Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)


Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati,
Semarang 50229 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082,
Purek I: (024) 8508001 Website:
www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
JAWABAN

No. Dokumen No. Revisi02


FM-02-AKD-22

PANITIA UJIAN AKHIR


SEMESTER TAHUN AJARAN
2019-2020 FAKULTAS
TEKNIK

Nama MataKuliah : Manajemen Pembangunan


SKS : 2 (dua)
Semester/Tahun : 6/ Genap 2019-2020
Prodi/Jurusan : Teknik Arsitektur / Teknik Sipil
Pengampu : Prof.DR.Ir. Saratri Wilonoyudho, M.Si, Ir. Bambang Setyohadi KP, M.T.
Hari/Tanggal : Kamis / 25 Juni 2020
Waktu : 08.00 – selesai (dikumpulkan paling lambat jam 24:00)

Dikerjakan oleh :
Nama : Tri Munasari
NIM : 5112417002

Soal Ujian:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Manajemen Pembangunan dan Manajemen Kon
struksi ?
Jawab :
Manajemen Pembangunan
Manajemen adalah suatu proses dalam pengelolaan dan penataan dalam suatu
perencanaan yang melibatkan Sumber Daya Manusia serta elemen-elemen terkait
guna menciptakan perencanaan pembangunan yang baik. Dalam ilmu planologi
manajemen mempunyai arti penting dalam sebuah perencanaan pembangunan, meliputi
perencanaan , pengawasan dan implementasi.
Pada umunnya setiap proyek yang relatif besar meliputi tiga tahapan, yaitu perencanaan,
penjadwalan, dan pengawasan/pengendalian.

a. Perencanaan Proyek
Rencana proyek menggambarkan mengapa dan bagaimana suatu proyek
dilaksanakan. Dalam melaksanakan proyek perlu dianalisis rencana kerja yang
meliputi: jenis pekerjaan (aktivitas), waktu penyelesaian, tenaga pelaksana, peralatan
dan anggaran.
Unsur-unsur rencana proyek yang baik meliputi:
a. Menetapkan tujuan
b. Mendefinisikan proyek
c. Menantumkan langkah utama untuk dilakukan
d. Jadwal waktu untuk penyelesaian
e. Analisis biaya atau manfaat
f. Uraian mengenai sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek

b. Pendjadwalan Proyek
Jadwal proyek ialah menentukan aktivitas-aktivitas proyek dalam urutan waktu tertentu
di mana mereka harus dimunculkan.
Pendjadwalan proyek digunakan untuk beberapa tujuan berikut:
a. Menggambarkan hubungan dari setiap aktivitas dari keseluruhan proyek
b. Mengidentifikasi hubungan yang harus didahulukan antara aktivitas-aktivitas yang
ada.
c. Memperkirakan waktu, biaya yang realistis untuk setiap aktivitas.
d. Membantu penggunaan orang, uang, dan sumber daya peralatan yang lebih baik
dengan mengidentifikasi jalur kritis dan kemacetan dalam proyek.
e. Memperbaiki dan memperbaruhi rencana atau jadwal semula.

c. Pengawasan proyek
Mengawasi atau mengendalikan proyek merupakan hal yang penting untuk menjaga
agar proyek selesai tepat pada waktunya.

Manajemen Konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikkan aspek-aspek


terkait manajerial dan teknologi industri konstruksi. Banyak pakar menyatakan bahwa
manajemen konstruksi termasuk modal bisnis dari seorang konsultan konstruksi untuk
memberi pengarahan pada sebuah proyek pembangunan.
Peran manajemen konstruksi
Manajemen konstruksi dijalankan secara langsung oleh manajer konstruksi dimana dalam
praktiknya manajer tersebut memiliki beberapa peran sebagai pelaksana pembangunan.
Peran-peran tersebut antara lain:
o agency construction management (ACM)
Dengan adanya manajer konstruksi dalam sebuah perusahaan yang sedang mengalami
pembangunan tentunya akan berperan sebagai koordinator penghubung antara
perancangan dengan pelaksanaan dan juga antar kontraktor. Manajer konstruksi-lah
yang memiliki kewajiban untuk membuat kontrak dengan para kontraktor sesuai dengan
porsi pekerjaan dan jangka waktu pelaksanaan.
o extended service construction manajemen (ESCM)
Kontraktor sering kali diperankan oleh seorang manajemen kontraktor, dimana
tujuannya adalah untuk menghindari konflik karena adanya perbebedaan tujuan dari
pihak kontraktor dan pihak manajemen.
o owner construction management (OCM)
Dalam manajemen konstruksi profesional akan dikembangkan kembali oleh pemilik
perusahaan. Oleh karena itu pihak manajemen akan bertanggung jawab juga terhadap
manajemen proyek.
o guaranted maxium price construction management (GMPCM)
Konsultan konstruksi akan bertindak ke arah kontraktor dibanding sebagai wakil pemilik.
Sehingga GMPC bertanggung jawab terhadap pemilik terkait waktu, biaya dan mutu dan
tidak melakukan pekerjaan konstruksi. Mudahnya, dalam peran ini manajer bertindak
sebagai pemberi kerja terhadap kontraktor.

