Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Babi adalah ternak monogastrik dan bersifat prolific (banyak anak tiap kelahiran)
serta penghasil daging yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam rangka
pemenuhan akan kebutuhan protein hewani bagi masyarkat. Beberapa keunggulan ternak
babi antara lain pertumbuhannya cepat dan dalam umur enam bulan suda dapat dipasarkan,
konversi pakan yang sangat baik dapat dimanfaatkan limbah rumah tangga sebagi pakannya,
mampu beradaptasi pada kondisi lingkungan yang beranekaragam, persentase karkas yang
dapat mencapai 65-80% dan sangat efisien dalam mengubah makanan hasil ikutan pertanian
(Anonymous,1981). Ternak babi mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan untuk
dikembangkan, diantaranya memiliki pertumbuhan yang cepat, efisiensi dalam penggunaan
pakan dan dapat menghasilakan anak yang banyak dalam setiap kelahirannya. (Parakksi,
1990). Dalam pemeliharaan ternak babi, salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan
adalah pakan. Pakan yang diberikan harus selalu tersedia cukup baik kualitas maupun
kuantitasnya agar dapat menunjang produktifitas ternak babi menjadi lebih maksimal.
Keberhasilan dalam satu usaha peternakan babi tidak luput dari segi manajemen
kesehatan. Manjemen kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan
dan apabila manajemen kesehatan tidak dilaksanakan dengan baik pada ternak tersebut akan
terganggu kesehatanya yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian yang cukup besar.
Manajemen kesehatan dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya tindakan
pencegahan, tindakan pengobatan, serta tindakan pemusnahan atau pembasmian. Ternak babi
yang mempunyai karakteristik genetik unggul dapat dipastikan mempunyai produktivitas
yang lebih tinggi dari pada ternak yang tidak begitu baik karakteristik genetiknya. Selain
faktor genetik tersebut, performans (kinerja) ternak juga akan dipengaruhi oleh faktor
lingkungan yang dapat berupa pakan, perkandangan, sanitasi dan kesehatan ternak. Dengan
demikian, produktivitas yang optimum akan tercapai bila faktor genetik dan lingkungan
keduanya dalam kondisi yang optimum atau setidaknya mendukug untuk tercapinya
produktivitas ternak yang optimum. Untuk memelihara beberapa aspek yang berhubungan
dengan manajemen kesehatan, maka dilakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Mad
Susur,Desa Baumata Timur, Kecamatan Taebenu. “Manajemen Kesehatan Ternak Babi Di
Desa Baumata Timur Kecamatan Taebenu–Kabupaten Kupang’’.

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 1


1.2. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Memperoleh pengalaman kerja lapangan bagi peserta PKL
2. Menambah pengetahuan dan dapat mengaplikasikan teori yang telah diperoleh dari
materi kuliah bagi peserta PKL, khususnya dalam manajemen kesehatan ternak
babi,serta membandingkan teori dengan kenyataan yang terjadi lapangan.
3. Untuk mengetahui pentingnya manajemen kesehatan dalam usaha ternak babi dan
untuk mengetahui manajemen kesehatan yang tepat diterapkan dalam usaha
peternakan babi.
4. Mengetahui dan memahami kendala atau permasalahan yang dihadapai oleh peternak
(pemilik ternak babi yang bersangkutan) serta penyelesaian yang dilakukan
5. Memenuhi persyaratan kegiatan akademik guna untuk menempuh derajat sarjana

1.3. Manfaat Praktik Kerja Lapangan


Kegiatan Praktik kerja lapangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara
lain:
1. Dapat menghubungkan teori-teori yang telah diperoleh selama di bangku kuliah
dengan aplikasinya di lapangan, pada khususnya mengenai manajemen kesehatan
Ternak di kandang bapak I Made, di Kecamatan Baumata Timur.
2. Dapat memberikan pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan menganalisa
permasalahan yang ada serta mencoba mencari pemecahannya.
3. Dapat memperoleh ide-ide baru yang mendukung pengembangan studi, dan dapat
mengembangkan kretivitas dan
4. Bagi pemilik perusahan ternak (perkandangan ternak babi), Praktik Kerja Lapangan
ini bermanfaat sebagai wahana pentrasferan ilmu dan pengelaman kepada pihak lain,
dalam hal ini mahasiswa, serta memungkinkan mendapat masukan dan mengevaluasi
manajemen kesehatan ternak babi.

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 2


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjan melalu orang lain. Definisi Mary
Parker Follet ini berarti bahwa seseorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang
lain untuk mencapai tujuan organisasi tertentu. Manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasiann, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tuhuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan dengan sesuai dengan jadwal.
2.2. Manajemen Pemeliharaan Ternak Babi
Pemeliharaan Babi Bali Asli
Manajemen pemeliharaan babi bali yang di lakukan masyarakat di Bali adalah sistem
pemeliharaan tradisional dan semi intensif. Sistem pemeliharaan tradisional adalah
sistem pemeliharaan yang dilakukan secara sederhana. Pemberian pakan babi pada
sistem pemeliharaan tradisional ini pada umumnya berasal dari limbah pertanian dan industri
turunan dari pertaian itu sendiri dan serta limbah rumah tangga. Babi yang di pelihara secara
tradisional biasanya di ikat di areal belakang perkarangan rumah. Pemberian pakan biasanya
tidak teratur dan di tempatkan pada palung atau tempat pakan yang mudah di dipindah-
pindahkan serta kurang terjaga kebersihannya (Budaarsa, 2012).Dalam pemeliharaan sistem
semi intensif ternak di kandangkan pada kandang permanen dengan lantai dan dinding
kandang yg terbuat dari semen dan atapnya dari seng atau asbes. Cara pemeliharaan
tradisional ransum pakan yang di berikan belum tersusun dengan baik dalam pemenuhan gizi
serta tidak adanya pemberian obat cacing dan vaksin. Sedangkan pada peternakan dengan
sistem semi intensif dilakukan dengan lebih baik.
Pemeliharaan Babi Landrace
Manajemen pemeliharaan babi Landrace pada umumnya dilakukan masyarakat adalah
sistem pemeliharaan intensif. Sistem pemeliharaan intensif adalah sistem pemeliharaan
yang dilakukan secara modern, sistem intensif mengatur segala asfek yang berkaitan dengan
ternak sehingga ternak merasa nyaman dan menghasilkan produk secara maksimal
sesuai dengan harapan para peternak. Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam
menjalankan usaha ternak babi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
ketersediaan bibit yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan tatalaksana

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 3


pemeliharaan yang meliputi perkandangan, kebersihan kandang, pemeliharaan induk, anak
babi, ternak babi jantan dan babi usia tumbuh serta penanganan hasil produksi. Hal lain
yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan dalam suatu usaha peternakan babi
adalah tenaga yang terampil dalam mengelola usaha tersebut (Murtidjo, 1990). Ternak
babi Landrace yang telah dipelihara secara intensif diberikan pakan berupa pakan
komersil (ransum yang seimbang) dengan teratur sesuai dengan kebutuhan ternak,
sehingga babi akan mempunyai penampilan yang baik apabila manajemen pemeliharaan yang
digunakan juga baik. Ransum yang diberikan juga disesuaikan dengan pase ternak tersebut,
diantaranya ransum starter, grower, ransum induk menyusui, dan fattening. Manajemen
pemeliharaan babi secara intensif juga disesuaikan dengan periode masa pertumbuhan babi,
dari manajemen pemilihan bibit, pemberian pakan, perkawinan, kesehatan, pengolahan
limbah dan lain-lain. Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam menjalankan usaha
ternak babi secara intensif terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
ketersediaan bibit yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan
tatalaksana pemeliharaan yang meliputi perkandangan, kebersihan kandang, pemeliharaan
induk, anak babi, ternak babi jantan dan babi usia tumbuh serta penanganan hasil produksi.
Manajamen pemeliharaan sangat menentukan kuantitas maupun kualitas babi yang
dihasilkan (Siagian, 1999).

