Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PANCASILA

Nama : Muhammad Arif Fadhil


Jurusan : D-III Keperawatan
Kelas : 1B
Mata Kuliah : Pancasila

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA I


2020
1. Bentuk Negara RIS
a. Negara Kesatuan
Dalam negara kesatuan, kedaulatan negara bersifat tunggal dan di
dalamnya tidak terdapat negara bagian. Negara kesatuan menempatkan
pemerintah pusat sebagai otoritas tertinggi. Sementara wilayah-wilayah
administratif di bawahnya hanya menjalankan kekuasaan yang dipilih oleh
pemerintah pusat untuk didelegasikan. Contoh negara yang memiliki bentuk
kesatuan, seperti Spanyol, Brunei Darussalam, dan Indonesia.

b. Negara Serikat

Kedaulatan di negara serikat atau federal berasal dari negara bagian. Di


mana sebagian kedaulatan tersebut diserahkan kepada negara federal.
Sehingga pada hakikatnya kedaulatan berada pada negara bagian. Contoh
negara yang berbentuk serikat seperti Amerika Serikat, India, dan Jerman.
ciri-ciri negara serikat, yakni: Mempunyai lebih dari satu kepala negara
Memiliki lebih dari satu konstitusi Memiliki lebih dari satu kabinet Memiliki
lebih dari satu lembaga perwakilan.

2. Berlakunya konstitusi RIS


Berlakunya Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 49 - 17 Agustus 50) Pada
masa ini, sistem pemerintahan Indonesia adalah parlementer. Bentuk
pemerintahan dan bentuk negaranya federasi yaitu negara yang di dalamnya
terdiri dari negara-negara, yang masing-masing memiliki kedaulatan sendiri
untuk mengurus urusan dalam negerinya. Hal ini merupakan perubahan UUD
1945 yang mengamanatkan bahwa Indonesia adalah Negara Kesatuan.

3. Berlakunya UUDS 1950

Pada periode UUDS 1950, diberlakukan sistem Demokrasi Parlementer


yang sering disebut Demokrasi Liberal. Pada periode ini kabinet silih berganti,
akibatnya pembangunan tidak berjalan lancar, masing-masing partai lebih
memperhatikan kepentingan partai atau golongannya. Rakyat Indonesia
kemudian sadar bahwa UUDS 1950 dengan sistem Demokrasi Liberal tidak
cocok karena aturan pokok itu mengatur bentuk negara, bentuk
pemerintahan, dan sistem pemerintahan Indonesia.

4. Masa demokrasi liberal

Kekacauan politik yang timbul karena pertikaian partai politik di Parlemen


menyebabkan sering jatuh bangunnya kabinet sehingga menghambat
pembangunan. Hal ini diperparah dengan Dewan Konstituante yang
mengalami kebuntuan dalam menyusun konstitusi baru, sehingga Negara
Indonesia tidak memiliki pijakan hukum yang mantap. Kegagalan konstituante
disebabkan karena masing-masing partai hanya mengejar kepentingan
partainya saja tanpa mengutamakan kepentingan negara dan Bangsa
Indonesia secara keseluruhan. Kegagalan konstituante disebabkan karena
masing-masing partai hanya mengejar kepentingan partainya saja tanpa
mengutamakan kepentingan negara dan Bangsa Indonesia secara
keseluruhan. Masalah utama yang dihadapi konstituante adalah tentang
penetapan dasar negara. Terjadi tarik-ulur di antara golongan-golongan
dalam konstituante. Sekelompok partai menghendaki agar Pancasila menjadi
dasar negara, namun sekelompok partai lainnya menghendaki agama Islam
sebagai dasar negara. Dalam situasi dan kondisi seperti itu, beberapa partai
politik mengajukan usul kepada Presiden Soekarno agar mengambil
kebijakan untuk mengatasi kemelut politik. Oleh karena itu pada tanggal 5 Juli
1959, Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang berisi sebagai berikut;

a. Pembubaran Konstituante.
b. Berlakunya kembali UUD 1945.
c. Tidak berlakunya UUDS 1950.
d. Pembentukan MPRS dan DPAS.

Setelah keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan tidak diberlakukannya


lagi UUDS 1950, maka secara otomatis sistem pemerintahan Demokrasi
Liberal tidak berlaku lagi di Indonesia dan mulainya sistem Presidensil
dengan Demokrasi Terpimpin ala Soekarno.

5. Bentuk Negara UUDS 1950 yaitu Negara kesatuan


6. Alasan Indonesia kembali kebentuk Negara kesatuan yaitu
a. Konstitusi RIS yang membentuk negara federal menimbulkan perpecahan
bangsa.
b. Beberapa negara bagian dan rakyat menghendaki Indonesia kembali ke
bentuk negara kesatuan
c. Sebagian besar para pemimpin negara federal tidak memperjuangkan
rakyat, tetapi lebih memihak kepada Belanda
d. Rakyat Indonesia merasa tidak puas dengan hasil perundingan KMB
{Konferensi Meja Bundar} yang masih memberi peluang pada pihak
Belanda atas Indonesia
e. Bentuk negara federal di Indonesia adalah bentukan kolonial Belanda
yang tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945
f. Anggota kabinet sebagian besar adalah pendukung unitarisme sehingga
gerakan untuk membubarkan negara federal dan mengembalikan bentuk
negara Indonesia ke Negara Kesatuan Republik Indonesia {NKRI}
g. Pembentukan negara-negara bagian {federal} di Indonesia tidak
berdasarkan konsepsional, tetapi lebih berdasarkan kepada usaha
Belanda untuk menghancurkan negara Republik Indonesia
h. Beberapa negara boneka bentukan Belanda yang semula ditujukan untuk
melemahkan persatuan dan kesatuan Indonesia, tetapi pada
perkembangannya, justru memiliki keinginan yang sama, yaitu
menegakkan kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia {NKRI}

7. Apakah pancasila dapat diubah,diganti, atau ditiadakan mengapa?

Pancasila dalam posisinya sebagai sumber semua sumber hukum, atau


sebagai sumber hukum dasar nasional, berada di atas konstitusi,
artinya Pancasila berada di atas UUD 1945 Pancasila tidak dapat
diubah dan ditiadakan, karena Ia merupakan kaidah pokok yang fundamental.
Karna itu lah Pancasila akan tetap berlaku selama bangsa dan negara
Indonesia masih ada. Bagian pembukaan UUD 1945 tidak
dapat diubah karena mengandung dasar dan tujuan didirikannya Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Perubahan atas bagian pembukaan UUD
1945 sama artinya dengan penghancuran Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai