Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH GIZI OLAHRAGA

ANALISIS HASIL WAWANCARA ATLET ANGKAT BESI KOMITE


OLAHRAGA NASIONAL (KONI) SURABAYA

Oleh

Dwi Suci Wulandari P17111205005

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN DIETETIKA
MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Analisis Hasil Wawancara Atlet Angkat Besi Komite Olahraga Nasional (Koni)
Surabaya” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas ibu Dwipajati, SST., M.Gz. pada mata kuliah Gizi Olahraga. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dwipajati, SST., M.Gz selaku
Dosen matakuliah Gizi Olahraga yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Malang, 22 November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2
BAB I.................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................4
BAB II................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
A. Gambaran Umum Atlet..............................................................................5
Identitas Atlet....................................................................................................5
B. Pengkajian Gizi..........................................................................................5
1. Anthropometri.........................................................................................5
2. Riwayat Gizi............................................................................................6
3. Riwayat Personal....................................................................................8
C. Masalah Gizi..............................................................................................9
1. Presentase Lemak..................................................................................9
2. Status Hidrasi.......................................................................................10
D. Perencanaan Monitoring dan Evaluasi.....................................................11
1. Terapi Diet............................................................................................11
2. Tujuan Diet...........................................................................................11
3. Syarat/ Prinsip Diet...............................................................................11
4. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi.........................................11
5. Rencana Monitoring dan Evaluasi........................................................13
6. Rencana Konsultasi Gizi.......................................................................13
7. Rekomendasi Diet................................................................................13
BAB III................................................................................................................ 14
PENUTUP.......................................................................................................... 14
A. Kesimpulan..............................................................................................14
B. Saran.......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
LAMPIRAN......................................................................................................... 16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebuah negara yang besar dapat dikatakan unggul dari negara
lain salah satunya dengan pencapaian prestasi yang tinggi di bidang
olahraga. Dunia terus berjalan ke arah kompetisi yang semakin ketat dan
selalu berlomba untuk meraih kejuaraan disetiap pertandingan. Angkat
besi merupakan canag olahraga yang banyak menyumbang medali
kejuaraan baik di Sea Games, Asian Games atau kejuaran International.
Pada olimpiade Sea Games 2019, cabang olahraga angkat besi, Tim
Nasional angkat besi Indonesia memperoleh empat medali emas, satu
medali perak dan lima perunggu namun tidak semua atlet angkat besi
Indonesia dapat membawa medali.
Proses pencapaian prestasi dalam bidang olahraga banyak
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yaitu tersedianya
energi yang cukup dan memadai melalui pemenuhan zat gizi yang
seimbang sesuai kebutuhan para atlet. Kebutuhan gizi atlet berbeda
disetiap cabangnya. Kebutuhan gizi seseorang dipengaruhi oleh umur,
jenis kelamin, bentuk tubuh, tingkat aktivitas jasmani dan keadaan
kesehatan. Peranan zat gizi sangat berarti terhadap efisiensi selama
aktivitas olahraga. Idealnya faktor makanan dan minuman sebagai
pemenuhan gizi atlet harus mendapat perhatian serius, karena pemberian
zat gizi yang salah akan merugikan penampilan, performa, kesehatan
serta prestasi atlet tersebut. Penilaian status gizi seseorang biasanya
meliputi pengukuran antropometri seperti indeks massa tubuh (IMT),
lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang panggul, tebal lipatan lemak
tubuh, asupan diet, dan pengukuran biokimia, secara klinis dan fisik, serta
data lainnya.
Atlet angkat berat, angkat besi dan binaraga cenderung memiliki
IMT yang tinggi (obesitas). Hal ini disebabkan oleh indeks massa otot
yang besar ataupun massa lemak yang berlebihan. Pada atlet angkat
berat massa otot yang besar menjadi modal utama dalam pertandingan
karena kekuatan dan daya tahan otot digunakan untuk mengangkat
beban seberat-beratnya. Bagi atlet angkat berat dibutuhkan pengaturan

4
zat gizi yang tepat. Gizi yang baik dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya cedera. Gizi yang tidak cukup menyebabkan nutrien energi
tidak tercukupi sehingga mudah menyebabkan kelelahan akibatnya dapat
mempengaruhi prestasi seorang atlet. Oleh karena itu berdasarkan latar
belakang tersebut, maka perlu diketahui gambaran status gizi atlet
melalui berbagai penilaian anthropometri untuk perhitungan kebutuhan
zat gizi yang akan mempengaruhi prestasi seorang atlet.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran status gizi dan pola makan atlet angkat besi
KONI Surabaya?