2.3. Deskripsi Ternak Babi


Ternak babi tergolong dalam ternak monogastrik dimana memiliki kemampuan dalam
mengubah bahan makanan secara efisien apabila ditunjang dengan kualitas ransum yang
dikonsumsinya. Babi akan lebih cepat tumbuh dan cepat menjadi dewasa serta bersifat
prolific yang ditunjukkan dengan kemampuan mempunyai banyak anak setiap kelahirannya
yaitu berkisar antara 8–4 dan dalam setahun bisa dua kali melahirkan (Sihombing, 1997).
Penyakit pada ternak babi merupakan kendala utama pada peternakan intensif di
lingkungan tropisseperti di Indonesia karena dapat menurun produksi. Dalam pemeliharaan
ternak, salah satu peghamabt yang sering dihadapi adalah penyakit. Bahkan tidak jarang
peternak mengalami kerugian akibat kematian pada ternaknya. Upaya pengendalian penyakit
pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan secara maksimal(Murtidjo,1992)
Upaya pengendalian penyakit dapat dilakukan melalui usaha pencegahan penyakit dan
atau pengobatan pada ternak yang sakit. Namun demikian usaha pencegahan dinilai lebih
penting dibandingkn pengobatan(Jahja dkk,1993). Dalam usaha peternakan babi dikenal ada
tiga perangkat utama yang menentukan kesuksesan usaha yaitupenggunaan bibit unggul,

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 4


pemberian ransum yang bermutu, pelaksanaan tata laksana secara efisien dan pengendalian
penyakit secara benar dan tepat ( Sudarmono, 2003 ). Sakit adalah kondisi yang menujukan
adanya gangguan fisiologis yang dinyatakan dengan gangguan sistem dalam tubuh dan dapat
dilihat dengan lemahnya tubuh, gejala-gejala klinis serta tidak dapat berproduksi secara
optimal (Trisnuwati dkk, 2011).

2.4. Klasifikasi Ternak Babi


klasifikasi zoologis ternak babi Menurut Sihombing (1997), dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Klass : Mamalia (menyusui)
Ordo : Artiodactyla (berkuku genap)
Famili : Suidae (Non Ruminansia)
Genus : Sus
Spesies : Sus scrofa
Babi termasuk ke dalam family suidae yaitu ternak non ruminansia dan dalam genus
( babi liar).
2.3. Penyakit Babi
Pada prinsipnya penyakit yang menyerang babi bisa digolongkan menjadi dua:
1. Penyakit Tak Menular
a. Misalnya penyakit akibat kekurangan zat-zat makanan tertentu (defisiency)
seperti anemia, bulu rontok, rachitis, dan keracunan.
2. Penyakit Menular
Penyakit yang disebabkan oleh gangguan dari suatu organisme (bakteri, virus dan
parasit) seperti cacing, kutu, dan lain-lain. Penanganan yang harus dilakukan oleh peternak
agar ternak babi dapat terhindar dari berbagai penyakit: kualitas dan kuantitas pakan/ransum
diperhatikan; kualitas air minum diperhatikan; menjaga kebersihan ternak babi; melakukan
desinfeksi kandang dan peralatan, penyemprotan insektisida terhadap serangga, lalat dan
pembasmian terhadap hama lainnya;Selalu memperhatikan kondisi ternak, termasuk kondisi
fisiologis; pemberian vaksinasi; memisahkan ternak yang sakit ke kandang isolasi; Segera
mengobati ternak yang sakit; melakukan konsultasi dengan penyuluh peternakan atau dokter
hewan; membakar atau mengubur bangkai babi yang mati karena penyakit hewan menular di
bawah pengawasan Dokter Hewan Peternakan setempat.

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 5


Penyakit pada ternak babi umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit.
Selain dari organisme pembawa penyakit, manajemen pemeliharaan yang kurang baik turut
berpengaruh pada kesehatan ternak babi. Memiliki pengetahuan tentang penyakit yang lazim
atau penyakit yang sering muncul pada ternak babi akan sangat membantu dalam mengambil
tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit (Sihombing, 2006). Penyakit ternak babi ada
bermacam-macam jenisnya baik itu penyakit menular maupun penyakit tidak menular.
Penyakit-penyakit tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal, dari dalam babi itu sendiri
ataupun faktor dari luar seperti serangan virus dan bakteri. Untuk dapat berhasil dalam ternak
babi, perlu untuk mengendalikan berbagai penyakit yang sering muncul dalam peternakan
(Subronto dan Tjahajati, 2001). Menurut Dharma dan Putra (1997), terjadinya suatu penyakit
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat kompleks. Secara umum terdapat tiga faktor
yang saling berkaitan, yaitu agen penyakit, hospes dan lingkungan, yang sering disebut
sebagai segitiga epidemiologi

2.4. Jenis-jenis penyakit yang sering pada ternak babi


1. Anemia ( penyakit kekurangan darah)
Penyakit ini banyak dialami oleh babi kecil, sekitar 3 minggu.
2. Agalaktia
Penyakit ini adalah penyakit induk babi yang baru melahirkan dimana mengalami
kegagalan mengeluarkan air susu.
3. Scours (mencret)
adalah gejala penyakit enteritis yang ditandai adanya peradangan usus, scours/
banyak menyerang anak babi atau babi-babi muda.
4. Brucellosis (keguguran menular)
Pada babi penyakit ini kronis atau subkronis yang diserang alat produksi
(uterus,ambing,testes)
5. Pnemunia (penyakit radang paru-paru)
adalah suatu penyakit yang menyerang semua ternak termasuk ternak babi bila tanpa
pengobatan 50-70% akan mati.
6. Swine poox (cacar)
Penyakit ini sangat menyerang babi muda perantara kutu,serangga atau kontak
langsung.
7. Penyakit kuku atau mulut (apthaeepizooticcae=AE)

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 6


Penyakit ini mudah menyerang pada babi dan kambing. (Nugroho,E dan L
Wendarto,1990
2.5. Pencegahan Dan Penanggulangan
Melaksanakan upaya pencegahan penyakit adalah lebih baik daripada membiarkan
ternak sakit baru mengobatinya, karena apabila sampai babi yang dipelihara mengalami sakit,
peternak akan rugi tenaga, waktu dan biaya (Atiyah, 2001).
Pengendalian penyakit pada ternak babi didasarkan pada pengujian dan pemisahan
serta pengafkiran ternak yang terinfeksi (Sihombing, 2006). ( Menurut Tarmudji dkk.
1988, )paya-upaya pencegahan penyakit secara umum adalah sebagai berikut:
1. Babi yang dipelihara hendaknya berasal dari kelompok babi yang sehat, tidak
pernah terjangkit suatu penyakit;
2. Kandang selalu dibersihkan setiap pagi, sebaiknya sebelum makan diberikan;
3. Kandang tidak becek;
4. Jumlah ternak babi dalam kandang harus sesuai dengan luas kandang;
5. Ransum setiap hari diberikan dalam jumlah dan mutu yang sesuai dengan
kebutuhan ternak babi;
6. Berikan obat cacing dan pencegahan penyakit/vaksin secara teratur;
7. Bila ada kelainan segera hubungi petugas peternakan.

