Anda di halaman 1dari 7

RESUME MATERI

(MASTOID, MANDIBULA DAN TMJ)

Disusun untuk memenuhi tugas E-Mentoring

Oleh

SANDY FRANCI DUWU


181566

AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN


RADIOTERAPI CITRA BANGSA YOGYAKARTA

2020/2021
1. TEKNIK PEMERIKSAAN MASTOID
A. Persiapan pasien
 Pasien diminta untuk melepaskan benda-benda yang mengganggu
gambaran radiograf seperti pin,anting, dan jepit rambut.
 Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien.
B. Persiapan alat
Persiapan alat yang digunakan meliputi :
 Pesawat X-ray
 Kaset dan film berukuran 18x24 cm
 Gunakan stasionary grid
 marker
C. Teknik radiografi
 Proyeksi Schuller Methode
o Posisi pasien semi prone diatas meja pemeriksaan.
o Daun telinga dilipat kedepan saat meletakkan kepala di
meja pemeriksaan agar tidak menutupi mastoid petrosum.
o Posisi objek : kepala pasien true lateral
o MSP kepala sejajar dengan kaset
o IPL tegakk lurus kaset
o AML sejajar tepi atas kaset
o Central point : 4cm superior MAE
o Central Ray : 25 derajat caudad
o Kaset : 18x24 cm membujur
o FFD : 100 cm
o Kriteria radiograf
 Terlihat procesus mastoid
 Terlihat MAE dan MAI
 Terlihat Mastoid Anthum

 Proyeksi AP Axial (towne)


o Posisi pasien :
 duduk dengan menghadap tube sinar-X
 MSP tubuh tepat di garis tengah meja pemeriksaan
o Posis objek :
 MSP kepala pada pertengahan kaset,leher
difleksikan agar OML tegak lurus dengan kaset.
 Jika leher tidak dapat difleksikan, atur agar IOML
tegak lurus dengan kaset, lalu diimbangi dengan
penambahan sudut 7 derajat caudad saat mengatur
CR.
o Central Ray :
 30 derajat caudad (terhadap OML)
 37 derajat caudad ( terhadap IOML)
o Central point : 5cm diatas glabella
o Kaset : 18x24 cm
o FFD : 100cm
o Kriteria radiograf
 Seluruh daerah petrosal dan mastoid terlihat.
 Dorsum sellae Terlihat dalam foramen magnum.
 Jarak antara batass lateral tengkorak dengan batas
lateral dari foramen magnum terlihat sama.

 Proyeksi Axio lateral Oblique posterior file (Stenvers Method)


o Posisi pasien semi prone pada meja pemeriksaan
o Posis objek :
 Posisikan dahi,hidung dan pipi menempel pada
meja pemeriksaan dengan sisi yang sakit lebih
dekat IR dan membentuk sudut 45 derajat dari IR
 Tempatkan mastoid berada di tengah IR.

o Central ray : 12 derajat Cephalad


o Central Point : dari MAE Tarik garis 3-4 inchi arah
posterior dan 0,5 inchi kea rah inferior.
o Kaset : 18x24 cm
o FFD : 100ccm
o Kriteria radiograf :
 Bagian petromastoid tampak distorsi,terlihat
mastoid air cell`
 Terlihat processus mastoid
 Permukaan posterior ramus mandibular sejajar
dengan permukaan lateral cervical column.

