Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM K3 DAN DISIPLIN KERJA

TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI


PADA PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V
UNIT LUBUK DALAM KAB. SIAK

Oleh: Kurnia Illahi

Email: kurniaillahi3008@gmail.com
Dosen Pembimbing: Seno Andri
Program Studi Administrasi Bisnis, Jurusan Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu, Politik Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5
Simpang Baru Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

Occupational Safety and Health (OSH) as Variable (X₁), Work Discipline as


variable (X₂) and Employee Productivity as variable (Y).
The method in this research is quantitative with SPSS program, where the sample
used is the production employee as much as 100 respondents. The amount can already
represent the population. Techniques of collecting data through questionnaires,
interviews and observations directly to the field.
The result of the research concluded that the variable of Occupational Safety and
Health (OSH) has a significant effect on employee work productivity, and work discipline
has a significant effect on employee work productivity.

Keywords: Occupational Safety and Health (OSH), Work Discipline, Employee


Productivity
A. Pendahuluan oleh suatu perusahaan, tidaklah menjadi
Pesatnya perkembangan dan kemajuan jaminan bagi perusahaan tersebut untuk
dunia industri dewasa ini, telah memacu mencapai suatu keberhasilan. Jaminan untuk
tumbuh dan berkembangnya berbagai jenis dapat berhasil, lebih banyak ditentukan oleh
barang dan industri khususnya di Indonesia. sumber daya manusia yang mengelola,
Setiap perusahaan yang didirikan mempunyi mengendalikan, dan mendayagunakan
harapan bahwa dikemudian hari akan sumber daya non-manusia yang dimiliki.
mengalami perkembangan yang pesat dan Sumber daya manusia juga merupakan
mencari keuntungan yang maksimal untuk peranan penting bagi keberhasilan suatu
memajukan perusahaan dalam upaya organisasi atau perusahaan, karena manusia
mempertahankan produksi. Dalam merupakan aset hidup yang perlu dipelihara
melakukan aktivitasnya, suatu perusahaan dan dikembangkan. Oleh karena itu
sudah tentu memerlukan sumber daya karyawan harus mendapatkan perhatian
manusia yang mendukung usaha pencapaian yang khusus dari perusahaan. Kenyataan
tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. bahwa manusia sebagai aset utama dalam
Bagaimanapun lengkap dan canggihnya organisasi atau perusahaan, harus
sumber daya non-manusia yang di miliki mendapatkan perhatian serius dan dikelola

