, peta dapat di
memadai, jalur akses menuju sekolah
kurang, fasilitas pendukung yang tidak golongkan menjadi dua jenis yaitu :
lengkap dan lain sebagainya. Kondisi seperti
ini bisa menganggu stabilitas pelayanan a. Peta Dasar
pendidikan di Kabupaten Gorontalo Utara.
Untuk itu sarana dan prasarana pendidikan
juga harus dikembangkan guna memenuhi peta dasar adalah peta yag menyajikan
kebutuhan pendidikan mayarakat.
TINJAUAN PUSTAKA informasi permukaan bumi secara umum,
a. Pengertian Peta
Menurut PP Nomor 10 Tahun 2000 baik penampakan alami ( misalnya : jalan

(dalam Indarto,2010 : 177) Secara umum


raya, rel kereta, pemukiman). Contonya : prasarana sekolah disusun untuk lingkup

peta rupa bumi bakosurtanal. pendidikan formal, jenis pendidikan umum,

jenjang pendidikan dasar dan menengah


b. Peta Tematik
yaitu: Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Peta tematik adalah peta yang (SD/MI), Sekolah Menengah

menyajikan informasi tentang fenomena atau Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),

kondisi tertentu yang trejadi dipermukaan dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah

bumi.contohnya yaitu : peta curah hujan, Aliyah (SMA/MA).

peta kepadatan penduduk, peta penyebaran Standar sarana dan prasarana ini

hasil pertanian, peta laju erosi, dan peta mencakup:

kesesuaian lahan. 1. Kriteria minimum sarana yang terdiri

dari perabot, peralatan pendidikan,


c. Pemetaan
media pendidikan, buku dan sumber

Pemetaan merupakan suatu proses belajar lainnya, teknologi informasi

pengukuran, perhitungan dan penggambaran dan komunikasi, serta perlengkapan

dengan menggunakan cara atau metode lain yang wajib dimiliki oleh setiap

tertentu sehingga didapatkan hasil berupa sekolah/madrasah.

softcopy maupun hardcopy peta yang 2. Kriteria minimum prasarana yang

berbentuk data spasial vektor maupun raster. terdiri dari lahan, bangunan, ruang-

Pemetaan juga dapat diartikan sebagai ruang, dan instalasi daya dan jasa yang

proses pembuatan peta. wajib dimiliki oleh setiap

sekolah/madrasah.
d. Sarana dan Prasarana Pendidikan
Definisi-definisi yang tertuang dalam
Berdasarkan Peraturan Menteri
Permen Diknas Nomor 24 Tahun 2007
Pendidikan Nasional Republik Indonesia
adalah sebagai berikut:
Nomor 24 Tahun 2007 standar sarana dan
1. Sarana adalah perlengkapan tertentu. Sumber belajar lainnya

pembelajaran yang dapat dipindah- adalah sumber informasi dalam

pindah. bentuk selain buku meliputi jurnal,

2. Prasarana adalah fasilitas dasar untuk majalah, surat kabar, poster, situs

menjalankan fungsi (website), dan compact disk.

sekolah/madrasah. 10. Bahan habis pakai adalah barang

3. Perabot adalah sarana pengisi ruang. yang digunakan dan habis dalam

4. Peralatan pendidikan adalah sarana waktu relatif singkat.

yang secara langsung digunakan 11. Perlengkapan lain adalah alat mesin

untuk pembelajaran. kantor dan peralatan tambahan yang

5. Media pendidikan adalah peralatan digunakan untuk mendukung fungsi

pendidikan yang digunakan untuk sekolah/madrasah.

membantu komunikasi dalam 12. Teknologi informasi dan komunikasi

pembelajaran. adalah satuan perangkat keras dan

6. Buku adalah karya tulis yang lunak yang berkaitan dengan akses

diterbitkan sebagai sumber belajar. dan pengelolaan informasi dan

7. Buku teks pelajaran adalah buku komunikasi.

pelajaran yang menjadi pegangan 13. Lahan adalah bidang permukaan

peserta didik dan guru untuk setiap tanah yang di atasnya terdapat

mata pelajaran. prasarana sekolah/madrasah meliputi

8. Buku pengayaan adalah buku untuk bangunan, lahan praktek, lahan untuk

memperkaya pengetahuan peserta prasarana penunjang, dan lahan

didik dan guru. pertamanan.