Fungsi dan tujuan manajemen konstruksi


a) perencanaan (planning)
Dari segi perencanaan, manajemen konstruksi berfungsi dalam menentukan
proyek pembangunan yang seperti apa yang akan dikerjakan, kapan dan
bagaimana caranya. Seorang manajer konstruksi wajib menjadi pengambil
keputusan atas rencana pembuatan konstruksi.
b) pengorganisasian (organizing)
Manajemen konstruksi berfungsi untuk membentuk organisasi atau divisi-divisi
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sebuah proyek sesuai yang sudah
direncanakan. Manajer memiliki hak untuk memberikan penempatan beberapa
tim atau anggota kerja ke dalam suatu divisi.
c) pengarahan (actuating)
Adanya manajemen konstruksi maka dapat melakukan pembinaan atau
pengarahan seperti memberikan pelatihan, bimbingan dan bentuk arahan
lainnya agar setiap tanggung jawab yang diberikan terlaksana dengan baik.
d) pengendalian (controling)
Manajemen konstruksi bertindak sebagai pengawas terhadap kegiatan proyek
dan melakukan evaluasi jika saja terjadi penyimpangan dalam suatu divisi
selama proyek berlangsung. Maka seorang manajer akan melakukan
pencegahan dan upaya antisipasi terhadap penyimpangan yang terjadi.
Tugas manajemen konstruksi

1. Mengawasi proses pekerjaan di lapangan dan memastikan pelaksanaan kerja sesuai


dengan metode konstruksi yang benar
2. Meminta penjelasan pekerjaan dan laporan progres dari kontraktor secara tertulis
3. Manajemen konstruksi berhak untuk menegur atau bahkan menghentikan proses
pekerjaan bila tidak sesuai dengan yang telah ditentukan
4. Melakukan rapat rutin (mingguan dan bulanan) dan melibatkan konsultan perencana,
wakil owner, dan kontraktor dalam rapat tersebut
5. Bertanggungjawab langsung kepada owner atau wakilnya dalam menyampaikan
informasi progres pekerjaan proyek
6. Bertanggungjawab dalam pengesahaan material yang akan digunakan dalam proyek
7. Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor
dalam aspek mutu dan waktu
8. Bertanggungjawab dalam pengesahan adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh
kontraktor
9. Melakukan pemeriksaan pada shop drawing dari kontraktor sebelum dilakukan
pelaksanaan pekerjaan
10. Memastikan metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar sesuai dengan syarat
K3LMP (kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan pengamanan)
11. Bertanggungjawab dalam memberikan instruksi tertulis jika ada pekerjaan yang harus
dilakukan untuk mempercepat jadwal namun tidak disebutkan dalam kontrak

2. Apakah yang dimaksud dengan Konsultan Perencana dan Konsultan MK (Manajemen


Konstruksi) dan jelaskan tugas masing-masing sesuai dengan PP No; 16 tahun 2018
Jawab :
Konsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk
melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan
usaha baik swasta maupun pemerintah. Konsultan perencana bertugas merencanakan
struktur, mekanikan elektrikal, arsitektur, lanscape, rencana anggaran biaya (RAB) serta
dokumen-dokumen pelengkap lainnya. Konsultan perencana mendapatkan proyek melalui
proses lelang yang diadakan panitia tender pekerjaan konstruksi.