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 7


BAB III
METODE KEGIATAN

3.1 Waktu Dan Tempat


Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan selama satu bulan terhitung dari
bulan 02 Agustus sampai 02 September 2019, di usaha peternakan babi MAD SUSUR
Baumata Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

3.2 Materi Dan Metode


Materi yang digunakan dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah ternak
babi pada fase starter, fase grower dan induk bunting, metode yang di gunakan dalam
kegiatan ini adalah kerja langsung dilapangan, wawancara dan studi pustaka.

3.3. Lokasi Dan Jadwal PKL


PKL dilaksanakan pada perusahan peternakan milik bapak I Made Kecamatan
Baumata Kabupaen Kupang.

3.4. Pelaksanaan Kegiatan


Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan dengan cara magang kerja (obsevasi
partisispasi), yaitau penulis secara aktif, selama 1 bulan melaksanakan pekerjaan di Baumata
Timur. Jenis-jenis kegiatan yang direncanakan terdiri dari:melakukan pemberian pakan
ternak babi sesuai dengan kebutuhan fisiologis, pengadaan pakan ternak, dan menjaga
kesehatan pada ternak babi.

3.5. Evaluasi Hasil Kegiatan.


Setelah kegiatan Praktik kerja lapangan (PKL), maka di lakukan analisis dengan cara
membandingka hasil observasi di lokasi peternakan dengan landasan teori yang ada sebagai
acuan dalam mengambil kesimpulan.

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 8


3.6. Jadwal kegiatan
Tabel 1. Jadwal pelaksanaan kegiata Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Kegiatan Minggu Ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pendaftaran

Penulisan Rencana Dan


Pengesahan Oleh Dosen
Pembimbing
Pelaksanaan

Penulisan Draf Laporan

Ujian PKL

Revisi Laporan Dan


Pengesahan Laporan PKL

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 9


BAB IV
KEADAAN UMUM LOKASI KEGIATAN PKL

4.1. Sejarah Perusahaan


Peternakan Perusahaan masih digolongkan sebagai usaha skala rumah tangga karena
ternak babi yang dipelihara masih dalam jumlah yang sedikit. Bibit di peternakan Perusahaan
berasal dari Bali dengan jenis ternak yaitu babi peranakan landrace. Alasan dari Bapak Ir. I
Made Suaba Aryanta, MP memilih ternak babi peranakan landrace sebagai ternak yang akan
diusahakan yaitu karena babi peranakan landrace merupakan ternak babi hasil dari
persilangan antara babi Landrace unggul dengan babi VDL, menghasilkan anak yang banyak
serta menghasilkan air susu yang banyak. Peternakan Perusahaan MAD SUSUR, sudah
berdiri selama 16 tahun dan tidak ada kendala atau masalah dalam penanganaan ternak babi.
4.2. Keadaan Umum Lokasi Kegiatan PKL
Keadaan umum lokasi peternakan babi di Perusahaan Mad Susur antara lain :
4.2.1. Letak dan Kondisi Fisik
Lokasi usaha ternak babi Mad Susur, terletak di Dusun IV Neketuka, RT 003, RW 001,
Desa Baumata Timur, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang. Jarak lokasi peternakan
dengan kota kecamatan adalah berkisar 2 km, sedangkan jarak yang ditempuh dari lokasi
peternak babi Perusahaan dengan kota kabupaten adalah 15 km, namun lebih dekat dengan
kota Kupang ± 5 km. Sarana transportasi yang terdapat dipeternakan Perusahaan yaitu
memiliki 1 unit mobil pick up dan 1 unit sepeda motor yang membantu sarana transportasi.
Lahan yang ditempati usaha ini yaitu 1,5 Ha, serta memiliki bangunan kandang dengan
panjang 18m, dan lebar 6,5m dengan letak kandang yang saling berhadapan. Bangunan
kandang ini terdiri 12 petak kandang untuk babi pembibitan yang berukuran 2,80m x 4m
setiap petak dibuat kandang anak babi berukuran 1m x 1m. Kandang – kandang tersebut
dilengkapi dengan tempat makan berukuran 60cm x 40cm x 20cm, kandang sapihan
berukuran 5m x 2m yang dibagi menjadi 2 petak selain itu kandang stater berukuran 10m x
5m dibagi masing- masing petak dengan ukuran 2m x 1,5m, juga terdapat 1 unit gudang
pakan yang berdekatan dengan kandang ternak.
Kandang babi yang terdapat di Perusahaan terdiri dari 2 macam yaitu pembibitan dan
penggemukan. Untuk kandang pembibitan bentuk kandangnya saling berhadapan (had to
had). Didalam kandang juga terdapat peralatan kandang yaitu tempat pakan, tempat air
minum, alat-alat yang ada dalam kandang yaitu : sapu lidi, skop, ember, karung, dan selang
untuk mengalirkan air dari sumur ke tempat penampungan (drum). Sumber air yang

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 10


digunakan berasal dari sumur(1 buah ) yang berada dalam lokasi peternakan dan digunakan
untuk pencampuran makanan (sistem basah), air minum, mencuci kandang, dan untuk
memandikan ternak. Tenaga kerja yang terdapat di peternakan Perusahaan yaitu 1 orang yang
dipercaya untuk mengurus semua yang berkaitan dengan kandang dan ternak.
4.2.2 Kondisi Non Fisik
Kondisi non fisik meliputi aspek sosial dan ekonomi. Berdasarkan aspek sosialnya
terlihat ada hubungan yang baik terhadap masyarakat lingkungan usaha karena limbah yang
dihasilkan dari usaha tersebut dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk dibagikan kepada
masyarakat yang menanam sayur di sekitar lokasi. Hubungan sosial antara instansi Fakultas
Peternakan terjalin baik sehingga dipercayakan lokasi usaha ini untuk mahasiswa PKL,
ataupun praktikum serta untuk melakukan penelitian. Dilihat dari aspek ekonominya, letak
usaha peternakan babi ini sangat strategis karena dekat dengan Kota Kupang karena sebagai
pusat pemasaran ternak babi dengan transportasi yang lancar sehingga pemasaran produk
dapat berjalan dengan baik.
4.3. Populasi ternak babi di perusahaan Mad Susur.
Pembibitan ternak babi di Perusahaan Perusahaan Mad Susuradalah babi jenis unggul
(landrace) dengan pejantan dan betina produktif. Pejantan bibit yang dipelihara untuk
keperluan melayani betina dengan sistem perkawinan alamiah.Sedangkan betina produktif
dipelihara sebagai penyediaan bibit (anak babi) di perusahaan Mad Susur.Populasi babi
keseluruhan terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2 .Populasi ternak babi di peternakan Perusahaan
Populasi awal (02 Populasi akhir (2
Fase Agustus 2019) September 2019)
No
Pemeliharaan
Jantan Betina Jantan Betina

