Reaksi Identifikasi Senyawa Organik
Reaksi Identifikasi Senyawa Organik
Identifikasi struktur senyawa organik merupakan masalah yang sering dihadapi dalam
laboratorium kimia organik. Senyawa organik tersebut dapat berasal dari hasil suatu
reaksi (sintesis) maupun isolasi bahan alam. Dalam melakukan identifikasi senyawa
organik yang belum diketahui perlu dilakukan pemisahan dan pemumian komponen-
komponen penyusun campuran semua metode pemisahan disarankan pada perbedaan
sifat fisik dari komponen -komponen penyusun campuran Teknik pemisahan seperti
ekstraksi, yang di dasarkan pada perbedaan kelarutan, destilasi fraksinasi dan
destilasi uap, yang didasarkan pada perbedaan tekanan uap.
Berikut ini akan ditampilkan sejumlah uji reaksi yang khas dalam mengidentifikasi
gugus fungsional senyawa-senyawa organik.
Uji Fehling, menggunakan campuran larutan Tembaga (II) sulfat, CuSO4 dan
alkali garam tartrat. Campuran ini berwara biru karena adanya ion tembaga (II)
dalam suasana basa (alkali). Reaksi aldehida dengan pereaksi fehling sebagai
berikut:
Uji Lucas, menggunakan Seng(II) klorida (dalam asam klorida) yang bereaksi
cepat untuk alkohol tersier.
Uji Besi (III) klorida, menggunakan FeCl3 yang bereaksi dengan fenol
menghasilkan suatu kompleks berwarna.
Uji Amina dan Nitril
Amina jenis primer, sekunder dan tersier dan nitril dapat dibedakan melalui berbagai
uji yang khas untuk gugus fungsi ini seperti Uji dengan benzensulfonil klorida. Uji bagi
nitril dapat menggunakan alkena dalam suatu asam kuat (Reaksi Ritter).
Reaksi Ritter, menggunakan suatu alkena yang direaksikan dengan nitril dalam
kehadiran suatu asam kuat menghasilkan senyawaan amida.
Uji Perak Nitrat, menggunakan AgNO3 dalam larutan etanol yang bereaksi
dengan senyawa halida menghasilkan endapan putih AgX.
Uji Natrium Iodida, menggunakan NaI dalam larutan aseton yang bereaksi
dengan senyawa halida menghasilkan endapan putih NaX.
Uji bromin, menggunakan Br2 yang mengalami reaksi adisi terhadap senyawaan
rangkap.
Uji Baeyer, menggunakan kalium permanganat yang mengoksidasi ikatan
rangkap menjadi bentuk diol.
Uji nyala, dengan membakar sampel di spatula dalam nyala bunsen. Adanya
nyala kuning menunjukkan adanya cincin aromatik atau pusat ketidakjenuhan.
Daftar Pustaka
1. Fessenden, R.J. & J.S. Fessenden, 2005. Kimia Organik diterjemahkan oleh
A.H. Pudjaatmaka. Penerbit Erlangga, Jakarta.
2. Solomons, T.W.G. & C.B. Fhryle. 2008. Organic Chemistry, 8th Edition. John
Wiley and Sons, Inc. Hoboken, NJ.