Tugas Konsultan Perencana


 Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik proyek
(bisa pihak swasta maupun pemerintah).
 Membuat gambar kerja pelaksanaan. Membuat Rencana kerja dan syarat – sayarat
pelaksanaan bangunan (RKS) sebagai pedoman pelaksanaan.
 Membuat rencana anggaran biaya (RAB).
 Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik proyek ke dalam
desain bangunan. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan
pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.
 Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan
konstruksi. kemudian proses pelaksanaanya diserahkan kepada konsultan
pengawas. Konsultan pengawas ini sendiri adalah orang/instansi yang menjadi
wakil pemilik proyek di lapangan

Konsultan Manajemen Kontruksi (MK) adalah suatu badan atau organisasi yang ditunjuk
oleh pemilik proyek untuk membantu pemilik proyek dari awal terbentuknya rencana proyek,
dari memilih konsultan perancana dan kontraktor yang dipilih melalui lelang hingga melakukan
pengendalian proyek, dan sebagai pengawas dalam pelaksanakan pekerjaan proyek..
Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Bidang Konsultan Manajemen
Konstruksi
Keterangan tugas, tanggung jawab, dan wewenang Konsultan Manajemen Kontruksi:
1. Team Leader
Tugas dan tanggung jawab:
a. Pimpinan pada proyek tersebut yang ditugaskan untuk melaksanakan hubungan dan
tanggung jawab teknis dan operasional kepada pemberi tugas mengenai pekerjaan ini,
dan melaksanakan fungsinya sebagai penanggung jawab proyek.
b. Bertanggung jawab penuh atas pengendalian kegiatan timnya pada setiap tahapan
kerja.
c. Menyusun organisasi konsultan manajemen konstruksi.
d. Menyiapkan program kerja konsultan manajemen konstruksi.
e. Bekerja secara penuh selama pelaksanaan kegiatan fisik.
f. Melakukan komunikasi aktif dalam tanggung jawab operasional kepada pemberi tugas
dan anggota tim lainnya.

2. Ahli Arsitektur
Tugas dan tanggung jawab:
a. Membantu team leader sebagai koordinator bidang.
b. Memberikan dukungan terhadap team leader guna mengevaluasi dan memberikan
rekomendasi proses–proses pelaksanaan pekerjaan (mulai dari tahap persiapan
pekerjaan sampai pada tahap pemeliharaan bangunan)
c. Merekomendasikan saran–saran perbaikan terhadap material yang digunakan.
d. Memberikan rekomendasi atas usulan material bahan.
e. Melakukan kontrol kualitas pengendalian mutu.

3. Ahli Struktur
Tugas dan tanggung jawab:
a. Melakukan tugas rutin terhadap pekerjaan struktur dalam pelaksanan proyek.
b. Mempelajari gambar kerja, BoQ, dan RAB yang terkait dengan pekerjaan struktur dan
melakukan koordinasi dengan pihak konsultan perencana.
c. Melakukan kordinasi dengan pihak kontraktor terhadap pekerjaan struktur dalam
pelaksanaan proyek.
d. Memberikan arahan kepada Konsultan Perencana dan Kontraktor dari segi disiplin ilmu
yang berkaitan dengan usulan–usulan perubahan dan memberikan rekomendasi bagi
penetapan pelaksanaan yang diajukan.
e. Merekomendasikan saran–saran perbaikan terhadap material yang digunakan dll.

4. Ahli Plumbing
Tugas dan tanggung jawab:
a. Mempelajari gambar kerja, BoQ, dan RAB yang terkait dengan pekerjaan mekanikal
sekaligus melakukan koordinasi dengan pihak konsultan perencana.
b. Melakukan kordinasi dengan pihak kontraktor terhadap pekerjaan struktur dalam
pelaksanaan proyek.
c. Membantu Team Leader sebagai koordinator bidang.
d. Memberikan dukungan terhadap Team Leader guna mengevaluasi dan memberikan
rekomendasi proses–proses pelaksanaan pekerjaan (mulai dari Tahap persiapan
pekerjaan sampai pada Tahap Pemeliharaan bangunan).
e. Memberikan arahan kepada Konsultan Perencana dan Kontraktor dari segi disiplin ilmu
yang berkaitan dengan usulan–usulan perubahan dan memberikan rekomendasi bagi
penetapan pelaksanaan yang diajukan.
f. Menghadiri rapat–rapat koordinasi pelaksanaan dan memberikan masukan terhadap
hasil inspeksi lapangan terutama untuk hal yang berkait dengan segi pemipaan
bangunan.

