Anda di halaman 1dari 7

I.

PENGUJIAN PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR

1. Landasan Teori

Beton merupakan salahsatu bagian penting dalam suatu bangunan. Secara


sederhana beton terdiri dari agregat kasar, halus, dan bahan pengikat berupa
semen portland. Untuk menciptakan mutu beton yang bagus maka komposisi
yang terkandung dalam beton itu sendiri harus optimal, salahsatunya agregat
halus atau yang sering kita sebut dengan pasir yang bagus. Salahsatu faktor yang
menurunkan kekuatan beton yaitu adanya lumpur dalam agregat halus. Kadar
lumpur yang berlebih dalam agregat halus dapat menurunkan kekuatan beton.
Sehingga mutu beton yang telah direncakan akan tidak terpenuhi.

Oleh karena itu dibuatlah suatu kesepakatan persentase (%) maksimum kadar
lumpur dalam suatu agregat halus, untuk menilai apakah agregat tersebut baik
atau tidak untuk digunakan dalam campuran beton. Maka dilakukan pengujian
kadar lumpur pada agregat halus sebelum digunakan. Adapun berdasarkan SK
SNI S-04-1989-F Kadar lumpur pada agregat halus yaitu maksimum 5%.

2. Tujuan

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan persentase dari kadar lumpur


dalam agregat halus. Kandungan lumpur <5% merupakan ketentuan dalam
peraturan bagi penggunaan agregat halus untuk pembuatan beton (PBI 1971).
3. Alat dan Bahan Video
A. Alat
a. Gelas ukur kapasitas 1000 ml

Gambar 1. Gelas ukur 1000 mL


Sumber : gambar sendiri

b. Gelas ukur kapasitas 100 ml

Gambar 2. Gelas ukur 100 mL


Sumber : gambar sendiri
c. Plastik

Gsmbar 3. Plastik
Sumber : gambar sendiri

d. Karet gelang

Gambar 4. Karet gelang


Sumber : gambar sendiri

B. Bahan
a. Agregat halus sebanyak 400 ml
b. Air sebanyak 1060 ml

4. Prosedur Menurut Video


a. Siapkan alat dan bahan
b. Masukkan pasir dalam gelas ukur hingga 400 ml
c. Tambahkan air kedalam gelas ukur hingga 1060 ml untuk melarutkan
lumpur
d. Tutup permukaan gelas ukur dan lakukan pengadukan dengan cara
menutup mulut gelas ukur dengan plastik, lalu bolak balik gelas ukur
tersebut berulang-ulang. Lakukan pengadukan hingga semua lumpur
benar-benar terpisah dari semua butiran pasir
e. Setelah itu, gelas ukur disimpan di tempat yang datardan biarkan
mengendap selama kurang lebih 24 jam
f. Catat hasil pengukuran pada form laporan.

Rumus Perhitungan

Kadar lumpur agregat = V2 / (V1+V2) × 100%


Dimana :
V1 = tinggi pasir (mL)
V2 = tinggi lumpur (mL)
5. Hasil Percobaan

Tinggi pasir (V1) 400 mL


Tinggi lumpur (V2) 40 mL
Kadar lumpur 0,09 %

6. SNI Alat dan Bahan


A. Alat
a. saringan terdiri dari dua ukuran yang bagian bawah dipasang saringan Nomor
200 (0,075 mm) dan di atasnya, saringan Nomor 16 (1,18 mm);
b. wadah untuk mencuci mempunyai kapasitas yang dapat menampung benda
uji sehingga pada waktu pengadukan (pelaksanaan pencucian) benda uji dan
air pencuci tidak mudah tumpah;
c. timbangan dengan ketelitian maksimum 0,1 % dari berat benda uji; 4) oven,
yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 - 5)°C.

B. Bahan
Benda uji adalah agregat dalam kondisi kering oven dengan berat tergantung
pada ukuran maksimum agregat.

7. SNI Prosedur
a. Timbang wadah tanpa benda uji
b. Timbang benda uji dan masukan ke dalam wadah
c. Masukan air pencuci yang sudah berisi sejumlah bahan pembersih ke
dalam wadah, sehingga benda uji terendam
d. Aduk benda uji dalam wadah sehingga menghasilkan pemisahan
sempurna antara butir-butir kasar dan bahan halus yang lolos saringan
Nomor 200 (0,075 mm). Usahakan bahan halus tersebut menjadi
melayang di dalam larutan air pencuci sehingga mempermudah
memisahkannya.
e. Tuangkan air pencuci dengan segera di atas saringan Nomor 16 (1,18 mm)
yang di bawahnya dipasang saringan Nomor 200 ( 0,075 mm ) pada waktu
menuangkan air pencuci harus hati-hati supaya bahan yang kasar tidak
ikut tertuang;
f. Ulangi pekerjaan butir (3), (4) dan (5), sehingga tuangan air pencuci
terlihat jernih;
g. Kembalikan semua benda Uji yang tertahan saringan Nomor 16 (1.18
mm) dan Nomor 200 (0,075 mm) ke dalam wadah lalu keringkan dalam
oven dengan suhu (110±5)°C, sampai mencapai berat tetap, dan timbang
sampai ketelitian maksimum 0,1 % dari berat contoh;
h. Hitung persen bahan yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) dengan
rumus-rumus perhitungan.

8. Perbandingan Video dan SNI

No. Video SNI


1. Agregat yang digunakan tidak Agregat yang digunakan dalam
dalam kondisi kering oven. kondisi kering oven.

2. Jumlah agregat yang digunakan Jumlah agregat yang digunakan


400 mL tergantung pada ukuran maksimum
agregat.
9. Kesimpulan

Dari pengujian yang dilakukan kadar lumpur dalam agregat halus yang telah
dilaksanakan didapat persentase hasil sebesar 0,09%. Sehingga agregat halus
tersebut baik untuk digunakan dalam pembuatan beton dikarenakan persentasenya
kurang dari 5%.

10. Flow chart

Mulai

Siapkan Bahan dan Alat

Prosedur Pengujian

1.Masukkan pasir 2.Tambahkan air kedalam 3.pengadukan


dalam gelas ukur dengan cara menutup
gelas ukur hingga 1060 ml
mulut gelas ukur
hingga 400 ml untuk melarutkan lumpur dengan plastik

gelas ukur disimpan di


Lakukan pengadukan
tempat yang datardan
hingga semua lumpur
Selesai biarkan mengendap selama benar-benar terpisah
kurang lebih 24 jam dari semua butiran pasir

Anda mungkin juga menyukai