C. Tujuan
a. Menganalisis hasil pengkajian gizi, pola latihan, tanding dan recovery
atlet angkat besi KONI Surabaya
b. Menganalisis masalah gizi atlet angkat besi KONI Surabaya
c. Membuat perencanaan diet dan edukasi atlet angkat besi KONI
Surabaya
d. Membuat monitoring dan evaluasi gizi atlet angkat besi KONI
Surabaya

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Atlet


Identitas Atlet
Nama : Joni Susanto
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Cabang Olahraga : Angkat besi
Pendidikan : SMA
Agama : Islam

B. Pengkajian Gizi
1. Anthropometri
Adapun hasil pengukuran BIA terkait penilaian komposisi
tubuh atlet sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Pengukuran BIA terkait Komposisi Tubuh Atlet
Indikator Nilai Nilai Normal Keterangan
BB 59.3 kg - -
TB 158 m - -
2
BMI 23.75 kg/cm 18,5-24,9 Normal
% FM 13.2 % 20-25% Kurang
FM 7.83 kg - -
FFM 51.47 - -
SMM 26.24 - -
RL 5.2 Selisih antara Normal
LL 5.3
Kanan dan Kiri
LA 1.7
RA 1.7 adalah 0.1-0.2
TBW 37.29 - -
ECW 13.18 - -
TEE 3104 - -
REE 1552 - -
E 131700 - -
Hidrasi 55% 65-70% Dehidrasi tingkat
berat

Berdasarkan hasil pengukuran anthropometri tersebut dapat


diketahui status gizi responden sebagai berikut:

6
berat badan( kg)
IMT =
tinggi badan(m)2
59.3
=
1.582
= 23.8 kg/m2
Hasil perhitungan status gizi responden menggunakan IMT
menunjukkan bahwa responden memiliki status gizi normal
(Kemenkes RI, 2014) atau termasuk overweight dengan risiko
menurut WHO 2000.
Pengukuran komposisi tubuh responden menunjukkan adanya
gangguan presentase lemak tubuh. Presentase lemak atlet angkat
besi berbeda dengan atlet pada umumnya. Nilai normal presentase
lemak atlet angket besi adalah 20-25%. Sedangkan, presentase
lemak responden berdasarkan pengkajian anthropometri adalah
rendah yaitu 13.2%. Responden juga memiliki status hidrasi yang
tidak normal. Status hidrasi responden menunjukkan nilai 55% atau
masih 10% dibawah dari nilai normal (65% - 70%).
Selain pengukuran anthropomteri diatas, seorang atlet juga
perlu memperhatikan struktur dan postur tubuh untuk pencapaian
prestasi yang dapat diukur dengan somatotype. Pengukuran
somatotype responden dilakukan dengan metode photospic yaitu
dilihat berdasarkan keadaan visual. Berdasarkan penilaian visual
dapat disimpulkan bahwa responden tergolong dalam tipe tubuh
mesomorph. Ciri-cirinya yaitu bertubuh kokoh, dada dan bahu lebar
serta berotot, lengan dan tungkai juga borotot dengan sedikit
timbunan lemak ditubuh. Tipe tubuh tersebut sesuai dengan cabang
olahraga angkat besi untuk kekuatan, daya tahan, dan daya ledak.

2. Riwayat Gizi
a. Riwayat Gizi Dahulu
- Responden memiliki kebiasaan 2x makan nasi (siang dan
malam)
- Sarapan dengan roti 2 lembar, telur rebus (putihnya saja) 10
btr, dan susu L-men 3 scoop per hari.
- Mengkonsumsi 3 scoop whey protein setelah latihan

7
- Sayur dan buah setiap hari
- Jus buah 5x/minggu @200 ml
- Pocari sweat 5x/ minggu @350 ml
- Blackmoris 1x/hari @1 tablet
- Es krim (60 ml), susu kedelai (200 ml) dan kopi (200 ml)
@1x/hari
- Terkadang masih jajan atau makan dari luar asrama
- Mempersiapkan makanan di asrama

b. Riwayat Gizi Sekarang (Recall 3 x 24 jam)


Berikut ini adalah riwayat gizi sekarang responden yang
diukur menggunakan form Recall 24 jam selama 3 hari.
Tabel 2. Riwayat Gizi Sekarang
Zat Gizi Kebutuhan Asupa % Asupan Keterangan
n
Recall ke-1
Energi 4607.15 2231.2 48.4 Defisit tk.
(kkal) berat
Protein (g) 518.3 124.1 53.9 Defisit tk.
berat
Lemak (g) 179 82.6 46.1 Defisit tk.
berat
Karbohidra 230.35 239.6 46.2 Defisit tk.
berat
t (g)
Recall ke-2
Energi 4607.15 3083.6 66.9 Defisit tk.
berat
(kkal)
Protein (g) 518.3 168.9 73.3 Defisit tk.
sedang
Lemak (g) 179 102.2 57.1 Defisit tk.
berat
Karbohidra 230.35 372.1 71.8 Defisit tk.
sedang
t (g)
Recall ke-3
Energi 4607.15 2639.3 57.3 Defisit tk.
berat
(kkal)
Protein (g) 518.3 97.1 42.1 Defisit tk.
berat
Lemak (g) 179 109.1 60.9 Defisit tk.
berat
Karbohidra 230.35 324 62.5 Defisit tk.
berat
t (g)

8
(WNPG, 2018)

Berdasarkan riwayat makan dahulu responden, responden


memiliki pola makan yang kurang tepat karena hanya makan
utama dengan menu seimbang 2x/hari. Hal tersebut dapat
digambarkan oleh hasil recall responden selama 3 x 24 jam yang
rata-rata menunjukkan defisit tingkat sedang sampai berat.
Responden tidak menghabiskan makanan yang diberikan oleh
catering, seperti pada recall hari pertama responden hanya
mengkonsumsi satu lauk hewani pada makan siang, dan tidak
mengkonsumsi lauk nabati pada makan malam. Sedangkan pada
recall hari kedua responden tidak mengkonsumsi sayur dari
catering pada makan siang.
Responden bersama dengan anggota cabang olahraga
angkat besi lainnya mengaku sepakat agar makanan dari catering
hanya diberikan 2x yaitu untuk makan siang dan makan malam
agar lauk yang didapat maksimal. Responden memenuhi
kebutuhan sarapan secara mandiri tanpa kontrol dari ahli gizi. Hal
tersebut mengakibatkan asupan sarapan jauh dari kebutuhan
sehingga kecukupan asupan menjadi defisit.