5. Ahli Elektrikal
Tugas dan tanggung jawab:
a. Mempelajari gambar kerja, BoQ, dan RAB yang terkait dengan pekerjaan elektrikal
sekaligus melakukan koordinasi dengan pihak konsultan perencana.
b. Melakukan kordinasi dengan pihak kontraktor terhadap pekerjaan struktur dalam
pelaksanaan proyek.
c. Membantu Team Leader sebagai koordinator bidang.
d. Memberikan arahan kepada Konsultan Perencana dan Kontraktor dari segi disiplin ilmu
yang berkaitan dengan usulan–usulan perubahan dan memberikan rekomendasi bagi
penetapan pelaksanaan yang diajukan.
e. Menghadiri rapat–rapat koordinasi pelaksanaan dan memberikan masukan terhadap
hasil inspeksi lapangan terutama untuk hal yang berkait dengan segi elektrikal bangunan
f. Merekomendasikan saran–saran perbaikan terhadap material yang digunakan dll.

6. Ahli Mekanikal
Tugas dan tanggung jawab:
a. Mempelajari gambar kerja, BoQ, dan RAB yang terkait dengan pekerjaan mekanikal
sekaligus melakukan koordinasi dengan pihak konsultan perencana.
b. Melakukan kordinasi dengan pihak kontraktor terhadap pekerjaan struktur dalam
pelaksanaan proyek.
c. Membantu Team Leader sebagai koordinator bidang.
d. Memberikan dukungan terhadap Team Leader guna mengevaluasi dan memberikan
rekomendasi proses–proses pelaksanaan pekerjaan (mulai dari Tahap persiapan
pekerjaan sampai pada Tahap Pemeliharaan bangunan)
e. Memberikan arahan kepada Konsultan Perencana dan Kontraktor dari segi disiplin ilmu
yang berkaitan dengan usulan–usulan perubahan dan memberikan rekomendasi bagi
penetapan pelaksanaan yang diajukan.
f. Menghadiri rapat–rapat koordinasi pelaksanaan dan memberikan masukan terhadap hasil
inspeksi lapangan terutama untuk hal yang berkait dengan segi mekanikal bangunan.
g. Merekomendasikan saran–saran perbaikan terhadap material yang digunakan dll.

7. Quality Control
Tugas dan tanggung jawab:
a. Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.
b. Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaannya.
c. Dalam produk material, QC harus memverifikasi kualitas produk dengan bantuan
parameter seperti berat badan, tekstur dan sifat fisik lain dari perusahaan.

8. K3 Konstruksi
Tugas dan tanggung jawab:
a. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3
Konstruksi.
b. Mengevaluasi dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
c. Mengevaluasi program K3.
d. Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
e. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasanpelaksanaan program, prosedur
kerja dan instruksi kerja K3.

3. Sebutkan dan Jelaskan, Tahapan dalam Proyek Konstruksi.


Jawab:
Secara garis besar tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi :
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Merupakan penetapan garis-garis besar rencana proyek, meliputi :
 Rekruitment konsultan (MK, perencana) untuk menterjemahkan kebutuhan pemilik,
membuat TOR, survey, feasibility study kelayakan proyek, pemilihan desain,
schematic design, program dan budget, financing. Disini merupakan tahap
pengelolaan (briefing), studi, evaluasi dan program yang mencakup hal-hal teknis
ekonomis, lingkungan, dll. Hasil dari tahap ini adalah:
o Laporan survey
o Studi kelayakan
o Program dan budget
o TOR (Term Of Reference)
o Master plan
 Study Kelayakan (Feasibility Study)
Tujuan dari tahap ini untuk meyakinkan Pemilik proyek bahwa proyek konstruksi
yang diusulkan layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan dan
perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan), maupun aspek
lingkungannya. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap studi kelayakan ini adalah

o Menyusun rancangan proyek secara kasar dan mengestimasi biaya yang


diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
o Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan,
baik manfaat langsung (manfaat ekonomis) maupun manfaat tidak langsung
(fungsi sosial)
o Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun finansial.
o Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek tersebut
dilaksanakan.