1. Starter 6 8 0 0

2. Grower 7 5 0 0

3. Finisher 1 0 0 0

4. Induk 1 3 0 0

5. Bibit 0 0 0 0

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 11


Jumlah Populasi 15 16 0

Total Populasi 31 0

Sumber: Data primer Perusahaan tahun2019


4.4. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Kegiatan Praktik kerja lapangan dilaksanakan selama satu bulan terhitung dari tanggal
02 Agustus sampai 02 September 2019 di usaha peternakan babi Mad Susur. Adapun jenis-
jenis kegiatan yang dilakukan di peternakan babi Perusahaan Baumata selama Praktik kerja
lapangan adalah sebagai berikut:
4.4.1. Kegiatan rutinitas
1. Sanitasi kandang dan ternak
Pembersihan kandang yang dilakukan selama PKL di Peternakan Babi Perusahaan
Baumata yaitu 2 kali sehari (pagi jam 06:00 – 09:00 dan sore 14:00- 17:00) kegiatan meliputi
pembersihan lantai kandang, tempat makan, tempat minum, memandikan ternak, saluran
pembuangan limbah dengan cara penyiraman air menggunakan selang dan disapu sampai
bersih, karena dengan sanitasi kandang yang baik dan bersih maka dapat memberikan
kenyamanan bagi ternak dan juga menjaga kesehatan atau mencegah terjadinya penyakit.
Apabila tempat pakan dan minum yang kotor, maka dapat menimbulkan bau yang tidak sedap
sehingga dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi ternak dan peternak, serta media hidup
bagi bakteri maupun mikroorganisme lainnya.
2. Pemberian pakan dan air minum
Pakan yang diberikan pada ternak babi di lokasi PKL adalah pakan komplit butiran babi
(MP 52) yang dicampurkan dengan dedak, pakan untuk ternak babi fase grower adalah pakan
basal yang terdiri dari dedak, konsentrat, konsentrat KGP 709, mineral-10.Pakan yang
diberikan 2 kali sehari yakni pagi dan sore. Ternak babi induk diberikan pakan sebanyak
6kg/hari/ekor yaitu pagi 3 kg/ekor dan sore 3 kg/ekor, sedangkan untuk ternak babi fase
grower diberikan pakan secara ad libitum serta untuk ternak babi fase starter diberikan pakan
sesuai dengan berat badan. Jumlah pakan yang diberikan kepada ternak babi harus sesuai
dengan umur dan berat badan, sedangkan air minum harus diberikan secara terus-menerus
pada tempat minum.Kebutuhan air minum pada ternak bervariasi dan tergantung pada
beberapa faktor yaitu suhu lingkungan dan konsumsi bahan kering ransum.
4.4.3. Manajemen Kesehatan Ternak
1. Tindakan Preventif

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 12


Terhadap Lingkungan
a) Menjaga kebersihan kandang dan peralatan sebelum sebelum
pemberian pakan setiap pagi dan sore
b) Pembersihan lingkungan kandang seminggu sekali
Terhada ternak
a) Pemberian vaksin, vitamin dan mineral
b) Pemberian pakan bermutu tinggi untuk menunjang kesehatan ternak
2. Tindakan Kuratif (Pengobatan)
hal ini dilakukan apabila ternak terserang penyakit:
a) Menghilangkan stress dengan sisten perkandangan yang baik dan
bersih
b) Penyucihamakan kandang dan peralatan bila terjadi serangan penyakit
dengan menggunakan glutamol.
c) Pengobatan terhadap ternak yang terserang penyakit.

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 13


BAB V
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

5.1. PERMASALAHAN
Pada umumnya dikatakan bahwa penyakit pada ternak babi disebabkan oleh
terinfeksi, dan ternak yang terjangkit akan memperlihatkan tanda-tanda klins. Para ahli
penyakit ternak khususnya ternak babi menyadari bahwa problematika penyakit adalah sangat
bervariasi penyebab dan permasalahan. Kenyataannya telah disepakati bahwa melalui
penampilan produksi ternak babi seperti efisiensi dan konversi makanan (ekm) serta
pertambahan berat badan (pbb) adalah lebih sensitif dan signifikan, untuk mengetahui
indikator ternak ternjangkit penyakit, dibandingkan dengan mempelajari tanda-tanda klinis
dari penyakit yang ada pada ternak babi tersebut. Karena penurunan penampilan produksi
ternak babi disebabkan oleh banyak faktor selain organisme pembawa penyakit.
Penelitian yang mendalam tentang permasalahan penyakit pada ternak babi saat ini
menghasilkan suatu konsep penanggulangan yang disebut multifactorial aetiology. Dengan
kata lain, ternak babi akan menjadi sakit apabila disebabkan oleh banyak faktor atau
rangsangan-beberapa di antaranya memerlukan penanganan yang berkesinambungan atau
penyebab yang sinergis, seperti permasalahan penyakit pneumonia yang disebabkan oleh
kepadatan ternak yang sangat tinggi, sikulasi udara yang sangat kurang, kotoran yang sangat
meningkat sehingga menjadi kombinasi yang sangat baik untuk kolonisasi organisme
pembawa penyakit pada saluran pernapasan.
Persoalan yang kompleks seperti ini banyak menyebabkan para pakar penyakit ternak
sulit untuk menemukan faktor penyebab utama dari penyakit ternak babi. Sehingga
mengakibatkan pada persoalan kerugian secara ekonomisyang sangat tinngi.
5.1.1. Sanitasi Lingkungan Dan pencegahan Penyakit

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 14


Sanitasi merupakan dasar dari program pemeliharaan kesehatan ternak babi yang
efektif. Defininisi yang luas tentang sanitasi adalah pekerjaan pengukuran kebersihan untuk
kesehatan dan pengendalian penyakit. Sanitasi bukan hanya membersihkan kandang dan
desinfektan, tetapi juga merupakan pekerjaan yang harus menekan laju perkembangan
mikroorganisme. Peternak dengan pengetahuan tentang agen penyakit dan metode
penyebarannya akan menemukan caea/strategi penanggulangan untuk meningkatkan
keuntungan dari program sanitasi dan desinfektan.

5.1.2. Penyebaran Penyakit Menular


Penyakit akan menyebar dengan cara langsung. Yaitu dari ternak yang satu ke ternak
lainnya karena kontak badan, maupun tidak langsung, melalui pakaian, tangan, sepatu dari
peternak/orang yang sering masuk kandang babi, serta kontaminasi dari makanan, air
minum, alat-alat perlengkapan kandang/peternakan, tanah, tempat/ alas kandang, udara dan
sebagainya. Burung/ unggas memberikan pengaru pada penularan penyakit TGE
(Transsmissible Gastro Enteritis) dan Salmoneolisis. Parasit Eksternal dan Insekta juga
membawa penyakit. Beberapa organisme parasit mampu hidup untuk waktu yang panjang
di lingkungan sekita,r, kadang-kadang bisa bertahun-tahun. Tetapi kemampuan hidupnya
sangat bervariasi.
5.1.3. Pengaruh Lingkungan
Besarnya jumlah organisme infektif merupakan faktor untuk beberapa penyakit dalam
masalah kemungkinan resisten dan imunitasnya. Sehinggah masalah yang paling penting
adalah membasmi mikroorganisme di lingkungan sekitar. Untuk beberapa penyakit tertentu,
pembasmian secara tuntas terhadap organisme patogen bisa berhasil dan memungkinkan.
Banyak faktor berpengaruh pada jumlah dan kemampuan hidup dari penyakit yang
disebabkan oleh organisme pada lingkungan alam. Kelembahan tinggi dan lingkungan
basah merupaka faktor pendukung bagi kehidupan dan penyebaran dari organisme
pembawa penyakit. Kepadatan ternak yang tinggi juga merupakan salah satu faktor
pendukung penting untuk penyebaran dan perkembangan hidup organisme pembawa
penyakit. Maka peternak harus mengikuti korelasi seimbang antara besar, berat badan, serta
jumlah ternak dengan luasan kandang untuk ternak babi.
5.1.4. Rancangan dan Kontruksi Fasilitas

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 15


Rancangan dan kontruksi yang baik untuk fasilitas untuk ternak babi sangat penting
untuk pencegahan penyakit. Kandang harus dibangun ditempat yang dan kering. Sistem
drainase harus dirancang air dan perpindahan/ pergerakan kelompok ternak babi tidak saling
terganggu. Banyak contoh yang terjadi dimana persoalan penyakit disebabkan oleh air/urin
berpenyakit dari group ternak yang satu ke group ternak yang lainnya.
5.1.5. Kebersihan Kandang dan Desinfektasi
Kebersihan dan desinfektasi perkandangan adalah hal yang sering terabaikan bagi
usaha peternakan babi di negara-negara berkembang. Hal tersebut masi banyak di
pengaruhi oleh belum dimilikinya suatu pemahaman yang sama tentang bagaiman
meminimalisasi pengaruh kebersihan lingkungan dalam dunia usaha pada umumnya.
Pelaksanaan kebersihan dan kesehatan lingkunga pada sistem peternakan, juga dalam
usaha peternakan babi, sangat terlihat belum optimal. Penelitian maupun penghitungan
komprehensif tentang dampak lingkungan dalam usaha peternakan babi belum dilaksanakan
denga sangat mendalam, baik pengarunya dalam bidang ekonomi sosial maupun dampak
lainnya baik perusahaan peternakan maupun stake holders. Pelaksanaan pembersihan
maupun desinfeksi kandang dapat terlaksana dengan maksimal jika memperhatikan
langkah-langkah yang menjadi fokus utama yaitu:
a) Membersihkan
Hal yang menjadi rangkaian pemebrsihan sebagai langkah pertama adalah
menghilangkan semua bahan organik menggunakan sapu, sekop/scraper. Dengan
menghilangkan/membersihkan bahan padat atau organik seoptimal mungkin
menyebakan penggunaan air sebagai langkah berikutnya akan menjadi minimal.
Pelaksanaan pembersihan seperti ini pada kandang penyapihan (farrowing) sangat
mudah untuk dilakukan karena konstruksi yang dibuat lebih tinngi dan jarak lantainya
terpisah dengan lantai dasar (untuk membersihkan tempat makan induk babi).
Sementara untuk mebersihkan semi trailer atau sistem litter, butuh waktu yang
signifikan untuk membersihkan alas kandangnya. Waktu yang diunakan untuk
pelaksanaan kebersihan ini cukup panjang sehingga akan mengurangi total waktu
pembersihan.
b) Pencucian Areal Perkandangan
Pencucian kandang merupakan langkah yang paling memakan waktu bagi
keseluruhan proses, tetapi juga yang paling penting. Apabila dilakukan dengan benar,
maka pencucian kandang akan memberi pengaruh menghilangkan 99,99%
mikroorganisme dalam areal perkandangan /lingkungan perkandangan. Tujuan proses

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 16


pencucian ini adalah untuk membersihkan semua bahan organik (kotoran, pakan sisa
yang busuk, urin dll). Kecepatan pembersihan akan tergantung pada volume air yang
digunakan.
c) Desinfektan
ini adalah langkah penting dalam proses pembersihan yang memerlukan penggunaan
sains. Kecuali permukan sepenuhnya dibersihkan (tidak ada untuk minimal bahan
organik), desinfektan tidak akan efektif. Desinfektan difenisikan sebagai zat kimia
yang digunakan untuk mengendalikan, mencegah atau mengjancurkan mikroba pada
benda mati atau permukaan. Sebagian desinfektan tidak aktif ketika merka berkontak
dengan bahn organik. Tidak ada desinfektan yang akan bekerja untuk semua situaisi.
Secara tradisional, desinfektan dipilih berdasarkan pada preferensi atau harga, bukan
pada tujuan tertentu. yang digunakan di AmerikaSerikat harus disetujui oleh Badan
Badan Perlindungan Lingkungan (EPA). Sehungga sangat penting untuk membaca
label.
d) Waktu pengeringan
Salah satu tantangan dengan program pembersihan dan desinfektan sebagian besar
adalah bagaiman memungkinkan perpanjangan waktu yang cukup untuk pengeringan.
Tujuan dari pengeringan (downtime) adalah agar semua kelembaban bisa menguap
dari gedung dan seluruh permukaan.
e) Monitor Pembersihan dan Deinfektan
Dalam industri babi, sementara pembersihan dan desinfektan dianggap pekerjaan
yang sangat berharga,terlalu sering dibiarkan dikerjakan oleh orang yang tidak
berpengelaman. semua orang memahami pentingnya, tapi tidak ada yang mau
melakukan pekerjaan inisepanjang waktu. Orang yang tidak berpengelaman dalam
menangani tugas mencuci bisa bermasalah jika mereka tidak terlatih dengan baik.
5.1.6 Cara-Cara Pencegahan Penularan Penyakit
Penmbahan ternak babi dari luar merupakan salah satu cara penularan penyakit yang
potensial. Beberapa hal yang perlu dilakukan:
 Beli ternak babi yang sehat. Hindari pengelompokan ternak yang datang dari berbagai
areal peternakan/sumber
 Tes bibit ternak untuk bruselosis,leptospirosis dan pseudorabies, sebelum dibeli.
 Perhatikan dengan baik jika ternak babi tersbut diangkut dengan angkut yang benar-
benar besih dan telah di terdesinfektasi.

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 17


 Isolasi (Karantina) ternak baru tersebut pada kandang khusus selam 30-60 hari
sekurang-kurangnya jarak 300 kakijarak dari kandang babi lainnya.
 Jauhkan Pengunjung dari fasilitas peternakan (tempat bahan makanan dll) lebih baik
menggunakan “boot” karet dan rendam beberapa menit pada bak desinfektasi, dan
tukar pakaian pakaian pengunjung dengan pakain yang khusus (jass) yang khusus
digunakan dalam areal kandang.

Beberapa tatacara lain untuk membantu sanitasi dan pencegahan penyakit, seperti:
 Lindungi bahan makanan dan dan air minum dari kontaminasi dengan kotoran
maupun urin baik dari ternak babi sendiri maupun yang disebabkan oleh hewan lain
seperti burung,dll.
 Reguler penyemprotan (deworming) untuk membersih telur parasit (cacing)
 Semprot atau rendam ternak babi dari kutu dan parasit lain.
 Kelompokan ternak babi menurut umur dan pindahkan kelompok ternak babi tersebut
melalui sistem produksi ke pasaran.
 Perhatikan dan observasi ternak babi tersebut secara teratur dari tanda-tanda klinis
penakit.
 Isolasi dan tanggulangi ternak babi yang sakit.
 Vaksinasi rutin untuk pencegahan penyakit.
 Hindari bahan makanan dan air minum dari kotoran untuk mencegah dari
kemungkinan penyaki-penyakit tertentu.
 Lebih baik menggunakan tenaga khusus kesehatan untuk secara
tetap/berkesinambungan mengadakan pemeriksaan/supervisi.
Peternakan yang baik serta nutrisi yang lengkap juga membantu untuk sanitasi dan
kesehatan ternak. Hal-hal ini yang akan mencegah ternak ternjangkit penyakit, menurunkan
stres ternak, serta menurunkan penularan penyakit.