c. Pola makan sebelum, saat dan setelah bertanding


1) Riwayat/ pola makan selama latihan: makanan
seimbang, susu tinggi protein setiap pagi dan
mengkonsumsi suplemen whey protein setelah latihan
2) Riwayat/ pola makan pertandingan: mengkonsumsi
minuman isotonic (pocari)
3) Riwayat/ pola makan setelah pertandingan:
mengkonsumsi protein lebih tinggi dari susu tinggi protein
(L-men) dan whey protein
4) Kebiasaan konsumsi cairan: 4.5 L/ hari

9
3. Riwayat Personal
a. Riwayat penyakit dahulu : tifus, diare, cidera otot lutut
dan pinggang
b. Riwayat penyakit sekarang : tidak ada riwayat penyakit
sekarang
c. Riwayat penyakit keluarga : tidak ada riwayat penyakit
keluarga
d. Alergi makanan : tidak ada alergi makanan
tertentu
e. Obat/ suplemen yang dikonsumsi : whey protein
f. Aktivitas Fisik
1) Fase latihan
- Streching 30 menit
- Latihan 2 jam
- Cooling down 15 menit
2) Jumlah kerja :-
3) Jumlah jam tidur sehari : 7 jam/ hari
4) Jenis olahraga : angkat besi
5) Frekuensi latihan : 5x/ minggu
6) Durasi latihan : 2 jam/ hari dengan jeda istirahat
1-2 menit
7) Frekuensi bertanding :-
8) Fase Pemulihan : 15 menit (pengompresan
dengan es batu)
g. Perubahan berat badan : tidak ada perubahan berat
badan
h. Tempat persiapan makanan: di asrama

C. Masalah Gizi
1. Presentase Lemak
Responden memiliki presentase lemak tubuh (fat mass)
kurang dari normal yaitu 13.8%. Presentase fat mass pada atlet
angkat besi lebih besar daripada atlet lain karena cabang olahraga
angkat besi membutuhkan tenaga yang lebih besar dibandingkan atlet
lain (Haryanto, 2006). Semakin meningkatnya intensitas latihan dan

10
semakin lama durasi latihan maka semakin besar penurunan yang
terjadi pada persen lemak tubuh. Aktivitas fisik yang meningkat akan
meningkatkan metabolisme basal pada sel-sel tubuh, hal ini
memfasilitasi mobilisasi dan oksidasi lemak terutama pada jaringan
adiposa viseral yang akan menyebabkan penurunan kadar lemak
tubuh (Dewi et al., 2015).
Massa otot yang besar menjadi modal utama pada atlet
angkat besi dalam pertandingan karena kekuatan daya tahan otot
digunakan untuk mengangkat beban seberat-beratnya, sehingga
menggunakan lemak sebagai sumber energi utama, lemak dalam
bentuk trigliserida akan tersimpan dalam jumlah yang terbatas pada
jaringan otot dan akan tersimpan dalam jumlah yang cukup besar
pada jaringan adiposa. Saat berolahraga, trigliserida yang tersimpan
akan terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak bebas (free fatty
acid/FFA) untuk kemudian menghasilkan energi. Sehingga simpanan
glikogen yang cukup dari olahan karbohidrat maupun lemak penting
bagi atlet, apabila simpanan glikogen tidak mencukupi maka dalam
menjalankan latihan atau pertandingan atlet akan cepat merasa lelah
sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan performa olahraga
(Setyawati dkk, 2020).

2. Status Hidrasi
Responden memiliki masalah terkait status hidrasi. Presentase
hidrasi responden adalah 55% lebih rendah 10% dari nilai normal.
Menurut Pratama dan Rismayanthi (2018) defisit cairan >10%
menunjukkan tingkat dehidrasi berat. Indikator yang dapat menilai
tingkat dehidrasi adalah nadi tidak teraba, takikardi, akral dingin,
turgor buruk, oligouria dan koma (Pratama dan Rismayanthi, 2018).
Namun, kondisi responden tidak menunjukkan gejala dehidrasi tingkat
berat terkait saraf pusat yaitu koma. Sedangkan indikator fisik/klinis
lainnya tidak dapat dinilai karena peneliti tidak dapat melakukan
pemeriksaan secara langsung serta tidak tersedia data sekunder
terkait fisik/klinis.
Masalah dehidrasi pada responden dapat disebabkan karena
asupan cairan sebelum, selama dan setelah latihan yang kurang

11
tepat. Rekomendasi asupan cairan 1-2 jam sebelum memulai latihan
adalah 400-600 ml, 15 menit sebelum memulai latihan adalah 200-
300 ml, selama latihan mengkonsumsi 200 ml air setiap 15 menit dan
setelah latihan cairan tubuh digantikan dengan cara mengganti setiap
0.5 kg berat badan yang turun dengan 500-600 ml air.