2. TEKNIK PEMERIKSAAN MANDIBULA


A. Persiapan pasien
 Tidak memerlukan persiapan khusus pasien.
 Melepaskan semua benda-benda logam disekitar area kepala yang
bisa menimbulkan artefak pada gambar
B. Persiapan alat
Persiapan alat yang digunakan meliputi :
 Pesawat X-ray
 Kaset dan film berukuran 24x30cm
 Grid
 marker
C. Teknik radiografi
 Proyeksi Axiolateral (Eisler’s Methode)
o Posisi pasien : pasien erect atau semi prone. MSP tubuh
pada pertengahan bucky atau meja pemeriksaan.
o Posisi objek : mengatur kepala pasien dalam posisi lateral
dengan IPL tegak lurus dengan kaset. Leher pasien di
ekstensikan agar axis mandibular parallel dengan kaset
untuk mencegah superposisi dari vertebrae cervical.
o Rotasikan kepala pasien pada keadaan oblik :
 Rotasikan MSP 0 derajat untuk pemeriksaan ramus
 Rotasikan MSP 10-15 derajat untuk pemeriksaan
general
 Rotasikan MSP 30 derajat untuk pemeriksaan
corpus
 Rotasikan MSP 40 derajat untuk pemeriksaan
mentum
o CR : 25 derajat chepalad
o CP : tepat pada angulus mandibula menuju pertengahan
kaset
o FFD : 100cm
o Factor Eksposi : 70Kv, dan 18-20 mAs
o Kritria radiograf
 Tidak overlap antara kedua ramus
 Ramus dan corpus tidak magnifikasi
 Tidak superposisi antara ramus dan vertebrae
cervical
 Tidak overlap bagian mentum dan ramus
 Tidak terjadi perpendekan pada mentum

 Proyeksi PA/AP Axial


o Posisi pasien : pasien erect atau semi prone. MSP tubuh
pada pertengahan bucky atau meja pemeriksaan.
o Posis objek :
 Mengatur kepala pasien dalam posisi lateral
dengan IPL tegak lurus dengan kaset
 Leher pasien di ekstensikan agar axis mandibular
parallel dengan kaset untuk mencegah superposisi
dari vertebrae cervical
o CR : 25-30 derajat chepalad
o CP : tepat pada angulus mandibular menuju pertengahan
kaset`
o FFD : 100cm
o Faktor Eksposi : 75-80Kv, dan 18-20 mAs
o Kriteria radiograf :
 Tidak ada rotasi kepala
 Mandibular corpus dan ramus simetris pada kedua
sisi.
 Mandibular masuk dalam lapangan kolimasi.

3. TEKNIK PEMERIKSAAN TEMPORO MANDIBULAR JOINT (TMJ)


A. Persiapan pasien
 Tidak memerlukan persiapan khusus pasien.
 Melepaskan semua benda-benda logam disekitar area kepala yang
bisa menimbulkan artefak pada gambar
B. Persiapan alat
Persiapan alat yang digunakan meliputi :
 Pesawat X-ray
 Kaset dan film berukuran 24x30cm
 Grid
 marker
C. Teknik radiografi
 Proyeksi AP Axial
o Posisi pasien : pasien supine diatas meja pemeriksaan.
Lengan disamping tubuh.
o Posisi objek : MSP pada pertengahan kaset. Fleksikan leher
hingga OML tegak lurus dengan kaset..
o CR : 35 derajat caudad
o CP : 3 inchi atau 7,5 cm diatas nasion
o FFD : 100cm
o Faktor Eksposi : 75 Kv, DAN 20 mAs menggunakan grid
o Kriteria radiograf ;
 Kepala tidak mengalami rotasi
 Tampak gambaran axial dari processus condyles
dan mandibular fossa
 Condilus dan TMJ terlihat pada pemeriksaan open
mouth
 Proyeksi axiolateral (Sculler Methode)
o Posisi pasien : pasien semi prone atau erect. Tangan
disamping tubuh`
o Posisi objek : atur kepala pasien agar true lateral. Sendi
yang sakit dekat dengan kaset. IPL tegak lurus kaset. Open
mouth dilakukan untuk melihat pembukaan sendi.
o CR : 25-30 derajat chepalad
o CP : 1,3 cm anterior MAE daan 5 cm superior MAE
o FFD : 100cm
o Faktor Eksposi : 75Kv, dan 20 mAs menggunakan grid
o Kriteria radiograf :
 TMJ terproyeksi di depan MAE
 Condilus tervisual pada inferior articular tubercle
pada open mouth.

Anda mungkin juga menyukai