9. Buku referensi adalah buku rujukan

untuk mencari informasi atau data


14. Bangunan adalah gedung yang dengan pengembangan pribadi,

digunakan untuk menjalankan fungsi sosial, belajar, dan karir.

sekolah/madrasah. 22. Ruang UKS adalah ruang untuk

15. Ruang kelas adalah ruang untuk menangani peserta didik yang

pembelajaran teori dan praktek yang mengalami gangguan kesehatan dini

tidak memerlukan peralatan khusus. dan ringan di sekolah/madrasah.

16. Ruang perpustakaan adalah ruang 23. Tempat beribadah adalah tempat

untuk menyimpan dan memperoleh warga sekolah/madrasah melakukan

informasi dari berbagai jenis bahan ibadah yang diwajibkan oleh agama

pustaka. masing-masing pada waktu sekolah.

17. Ruang laboratoriumadalah ruang 24. Ruang organisasi kesiswaan adalah

untuk pembelajaran secara praktek ruang untuk melakukan kegiatan

yang memerlukan peralatan khusus. kesekretariatan pengelolaan

18. Ruang pimpinan adalah ruang untuk organisasi peserta didik.

pimpinan melakukan kegiatan 25. Jamban adalah ruang untuk buang air

pengelolaan sekolah/madrasah. besar dan/atau kecil.

19. Ruang guru adalah ruang untuk guru 26. Gudang adalah ruang untuk

bekerja di luar kelas, beristirahat, dan menyimpan peralatan pembelajaran

menerima tamu. di luar kelas, peralatan

20. Ruang tata usaha adalah ruang untuk sekolah/madrasah yang tidak/belum

pengelolaan administrasi berfungsi, dan arsip

sekolah/madrasah. sekolah/madrasah.

21. Ruang konseling adalah ruang untuk 27. Ruang sirkulasi adalah ruang

peserta didik mendapatkan layanan penghubung antar bagian bangunan

konseling dari konselor berkaitan sekolah/madrasah.


28. Tempat berolahraga adalah ruang jiwa/km². Kabupaten Gorontalo Utara

terbuka atau tertutup yang dilengkapi terletak pada posisi koordinat , 00º 41’ – 01º

dengan sarana untuk melakukan 15’ LU dan 122º 00’ – 125º 14’ BT

pendidikan jasmani dan olahraga. (Gorontalo Dalam Angka 2010).

29. Tempat bermain adalah ruang Lokasi penelitian, Penelitian ini

terbuka atau tertutup untuk peserta dilaksanakan selama 4 bulan yaitu, bulan

didik dapat melakukan kegiatan April – Juli 2013. Penelitian ini

bebas. dikelompokkan kedalam jenis penelitian

30. Rombongan belajar adalah kelompok deskriptif. Yaitu dengan cara observasi

peserta didik yang terdaftar pada satu (penyebaran lembar observasi/instrumen),

satuan kelas. hasil dari penelitian ini bertujuan untuk

METODE PENELITIAN mencari informasi mengenai pendidikan di

kabupaten gorontalo utara. Sehingga dapat

Kabupaten Gorontalo Utara adalah menggambarkan sebaran serta sarana dan

sebuah kabupaten di Provinsi Gorontalo, prasarana sekolah menengah pertama dan

dengan ibu kota Kwandang. Kabupaten ini sederajat di Kabupaten Gorontalo Utara.

dibentuk berdasarkan Undang-Undang Dalam penelitian ini juga dilakukan

Nomor 11 Tahun 2007 pada tanggal 2 pemetaan sebaran sekolah berdasarkan titik

januari 2007. Kabupaten ini merupakan hasil koordinat yang telah diperoleh.

pemekaran ketiga dari Kabupaten Gorontalo.