D. Perencanaan Monitoring dan Evaluasi


1. Terapi Diet
a. Prinsip diet
- Tinggi energi tinggi protein
- 3x makanan utama dan 3x snack
- Tinggi energi dan protein, cukup lemak dan karbohidrat
- Cukup vitamin, mineral dan cairan
b. Bentuk makanan: biasa
c. Cara pemberian: oral

2. Tujuan Diet
a. Memberikan makanan diet tinggi energi dan tinggi protein sesuai
dengan kebutuhan energi dan zat gizi atlet untuk menjaga
metabolisme selama periodisasai latihan
b. Meberikan asupan cairan yang cukup yaitu 1 ml/ 1 kkal kebutuhan
untuk meningkatkan status hidrasi atlet hingga mencapai normal
(65%)

3. Syarat/ Prinsip Diet


a. Energi tinggi sesuai kebutuhan selama periodisasi latihan dengan
cara memperhitungkan energi basal, energi untuk mencerna zat
gizi makro, faktor aktivitas fisik, energi selama latihan (4607.2
kkal)
b. Protein tinggi untuk meningkatkan massa otot yaitu 20%
kebutuhan energi total (230.4 gram)
c. Lemak cukup untuk membentuk jaringan lemak yaitu 35% dari
kebutuhan energi total (179 gram)

12
d. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total
sebagai sumber energi utama saat latihan, yaitu 45% (518,3
gram)
e. Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan
f. Cairan cukup (4600 ml) untuk meningkatkan status hidrasi atlet
g. Serat cukup (25-30 gram)

4. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi


a. Basal Metabolic Rate (BMR)
= (15.3 x BB) + 679
= (15.3 x 59.3) + 679
= 907.29 + 679
= 1586.3 kkal
b. Specific Dynamic Action (SDA)
= 10% x BMR
= 10% x 1586.3
= 158.6 kkal
BMR + SDA
= 1586.3 kkal + 158.6 kkal
= 1744.9 kkal
c. Aktivitas fisik
= FA x (BMR + SDA)
= 2.1 x 1744.9
= 3664.3 kkal
d. Energi expenditure
= (Frekuensi latihan/minggu) x Durasi latihan x (Kalori/menit)
= 5 x 165 x 8
= 6600 kkal/minggu
= 942.9 kkal/hari
e. Total kebutuhan energi dan zat gizi
= Energi untuk aktifitas fisik + energi expenditure
= 3664.3 kkal + 942. 9 kkal
= 4607.2 kkal
f. Kebutuhan protein
= 20% x E

13
= 20% x 4607.2 kkal
= 921.4 kkal
= 230.4 gram
g. Kebutuhan lemak
= 35% x E
= 35% x 4607.2 kkal
= 1612.5 kkal
= 179 gram
h. Kebutuhan karbohidrat
= 45% x E
= 45% x 4607.2 kkal
= 2073.2 kkal
= 518.3 gram

5. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Tabel 3. Rencana Monitoring dan Evaluasi Masalah Gizi Atlet
Asessment Pengukuran Jangka Waktu Target/evaluasi
Fat mass (%) BIA (Bioelectrical 1 bulan 20%
Impedance
Analysis)
Hydration BIA (Bioelectrical 1 bulan 65%
Impedance
Analysis)

6. Rencana Konsultasi Gizi


Tabel 4. Rencana Konsultasi Gizi
Alat Bantu
Masalah Gizi Materi Konseling Gizi
Konseling Gizi
Presentase lemak - Peran lemak tubuh dalam Leaflet
tubuh kurang dari performa latihan Food model
normal - Kebutuhan asupan lemak
- Makanan yang dinajurkan dan
tidak dianjurkan
Dehidrasi - Manfaat pemenuhan asupan Leaflet
cairan
- Tingkat status dehidrasi
- Akibat kekurangan asupan
cairan
- Rekomendasi pemberian cairan

14
7. Rekomendasi Diet
a. Kajian Rekomendasi Diet
Tabel 5. Rekomendasi Diet berdasarkan Kebutuhan Energi dan Zat
Gizi Atlet
Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Rekomendasi diet 4616.5 231.3 187.0 504.7
Kebutuhan (perhitungan) 4607.2 230.4 179 518.3
% Pemenuhan 100.2 100.4 104.5 97.4

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Responden merupakan atlet angkat besi yang saat ini sedang
melakukan karantina untuk latihan di asrama KONI Surabaya. Makanan
siang dan malam responden disediakan oleh catering asrama. Sehingga
responden menyiapkan makan pagi secara mandiri dan masih sering
mengkonsumsi makanan dari luar. Berdasarkan hasil recall 3 x 24 jam,
semua kecukupan energi dan zat gizi menunjukkan defisit tingkat sedang
sampai berat. Rendahnya kecukupan energi dan zat gizi dapat
disebabkan oleh asupan sarapan responden yang tidak sesuai dengan
kebutuhan karena responden menyiapkan sarapan pagi secara mandiri.
Selain itu, hal tersebut juga dapat disebabkan oleh kurangnya edukasi
terkait asupan makan responden yang sesuai rekomendasi untuk atlet
angkat besi.
Selain maslah tersebut, berdasarkan hasil analisis komposisi
tubuh, responden juga memiliki masalah terkait presentase lemak tubuh
dan hidrasi yang kurang dari normal. Aktivitas fisik atau latihan yang
meningkat akan meningkatkan metabolisme basal pada sel-sel tubuh, hal
ini memfasilitasi mobilisasi dan oksidasi lemak terutama pada jaringan
adiposa viseral yang akan menyebabkan penurunan kadar lemak tubuh
(Dewi et al., 2015). Sedangkan status hidrasi disebabkan oleh asupan
cairan sebelum, selama dan setelah latihan kurang tepat.