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 1


dengan sebaik mungkin. Hal ini terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dimaksudkan agar sumber daya manusia (Lubis, 2011). Menurut Hariandja (2007),
yang dimiliki perusahaan mampu K3 merupakan aspek yang penting dalam
memberikan kontribusi yang optimal dalam usaha meningkatkan kesejahteraan serta
upaya pencapaian tujuan organisasi. produktivitas karyawan. Apabila tingkat
Persaingan bisnis di era globalisasi, keselamatan kerja tinggi, maka kecelakaan
menuntut perusahaan berlomba-lomba yang menyebabkan sakit, cacat, dan
dalam mempertahankan eksistensinya. kematian dapat ditekan sekecil mungkin.
Sumber daya manusia merupakan investasi Apabila keselamatan kerja rendah, maka hal
bagi perusahaan dalam meningkatkan tersebut akan berpengaruh buruk terhadap
produktivitas. Produktivitas adalah suatu kesehatan sehingga berakibat pada
pendekatan interdisipliner untuk produktivitas yang menurun.
menentukan tujuan yang efektif, pembuatan PT. Perkebunan Nusantara V Lubuk
rencana, aplikasi penggunaan cara yang Dalam, Kec. Lubuk Dalam, Kab. Siak atau
produktif untuk menggunakan sumnber- yang selanjutnya disebut dengan PTPN V
sumber secara efisien dan tetap menjaga Lubuk Dalam merupakan salah satu
adanya kualitas yang tinggi (Sinungan, perusahaan yang bergerak dibidang industri,
1992). Perusahaan yang merupakan Badan Usaha
Sumber daya manusia juga merupakan Milik Negara (BUMN) ini terdiri dari dua
peranan penting bagi keberhasilan suatu bidang dalam aktivitas sehari-harinya yaitu
organisasi atau perusahaan, karena manusia perkebunan dan pengolahan atau produksi.
merupakan aset hidup yang perlu dipelihara Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN V Lubuk
dan dikembangkan. Oleh karena itu Dalam merupakan salah satu perusahaan
karyawan harus mendapatkan perhatian yang bergerak dibidang pengolahan kelapa
yang khusus dari perusahaan. Kenyataan sawit dan merupakan Pabrik Kelapa Sawit
bahwa manusia sebagai aset utama dalam (PKS) yang besar dan juga memiliki
organisasi atau perusahaan, harus kapasitas pengolahan yang besar yang ada di
mendapatkan perhatian serius dan dikelola Provinsi Riau.
dengan sebaik mungkin. Hal ini Pabrik ini didirikan untuk melakukan
dimaksudkan agar sumber daya manusia pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) yang
yang dimiliki perusahaan mampu dihasilkan dari perkebunannya sendiri,
memberikan kontribusi yang optimal dalam dengan pertimbangan bahwa hasil dari
upaya pencapaian tujuan organisasi. perkebunan kelapa sawit tersebut
Dalam pengelolaan sumber daya memerlukan pengolahan paling lambat 24
manusia agar dapat lebih produktif, jam setelah TBS tersebut dipanen dari
diperlukan suatu manajemen yang mampu pohonnya. Pengelolaan kelapa sawit (PKS)
mengelola sumber daya secara sistematis, yang diusahakan perusahaan ini merupakan
terencana, dan efisien sehingga sumber daya suatu industri proses yang mengolah bahan
manusia tersebut dapat meningkatkan baku berupa Tandan Buah Segar (TBS)
produktivitasnya. Salah satu hal yang harus menjadi minyak sawit. (CPO/Crude Palm
menjadi perhatian utama bagi manajer Oil) dan minyak inti sawit (PKO/Palm
sumber daya manusia ialah sistem Kernel Oil)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Berkaitan dengan bahaya yang timbul
K3 adalah suatu program yang dibuat dalam bekerja, maka kedisiplinan para
bagi pekerja maupun pengusaha sebagai karyawan dalam bekerja juga menjadi
upaya pencegahan timbulnya kecelakaan sorotan ketika masalah tersebut terjadi. Hal
dan penyakit akibat kerja dengan cara ini bisa terjadi dikarenakan tingkat absensi
mengenali hal-hal yang berpotensi karyawan akan ikut berpengaruh serta
menimbulkan kecelakaan dan penyakit terkait kedisiplinan karyawan dalam
akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila mematuhi aturan perusahaan.

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 2


Disiplin adalah sikap keadilan dan C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
kerelaan seseorang untuk mematuhi dan 1. Tujuan Penelitian
manaati segala norma peraturan yang Tujuan dalam penelitian ini adalah :
berlaku di organisasi (Sutrisno, 2009). a. Mengetahui dan menganalisis
Kedisiplinan merupakan salah satu fungsi pengaruh penerapan program K3
operatif dari manajer karena semakin terhadap produktivitas kerja
disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi karyawan bagian produksi pada
kerja yang dapat dicapainya dan akan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT.
menciptakan karyawan yang berkualitas dan Perkebunan Nusantara V Lubuk
berproduktivitas tinggi (Helmi, 2006). Dalam Kec. Lubuk Dalam Kab. Siak
Disiplin kerja merupakan faktor b. Mengetahui dan menganalisis
penting yang harus diperhatikan dalam pengaruh Disiplin Kerja terhadap
pelaksanaan kerja karyawan, hal ini produktivitas karyawan pada
berkaitan erat dengan kinerja yang mungkin karyawan bagian produksi pada
dihasilkan dalam organisasi. Suatu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT.
organisasi mimiliki kinerja yang baik Perkebunan Nusantara V Lubuk
bilamana mempunyai karyawan yang Dalam Kec. Lubuk Dalam Kab. Siak
berprilaku selalu memperhatikan disiplin c. Mengetahui dan menganalisis
kerja, karena memungkinkan terciptanya pengaruh program K3 dan Disiplin
suasana kerja yang tertib dan teratur. Kerja terhadap produktivitas kerja
Dengan demikian akan mempermudah karyawan pada karyawan bagian
pimpinan perusahaan untuk mengerahkan produksi pada Pabrik Kelapa Sawit
semua faktor sumber daya perusahaan ke (PKS) PT. Perkebunan Nusantara V
arah pencapaian tujuan. Lubuk Dalam Kec. Lubuk Dalam
Kab. Siak
Dari uraian latar belakang diatas, maka
2. Manfaat Penelitian
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai penerapan program Dari Uraian latar belakang, perumusan
K3 dan disiplin kerja terhadap produktivitas masalah dan tujuan penulisan, maka
kerja karyawan bagian produksi pada Pabrik penelitian ini diharapkan akan
Kelapa Sawit (PKS) PT. Perkebunan memberikan manfaat sebagai berikut :
Nusantara V Lubuk Dalam Kec. Lubuk a. Manfaat Teoritis
Dalam Kab. Siak dengan judul 1. Penelitian ini diharapkan dapat
“PENGARUH PENERAPAN PROGRAM memberikan informasi dan bahan
K3 DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP kepustakaan untuk penelitian
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN selanjutnya.
BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA 2. Penelitian ini dapat digunakan
SAWIT (PKS) PT. PERKEBUNAN sebagai bahan penelitian lanjut
NUSANTARA V LUBUK DALAM UNIT guna untuk menambah wawasan
LUBUK DALAM KAB. SIAK” dan pengetahuan tentang
pengaruh antara Penerapan
B. Rumusan Masalah
program K3 dan Disiplin Kerja
Dari uraian latar belakang masalah yang terhadap Produktivitas kerja
telah dikemukakan diatas, maka rumusan karyawan bagian produksi Pabrik
masalah pada penelitian ini adalah Kelapa Sawit PT. Perkebunan
“Bagaimana Pengaruh Penerapan Program Nusantara V Lubuk Dalam Kec.
K3 Dan Disiplin Kerja Terhadap Lubuk Dalam Kab. Siak.
Produktivitas Kerja Karyawan Bagian 3. Penelitian ini juga diharapkan
Produksi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. dapat menambah referensi dan
Perkebunan Nusantara V Lubuk Dalam Kec. wacana untuk mengembangka
Lubuk Dalam Kab. Siak)” ilmu pengetahuan tentang

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 3


manajemen sumber daya Keselamatan dan kesehatan kerja
manusia. sangat berkaitan dengan upaya pencegahan
4. Sebagai bahan untuk kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan
menyelesaikan tugas akhir memiliki jangkauan berupa terciptanya
program S-1 Administrasi Bisnis masyarakat dan lingkungan kerja yang
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu aman, sehat, dan sejahtera. Banyaknya
Politik Universitas Riau kasus kecelakaan yang terjadi ditempat kerja
b. Manfaat Praktis dapat menimbulkan dampak negatif, tidak
Hasil penelitian ini diharapkan saja bagi perusahaan bahkan merugikan
menjadi bahan pertimbangan dan manusia.
masukan bagi perusahaan dalam Kecelakaan kerja serta penyakit akibat
upaya meningkatkan produktivitas kerja bisa berdapak negatif bagi perusahaan,
kerja karyawan yang lebih baik. karena akan mengurangi efisiensi
D. Kerangka Teori perusahaan. Maka dari itu dapat dikatakan
1. Manajemen Sumber Daya Manusia bahwa pihak manajer perusahaan perlu
Menurut Hasibuan (2001) manajemen memberi perhatian yang sungguh-sungguh
sumber daya manusia adalah ilmu dan seni terhadap pentingnya pemahaman, program
mengatur hubungan dan peranan tenaga pelaksanaan K3 dalam organisasi
kerja agar efektif dan efesien membantu perusahaan (Shidkar & Sawaqed, 2004).
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan 3. Disiplin Kerja
dan masyarakat. Menurut Hasibuan dalam Nuriani
Sedangkan Simamora dalam Sutrisno (2013) menyatakan kedisiplinan adalah
(2009) mengatakan manajemen sumber kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
daya manusia adalah pendayagunaan, semua peraturan perusahaan dan norma-
pengembangan, penilaian, pemberian balas norma sosial yang berlaku. Kesadaran
jasa, dan pengelolaan individu anggota adalah sikap seseorang yang secara sukarela
organisasi atau kelompok pekerja. menaati semua peraturan dan sadar akan
Manusia sebagai sebuah sumber daya, tugas dan tanggung jawabnya, jadi dia akan
didalam sebuah organisasi haruslah diatur mematuhi semua tugasnya dengan baik,
dan dikelola sedemikian rupa agar dapat bukan atas paksaan. Kesediaan adalah suatu
terkoordinasi dengan baik dan bisa sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang
mendukung pencapaian rencana strategis yang sesuai dengan peraturan perusahaan
organisasi. Apabila sumber daya manusia baik yang tertulis maupun tidak.
ini tidak dikelola dengan baik, maka Menurut Hasibuan (2003) kedisiplinan
kesuksesan sebuah organisasi dalam adalah operatif keenam dari manajemen
pencapaian tujuan serta rencana strategisnya Sumber Daya manusia. Kedisiplinan
sulit untuk diwujudkan. merupakan fungsi operatif MSDM yang
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja terpenting karena semakin baik disiplin
karyawan, semakin tinggi prestasi kerja
(K3)
yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin
Program keselamatan dan kesehatan karyawan yang baik, sulit bagi organisasi
kerja merupakan salah salah satu upaya perusahaan mencapai hasil yang optimal.
untuk meningkatkan produktivitas kerja Oleh karena itu, peningkatan disiplin
karyawan. Apabila perusahaan dapat menjadi bagian yang penting dalam
mengelola keselamatan dan kesehatan kerja manajemen sumber daya manusia, sebagai
dengan baik maka dapat mengurangi atau faktor penting dalam peningkatan
menghilangkan kecelakaan serta penyakit produktivitas. Disiplin kerja adalah suatu
akibat kerja serta dapat meningkatkan alat yang digunakan para manajer untuk
produktivitas kerja karyawan (Shikdar & berkomunikasi dengan karyawan agar
Sawaqed, 2004). mereka bersedia untuk mengubah suatu