1.3 Variabel Penelitian
Kabupaten Gorontalo Utara terdiri atas 11
Data yang telah diperoleh peneliti
kecamatan, dan 123 desa dengan jumlah
adalah titik koordinat sekolah, serta data
penduduk 104.068 jiwa (data SP 2010) serta
mengenai sarana dan prasarana sekolah SMP
luas 1.777,03 km² (data SP 2010, sehingga
di Kabupaten Gorontalo Utara. Koordinat
tingkat kepadatan penduduknya adalah 84,60
sekolah diperoleh dengan menggunakan alat
yaitu GPS (Global Positioning System), attribute yang merupakan data mengenai

sedangkan sarana prasarana diperoleh sekolah yang mencakup sarana dan

dengan penyebaran lembar observasi prasarana.Seluruh hasil dari peta ini,

(instrument penelitian) dimasing-masing program ArcGis 9.3.1 akan sangat berperan

sekolah SMP. Sarana dan Prasarana ini yang dalam menghasilkan peta yag diinginkan.

kemudian dijadikan basis data. f. Metode Pengumpulan Data

e. Jenis Data Metode pengumpulan data yang

Data Input digunakan peneliti dalam pengumpulan data

meliputi:
a. Data Primer
1. Penggambilan data langsung di lapangan,
Data yang diambil dari survei langsung
yaitu dengan mendatangi masing-masing
di lapangan yaitu titik koordinat yang
jenjang sekolah dan memplot titik
diambil menggunakan GPS, serta sarana dan
koordinat dengan menggunakan GPS.
prasarana sekolah SMP Gorontalo Utara
Selain itu penggunaan lembar observasi
yang diambil dengan menggunakan lembar
turut memberikan kontribusi dalam hal
observasi/instrument.
memperoleh data mengenai sarana dan
b. Data Sekunder
prasarana sekolah.
Peta administrasi Kabupaten
2. Dokumentasi yaitu mengambil data dari
Gorontalo Utara.
Dinas Pendidikan Gorontalo Utara,
Data Output
DIKPORA Provinsi Gorontalo,
Dalam penelitian ini hasil akhir akan
BAPPEDA Gorontalo Utara, serta data
berupa peta yang dilengkapi dengan data
yang diambil langsung ditiap sekolah
atributnya. Peta berisi objek-objek yang
yang diteliti.
termasuk dalam variabel penelitian, yakni
g. Alat dan Bahan
sebaran titik koordinat sekolah serta
Alat dan bahan yang digunakan dalam dari hasil penelitian, yang kemudian diolah

penelitian ini adalah sebagai berikut: dengan menggunakan software ArcGis9.3,

a. Komputer/Laptop: laptop dalam sehingga dapat diinformasikan dalam bentuk

penelitian ini sebagai perangkat keras peta sebaran sekolah.

yang digunakan untuk memasukan dan D. HASIL DAN PEMBAHASAN

mengolah data yang diperoleh. 4.1.1 Pemetaan Persebaran Sarana dan

b. GPS Garmin digunakan untuk memplot Prasarana Sekolah Menengah

koordinat sekolah. Pertama ( SMP ) dan Sederajat di

c. Software ArcGIS 9.3. Digunakan untuk Kabupaten Gorontalo Utara.

mengolah data berupa peta yang

diinginkan.

d. Microsoft Office Excel 2007 digunakan

untuk mengetik data yang diperoleh.

e. Peta administrasi Kabupaten Gorontalo

Utara merupakan sumber peta yang

menghasilkan informasi baru dengan

memanfaatkan software ArcGis 9.3.

Analisis Data

Proses Analisis data deskariptif

merupakan suatu teknik dalam

menggambarkan dan menginterpretasikan

semua data yang telah diperoleh di lapangan.

Dalam hal ini, analisis deskriptif

dilakakukan dengan mencari dan menyusun

secara sistematis data yang telah diperoleh


Peta sebaran sarana dan prasarana menggunakan modem portable. Sekolah

Sekolah Menengah Pertama dan Sederajat di dengan akreditasi B (Baik) bila di

Kabupaten Gorontalo Utara. Peta dengan presentasikan mencapai 19%, sekolah yang

skala 1 : 150.000 Menampilkan informasi berakreditasi C (cukup) bila di presentasikan

mengenai persebaran sarana dan prasarana 7% dan sekolah yang TT (Tidak terakreditasi

sekolah tiap Kecamatan. Peta dasar yang ) mencapai 36%.

digunakan adalah / peta administrasi Pada tabel 6 menunjukkan bahwa

Kabupaten Gorontalo Utara skala 1 : sekolah yang tidak memiliki kekosongan

150.000 dengan menggunakan software tenaga pengajar sebanyak 10 Sekolah (18%),

ArcGis 9.3, maka diperoleh peta. sedangka sekolah yang memiliki kekosongan

Berdasrakan tabel di di atas bahwa guru mata pelajaran, jika dipresentasikan

jumlah sekolah yang ada di Kabupaten yakni 82%. SMP 1 Kwandang adalah

Gorontalo Utara berjumlah 55 sekolah, sekolah yang paling banyak tenaga guru

terdiri dari 47 sekolah SMP dan MTs 8 yang telah tersertifikasi dibandingkan

sekolah. dengan sekolah lainnya, sedangkan sekolah

yang jumlah guru tersertifikasi paling sedikit

4.1.2 Sarana dan Prasarana Sekolah Untuk yakni SMP N 8 SATAP Tolinggula. Sekolah

Jenjang SMP dan Sederajat di dengan jumlah siswa berkisar > 200 – 500

Kabupaten Gorontalo Utara siswa mempunyai presentasi 11%,

sedangkan untuk sekolah dengan jumlah


Berdasarkan data dari tabel 5
siswa > 30 – 200 siswa mempunyai
menunjukan bahwa terdapat 2 (dua) sekolah
presentasi 89% dari jumlah sekolah yang ada
dengan akreditasi A (Amat Baik) yakni SMP
yakni 55 sekolah di Kabupaten Gorontalo
N 1 Tolinggula dan MTs. Mohamadiyah
Utara.
Monano. Selain akreditasi A sekolah ini

dilengkapi dengan jaringan internet


4.1.3 Sarana Dan Prasarana Sekolah SMP Sebaran Sarana dan Prasarana Pendidikan

Dan Sederajat Di Kabupaten SMP/MTSs dan Sederajat di Kabupaten

Gorontalo Utara Gorontalo Utara

PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian Sebagian

Memetakan Sebaran Sarana dan Prasarana besar sekolah di Kabupaten Gorontalo Utara

Sekolah Menengah pertama dan sederajat belum memenuhi standar yang ada, hal ini

di Kabupaten Gorontalo Utara. dikarenakan pemerintah setempat yang

Uraian mengenai persebaran sekolah kurang memfokuskan pembangunan dalam

menengah pertama (SMP) Dan Sedrajat, dan bidang pendidikan.

keterdapatan Sekolah Menengah Pertama di menunjukkan bahwa sekolah yang

setiap Kecamatan sebagai berikut : lokasi jauh dengan ibu kota kabupaten

1. Kecamatan dengan 9 titik sekolah mengalami ketimpangan dengan sekolah

(Kecamatan Kwandang) yang terdapat di sekitar ibu kota kabupaten.

2. Kecamatan dengan 7 titik sekolah Terlihat dari jumlah guru yang tersedia di

(Kecamatan Atinggola dan Kecamatan sekolah SMP N 1 Kwandang, SMP N 2

Tolinggula) Kwandang. Dan di bandingkan sekolah –

3. Kecamatan dengan 6 titik sekolah sekolah yang terdapat di tiap- tiap kecamatan

(Kecamatan Gentuma Raya) yang lokasi sekolahnya lebih jauh dari pusat

4. Kecamatan dengan 6 titik sekolah kabupaten masih sangat minim. Di sekolah –

(Kecamatan Gentuma Raya) sekolah ini terdapat mata pelajaran yang

5. Kecamatan dengan 5 titik sekolah tidak ada guru pengampuh.

(Kecamatan Anggrek dan Kecamatan Pada sekolah yang mengalami

Monano kekurangan tenaga pengajar dapat dipastikan

6. Kecamatan dengan 4 titik sekolah terdapat guru yang mengajar di luar

(Kecamatan Sumalata) kwalifiksi pendidikannya. Hal ini tentu akan


berdampak langsung pada kwalitas materi memberikan informasi spasial guna

yang diajarkan. Dengan kwalifikasi yang menentukan pengambilan keputusan

sesuai saja, pemberian materi oleh guru dalam pengembangan pendidikan

masih belum mencapai standar soal ujian khususnya pendirian Sekolah Menengah

nasional. Pertama Dan Sederajat Di Kabupaten

Sarana dan prasarana yang memadai Gorontalo Utara agar merata di semua

turut dipengaruhi oleh beberapa faktor kecamatan. Dapat mengetahui lokasi

diantaranya adalah usia sekolah serta jarak sebaran sekolah yang ada diwilayah

sekolah dari pusat kabupaten. Dilihat dari Kabupaten Gorontalo Utara khusunya

kwalitas dan kwantitas sarana dan prasarana Sekolah menengah Pertama dan sederajat.