B. Saran
Sebaiknya responden mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan
yang telah diperhitungkan oleh ahli gizi agar kecukupan energi dan zat
gizi responden tidak defisit dan mengganggu cadangan energi untuk
latihan atau pertandingan. Selain itu responden juga harus mengatur
asupan cairan sebelum, selama dan setelah latihan dengan 400-600 ml
air 1-2 jam sebelum memulai latihan, 15 menit sebelum memulai latihan
adalah 200-300 ml, selama latihan 200 ml air setiap 15 menit dan setelah

16
olahraga cairan tubuh digantikan dengan cara mengganti setiap 0.5 kg
berat badan yang turun dengan 500-600 ml air.

17
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Putri Kania, Ieva B. Akbar, Arief Budi Yulianti. (2015). Hubungan
Kebugaran Jasmani dan Lemak Tubuh pada Kelompok Senam dan
Kelompok Tidak Senam. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika,
Universitas Islam Bandung.
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. 2014. Pedoman Gizi
Seimbang. Departemen Kesehatan RI.
Haryanto, B. Profil kekuatan atlet pelatihan jangka panjang Jawa Tengah cabang
olahraga angkat besi/angkat berat dan binaraga PON XVII tahun 2005-
2006 [skripsi]. Fakultas Ilmu Keolahragaan: Universitas Negeri Semarang.
Kemenkes RI, 2018. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat
Indonesia. Departemen Kesehatan RI.
Pratama Dan Rismayanthi (2018). Hubungan Status Hidrasi dengan VO2 Max
Pada Atlet Sepak Bola. Pendidikan Kesehatan Dan Rekreasi FIK UNY.
Setyawati, dkk. 2020. Profil Antropometri, Ketersediaan Energi dan Kepadatan
Tulang pada Atlet Remaja Putri Berbagai Cabang Olahraga. Jurnal
Keolahragaan, 8 (1).

18
LAMPIRAN

Lampiran 1.
Perencanaan Menu Periode Latihan
Waktu Menu Bahan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan Makanan (gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Pagi Nasi Nasi 200 359.9 6.0 0.6 79.6
putih putih
Terik Daging 50 136.5 8.8 11.0 0.0
daging sapi
kacang Kacang 15 50.3 3.5 0.2 9.0
merah merah
Santan 50 60.9 1.0 5.0 3.8
cair
Gula 2 7.9 0.0 0.0 1.9
pasir
Tahu Soun 20 76.2 0.1 0.0 18.3
fantasi Tahu 50 40.0 5.4 2.3 0.4
Wortel 20 7.2 0.2 0.1 1.6
Telur 30 46.2 3.7 3.2 0.2
ayam
Telur 20 23.2 2.1 1.4 0.3
puyuh
Minyak 10 88.4 0.0 10.0 0.0
kelapa
Capjay Brokoli 25 8.5 0.7 0.1 1.7
Babycor 25 8.7 0.6 0.0 1.9
n
Wortel 25 9.0 0.3 0.2 2.0
Sawi 25 2.3 0.3 0.0 0.4
putih
Bakso 25 76.5 4.7 5.7 1.7
sapi
Minyak 5 44.2 0.0 5.0 0.0
kelapa
Gula 2 7.9 0.0 0.0 1.9
pasir
Pisang Pisang 75 90 0.9 0.2 23.9
bakar Keju 10 32.6 2.3 2.0 1.3
Susu 10 32.0 0.8 0.9 5.4
kental
manis
Subtotal 1208.4 41.4 47.9 155.3
Snack Mangkuk Roti 50 196.0 4.2 7.7 27.5
pagi roti isi burger
Margarin 5 36.0 0.0 4.1 0.0
Telur 10 11.6 1.1 0.7 0.2

19
puyuh
Brokoli 25 8.5 0.7 0.1 1.7
Mayonna 10 48.2 0.1 5.2 0.5
ise
Keju 10 32.6 2.3 2.0 1.3
Subtotal 332.9 8.4 19.8 31.2
Makan Nasi Beras 100 358.0 7.4 2.6 75.2
siang merah merah
giling
Ayam Ayam 75 129.1 15.6 6.9 0.0
pedas bagian
manis dada
Kacang 10 7.2 0.6 0.0 1.1
polong
Saus 5 4.6 0.1 0.0 1.0
sambal
Minyak 5 44.2 0.0 5.0 0.0
kelapa
Gula
2 7.9 0 0 1.9
pasir
Gulai Telur 60 92.4 7.4 6.5 0.4
telur tahu ayam
Tahu 50 100.5 10.4 4.4 6.8
Santan 50 60.9 1.0 5.0 3.8
cair
Gula 2 7.9 0.0 0.0 1.9
pasir
Minyak 5 44.2 0.0 5.0 0.0
kelapa
Tumis Brokoli 50 17.0 1.4 0.2 3.3
jamur Jamur 50 11.0 1.5 0.2 1.6
brokoli kancing
Bakso 25 57.2 5.0 3.5 1.4
ikan
Minyak 5 44.2 0.0 5.0 0.0
kelapa
Gula 2 7.9 0.0 0.0 1.9
pasir
Sari Kacang 25 80.7 5.7 0.4 14.2
kacang hijau
hijau Alpukat 50 42.5 0.4 3.3 3.8
alpukat Gula 10 39.4 0.0 0.0 9.4
pasir
Susu 10 32.0 0.8 0.9 5.4
kental
manis
Subtotal 1208.5 57.3 48.9 137.8
Snack Whey Whey 75 300 55.7 4.3 8.6