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 4


perilaku serta sebagai suatu upaya untuk Ha 3 : Di duga ada pengaruh program K3
meningkatkan kesadaran dan kesediaan dan disiplin kerja terhadap
seseorang mentaati semua peraturan produktivitas kerja karyawan bagian
perusahaan dan norma-norma sosial yang produksi pada Pabrik Kelapa Sawit
berlaku (Rivai, 2005) (PKS) PT. Perkebunan Nusantara V
4. Produktivitas Kerja Lubuk Dalam Kec. Lubuk Dalam
Produktivitas merupakan suatu aspek Kab. Siak
yang penting bagi perusahaan karena F. METODE PENELITIAN
apabila tenaga kerja dalam perusahaan 1. LOKASI PENELITIAN
mempunyai kerja yang tinggi, maka Penelitian ini dilakukan pada Pabrik
perusahaan akan memperoleh keuntungan Kelapa Sawit (PKS) PT. Perkebunan
dan hidup perusahaan akan terjamin Nusantara V Lubuk Dalam yang beralamat
(Gomes, 2003). Usaha peningkatan di Desa Lubuk Dalam, Kecamatan Lubuk
produktivitas harus direncanakan secara Dalam, Kabupaten Siak Provinsi Riau (± 90
baik dan sistematis, sehingga berhasil km arah timur Kota Pekanbaru dan ± 40 km
apabila diaplikasikan kedalam suatu arah barat Kota Siak Sri Indrapura). Alasan
perusahaan (Hameed & Amjad, 2009). dipilihnya lokasi penelitian ini adalah,
Produktivitas menurut Cascio (2003) karena dalam pelaksanaan pekerjaan
adalah ukuran dari output hasil berupa kesehariaanya, karyawan bagian produksi
barang dan jasa relatif terhadap input-input Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Perkebunan
tenaga kerja, bahan baku dan peralatan. Nusantara V Lubuk Dalam dihadapkan
Klingner & Nanbaldian dalam Gomes dengan lingkungan kerja yang beresiko
(2003) menyatakan bahwa produktivitas tinggi terhadap kecelakaan kerja.
merupakan fungsi perkalian dari usaha 2. POPULASI DAN SAMPEL
pegawai (effort), yang didukung dengan a. Pupolasi
motivasi yang tinggi, dengan kemampuan Populasi adalah wilayah
pegawai (ability). generalisasi yang terdiri atas objek
E. HIPOTESIS atau subjek yang memiliki kualitas
Hipotesis merupakan jawaban dan karakteristik tertentu yang
sementara terhadap rumusan masalah ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian. Dikatakan sementara karena dipelajari kemudian ditarik
jawaban yang diberikan baru didasarkan kesimpulannya (Sugiyono, 2004).
pada teori yang relevan, belum didasarkan Yang menjadi populasi dalam
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh penelitian ini adalah 171 orang
melalui pengumpulan data. Sehingga b. Sampel
berdasarkan konsep diatas, maka hipotesis Sampel adalah sebagian dari
dari keseluruhan penelitian ini adalah: populasi yang karakteristiknya
Ha 1 : Di duga ada pengaruh penerapan hendak diselidiki dan dianggap bisa
program K3 terhadap produktivitas mewakili keseluruhan populasi
kerja karyawan bagian produksi (jumlah lebih sedikit dari populasi).
pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Teknik pengambilan sampelnya,
Perkebunan Nusantara V Lubuk penulis menggunakan rumus
Dalam Kec. Lubuk Dalam Kab. Siak berdasarkan formula Slovin (Umar,
Ha 2 : Di duga ada pengaruh disiplin kerja 2003) yaitu:
terhadap produktivitas kerja 171
𝑛=
karyawan bagian produksi pada 1 + 171 (0,1)2
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT.
Perkebunan Nusantara V Lubuk 171
Dalam Kec. Lubuk Dalam Kab. Siak 𝑛=
172 × (0,01)