yang terdapat pada SMP Muhammadiyah 1. Berdasarkan basis data yang ada, sarana

Kwandang dengan usia sekolah yang paling dan prasarana Sekolah Menengah

tua Di Kabupaten Gorontalo Utara masih Pertama dan Sederajat di Kabupaten

lebih lengkap yakni SMP N 6 Atinggola dan Gorontalo Utara belum memadai, bahkan

SMP N 1 Kwandang. Faktor lain yang sangat memprihatinkan bila harus

mempengaruhi adalah kebijakan pimpinan merujuk Permen Diknas No. 24 tahun

masing – masing sekolah dalam 2007, dimana sekolah ynag berlokasi jauh

mengembangkan mutu pendidikan. dari ibu kota kabupaten sebagian besar

PENUTUP memiliki sarana dan prasarana yang

Kesimpulan sangat minim. Hal ini tentu

mempengaruhi kwalitas/mutu pendidikan


Berdasarkan hasil penelitian, dapat di
masing – masing sekolah.
tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
f. Saran
1 Pemetaan sebaran sarana dan prasarana

sekolah menengah pertama dan sederajat

di Kebupaten Gorontalo Utara sehingga


Dari kesimpulan yang diperoleh, An La, 2007. Sistem Informasi Geografi.

peneliti dapat memberikan saran http://adingresik.blogspot.com/2007

sebagai berikut : /09/

1. Peta sebaran sekolah dapat dijadikan (sistem-informasi-

sumber informasi yang actual, bagi siggeographic.html. Diakses 9

pemerintah dalam membuat keputusan Desember 2012)

(Departemen Pendidikan) agar Anonym. http://kiospeta.wordpress.com/cate

menghasilkan suatu strategi dalam gory/Sistem-Informasi

peningkatan mutu pendidikan. Geografi/pengertian-sig/ (di akses 22

2. Pemerintah dalam hal ini Dinas Maret 2013)

Pendidikan harus mengambil Anonym.

kebijakan yang cepat dan tepat yakni http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_i

denga memusatkan pemberian nformasi_geografis (di akses 22

anggaran pembangunan pada sekolah Maret 2013)

yang saran dan prasarananya minim. Badan pusat statistik. 2012.Gorontalo Utara

Selain itu, penyediaan tenaga pengajar dalam angka 2012.Gorontalo Utara

ataupun kekurangan guru pada mata


Dalam Undang – Undang Tujuan Pendidikan
pelajaran yang perlu diperhatikan oleh
Nasional Tahun 2003, www.putra- putri-
pemerintah. Basis data sekolah dapat
indonesia.com/tujuan-pendidikan-
di perbaharui agar informasi tentang
nasional.html (di akses tanggal 22 Maret
pendidikan di suatu daerah dapat
2013).
terperinci dan terbarukan.

Indarto. 2010. Dasarn- Dasar Sistem


DAFTAR PUSTAKA
Informasi Geografis. Jember :

University Prees
Mulyanto, 2008. Aplikasi sig dalam Prahasta, Eddy. 2009. Konsep – Konsep

pemetaan Dasar Sistem Informasi Geografi.

sekolah.(Http://Blogspot.Com/Aplika Bandung : Informatika.

si-Sig-Dalam-Pemetaan-Sekolah- Qolis dan Fariza. 2010. Pemetaan Dan

Di.Html.Diakses 5 Desember 2012 Analisis Sebaran Sekolah Untuk

Meningkatkan Layanan Pendidikan


Nugraha, A Laila & Hani’ah, 2011. Desain
Di Kabupaten Kediri Dengan GIS.
Aplikasi Sig Untuk Informasi
Elektronik Engineering Institute of
Sebaran Sekolah Program Studi
Surabaya (EEPIS) journal Online
Teknik Geodesi.Fakultas Teknik :
system (0nline), (www.eepis-
Undik
its.edu/uploadta/downloadmk.php?id

=912. (diakses pada 14 Desember

PERMENDIKNAS NO. 24 Tahun 2007 2012)

Tentang Standar Saran A Dan

Prasarana Utuk Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),

Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah

(SMP/MTS),Dan Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)

(http://www.pendidikan-

diy.go.id/file/mendiknas/24.pdf,

diakses 10 Desember 2012)

Anda mungkin juga menyukai