20
siang protein protein
Roti Roti 40 124.5 3.6 2.7 20.4
tawar tawar
goreng isi Wortel 10 3.6 0.1 0.1 0.8
ragout Kentang 10 6.2 0.2 0.0 1.4
Daging 25 74.5 4.6 6.3 0.0
ayam
Susu 10 6.1 0.3 0.3 0.4
sapi
Gula 2 7.9 0.0 0.0 1.9
pasir
Telur 10 15.4 1.2 1.1 0.1
ayam
Minyak 5 44.2 0.0 5.0 0.0
kelapa
Subtotal 582.4 65.7 19.8 33.6
Makan Nasi Nasi 150 270.0 4.5 0.5 59.7
malam putih putih
Ayam Ayam 75 129.1 15.6 6.9 0.0
koloke bagian
asam dada
manis Tepung 5 33.3 0.9 0.1 7.7
terigu
Tepung 5 17.1 0.0 0.0 4.3
maizena
Telur 10 15.4 1.2 1.1 0.1
ayam
Saus 5 4.6 0.1 0.0 1.0
sambal
Nanas 10 4.0 0.1 0.0 1.0
Wortel 10 3.6 0.1 0.1 0.8
Minyak 10 88.4 0.0 10.0 0.0
kelapa
Gula 2 7.9 0.0 0.0 1.9
pasir
Bakwan Udang 25 22.8 5.3 0.1 0.0
udang Tepung 10 33.3 0.9 0.1 7.7
terigu
Wortel 10 3.6 0.1 0.1 0.8
Minyak 5 44.2 0.0 5.0 0.0
kelapa
Sate Tempe 75 150.8 15.6 6.6 10.1
tempe kedelai
bumbu Santan 10 12.2 0.2 1.0 0.8
kuning cair
Kacang 10 52.5 2.8 4.3 1.7
tanah
Gula 5 18.4 0.0 0.0 4.6

21
merah
Minyak 3 26.5 0.0 3.0 0.0
kelapa
Sop Kemban 25 6.3 0.6 0.1 1.2
sayur g kol
Buncis 25 8.5 0.6 0.1 1.8
Wortel 25 9.0 0.3 0.2 2.0
Sawi 25 7.0 0.6 0.1 1.0
hijau
Daging 25 74.5 4.6 6.3 0.0
ayam
Gula 2 7.9 0.0 0.0 1.9
pasir
Koktail Nanas 25 10.0 0.2 0.1 2.5
buah Melon 25 9.3 0.2 0.1 2.0
Anggur 25 7.5 0.1 0.1 1.7
merah
Apel 25 14.5 0.1 0.1 3.7
Lemon 25 8.5 0.1 0.2 1.5
Gula 10 39.4 0.0 0.0 9.4
pasir
Subtotal 1140.1 54.8 46.3 130.9
Snack Milkshak Strawber 50 45.5 0.3 0.2 3.8
malam e ry
Es krim 30 37.8 0.2 0.6 7.8
vanilla
Susu 100 60.9 3.2 3.5 4.3
sapi
Subtotal 144.2 3.7 4.3 15.9
Total 4616.5 231.3 187 504.7
Kebutuhan 4607.2 230.4 179 518.3
Kecukupan (%) 100.2 100.4 104.5 97.4

22
Lampiran 2.
Contoh Menu Makan Pagi Periodisasi Latihan

23
24
Lampiran 3.
Recall ke-1 (22 Oktober 2020)
Waktu Menu Bahan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan Makanan (gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Pagi Roti lapis Roti tawar 50 155.6 4.4 3.3 25.6
Keju kraft 34 110.8 7.8 6.9 4.5
keju
Telur Telur 300 149.9 32.4 0 2.4
ayam ayam
rebus bagian
putih
Susu 27 108 20.1 1.5 3.1
Lmen
Subtotal 524.3 64.7 11.7 35.6
Siang Nasi putih Nasi putih 200 359.9 6 0.6 79.6
Ayam Ayam 70 154.8 11.6 11.6 0.2
bumbu bagian
bali paha atas
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
kelapa
sawit
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Tahu Tahu 50 40 5.4 2.3 0.4
Minyak 5 44.2 0 5 0
goreng
kelapa
Tumis Buncis 40 13.6 1 0.1 2.9
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
buncis
kelapa
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Subtotal 672.5 24 24.6 86.9
Snack Jus Jus 150 83.5 0.7 0.6 18.8
Siang Mangga mangga
Brownies Brownies 20 89.8 1.1 5.9 8
Semangka Semangka 100 28 0.5 0.2 6.9
Subtotal 201.3 2.3 6.7 33.7
Malam Nasi Beras 100 358 7.4 2.6 75.2
merah merah
Rendang Daging 100 272.9 17.5 22 0
daging sapi
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
sapi
kelapa
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Santan 10 12.2 0.2 1 0.8