 Tahap Penjelasan (Briefing)


Tujuan dari tahap penjelasan adalah untuk memungkinkan pemilik proyek
menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diijinkan, sehingga konsultan perencana
dapat secara tepat menafsirkan keinginan pemilik proyek dan membuat taksiran
biaya yang diperlukan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :

o Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli.
o Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan,
merencanakan rancangan, taksiran biaya, dan persyaratan mutu.
o Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal waktu, taksiran biaya dan
implikasinya, serta rencana pelaksanaan
o Mempersiapkan sketsa dengan skala tertentu yang menggambarkan denah
dan batas-batas proyek.

2. Tahap Desain /Perancangan (Design)


Tahap perancangan meliputi dua sub tahap yaitu :
 Tahap Preliminary Design (Pra Rancangan)
mencakup kriteria desain, skematik desain, proses diagram blok plan, rencana tapak,
potongan, denah, gambar situasi/site plan tata ruang, estimasi cost.
 Design Development (Pengembangan Rancangan)
o Merupakan tahap pengembangan dari pra rancangan yang sudah dibuat dan
perhitungan-perhitungan yang lebih detail, mencakup : Perhitungan-perhitungan
detail (struktural maupun non struktural) secara terperinci
o Gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur, mekanal, dsb)
o Outline specification (garis besar)
o Estimasi cost untuk konstruksi secara terperinci

 Desain Akhir Dan Penyiapan Dokumen Pelaksanaan (Final Design &


Construction Documen)
Merupakan tahap akhir dari perencanaan dan persiapan untuk tahap pelelangan,
mencakup :
O Gambar-gambar detail, untuk seluruh bagian pekerjaan
O Detail spesifikasi
O Bill of quantity (daftar volume)
O Estimasi biaya konstruksi (secara terperinci)
O Syarat-syarat umum administrasi dan peraturan umum (dokumen lelang)

Tujuan dari tahap ini adalah :

 Untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak, rancangan, metoda
konstruksi dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan dari pemilik proyek dan
pihak berwenang yang terlibat.
 Untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk gambar
rencana dan spesifikasi serta untuk melengkapi semua dokumen tender.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perancangan (design) ini adalah :

 Mengembangkan ikhtisar proyek menjadi penjelasan akhir.


 Memeriksa masalah teknis
 Meminta persetujuan akhir ikhtisar dari Pemilik proyek
 Mempersiapkan rancangan skema (pra-desain) termasuk taksiran biayanya, rancangan
terinci (detail desain), gambar kerja, spesifikasi, jadwal, daftar volume, taksiran baiaya
akhir, dan program pelaksanaan pendahuluan termasuk jadwal waktu.

3. Tahap Pengadaan/Pelelangan (Procurement/Tender)


Tujuan dari tahap ini adalah untuk menunjuk Kontraktor sebagai pelaksanan atau sejumlah
kontraktor sebagai sub-kontraktor yang melaksanakan konstruksi di lapangan.Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam tahap ini adalah :
 PRAKUALIFIKASI
Seringkali dalam tahap pelelangan diadakan beberapa prosedur agar kontraktor yang
berpengalaman dan berkompeten saja yang diperbolehkan ikut serta dalam pelelangan.
Prosedur ini dikenal sebagai babak prakualifikasi yang meliputi pemeriksaan sumber
daya keuangan, manajerial dan fisik kontraktor yang potensial, dan pengalamannya pada
proyek serupa, serta integritras perusahaan. Untuk proyek-proyek milik emerintah,
Kontraktor yang memenuhi persyaratan biasanya dimasukkan ke dalam Daftar Rekanan
Mampu (DRM)

 DOKUMEN KONTRAK
Dokumen kontrak sendiri didefinisikan sebagai dokumen legal yang menguraikan tugas
dan tangjung jawab pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Dokumen kontrak akan ada
setelah terjadi ikatan kerjasama antara dua pihak atau lebih. Sebelum hal itu terjadi
terdapat proses pengadaan atau proses pelelangan dimana diperlukan Dokumen lelang
atau dokumen tender.

4. Tahap Pelaksanaan (Construction)


Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh
pemilik proyek dan sudah dirancang oleh Konsuktan Perencana dalam batasan biaya dan
waktu yang telah disepakati, serta dengan kualitas yang telah disyaratkan. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan
semua operasional di lapangan.