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 5


171 Teknik ini merupakan teknik dimana
𝑛=
1,72 peneliti terjun langsung kelapangan
untuk melihat kondisi dan situasi
𝑛 = 99,4 kerja dilapangan secara langsung.
Hal ini dilakukan untuk menambah
𝑛 = 100
wawasan dan pengetahuan serta
Dari perhitungan diatas didapat ilmu penulis untuk menyusun
hasil 99,4 (dibulatkan menjadi 100 penelitian ini.
orang), jadi jumlah sampel yang c. Wawancara
diteliti adalah sebanyak 100 orang. Teknik ini merupakan dimana
3. JENIS DAN SUMBER DATA peneliti mengadakan tanya jawab
a. Data Primer
langsung dengan pihak yang
Data yang diperoleh secara langsung
berkaitan dengan penelitian seperti
dari responden/ perusahaan yang
ahli k3, mandor, dan karyawan untuk
bersangkutan mengenai
memperoleh keterangan-keterangan
permasalahan yang diteliti baik
yang berhubungan dengan masalah
melalui kuisioner maupun
penelitian.
wawancara, tentang penerapan
G. HASIL PEMBAHASAN
program K3 dan disiplin kerja dalam
1. ANALISIS LINEAR BERGANDA
meningkatkan produktivitas kerja
Regresi linear berganda dengan
karyawan
beberapa variabel bebas dan satu buah
b. Data Sekunder
variabel terikat. Regresi linear berganda
Data yang diperoleh dari bentuk
digunakan untuk menganalisis pengaruh
yang telah jadi dari perusahaan, data
penerapan program K3 dan disiplin kerja
ini mengenai lokasi penelitian antara
terhadap produktivitas kerja karyawan.
lain:
Dalam penelitian ini data diolah
1. Sejarah berdirinya perusahaan
menggunakan SPSS (Statistical Program for
2. Gambaran umum perusahaan
dan unit Social Science). Dari hasil seluruh estimilasi
3. Data lain yang dianggap perlu model persamaan dapat dilihat pada tabel
untuk penelitian dibawah ini:
4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
a. Teknik Kuisioner (angket)
Yaitu teknik pengumpulan data
dengan memberikan daftar
pertanyaan tertulis yang disusun
secara terstruktur kepada responden
mengenai sikap dan pendapat
responden yang berkaitan dengan
program K3 dan disiplin kerja
ditempat mereka bekerja dan
pengaruhnya terhadap produktivitas
kerja karyawan.
b. Teknik Observasi Langsung

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 6


Hasil Analisis Regresi Linear Berganda menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2017 koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Coefficientsa Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Standar
dized Model Summaryb
Unstandardize Coefficie
Model d Coefficients nts Std. Error
R Adjusted Durbin-
Std. Model R of the
B Error Beta t Sig. Square R Square Watson
1 (Constant) 5.304 1.843 2.879 .005
Estimate

Keselamatandan .190 .036 .499 5.278 .000 1 .654a .428 .417 3.137 1.850
KesehatanKerja
a. Predictors: (Constant), DisiplinKerja, K3
DisiplinKerja .118 .050 .222 2.348 .021
b. Dependent Variable: ProduktivitasKerjaKaryawan
a. Dependent Variable: ProduktivitasKerjaKaryawan Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2017
Dari hasil regresi linear berganda
didapat bilangan konstanta (a) sebesar Hasil regresi secara keseluruhan yang
5,304, koefisien variabel keselamatan dan menjelaskan hubungan K3 terhadap
kesehatan kerja (K3) sebesar 0,190 dan produktivitas kerja karyawan, dimana
koefisien variabel disiplin kerja sebesar didapatkan nilai R sebesar 0,654 yang
0,118. Dengan demikian dapat ditentukan menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan
persamaan regresinya adalah: antara K3 dan disiplin kerja terhadap
Y = 5,304a + 0,190x1 + 0,118x2 produktivitas kerja karyawan yang memiliki
Dari persamaan regresi diatas, maka tingkat hubungan yang sangat kuat.
interprestasi dari masing-masing koefisien Diketahui R Square merupakan
adalah sebagai berikut: koefisien determinasi. Berdasarkan hasil
1) Peningkatan disiplin kerja sebesar 1 Nilai penelitian diperolah nilai R Square sebesar
konstanta (a) adalah 5,304 ini dapat 0,428. Artinya adalah bahwa sumbangan
diartikan jika K3 dan disiplin kerja pengaruh variabel independen terhadap
nilainya 0, maka produktivits kerja variabel dependen dalah sebesar 42,8%.
karyawan bernilai 5,304. Sedangkan sisanya 57,2% dipengaruhi oleh
2) Nilai koefisien regresi variabel K3, yaitu variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
0,190, ini dapat diartikan bahwa setiap model regresi ini.
peningkatan K3 sebesar 1 satuan, naka 3. UJI HIPOTESIS
akan meningkatkan produktivitas kerja Uji F digunakan untuk mengetahui
sebesar 0,190. apakah variabel independen keselamatan
3) Nilai koefisien regresi variabel disiplin dan kesehatan kerja (K3) (X1) dan disiplin
kerja, yaitu 0,118, ini dapat diartikan kerja (X2) berpengaruh secara signifikan
bahwa setiap satuan, maka akan terhadap variabel dependen produktivitas
meningkatkan produktivitas kerja kerja karyawan (Y).
karyawan sebesar 0,118.
2. Hasil Uji Determinasi (R2) Berganda
Uji ini dilakukan untuk melihat
seberapa besar persentase keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dan disiplin kerja
terhadap produktivitas kerja karyawan
bagian produksi pabrik kelapa sawit (PKS)
PT. Perkebunan Nusantara V.
pengukurannya adalah dengan menghitung
angka koefisien determinasi (R2). Koefisien
determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa
jauh kemampuan variabel independen dalam