5.1.7 Penyakit-penyakit Yang Menyerang Ternak Babi


Pada perinsipnya penanganan kesehatn ternak babi perlu mendapat perhatian serius
dari peternak dalam pemeliharaan, hal ini untuk menghindari ternak dari penyakit. Adapun
penyakit yang dialami ternak dan kendala yang dihadapi saat pelaksanaan kegiatan Praktik
kerja lapangan di baumata timur dan cara mengatasi.
1. Mencret (Scours)

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 18


Scours adalah suatu gejala penyakit enteritis akibat adanya peradangan pada alat
pencernaan atau usus. Scours banyak menyerang anak babidan babi-babi muda.
 Penyebab
Untuk mengetahui penyebab atau gejala penyakit Scours(Enteritis) dirasa sangat sulit,
sebab penyakit scours atau enteritis ini ada berbagai tipe. Namun demikian secara umum
bisa bisa di kemukakan disini, bahwa yang memepercepat terjadinya scours ini antar lain
karena:
1) Sanitasi kandan kurang sempurna
2) Babi selalu kedinginan,keadaan udara lembab, tanpa alas
3) Makanan yabg kurang memenuhi syarat, kurang zat besi(fe)
4) Babi mengalami stres.

 Pencegahan Dan Pengobatan


1) Menjaga kebersihan kandang, lantai dan kandang selalu kering.
2) Terhadap anak babi selalu diberi alat rumput atau serbuk gergaji agar ternak babi
selalu hangat
 Pengobatan dan Antibiotic
 Terramycin
- Dosis: anak babi denga BB `10kg diberikan dosis 1ml/ekordan BB diatas 10kg
diberikan dosis 1 ml/10kgBB.
 Hematopan
- Dosis: 2-10 kg :1 ml tiap 2-3 hari, 10-20kg: 2 ml tiap 2-3 hari, 20- 50 kg: 5 ml 2-
3 hari, 50-100 kg: 10 ml 2-3 hari.
- Cara pengobatan: Ternak dibersihkan dari kotorannya, ternak di suntik dengan
antibiotk.
2. Kudis (Scabies)
 Penyebab
Semacamkutu kecil yang tak terlihat oleh mata, ada dua macam kutu air:
1. Menyebabkan kulit yang digigit itu berlubang, merusakan kulit dan kutu itu
mengeluarkan racun
2. Kutu menggigit terus menghisap dara tanpa membuat lubang di kulit.

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 19


Seiring keduanya berkombinasi sehingga mengakibatkan ternak menjadi lebi parah.
Penyakit ini mudah berjangkit pada babi muda maupun babi yang kekurangan zat-zat
makanan.
 Tanda-tanda
1) Nafsu makan menurun, sehingga pertumbuhan kurang normal
2) Dibagian kulit terdapat goresan, yang diakibatkan kutu air menembus kuli.
3) Pada permukaan kulit yang terdapat goresan akan timbul keruping yang tebal,
kencang dan kulit berkerut (melipat)
 Pencegahan dan Pengobatan
1) Kandang harus dibersihkan, disemprot/didesinfrktan dengan Lysol dan Kreolin.
Walaupun babi yabg sakit diobati , apabila kandang masih kotor dan pada dinding
masih banyak kutu air maka pengobatannya tidak akan bermanfaat.
2) Pengobatan dengan Scabisik atau obat lainnya seperti Zalf yang dilumaskan pada
kulis babi, dilakukan hingga kulit babi terlihat kering.
3) Dapat juga menggunakan oli bekas,caranya lumaskan oli tersebut ke kulit babi.

5.2. PEMBAHASAN
5.2.1. Manajemen Kesehatan Ternak Babi
Manaemen kesehatan merupakan faktor prnting yang harus diperhatikan dan
dilaksanakan dengan tepat, apabila diabaikan maka kesehatan akan terganggu. Ternak babi
merupakan ternak yang cukup sensitif terhadap serangan penyakit. Penyakit yang menyerang
ternak babi cukup banyak dan bervariasi. Oleh karena itu dibutuhkan perhatian lebih dari
peternak terutama sistem manajemen kesehatan ternak. Untuk menghasilkan ternak babi
yanbg sehat dan berproduksi tinggi maka peternak/pengusaha harus memperhatikan
kenyamanan ternak termasuk dalam penanganan kesehatan ternak. Agar manajemen
kesehatan ternak berjalan dengan baik maka langkah-langkah yabg harus dilakukan adalah
mengenal jenis penyakit yang menyerang ternak babi, sistem penanganan penyakit atau
tindakan pencegahan dan tindakan pengobatan.
5.2.2. Manajemen Penanganan penyakit Ternak Di Perusahaan Mad Susur
5.2.2.1. Tindakan Prevensif secara umum (terhadap lingkungan)
1) Melakukan pengawasan di area peternakan sehinggah bebas dari penyakit menular.
Tindakan yang dimaksud adalah melakukan biosekuriti dan sanitasi lingkungan secara
menular.

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 20


2) Pembuatan kandang dan perlengkapan memenuhi syrat kesehatan, contoh: cukup
ventilasi dan tidak lembab.
3) Menjaga kebershan kandang dan peralatan dengan cara memakai desinfektan, contoh :
Rodalon
4) Pembersihan dan pencucian secara rutin (sanitasi), pembersihan tempat makan dam
minum dilakukan pada saat pemberian pakan atau bersamaan dengan sanitasi
kandang.
5) Vaksinasi, untuk mencegah masuknya bibit penyakit kedalam tubuh ternak.
5.2.2.2. Tindakan Kuratif (Pengobatan)
Hal ini dilakukan setelah ternak diserang penyakit, dan yang diakukan di Perusahaan
Ternak adalah
1) Menghilang air minun dan stres denang sistim perkandangan baik dan bersih.
2) Pemberian pakan dan air minum yang cukup
3) Pemisahan atara ternak yang sakit dengan ternak yang sehat.
4) Penyucian kandang dan pelengkapannya bila terjadi serangam penyakit dengan
menggunakan Rodalon.
5) Pengobatan terhadap penyakit yang biasa menyerang ternak
5.2.3. Penaykit-Penyakit Pada Tetrnak Babi
1. Anemia (Penyakit kurang darah), penybabnya : kekurangan zat besi dan tembaga
induk yang air susunya hanya mengandung sedikit zat besi, gejalanya:
pucat, mencret, pertumbuhan terganggu, penobatannya: memberikan
ferdex dan pigdex yang mengandung zat besi dan tembaga.
2. Rheumatic, penyebabnya: ternak babi kurang mendapat sinar matahari, udara lembab
dan ventilasi kurang baik serta makanan tidak seimbang, gejalanya: nafsu
makan pada ternak babi menurun, ternak babi malas bergerak hanya
berbaring dan jika ditekan urat-urat dibagian belakang ternak babi akan
menjerit kesakitan, penobatannya: pemberian vitamin D
3. Mencret Putih (White Scours), penyebabnya: Bakteri Escherichia coli, penyebabnya:
kotoran berupa cairan yang berwarna putihseperti kapur, anak babi tidak
mamu menyusui dan nampak lemah serta kepala selalu ditundukan,
pengobatannya: dengan pemberian Aureomycin
4. Cholera, penyebabnya adalah Virus, gejalanya: temperatur tubuh naik 104-108°F,
nafsu makan hilang, terhuyung-huyung, pada bagian bawa perut berwarna

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 21


merah keunguan, pengobatannya dengan memberi serum anti cholera atau
rovac hog cholera.
5. Penyakit Mulut Dan Kuku (Apthae Epizooticae=AE), pen, bibieyakit: virus,
gejalanya: pada mulut terdapat selaput lendir dalam mulut, bibir lidah dan
gusi timbul lepuh merah berisi cairan kuning sesudah 2-3 hari, mulut
berbuih, timbul luka pada kaki dan nafsu makan hhilang, pengobatan:
antibiotic (peniciillin powder).
6. Ngorok (Septichaemia epizootica), penyebabnya : bakteri pasteurela multocida,
gejalanya: temperatur naik, sesak napas karena terdapat lendir dalam
pernapasan suara ngorok dn bengkak pada bagian leher, pengobatannya:
antibiotic (penicillin, sulmet, dan antiseurm).
5.2.4. Prinsip-Prinsip Penanganan
Prinsi-prinsip penanganan, pengelolaan dan penanganan kesehatan ternak babi yang
perlu diperhatikan dalam pemeliharaan ternak babi adalah:

1. Identifikasi Penyakit
Idetifikasi ternak sakit, merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui
penyakit yang menyerang ternak babi. Mulai dari jenis penyakit, penyebab, gejala,
serta cara untuk pencegahannya.
2. Pencegahan
Pencegahan merupakan hal penting yang patut dilakukan untuk mencegah terjadinya
penyakit pada ternak babi, apabila pencegahan dilakukan secara tepat dan teratur
maka kemungkinan ternak babi tidak mudah terserang penyakit. Namun sebaliknya
jika tindakan pencegahan dilakukan tidak teratur maka teranak akan mudah terserang
penyakit, (anonymous,2002). Proses pencegahan dilakukan dengan cara menjaga
kebersihan dengan sanitasi, yang dilakukan terhadap kandang, peralatan kandang serta
lingkungan sekitarnya. Adapun kegiatan yang dilakukan saat sannitasi adalah
pembersihan, pencucian dn penyemprotan menggunakan antiseptic. Pakan dan air
minun perlu diperhatikan kebersihannya, serta tempat makan minum harus dicuci
setiap hari untuk menghindari lalat yang dapat membawa kuman penyakit.
3. Pengobatan
Pengobatan dilakukan apabila ternak sudah sakit. Pada saat pelaksanaan Praktik tidak
ada ternak yang sakit. Oleh karena itu, hanya dilakukan pemberian vitamin untuk

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 22


pertahanan kondisi tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh serta meningkatkan nafsu
makan. Vitamin yang digunakan dalah vitamin B-Complex.

BAB VI
PENUTUP
5.3. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang telah dilakukan pada Perusahaan
Kecamatan Taebenu Desa Baumata Timur dapat disimpulkan bahwa:
1. Kesehatan ternak babi merupakan kegiatan yang penting perannya dalam upaya
peningkatan produksi daging.
2. Penanganan kesehatan di Perusahaan sudah cukup baik, hal ditunjukan dengan
jarangnya ternak yang sakit.
3. Manajemen kesehatan ternak babi dapat dilakukan melalui beberapa tahapan
yaitu pencegahan penyakit dan pengobatan.
5.4. Saran
Adapun saran yang diberikan adalah
1. Melakukan tindakan pencegahan atau preventif dengan cara melakukan vaksinasi
hog cholera terhadap anak babi yang masi kecil
2. Diharapkan agar adanya kerja sama yang baik dan membangun hubungan yang
harmonis anatra pemilik usaha dan anggota PKL.

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 23


3. Bagi Universitas Nusa Cendana khususnya Fakultas Peternakan, diharapkan ke
depannya ada penambahan lama waktu PKL sehingga lebi banyak ilmu dan
pengalaman yang diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 2011. Pedoman Beterak Babi. Kanisius. Yogyakarta

Anonim.2009.Standar Mutu Pakan Ternak. Badan Standarirasi Indonesia.Jakarta

Anonymous. 1981, RFC 1981. http://www.faqs.org/rfcs/rfc1918. html.

Aritonang, D. 1993. Perencanaan dan Pengelolaan Usaha Ternak Babi. Penebar Swadaya:
Jakarta.

Campbell, J. R. and J. F. Lasley.1985. The Science of Animal That Serve Humanity. 2 th Ed.,
Tata McGraw-Hill Publishing Co. Ltd., New Delhi.

Ly, J., Sjofjan O., Djunaidi I.H., Suyadi. 2017. Effect of Supplementing Saccharomyces
cerevisiae into Low Quality Local-Based Feeds on Performance and Nutrient
Digestibility of Late Starter Local Pigs. Journal of Agricultural Science and
Technology A 7 (2017) 346-350. doi: 10.17265/2161-6256/2017.05.006.

Nugroho, E dan Wendrato, I 1990. Beternak Babi. Eka Offset Semarang:Semarang

Parakkasi.A. 1990. Ilmu Makanan Ternak Babi. Gadjah Mada University press: Yogyakarta

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 24


Sarwono.2004.Tipe Ternak Babi.Gadja Mada University Press:Yogyakarta.

Sihombing. D.T.H. 1997. Ilmu Makanan Ternak Babi. Gadjah Mada University press:
Yogyakarta.
Sihombing.D.T.H. 1975. Klasifikasih Ternak Babi.Gadjah Mada University
Press:Yogyakarta.

Sumadi, I.K. 2017. Ilmu Nutrisi Ternak Babi. Diktat Kuliah. Fakultas Peternakan Universitas
Udayana, Denpasar

Sosroamidjojo, M.S dan Soeradji. 1997. Peternakan Umum. Yayasan Guna. Jakarta.

Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksodiprodjo,S. Prwawirokusomo & L. Lebdosoekojo.1989.


Ilmu Makanan Ternak Dasar. GajahMada University Press, Yogyakarta.

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO Page 25


DAFTAR NILAI

PRAKTEK KERJ LAPANGAN

DIPETERNAKAN BABI MAD SUSUR, BAUMATA TIMUR

Nama : LUDVINA HELENA RIO

NIM : 1605030055

Tanggal PKL : 02 Agustus-02 September

Kelengkapan Administrasi Bobot Nilai Nilai Akhir

(15%) (%) Mentah Angka (Bobot X Huruf


Nilai Mentah)

a. Surat Pengantar 5

b. Proposal PKL 10

Pelaksanaan (85%)

a. Disiplin Waktu 10

b. Penampilan 5

c. Kesopanan 5

d. Kerajinan 10

e. Kreatifitas 15

f. Sosialisasi 5

g. Penguasaan Lapangan 15

h. Penguasaan Materi 20

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 26


Hasil yang dicapai 100

Keterangan :

A : ≥ 80 Tanggal :

A-, AB, B+, B : 70-79,9

B-, BC, C+, C : 60-69,9

C-, CD, D+, D : 50-59,9 (Ir. IMade S. Aryanta. MP)

E : ≤ 50 (Tidak Lulus) Jabatan : Manejer Peternakan

Babi Perusahaan Baumata Timur

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 27


LAMPIRAN

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 28


LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 29
DEPERTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
FAKULTAS PETERNAKAN

JADWAL KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) MAHASISWA

NAMA : LUDVINA HELENA RIO


NIM : 1605030055
SEMESTER : VII (Tuju)
PRODI : PETERNAKAN
WAKTU : 02 AGUSTUS -02 AGUSTUS 2019
LOKASI PKL : PETERNAKAN BABI PERUSAHAAN BAUMATA TIMUR

Hari/ Ttd
Waktu
Tanggal Penanggun
Jenis Kegiatan Pelaksanaa
g jawab
n
Kegiatan

Jumad 02 08.00
agustus 2019
08.00-08.20
 Lapor diri
 Pengenalan lokasi PKL 08.20-09.00
 Membersihkan kandang, tempat makan,
dan memandikan ternak
 Pemberian pakan
 Membersihkan drainase limbah 09.00-09.10

09.10-11.00

11.00-15.00
 Istrahat
 Membersihkan kandang, tempat makan, 15.00-15.30
dan memandikan ternak

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 30


 Pencampuran pakan 15.30-16.00
 Pemberian pakan
 Membersihkan lingkungan kandang 16.00-16.30