25
(kelapa
dan air)
Semur Telur 60 92.4 7.4 6.5 0.4
telur ayam
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
kelapa
Kecap 2 1.4 0.1 0 0.2
Tumis Kacang 20 6.2 0.5 0 1.1
kacang panjang
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
panjang
kelapa
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Subtotal 833.1 33.1 39.6 83.4
Total 2231.2 124.1 82.6 239.6
Kebutuhan 4607.2 230.4 179 518.3
Kecukupan (%) 48.4 53.9 46.1 46.2

26
Lampiran 4.
Recall ke-2 (31 Oktober 2020)
Waktu Menu Bahan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan Makanan (gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Pagi Roti tawar Roti tawar 50 155.6 4.4 3.3 25.6
Keju kraft 17 55.4 3.9 3.5 2.2
isi
Susu 30 96 2.3 2.6 16.4
kental
manis
Telur Telur 150 74.9 16.2 0 1.2
ayam ayam
rebus bagian
putih
Susu Susu 27 108 20.1 1.5 3.1
Lmen Lmen
(bubuk)
Subtotal 489.9 46.9 10.9 48.5
Snack Olimp Olimp 35 140 26 2 4
pagi whey whey
protein protein
(bubuk)
Manga Mangga 75 34.4 0.3 0.2 8.9
harus harus
manis manis
Subtotal 174.4 26.3 2.2 12.9
Siang Nasi putih Nasi putih 200 359.9 6 0.6 79.6
Ayam Ayam 70 154.8 11.6 11.6 0.2
woku bagian
paha atas
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
kelapa
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Telur Telur 60 92.4 7.4 6.5 0.4
woku ayam
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
kelapa
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Orek Tempe 50 100.5 10.4 4.4 6.8
tempe kedelai
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
kelapa

27
Kecap 2 1.4 0.1 0 0.2
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Bakwan Jagung 25 91.5 2.5 1.8 17.3
jagung kuning
Tepung 5 16.6 0.4 0.1 3.9
terigu
Telur 5 7.7 0.6 0.5 0
ayam
Minyak 5 44.2 0 5 0
kelapa
sawit
Semangk Semangk 100 28 0.5 0.2 6.9
a a
Subtotal 987 39.5 38.2 121
Snack Rujak Belimbing 20 7.2 0.1 0.1 1.8
Jambu air 20 9.2 0.1 0 2.4
Siang buah
Manga 20 11.8 0.1 0.1 3
muda
Nanas 20 8 0.1 0.1 2
Bengkuan 20 11.8 0.3 0 2.6
g
Ketimun 20 1.6 0 0 0.3
Kacang 15 78.8 4.2 6.4 2.6
tanah
Gula aren 10 36.8 0 0 9.2
Kue Kue 50 87.5 2.5 0.3 18.6
bakpau isi bakpau isi
kacang kacang
hijau hijau
Roti tawar Roti tawar 50 155.6 4.4 3.3 25.6
Susu Susu 40 128 3.1 3.5 21.8
kental kental
manis manis
seduh putih
Subtotal 536.3 14.9 13.8 89.9
Malam Nasi Beras 100 358 7.4 2.6 75.2
merah merah
giling
Bandeng Ikan 75 92.3 15 3.6 0
presto bandeng
Minyak 5 44.2 0 5 0
kelapa

28
Bakso Bakso 50 246.9 12.8 16.4 11.9
tahu tahu
Tempe Tempe 25 50.3 5.2 2.2 3.4
goreng kedelai
Minyak 5 44.2 0 5 0
kelapa
Sayur Santan 20 24.4 0.4 2 1.5
lodeh (kelapa
dan air)
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Melon Melon 75 27.8 0.5 0.3 5.9
Subtotal 896 41.3 37.1 99.8
Total 3083.6 168.9 102.2 372.1
Kebutuhan 4607.2 230.4 179 518.3
Kecukupan (%) 66.9 73.3 57.1 71.8

29
Lampiran 5.
Recall ke-3 (2 November 2020)
Waktu Menu Bahan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan Makanan (gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Pagi Roti Isi Roti tawar 50 155.6 4.4 3.3 25.6
Meises 20 95.4 0.8 5.9 12.7
coklat
Keju kraft 17 55.4 3.9 3.5 2.2
Susu 200 82.2 7 5 10
kedelai
Subtotal 388.6 16.1 17.7 50.5
Siang Nasi putih Nasi putih 200 359.9 6 0.6 79.6
Opor Ayam 70 154.8 11.6 11.6 0.2
ayam bagian
paha atas
Santan 10 12.2 0.2 1 0.8
(kelapa
dan air)
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Opor telur Telur 60 92.4 7.4 6.5 0.4
ayam
Santan 10 12.2 0.2 1 0.8
(kelapa
dan air)
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Opor tahu Tahu 50 40 5.4 2.3 0.4
Santan 10 12.2 0.2 1 0.8
(kelapa
dan air)
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Tumis Krecek 10 34.9 0.8 0 8.2
krecek, sapi
Tahu 10 8 1.1 0.5 0.1
tahu
Tempe 10 20.1 2.1 0.9 1.4
tempe Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
kelapa
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Gudeg Nangka 30 17.1 0.6 0.1 3.4
nangka muda
Santan 20 24.4 0.4 2 1.5
(kelapa
dan air)

