Anda di halaman 1dari 9

I.

PENGUJIAN ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS

1. Landasan Teori

Analisa saringan adalah suatu kegiatan analisis untuk mengetahui distribusi


ukuran agregat halus dengan menggunakan ukuran-ukuran saringan standard
tertentu yang ditunjukkan dengan lubang saringan (mm) dan untuk nilai apakah
agregat halus yang akan digunakan tersebut cocok untuk produksi beton.

Selain itu juga digunakan untuk mendapatkan prosentasi agregat halus dalam
camouran.Adapun modulus kehalusan yang disyaratkan untuk agregat halus yaitu
2.1 – 3.7.

Gradasi gabungan dari agregat halus untuk beton kelas II,mutu K-125 dan
mutu lebih tinggi harus ditentukan dengan cara analisis saringan dengan
menggunakan saringan standard ISO 63-31,5-16.

2. Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk menentukan butir/gradasi


pada suatu agregat. Data distribusi butiran pada agregat diperlukan dalam
perencanaan campuran beton.
3. Alat dan Bahan Video
A. Alat
a. Sekop Tangan

Gambar 1. Sekop tangan


Sumber: Gambar Sendiri

b. Timbangan Digital (ketelitian 0,1 gram)

Gambar 2. Timbangan
Sumber: gambar sendiri
c. Saringan

Gambar 3. Saringan
Sumber: gambar sendiri

d. Talam

Gambar 4. Talam
Sumber: gambar sendiri
e. Pengguncang Saringan mMekanis

Gambar 5. Pengguncang saringan


Sumber: gambar sendiri

f. Oven

Gambar 5. Oven
Sumber: gambar sendiri

B. Bahan
Agregat halus.- kering oven minimum 300 gram.
4. Prosedur Menurut Video
a. Ambil contoh agregat (sesuai kebutuhan) dan keringkan contoh uji
tersebut sampai massa tetap pada suhu 110 ± 5 °C selama ± 24 jam.
b. Setelah ± 24 jam, keluarkan contoh uji dari dalam oven dan biarkan
sejenak hingga dingin.
c. Contoh uji ditimbang sesuai kebutuhan, (A)
d. Timbang dan catat massa dari masing-masing saringan dalam kondisi
kosong (B)
e. Lalu, agregat dimasukkan kedalam susunan saringan dan disaring dengan
menggunakan pengguncang saringan mekanis selama ± 15 menit
f. Timbang dan catat massa dari masing-masing saringan beserta isinya (C)
g. Agregat kasar yang tertahan pada masing-masing saringan dihitung ( D =
C˗B)

Data yang diperoleh dari hasil pengujian

Saringan Massa Agregat Halus = 1935 gram Spesifikasi


ASTM C33
(Inchi) (mm) Massa Jumlah Persentase Komulatif
Tertahan Tertahan
2” 50.8 (Gram) (Gram) Tertahan Lolos
1½ 38.1
1 25.4
3/4 19.1
1/2 12.7
3/8 9.52 100
No. 4 4.75 0 95 – 100
No. 8 2.38 273 273 14,1 85,9 80 – 100
No. 16 1.19 258 531 27,4 72,6 50 – 85
No. 30 0.59 547 1078 55,7 44,3 25 – 60
No. 50 0.297 429 1507 77,9 22,1 5 – 30
No. 100 0.149 398 1905 98,4 1,6 0 – 10
No. 200 0.075 0 0 0 0 0–3
Pan 30 1935
Modulus Kehalusan ( fr ) 2,74

Perhitungan:

a. Persentase tertahan = D × 100


A

b. Persentase komulatif lolos = 100 ˗ Persentase tertahan

c. Modulus kehalusan fr = Ʃ % Komulatif tertahan


100

5. SNI Alat dan Bahan


A. Alat
a. Timbangan
b. Satu set saringan
c. Oven
d. Mesin pengguncang saringan
e. Talam

B. Bahan
Agregat halus ukuran maksimum 4,76 mm 500 gram.

6. SNI Prosedur
a. Keringkan contoh uji sampai massa tetap pada temperature 110 ± 5 °C
(230 ± 9 °F)
b. Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling
besar ditempatkan paling atas.
c. Jumlah contoh uji pada saringan dibatasi sehingga semua butiran
mempunyai kesempatan untuk mencapai bukan saringan selama waktu
pelaksanaan penyaringan
d. Bagian contoh uji yang lebih halus dari saringan 4,75 mm (No.4) dapat
didistribusikan menjadi dua atau lebih susunan saringan-saringan untuk
mencegah muatan berlebih pada setiap saringan.
e. Perhitungan persentase lolos, persentase total tertahan, atau persentase
dalam berbagai fraksi dihitung sampai mendekati 0,1% berdasarkan massa
awal dari total contoh uji kering.
f. Laporan, Tergantung pada format dari spesifikasi yang digunakan untuk
pengujian bahan.

7. Perbandingan Video dan SNI

No. Video SNI

1. Bahan uji yang dipakai agregat Bahan uji yang dipakai agregat halus
Halus – kering oven minimum
ukuran maksimum 4,76 mm 500
300 gram.
gram

8. Kesimpulan

Setelah melakukan perbandingan dan analisa terhadap SNI dan


ASTM/ACI mengenai pengujian analisa saringan agregat halus, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengujian analisa saringan menurut ASTM memberikan hasil yang lebih
teliti jika dilihat dari penggunaan alat ukur, cara meletakkan agregat dalam
saringan dan lama pengujian. Namun dari segi penggunaan agregat SNI
lebih mewakili karena ada pembagian ukuran diameter agregat.

9. Flow Chart

Mulai

Persiapan Bahan Persiapan Alat


Prosedur Pengujian

1. Keringkan benda uji dalam oven sampai massa tetap pada suhu 110 ± 5
°C selama ± 24 jam.
2. Keluarkan benda uji dari dalam oven dan biarkan sejenak hingga
dingin.
3. Saring dengan menggunakan pengguncang saringan mekanis selama
± 15 menit.
4. Timbang dan catat massa dari masing-masing saringan beserta
isinya

Analisis Data

Kesimpulan

Selesai

Anda mungkin juga menyukai