16.30-17.30

06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


Sabtu 03
dan memandikan ternak
agustus 2019
 Pemberian pakan 07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00

11.00-15.00
 Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

Minggu 04 06.30-07.30
agustus 2019
 Membersihkan kandang, tempat makan,
dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00

 Istrahat 11.00-15.00

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 31


15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00
Senin, 05
11.00-15.00
agustus 2019  Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

Selasa, 06 06.30-07.30
agustus2019
 Membersihkan kandang, tempat makan,
dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00

11.00-15.00
 Istrahat
 Membersihkan kandang, tempat makan, 15.00-16.00

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 32


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan
16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang

16.30-17.00

06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan
07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00

Rabu, 07
agustus2019
11.00-15.00
 Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

Kamis, 08  Membersihkan kandang, tempat makan, 06.30-07.30


agustus2019 dan memandikan ternak
 Pemberian pakan
 Membersihkan lingkungan kandang
07.30-08.00

08.00-11.00

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 33


11.00-15.00
 Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00

11.00-12.00
Jumad, 09
 Istrahat
agustus2019
 Pemberian pakan 12.00-01.00

15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

Sabtu, 10  Membersihkan kandang, tempat makan, 06.30-07.30


agustus2019 dan memandikan ternak
 Pemberian pakan
 Membersihkan lingkungan kandang
07.30-08.00

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 34


08.00-11.00

11.00-15.00
 Istrahat
15.00-15.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
15.30-16.00
 Pencampuran pakan
 Pemberian pakan
16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang

16.30-17.30

06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
07.30-08.00
 Pemberian pakan
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-09.00
 Perbaikan kandang

09.00-12.00
Minggu, 11
12.00-12.40
agustus2019  Istrahat
12.40-15.00

 Lanjut perbaikan kandang 15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan
16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang

16.30-17.30

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 35


06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00
Senin, 12
11.00-15.00
 Istrahat
agustus2019
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00
Selasa, 13
11.00-15.00
agustus2019  Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 36


06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00
Rabu, 14
11.00-15.00
agustus2019  Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

Kamis 15 06.30-07.30
agustus 2019
 Membersihkan kandang, tempat makan,
dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00

11.00-15.00
 Istrahat
 Membersihkan kandang, tempat makan, 15.00-15.30
dan memandikan ternak
 Pencampuran pakan
 Pemberian pakan
15.30-16.00
 Membersihkan lingkungan kandang

16.00-16.30

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 37


16.30-17.30

06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00
Jumad, 16
11.00-15.00
agustus 2019  Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

Sabtu, 17 06.30-07.30
agustus 2019
 Membersihkan kandang, tempat makan,
dan memandikan ternak
07.30-08.00
 Pemberian pakan
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-09.00
 Perbaikan kandang

09.00-12.00

12.00-12.40
 Istrahat
 Lanjut perbaikan kandang 12.40-15.00
 Membersihkan kandang, tempat makan,
dan memandikan ternak 15.00-16.00

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 38


 Pemberian pakan
16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang

16.30-17.30

06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00
Minggu , 18
11.00-15.00
agustus 2019  Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

Senin , 19 06.30-07.30
agustus 2019
 Membersihkan kandang, tempat makan,
dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00

11.00-15.00
 Istrahat
 Membersihkan kandang, tempat makan, 15.00-16.00
dan memandikan ternak

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 39


 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
 Pembuatan Bokashi 16.30-17.00

17.00-18.30

06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00
Selasa, 20
11.00-15.00
agustus 2019  Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
16.00-16.30
 Pemberian pakan
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00
 Pembuatan pupuk cair

17.00-18.30

 Membersihkan kandang, tempat makan, 06.30-07.30


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan
 Membersihkan lingkungan kandang
07.30-08.00

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 40


08.00-11.00

11.00-15.00
Rabu , 21  Istrahat
agustus 2019 15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00

Kamis, 22 11.00-15.00
 Istrahat
15.00-15.30
agustus 2019

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
15.30-16.00
 Pencampuran pakan
 Pemberian pakan
16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang

16.30-17.30

Jumad, 23  Membersihkan kandang, tempat makan, 06.30-07.30


agustus 2019 dan memandikan ternak
 Pemberian pakan

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 41


07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00

11.00-15.00
 Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
07.30-08.00
 Pemberian pakan
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-09.00
 Gali lubang

09.00-12.00
Sabtu, 24
12.00-15.00
agustus 2019  Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
 Lanjut gali lubang 16.30-17.00

17.00-18.30

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 42


06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan
07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang

08.00-11.00
Minggu, 25
11.00-15.00
agustus 2019  Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan
16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang

16.30-17.00

Senin, 26 06.30-07.30
agustus 2019
 Membersihkan kandang, tempat makan,
dan memandikan ternak
07.30-08.00
 Pemberian pakan
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-10.00
Mengawinkan ternak birahi

10.00-11.00

11.00-15.00
 Istrahat
 Membersihkan kandang, tempat makan, 15.00-16.00
dan memandikan ternak
 Pemberian pakan
Membersihkan lingkungan kandang
16.00-16.30

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 43


16.30-17.00

06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
Selasa 27  Pemberian pakan
07.30-09.00
agustus 2019

 Membersihkan lingkungan kandang


09.20-11.00

11.00-15.00
 Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan
16.00-16.30
Membersihkan lingkungan kandang

16.30-17.00

Rabu, 28 06.30-07.30
agustus 2019
 Membersihkan kandang, tempat makan,
dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00

11.00-15.00
 Istrahat
 Membersihkan kandang, tempat makan, 15.00-15.30
dan memandikan ternak
 Pencampuran pakan

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 44


15.30-16.00

 Pemberian pakan
16.00-16.30
Membersihkan lingkungan kandang

16.30-17.30

06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00

11.00-15.00
Kamis, 29
agustus 2019  Istrahat

15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

Jumad, 30 06.30-07.30
agustus 2019
 Membersihkan kandang, tempat makan,
dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 07.30-08.00
 Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00

 Istrahat 11.00-15.00

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 45


15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
07.30-08.00
 Pemberian pakan
 Melakukan kastrasi pada anak babi
08.00-09.20
 Membersihkan lingkungan kandang

Sabtu, 31 09.20-11.00
agustus 2019
11.00-15.00
 Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

Minggu, 01  Membersihkan kandang, tempat makan, 06.30-07.30


September dan memandikan ternak
2019  Pemberian pakan
 Membersihkan lingkungan kandang
07.30-08.00

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 46


08.00-11.00

11.00-15.00
 Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

06.30-07.30

 Membersihkan kandang, tempat makan,


Senin, 02 dan memandikan ternak
sseptember  Pemberian pakan 07.30-08.00
2019  Membersihkan lingkungan kandang
08.00-11.00

11.00-15.00
 Istrahat
15.00-16.00

 Membersihkan kandang, tempat makan,


dan memandikan ternak
 Pemberian pakan 16.00-16.30
 Membersihkan lingkungan kandang
16.30-17.00

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 47


KOREKSI DARI DOSEN PENGUJI
1) KESEHATAN SECAR ORGAN DAN CAIRAN SEMUANYANSEHAT DAN DAPAT BERFUSNGSI
2) PENGENDALIAN SUMBER DAYA YANG ADA UNTK MENJAGA KESEHATAN
3) PERLINDUNGAN TERHADAP LINGKUNGAN, DAN ORANG-ORANG YG TERLIBAT DALM

LAPORAN PKL LUDVINA HELENA RIO PAGE 48

Anda mungkin juga menyukai