Anda di halaman 1dari 8

REAKSI IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK

Identifikasi struktur senyawa organik merupakan masalah yang sering dihadapi dalam
laboratorium kimia organik. Senyawa organik tersebut dapat berasal dari hasil suatu
reaksi (sintesis) maupun isolasi bahan alam. Dalam melakukan identifikasi senyawa
organik yang belum diketahui perlu dilakukan pemisahan dan pemumian komponen-
komponen penyusun campuran semua metode pemisahan disarankan pada perbedaan
sifat fisik dari komponen -komponen penyusun campuran Teknik pemisahan seperti
ekstraksi, yang di dasarkan pada perbedaan kelarutan, destilasi fraksinasi dan
destilasi uap, yang didasarkan pada perbedaan tekanan uap.

Senyawa organik begitu penting untuk dilakukan pengidentifikasikan, dimana dapat


mengetahui sifat-sifat dari suatu senyawa organik yang belom diketahui namanya atau
sample larutan tidak tertera nama larutan atau senyawanya. Identifikasi senyawa
organik sangat penting bagi orang yang akan menghabiskan waktunya bekerja dalam
laboratorium atau orang yang akan melakukan penelitian sangat penting untuk
mempelajari identifikasi senyawa organik

Teknik dalam mengidentifikasi suatu senyawa organik dapat menggunakan berbagai


uji reaksi yang khas terhadap gugus fungsional yang terdapat pada senyawa tersebut.
Karakterisasi secara kristalografi dengan menggunakan XRD (difraksi sinar-X) dapat
dimungkinkan bila senyawa hasil pemurnian berada dalam bentuk padatan kristalin
yang murni. Identifikasi yang terbaru, dapat menggunakan metode spektroskopi
seperti UV/Vis, NMR, Spektrometri massa (MS) dan lainnya

Berikut ini akan ditampilkan sejumlah uji reaksi yang khas dalam mengidentifikasi
gugus fungsional senyawa-senyawa organik.

Uji Aldehida dan Keton


Aldehida dan keton dapat dibedakan dengan reaksi reduksi oksidasi. Aldehida dapat
dioksidasi menjadi asam karboksilat dengan mudah, misalnya dengan reaksi tollens
dan pereaksi fehling. Sedangkan keton tidaklah mudah.

 Uji Tollens, menggunakan larutan basa dari perak nitrat, Ag(NH3)2OH.


Senyawa hasil oksidasi pereaksi ini akan menghasilkan suatu cincin perak sesuai
persamaan:

 Uji Fehling, menggunakan campuran larutan Tembaga (II) sulfat, CuSO4 dan
alkali garam tartrat. Campuran ini berwara biru karena adanya ion tembaga (II)
dalam suasana basa (alkali). Reaksi aldehida dengan pereaksi fehling sebagai
berikut:

Uji Benedict, menggunakan larutan tembaga(II) sulfat, atau tembaga(II) sitrat


yang bereaksi dengan aldehida menghasilkan endapan merah dari oksida
tembaga.

 Adisi oleh Natrium Bisulfit, menghasilkan senyawa berbentuk kristal

 Uji 2,4-dinitrofenilhidrazon, dimana adisi aldehida dan keton terhadap gugus


amina pada suatu fenilhidrazin menghasilkan senyawaan fenilhidrazon.
Uji Alkohol dan Fenol
Alkohol jenis metil, primer, sekunder dan tersier dapat dibedakan melalui berbagai
uji yang khas untuk gugus fungsi ini seperti Uji lucas, Iodoform, Oksidasi oleh kalium
permanganat dan pereaksi Jones. Uji bagi fenol dapat menggunakan besi(III) klorida.

 Uji Lucas, menggunakan Seng(II) klorida (dalam asam klorida) yang bereaksi
cepat untuk alkohol tersier.

 Uji Trikloroisosianurat (TCICA), menggunakan asam trikloro-isosianurat yang


akan bereaksi dengan alkohol membentuk endapan asam isosianurat yang sukar
larut.
 Uji Iodoform, menggunakan larutan jenuh iodine (I2) yang bereaksi terhadap
alkohol metil, primer dan sekunder menghasilkan suatu larutan kuning dari
iodoform (CHI3)
 Oksidasi alkohol, menggunakan kalium permanganat dalam suasana asam,
pereaksi Jones (kromat) yang akan mengoksidasi alkohol primer menjadi asam
karboksilat dan alkohol sekunder menjadi suatu keton.

 Uji Besi (III) klorida, menggunakan FeCl3 yang bereaksi dengan fenol
menghasilkan suatu kompleks berwarna.
Uji Amina dan Nitril
Amina jenis primer, sekunder dan tersier dan nitril dapat dibedakan melalui berbagai
uji yang khas untuk gugus fungsi ini seperti Uji dengan benzensulfonil klorida. Uji bagi
nitril dapat menggunakan alkena dalam suatu asam kuat (Reaksi Ritter).

 Uji Hinsberg, menggunakan Benzensulfonil klorida yang bereaksi dengan amina


primer menghasilkan suatu larutan homogen dalam suasana basa, dan endapan
dalam suasana basa. Sementara untuk amina sekunder akan menghasilkan
endapan baik di suasana asam maupun basa.

 Reaksi Ritter, menggunakan suatu alkena yang direaksikan dengan nitril dalam
kehadiran suatu asam kuat menghasilkan senyawaan amida.

Uji Senyawaan Halida


Untuk senyawaan halida (R-X, dimana X suatu halida seperti F, Cl, Br, I) dapat
menggunakan berbagai uji seperti uji perak nitrat dalam etanol, Natrium Iodida dalam
aseton, dan Uji Beilstein.

 Uji Perak Nitrat, menggunakan AgNO3 dalam larutan etanol yang bereaksi
dengan senyawa halida menghasilkan endapan putih AgX.
 Uji Natrium Iodida, menggunakan NaI dalam larutan aseton yang bereaksi
dengan senyawa halida menghasilkan endapan putih NaX.

 Uji Beilstein, dengan membakar kawat tembaga yang telah dicelupkan


sebelumnya dalam larutan halida akan menghasilkan suatu nyala hijau yang
khas untuk Cl, Br dan I, dan BUKAN untuk fluorine.

Uji Ikatan Rangkap


Untuk senyawaan rangkap seperti alkena dan alkuna, uji yang dapat digunakan seperti
uji bromin, uji baeyer dan uji nyala untuk menentukan derajat ketidakjenuhan.

 Uji bromin, menggunakan Br2 yang mengalami reaksi adisi terhadap senyawaan
rangkap.
 Uji Baeyer, menggunakan kalium permanganat yang mengoksidasi ikatan
rangkap menjadi bentuk diol.

 Uji nyala, dengan membakar sampel di spatula dalam nyala bunsen. Adanya
nyala kuning menunjukkan adanya cincin aromatik atau pusat ketidakjenuhan.

Uji Asam Karboksilat


Untuk senyawaan asam karboksilat selain dapat menggunakan uji lakmus, uji yang
dapat digunakan seperti uji dengan natrium bikarbonat menghasilkan gas
karbondioksida. Uji ini dapat membedakan asam karboksilat dengan suatu fenol.

Daftar Pustaka
1. Fessenden, R.J. & J.S. Fessenden, 2005. Kimia Organik diterjemahkan oleh
A.H. Pudjaatmaka. Penerbit Erlangga, Jakarta.
2. Solomons, T.W.G. & C.B. Fhryle. 2008. Organic Chemistry, 8th Edition. John
Wiley and Sons, Inc. Hoboken, NJ.

Anda mungkin juga menyukai