Perencanaan dan pengendalian proyek secara umum meliputi :


 Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan
 Perencanaan dan pengendalian organisasai lapangan
 Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja
 Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material

Sedangkan koordinasi seluruh operasi di lapangan meliputi :


 Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pembangunan, baik untuk bangunan sementara
maupun bangunan permanen, serta semua fasilitas dan perlengkapan yang terpasanag.
 Mengkoordinasikan para Sub-Kontraktor
 Penyeliaan umum.
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk gedung berbeda dengan pekerjaan konstruksi jalan
atau konstruksi bendungan, pelabuhan dsb. Pada pekerjaan konstruksi, 4 target yang harus
dicapai kontraktor :
 Selesai dengan mutu/kualitas paling tidak sama dengan yang ditentukan dalam
spec/perencanaan
 Selesai dengan waktu lebih kecil atau sama dengan waktu perencanaan
 Selesai dengan biaya paling tidak sama dengan biaya yang direncanakan
 Selesai dengan tidak menimbulkan dampak lingkungan (sosial, fisik, dan administratif)
 Pemeriksaan lab/testing
 Penyerahan pertama
 Masa pemeliharaan
 Penyerahan kedua.

4. Ada berapa jenis lelang sesuai dengan PP No 16 tahun 2018. Sebutkan dan jelaskan.
JAWAB :
 Jenis- Jenis lelang
a. Lelang Tender Terbuka/Umum
Ini adalah lelang tender yang dibuka untuk umum, jadi siapa saja bisa mengikuti lelang,
selama peserta memenuhi kriteria dan syarat yang telah ditentukan. Keuntungan jenis tender
ini adalah anda bisa ikut pelelangan meskipun perusahaan anda masih kecil dan belum
banyak memiliki prestasi. Kelemahanya, karena siapa saja boleh ikut lelang jadi persainganya
akan semakin ketat jika banyak yang berminat.

b. Lelang Tender Terbatas


Untuk lelang jenis ini, pemilik tender atau pihak pelelang membatasi peserta yang ikut.
Biasanya pemilik tender menggunakan undangan pada perusahaan yang dianggap memiliki
kemampuan memberikan apa yang pemilik tender inginkan, jadi tidak semua perusahaan bisa
mengikutinya. Keuntungan sistem ini adalah persaingan tidak terlalu banyak, sehingga
kemungkinan menang jauh lebih tinggi. Dan kelemahanya jika anda tidak diundang maka
anda tidak bisa mengikutinya. Jika ingin mengikuti lelang ini, pertama harus memiliki reputasi
yang baik terlebih dahulu dan mengenal dengan baik pemilik tender.

c. Lelang Tender Bawah Tangan/Penunjukan Langsung


Lelang ini dilakukan biasanya dalam keadaan darurat dan tidak bisa ditunda pelaksanaanya,
atau mungkin karena tender ini bersifat rahasia. Dan biasanya tender ini berukuran kecil
dengan nilai tender tidak lebih dari 50 juta. Tender ini hanya diberikan oleh pemilik tender
kepada perusahaan yang sudah dikenal baik dan mampu menjaga kerahasiaan (jika proyek
rahasia). Atau kepada perusahaan yang sudah dikenal pemilik tender dan bisa menyelesaikan
proyek dengan waktu singkat (karena keadaan darurat). Jadi jika anda belum dikenal dan
memiliki reputasi yang baik, mungkin akan sangat kecil kemungkinan anda akan mendapat
tender lelang bawah tangan ini.
d. Lelang Tender Pemilihan Langsung
Lelang ini dilakukan dengan cara memilih beberapa perusahaan minimal 3, untuk memberikan
penawaran kepada pemilik tender, keputusan pemenang pemilik tender akan diberikan
setelah pemilik tender membandingkan semua penawaran.
Lelang jenis ini lebih mudah dimenangkan karena persaingan tidak terlalu besar.

5. Proses Pelaksanaan pekerjaan konstruksi selalu terkait dengan Pengendalian


Proyek apa yang dimaksudkan dan melalui metoda apa saja yang dilakukan dalam
proses pengendalian proyek tersebut.
Jawab :
Pengendalian proyek adalah suatu proses mengukur output sistem, membandingkan
output dengan rencana dan menentukan penyimpangan, serta mengadakan koreksi
atas penyimpangan dengan tindakan perbaikan atas koreksi tersebut.
Metoda pengendalian pengendalian proyek :

bams.setyohadi@mail.unnes.ac.id

Anda mungkin juga menyukai