30
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Pepaya Pepaya 75 34.4 0.4 0.1 9.1
Bubur Bubur 150 241.6 7.6 12.9 23.5
kacang kacang
hijau hijau
Subtotal 1125.8 44 43 139.7
Malam Nasi putih Nasi putih 150 270 4.5 0.5 59.7
Ayam Ayam 75 324.6 14.3 20.3 21.3
tepung tepung
crispy crispy
(MCD)
Empal Daging 50 136.5 8.8 11 0
daging sapi
Minyak 5 44.2 0 5 0
kelapa
Telur Telur 30 46.2 3.7 3.2 0.2
balado ayam
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
kelapa
Gula pasir 1 3.9 0 0 0.9
Gulai Tempe 25 50.3 5.2 2.2 3.4
tempe kedelai
Santan 10 12.2 0.2 1 0.8
(kelapa
dan air)
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Bihun Bihun 50 177 0.3 0.2 43.7
goreng jagung
Minyak 2.5 22.1 0 2.5 0
kelapa
Gula pasir 2 7.9 0 0 1.9
Subtotal 1124.9 37 48.4 133.8
Total 2639.3 97.1 109.1 324
Kebutuhan 4607.2 230.4 179 518.3
Kecukupan (%) 57.3 42.1 60.9 62.5

31
Lampiran 6.
Kebiasaan Konsumsi Suplemen
Rerata Konsumsi Satu Bulan Terakhir
URT Jarang / Tidak
Sering
Jenis Suplemen (Setiap Pernah Keterangan
Makan) Tidak
Hari Minggu Bulan
Pernah
Elektrolit v
Sport Drink v
Pocari Sweat 350 ml 5x
Mizone v
Hydrococo Water v
Isoplus v
Herbal v
Allium Sativum v
(Bawang Putih)
Black Cohosh v
Chamomile v
Ephedra v
Products
Ginko Biloba v
Extract
Non-Herbal v
Chondroitin v
Creeatine v
Glucosamine v
Chromium v
Picolinate
Coenzym Q v
HMB (Beta- v
Hydroxy-
Betamethylbutyra
te)
Multivitamin / v
Mineral
Multivitamin v
Black morish 1 tablet 1x

32
Lampiran 7.
Kebiasaan Konsumsi Cairan
Jumlah Frekuensi Konsumsi Keterangan
Jenis
Minuman Volum Mingg Tidak
URT Hari
e u pernah
Air Putih 1 gelas 200 ml 20x

Susu 1 gelas 200 ml 2x

1 kotak kecil 125 ml v


1 kotak
200 ml v
sedang
1 kotak
250 ml v
besar
1 botol
195 ml v
sedang
Minuman Susu
1 botol 65 ml v
Fermentasi
1 botol
Yoghurt Drink 180 ml v
sedang
1 botol besar 250 ml v
1 potong
Es Krim 60 ml 1x
sedang
Susu Kedelai 1 gelas 200 ml 1x

1 kotak 250 ml v
Minuman Teh
1 botol kecil 330 ml v
Kemasan
1 botol
500 ml v
sedang
1 cup 190 ml v

Kopi 1 gelas 200 ml 1x


Minuman
1 gelas 200 ml v
Coklat
Minuman
1 kaleng slim 250 ml v
Berkarbonasi
1 kaleng
330 ml v
sedang
1 botol kecil 350 ml v
1 botol
550 ml v
sedang
Minuman
1 botol 150 ml v
Berenergi

33
1 gelas 200 ml v
Minuman
1 botol 200 ml v
Penyegar
1 kaleng 320 ml v
Minuman
Berempah 1 gelas 200 ml v
(jahe, kunir, dll)
Sari Kacang
1 gelas 200 ml v
Hijau
1 kotak 250 ml v

Juice Buah 1 gelas 200 ml 5x


Minuman Rasa
1 kotak 250 ml v
Buah
Minuman Sari
1 botol 350 ml v
Jeruk
Sirup 1 gelas 200 ml v
Minuman
1 botol 500 ml v
Isotonis
1 kaleng 350 ml v
Minuman
Isotonis 1 botol 350 ml v
Bervitamin
Minuman
1 botol kecil 140 ml v
Vitamin C
1 botol
500 ml v
sedang
Minuman 1 botol
275 ml v
Berakohol sedang
1 botol besar 650 ml v

34
Lampiran 8.
Dokumentasi

Wawancara + Recall ke-1 Recall ke-2


22 Oktober 2020 31 Oktober 2020

Menu Makan Siang Recall ke-2 Menu Makan Siang Recall ke-2
31 Oktober 2020 31 Oktober 2020

35
Menu Makan Siang Recall ke-2 Recall ke-3
31 Oktober 2020 2 November 2020

Menu Makan Siang Recall ke-3 Menu Makan Siang Recall ke-3
2 November 2020 2 November 2020

Menu Makan Siang Recall ke-3 Menu Makan Malam

36
2 November 2020 Recall ke-3
2 November 2020

Menu Makan Malam


Recall ke-3
2 November 2020

37
38

Anda mungkin juga menyukai