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 7


Uji t (Parsial) Dari tabel uji statistik diatas, dapat
diketahui hasil ujit hitung untuk menguji
Hasil Uji t Variabel X₁ Terhadap hipotesis apakah ada pengaruh signifikan
Variabel Y disiplin kerja (X2) terhadap variabel
a. Coefficientsa produktivitas kerja (Y), yakni sebesar 5,931
Standar dengan tingkat signifikan 0,000. Diketahui
dized nilai t pada tabel taraf signifikansi 0,000.
Unstandardized Coeffici
Coefficients ents Diketahui nilai t tabel pada taraf signifikansi
Std.
5% (2-tailed) dengan persamaan berikut:
Model B Error Beta t Sig. ttabel = df = n – 2
1 (Constant) 7.676 1.576 4.871 .000 Keterangan:
n : jumlah
Keselamatan .239 .030 .629 8.013 .000
dan Kesehatan
ttabel = df = 100 – 2 = 98
Kerja alpha = 5%/2 atau 0,05/2 = 0,025 adalah
sebesar 1,984
Dependent Variable: ProduktivitasKerjaKaryawan
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2017
Maka nilai ttabel untuk df=98 pada alpha
5% atau 0,05 adalah sebesar 1,984. Dengan
Dari tabel uji statistik diatas, dapat demikian diketahui t hitung (5,931)> t tabel
diketahui hasil ujit hitung untuk menguji (1,984) dan Sig.(0,000) < 0,05. Artinya
hipotesis apakah ada pengaruh signifikan variable Disiplin Kerja berpengaruh
variabel K3 (X1) terhadap variabel signifikan terhadap Produktivitas Kerja
produktivitas kerja (Y), yakni sebesar 8,013 Karyawan.
dengan tingkat signifikan 0,000. Diketahui Uji F (Simultan)
nilai t tabel pada taraf signifikansi 5 % (2- Hasil Uji F
tailed) dengan Persamaan berikut: ANOVAb
ttabel = df = n – 2
Sum of Mean
Keterangan:
n : jumlah Model Squares df Square F Sig.
ttabel = df = 100 – 2 = 98 1 Regression 715.231 2 357.615 36.338 .000a
alpha = 5%/2 atau 0,05/2 = 0,025 adalah
sebesar 1,984 Residual 954.609 97 9.841
Maka nilai ttabel untuk df=98 pada alpha Total 1669.840 99
5% atau 0,05 adalah sebesar 1,984. Dengan a. Predictors: (Constant), DisiplinKerja, K3
demikian diketahui thitung (8,013) > ttabel b. Dependent Variable: ProduktivitasKerjaKaryawan
(1,984) dan Sig.(0,000) < 0,05. Artinya Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2017
variable K3 berpengaruh signifikan
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Dari hasil simultan diperoleh dari hasil
F hitung adalah 36,338 dengan signifikan
Hasil Analisis Uji t Variabel X2 0,000. F tabel dapat diperolah sebagai
Terhadap Variabel Y berikut:
Coefficientsa Ftabel = df = k df2 = n-k-1
Standar Keterangan:
dized n = jumlah sampel
Unstandardize Coeffici K = jumlah variabel bebas
d Coefficients ents t Sig.
Ftabel = df1 = 2 df2 = 100-2-1=97
Std.
Model B Error Beta
Alpha = 5% = 0,05
Dari hasil pengujian secara simultan
1 (Constant) 8.649 1.953 4.429 .000
diperoleh dari hasil F hitung adalah 36,338
DisiplinKerj .274 .046 .514 5.931 .000 sedangkan nilai F tabel 3,090. Hal ini berarti
a
F hitung > F tabel dan nilai signifikansi
a. Dependent Variable: ProduktivitasKerjaKaryawan
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2017
JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 8
0,000 < alpha 0,05. jadi dengan demikian siak, karyawan harus mampu untuk
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya lebih meningkatkan kedisiplinan dalam
lingkungan kerja dan kesejahteraan secara bekerja dan harus mampu
simultan berpengaruh secara signifikan memanajemen waktu.
terhadap semangat kerja karyawan. 4. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
KESIMPULAN DAN SARAN berpengaruh signifikan terhadap
KESIMPULAN produktivitas kerja karyawan. Karena
Berdasarkan hasil penelitian dapat penerapan program K3 yang baik pada
diketahui beberapa kesimpulan yang perusahaan serta adanya tersedianya
diperoleh dari penelitian yaitu sebagai sarana kesehatan dan adanya
berikut: asuransi/jaminan kesehatan untuk
1. Penerapan program K3 pada pabrik setiap karyawan dapat meningkatkan
kelapa sawit (PKS) PT. Perkebunan produktivitas kerja karyawan.
Nusantara V Unit Lubuk Dalam Kab 5. Disiplin kerja mempunyai pengaruh
Siak, secara umum penerapannya sudah yang signifikan, karena disiplin kerja
diterapkan dengan baik. Terlihat dari yang baik dimiliki karyawan dapat
hasil rekapitulasi analisis dimensi membentuk karyawan yang lebih
program keselamatan dan kesehatan produktif. Hal ini dapat dilihat dari hasil
kerja (K3). Maka dapat diambil penelitian terbukti bahwa disiplin kerja
kesimpulan bahwa penerapan program berpengaruh terhadap produktivitas
K3 yang dilakukan oleh perusahaan kerja karyawan yaitu pengujian analisis
dapat diterima oleh karyawan. Namun linier sederhana dan uji parsial/uji t.
dari program K3 yang telah diterapkan, disiplin kerja berpengaruh signifikan
masih ada karyawan yang belum terhadap produktivitas kerja karyawan.
memahami tentang tatacara dan 6. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
prosedur jaminan yang diberikan oleh dan disiplin kerja mempunyai pengaruh
pihak perusahaan. yang signifikan, karena penerapan
2. Disiplin kerja pada karyawan bagian program K3 yang baik dan disiplin kerja
produksi PT. Perkebunan Nusantara V yang baik maka akan menghasilkan
Unit Lubuk Dalam Kab Siak, secara karyawan yang lebih produktif. Dari
umum karyawan sudah memiliki hasil penelitian terbukti bahwa
disiplin kerja yang baik. Terlihat dari keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
hasil rekapitulasi analisis dimensi dan disiplin kerja terhadap
disiplin kerja. Namun masih ada produktivitas kerja karyawan memiliki
karyawan yang suka malas pengaruh dari hasil uji analisis linier
menggunakan alat pelindung diri berganda, uji F/simultan.
dengan alasan kurang nyaman dalam SARAN
bekerja. Dari kesimpulan-kesimpulan diatas,
3. Produktivitas kerja karyawan pada penulis mencoba memberikan saran yang
karyawan bagian produksi pabrik mungkin dapat digunakan sebagai
kelapa sawit (PKS) PT. Perkebunan sumbangan pemikiran bagi perusahaan
Nusantara V Unit Lubuk Dalam Kab dimasa yang akan dating. Adapun saran dari
Siak sudah memiliki produktivitas kerj penulis berikan sebagai berikut:
yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat 1. Untuk mengurangi angka kecelakaan
dari hasil rekapitulasi analisis dimensi kerja karyawan bagian produksi pada
produktivitas kerja. Maka dapat diambil pabrik kelapa sawit (PKS) PT.
kesimpulan dari semua indikator Perkebunan Nusantara V Unit Lubuk
tentang produktivitas kerja pada pabrik Dalam Kab Siak, perusahaan harus
kelapa sawit (PKS) PT. Perkebunan benar-benar mengikuti semua kriteria
Nusantara V Unit Lubuk Dalam Kab yang menjadi dasar dari program K3

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 9


yang telah ada, agar harapan dan apa Fathoni, Abdurahmat, 2006. Manajemen
yang menjadi target perusahaan dapat Sumber Daya Manusia. Jakarta:
tercapai. Selain itu komitmen antara Rineka Cipta
perusahaan dan karyawan dalam Gomes, Cardoso F, 2003. Manajemen
menerapkan program K3 harus lebih Sumber Daya Manusia.
disepakati lagi secara bersama sama. Yogyakarta: ANDI OFFSET
2. Untuk lebih meningkatkan kedisiplinan Hameed, Amina dan Shehla Amjad, 2009.
para karyawan bagian produksi pada Impact Of Design on Employees
pabrik kelapa sawit (PKS) PT. Productivity: A Case study of
Perkebunan Nusantara V Unit Lubuk Banking Organizations of
Dalam Kab Siak, pihak manajamen Abbottabad, Pakistan. Journal of
perusahaan hendaknya lebih tegas lagi Public Affairs, Administration and
dalam menindak setiap tindakan Management Vol.3 Issue 1
indisipliner yang dilakukan karyawan. Handoko, T. Hani, 2008. Manajemen
3. Produktivitas kerja pada karyawan Personalia dan Sumber Daya
bagian produksi pada pabrik kelapa Manusia. Cetakan kedua belas.
sawit (PKS) PT. Perkebunan Nusantara Jakarta: Gramedia Widia Sarana
V Unit Lubuk Dalam Kab Siak perlu Indonesia
dilakukan peningkatan lagi. Dan untuk Hanggraeni, Dewi, 2012. Manajemen
meningkatkan produktivitas kerja Sumber Daya Manusia. Jakarta:
karyawan, pimpinan harus memberikan Lembaga Penerbit Fakultas
motivasi untuk bekerja lebih giat dan Ekonomi Universitas Indonesia
dapat mencapai target yang telah Hasibuan, H. Malayu S. P. 2001.
ditetapkan oleh perusahaan. Serta Manajemen Sumber Daya Manusia
pimpinan harus bisa memberikan edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara
kepercayaan dan tanggung jawab Jackson, Randall S Schuler dan Steve
kepada karyawan, sehingga karyawan Werner, 2011. Pengelolaan
lebih memiliki kepercayaan dan Sumber Daya Manusia edisi
tanggung jawab dalam menyelesaikan kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat
pekerjaannya. Lamm Felicity, Claire Massey & Martin
Perry. 2006. Is There a Link
Between Workplace Health &
DAFTAR PUSTAKA Safety, Firm Performance &
Productivity. New Zealand Journal
Ardana, Ni Wayan Mujiati dan I Wayan of Employment Relation, Vol 32
Mudiartha Utama, 2012. No 1 (75-90)
Manajemen Sumber Daya Mondy, R Wayne, 2008. Manajemen
Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu Sumber Daya Manusia edisi
Burton, N Wayne. 2008. The Association of kesepuluh. Jakarta: Erlangga
Worker Productivity and Mental Nuraini, T, 2013. Manajemen Sumber Daya
Healt: A review of the literature. Manusia. Yayasan Aini Syam.
International Journal of Workplace Pekanbaru, Riau
Health Management Vol 1 No.2 Ramli, Soehatman, 2010. System
Dessler, Gary, 2006. Manajemen Sumber Manajemen Keselamatan dan
Daya Manusia edisi kesepuluh. Kesehatan Kerja OHSAS 18001.
Jakarta: PT Indeks Jakarta: Dian Rakyat
Cascio, W. F, 2009. Managing Human Ridley, John, 2008. Kesehatan dan
Resources-Productivity, Quality of Keselamatan Kerja (Ikhtisar) edisi
Work Life, Profits 8th Edition. ketiga. Jakarta: Erlangga
McGraw Hill

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 10


Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber
Daya Manusia untuk Perusahaan.
Jakarta: Murai Kencana
Shikdar Ashraf & Naseem M. Sawaqed.
2004. Ergonomic and
Occupational healt and safety in
the oil industry: a managers
response. Journal Industrial
Engineering 47 (223-232)
Sinungan, Muchdarsyah, 2000.
Produktivitas Apa dan Bagaimana.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta
Summa’mur, 1996. Keselamatan Kerja dan
Pencegah Kecelakaan. Jakarta: PT.
Toko Gunung Agung
Sutrisno, Edy, 2009. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Kencana
Prenada Group

Peraturan Perundang - Undangan Republik


Indonesia:
PP No 50 Tahun 2012
UU No. 13 Tahun 2003 (Pasal 86)
UU No. 3 Tahun 1992
UU No. 1 Tahun 1970
UU No. 33 Tahun 1947

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 11

Anda mungkin juga menyukai