Bab 2 Amputasi
Bab 2 Amputasi
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Amputasi adalah pembuangan suatu anggota badan atau suatu penumbuhan dari
badan
Amputasi adalah pengangkatan melalui bedah atau traumatic
Amputasi adalah tindakan pembedahan dengan membuang bagian tubuh.
B.Etiologi
Iskemia karena penyakit reskularisasi perifer, biasanya pada orang tua, seperti klien
dengan artherosklerosis, Diabetes Mellitus.
Trauma amputasi, bisa diakibatkan karena perang, kecelakaan, thermal injury seperti
terbakar, tumor, infeksi, gangguan metabolisme seperti pagets disease dan kelainan
kongenital.
C. Klasifikasi Amputasi :
Berdasarkan Ekstremitas :
Amputasi ektremitas bawah : Amputasi Atas Lutut (AL), Disartikulasi lutut,
Amputasi Bawah Lutut (BL), dan Syne.
Amputasi ekstremitas atas : Amputasi Atas Siku (AS), Amputasi Bawah Siku
(BS)
Berdasarkan sifat :
Amputasi terbuka : dilakukan untuk infeksi berat, ini meliputi pemotongan tulang dan
jaringan otot pada tingkat yang sama. Pembuluh darah dikauterisasi, dan luka dibiarkan
terbuka untuk mengalir.
Amputasi tertutup : menutup luka dengan flap kulit yang dibuat dengan memotong
tulang kira-kira dua inchi lebih pendek daripada kulit dan otot
D. Manifestasi klinis
Kecepatan metabolisme
Jika seseorang dalam keadaan immobilisasi maka akan menyebabkan
penekanan pada fungsi simpatik serta penurunan katekolamin dalam darah sehingga
menurunkan kecepatan metabolisme basal.
Sistem respirasi
Penurunan kapasitas paru
Pada klien immobilisasi dalam posisi baring terlentang, maka kontraksi otot
intercosta relatif kecil, diafragma otot perut dalam rangka mencapai inspirasi maksimal
dan ekspirasi paksa.
c. Orthostatik Hipotensi
Sistem Muskuloskeletal
a. Penurunan kekuatan otot
b. Atropi otot
Karena adanya penurunan stabilitas dari anggota gerak dan adanya penurunan
fungsi persarafan.Hal ini menyebabkan terjadinya atropi dan paralisis otot.
c. Kontraktur sendi
Kombinasi dari adanya atropi dan penurunan kekuatan otot serta adanya
keterbatasan gerak.
d. Osteoporosis
Sistem Pencernaan
a. Anoreksia
b. Konstipasi
Sistem perkemihan
Dalam kondisi tidur terlentang, renal pelvis ureter dan kandung kencing berada
dalam keadaan sejajar, sehingga aliran urine harus melawan gaya gravitasi, pelvis
renal banyak menahan urine sehingga dapat menyebabkan :
- Akumulasi endapan urine di renal pelvis akan mudah membentuk batu ginjal.
- nya urine pada ginjal akan menyebabkan berkembang biaknya kuman dan dapat
menyebabkan ISK.
Sistem integumen
Tirah baring yang lama, maka tubuh bagian bawah seperti punggung dan
bokong akan tertekan sehingga akan menyebabkan penurunan suplai darah dan nutrisi
ke jaringan. Jika hal ini dibiarkan akan terjadi ischemia, hyperemis dan akan normal
kembali jika tekanan dihilangkan dan kulit dimasase untuk meningkatkan suplai darah.
E. Patofisiologi
Amputasi dilakukan sebagian kecil sampai dengan sebagian besar dari tubuh dengan
metode :
Metode terbuka (guillotine amputasi). Metode ini digunakan pada Pasien dengan infeksi
yang mengembang atau berat. Dimana pemotongan dilakukan pada tingkat yang sama.
Bentuknya benar-benar terbuka dan dipasang drainage agar luka bersih dan luka dapat
ditutup setelah tidak terinfeksi.
Metode tertutup. Dilakukan dalam kondisi yang lebih mungkin. Pada metode ini kulit
tepi ditarik atau dibuat skalf untuk menutupi luka, pada atas ujung tulang dan dijahit
pada daerah yang diamputasi
1.Pengkajian
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Sekarang
Riwayat kesehatan sekarang, klien sedang menjalani perawatan post operasi
amputasi yang dilakukan pada tanggal 24 November 2010.klien merasakan nyeri pada
kaki kiri diatas lutut tepat pada lokasi yang diamputasi, nyerinya timbul sering sehingga
mengganggu ketenangan klien.