Bab 4 Amputasi
Bab 4 Amputasi
Bentuk thorax simetris, frekuensi 22x/I, bunyi nafas vesikuler, irama teratur
(regular), tidak ditemukan adanya sputum
Jantung
Tidak adanya pembesaran jantung, tidak terdapat sianosis dan nyeri dada, bunyi
jantung normal tidak ada bunyi jantung tambahan, Capila Refill 1 x/i
Abdomen
Turgor kulit baik, jika diambil elastis, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran hepar dan limfe, peristaltik usus 20x/i
Reproduksi/alat kelamin
Tidak ada kelainan, tidak ada pembesaran/pembengkakan didaerah penis.Dan
tidk terpasang kateter.
Ekstremitas
Pada ekstremitas bawah luka post amputasi atas lutut sebelah kiri yang
menyebabkan klien kesakitan skala nyeri 5 sedang, dan disekitar luka terjadi odema.
Analisa Data
Data subjek:
Klien mengatakan nyeri pada kaki kiri (puntungnya)
Data objek:
Klien tampak meringis kesakitan, lemas dan gelisah. Skala nyeri 5(sedang) TD; 130/80
mmHg, HR: 82 x/i, RR: 22 x/I Penekanan pembuluh saraf
Data objek
- Terpasang infuse dengan cairan NaCl 0.9%/20 tts/i
- Seluruh aktivitas klien di bantu oleh keluarga dan perawat (skala otot 2 pada
ekstremitas kanan bawah)
Aktivitas Istirahat
Gejala : Keterbatasan aktual/ antisipasi yang dimungkinkan oleh kondisi/ amputasi
Integritas ego
Gejala : Masalah tentang antisipasi perubahan pola hidup, situasi financial, reaksi orang
lain, perasaan putus asa, tidak berdaya.
Seksualitas
Gejala : Masalah tentang keintiman
Interaksi sosial
Gejala : Masalah sehubungan dengan penyakit/ kondisi, Masalah tentang peran fungsi,
reaksi orang lain.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga
atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
aktual ataupun potensial.
1). Gangguan harga diri/ citra diri, penampilan peran, perubahan berhubungan dengan
factor bio fisikal ; kehilangan bagian tubuh, antisipasi perubahan pola hidup ; takut
penolakan/ reaksi orang lain.
2).Nyeri, (akut) berhubungan dengan cedera fisik/ jaringan dan trauma saraf, dampak
psikologi terhadap kehilangan bagian tubuh.
3).Perfusi jaringan, perubahan ; perifer, resiko tinggi terhadap penurunan aliran darah
vena/ arterial ; edema jaringan, pembentukan hematoma.
4).Infeksi, resiko tinggi terhadap ketidak adekuatan pertahanan primer ( kulit robek,
jaringan traumatik) prosedur invasif ; terpajan pada lingkungan, penyakit kronis,
perubahan status nutrisi.
Diagnosa Keperawatan I :
Gangguan harga diri/ citra diri, penampilan peran, perubahan berhubungan
dengan faktor bio fisikal ; kehilangan bagian tubuh, antisipasi perubahan pola hidup ;
takut penolakan/ reaksi orang lain.
Kriteria hasil : Mengenali dan menyatu dengan perubahan dalam konsep diri yang
akurat tanpa harga diri negative.
1.Perencanaan/ Penatalaksanaan :
Rasional : Teman senasib yang telah melalui pengalaman yang sama bertindak
sebagai model peran dan dapat juga memberikan pernyataan juuga harapan
untukpemulihan dan masa depan normal.
Evaluasi :
Dukung penilaian psikologis dan fisiologi
Diagnosa Keperawatan II :
Nyeri, (akut) berhubungan dengan cedera fisik/ jaringan dan trauma saraf, dampak
psikologi terhadap kehilangan bagian tubuh
Tujuan :
Nyeri hilang/terkontrol
Kriteria hasil :
Perencanaan/Pelaksanaan :
a. Catat lokasi dan intesitas nyeri (skala 0-10) selidiki perubahan karakteristik nyeri,
contoh kebas, kesemutan.
Rasional :
b. Tinggikan bagian yang sakit dengan meninggikan kaki tempat tidur atau
menggunakan bantal/guling untuk amputasi tungkai atas.
Rasional :
c. Berikan tindakan kenyamanan (contoh ubah posisi sering, pijatan punggung) dan
aktivitas teraupetik.dorong penggunaan teknik manajemen stress (contoh latihan nafas
dalam, visualisasi, pedoman khayalan) dan sentuhan teraupetik.
Rasional :
Mengfokuskan kembali perhatian, meningkatkan relaksasi, dapat meningkatkan
kemampuan koping dan dapat menurunkan terjadinya nyeri fantom tungkai.
d. Berikan pijatan lembutan pada puntung sesuai toleransi bila balutan telah dilepas.
Rasional :
e. Berikan obat sesuai indikasi, contoh analgesic, relaksan otot, intruksi pada APD.
Rasional :
Evaluasi :
Tujuan :
Kriteria hasil :
Perencanaan / Pelaksanaan :
a. Lakukan pengkajian neuro vaskuler periodic, contoh sensasi, gerakan, nadi, warna
kulit dan suhu.
Rasional :
Edema jaringan pasca operasi pembentukan hematoma, atau balutan terlalu ketat
dapat mengganggu sirkulasi pada puntung, mengakibatkan nekrosis jaringan.
b. berikan tekanan langsung pada sisi pendarahan, bila terjadi pendaran. Hubungi
dokter dengan segera.
Rasional :
Tekanan langsung pada pendarahan dapt diteruskan dengan penggunaan balutan serat
pengaman dengan balutan elastis bila pendarahan terkontrol.
c. Evaluasi tungkai bawah yang tak dioperasi untuk adnya inflamasi, tanda human
positif.
Rasional :
Rasional :
Evaluasi :