Anda di halaman 1dari 7

KEGIATAN BELAJAR 1 :

LISTRIK DAN HUKUM OHM

A. Tujuan Khusus Pembelajaran


Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, peserta dapat :
1. Menjelaskan pengertian listrik.
2. Menjelaskan pengertian arus, tegangan, dan tahanan.
3. Menjelaskan hukum Ohm.

B. Materi Pembelajaran
Listrik adalah aliran elektron dari satu atom ke atom lainnya pada sebuah penghantar.
Untuk memahami dan mengerti tentang listrik, maka terlebih dahulu harus memahami
bagian benda terkecil yakni atom. Semua jenis benda baik dalam bentuk padat, cair
maupun gas terbentuk dari atom-atom yang terdiri dari proton, neutron, dan elektron.
Proton dan neutron tergabung menjadi inti atom dan bermuatan positif, sedangkan
elektron berada pada bagian luar, mengelilingi inti aton dan bermuatan neagtif.
Elektron yang letaknya paling jauh disebut elektron bebas atau elektron valensi.
Elektron bebas ini mempunyai ikatan yang sangat lemah terhadap inti, oleh karena itu
elektron bebas ini mempunyai sifat yang tidak stabil dan mudah dipengaruhi oleh
elektron lain. Apabila elektron suatu atom terlepas dari orbitnya, maka atom tersebut
akan bermuatan positif. Sebaliknya apabila atom tersebut dapat penambahan elektron
bebas maka atom tersebut akan bermuatan negatif.
Atom yang paling sederhana adalah atom hidrogen, atom ini mempunyai satu elektron
yang mengelilingi satu proton.

Proton

Elektron

Gambar 1. Atom hidrogen


Di bawah ini digambarkan atom karbon dan atom tembaga.

Gambar 2. Atom karbon

L
M

Gambar 3. Atom tembaga

Atom karbon pada gambar di atas mempunyai 6 proton dan 6 neutron. Inti atom ini
dikelilingi 2 elektron pada orbit pertama, dan pada orbit kedua terdapat 4 elektron.
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa atom karbon mempunyai 4 elektron bebas.
Sedangkan atom tembaga mempunyai inti yang terdiri dari 29 proton dan 29 neutron.
Inti atom ini dikelilingi elektron-elektron yang beredar pada orbitnya dan membentuk
lapisan. Lapisan-lapisan ini diberi identifikasi dengan huruf, lapisan paling dalam K,
lapisan kedua L, lapisan ketiga M, dan lapisan keempat N.
Pada lapisan K terdapat 2 buah elektron, pada lapisan L terdapat 8 elektron, pada
lapisan M terdapat 18 elektron, dan pada lapisan N terdapat hanya 1 elektron.. karena
elektron bebas atom tembaga jumlahnya lebih sedikit dibanding dengan elektron bebas
pada atom karbon, maka elektron bebas tembaga ini mempunyai ikatan yang lebih
lemah dari intinya, sehingga elektron bebas pada tembaga lebih mudah berpindah dari
satu atom ke atom lainnya. Hal inilah yang menyebabkan tembaga menjadi penghantar
listrik yang sangat baik.

1. Macam-macam Listrik
Secara garis besar listrik dapat dibedakan dalam dua jenis yakni listrik statis dan
listrik dinamis, sedangkan listrik dinamis dapat dibedakan menjadi dua macam yakni
listrik arus searah (Direct Current) dan listrik arus bolak-balik (Alternating Current).
a. Listrik statis
Apabila dua buah konduktor yang berbeda muatan digosokgosokkan, maka
muatan listrik pada konduktor tersebut akan berkumpul pada permukaan
konduktor tersebut.. Jika kedua konduktor didekatkan maka akan tarik menarik,
tetapi tidak terjadi perpindahan elektron.
Contoh : Bila kain sutera digosok-gosokkan pada sebatang kaca, maka elektron
kain sutera tersebut akan berkumpul pada permukaannya. Begitu juga dengan
ion-ion positif pada batang kaca, ion-ion positif ini akan berkumpul pada
permukaan batang kaca. Apabila kedua benda tersebut didekatkan, maka akan
terjadi tarik-menarik, seperti diperlihatkan pada gambar berikut.

Timbul arus
Batangan kaca listrik

Kain sutera

Gambar 4. Listrik statis

b. Listrik dinamis
Berbeda dengan listrik statis, listrik dinamis merupakan gerakan elektron dari
satu atom ke atom lain dalam suatu penghantar. Bila elektron ini bergerak
dengan arah tetap, maka disebut listrik arus searah (direct current) yang biasa
disingkat dengan arus DC. Bila gerakan elektron ini berubah arah secara
periodik maka biasa disebut arus bolak-balik (alternating current) yang biasa
disingkat arus AC.
+

0 +

_
G

Gambar 5. Listrik arus searah Gambar 6. Listrik arus bolak-balik

2. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik


Saat listrik bekerja, terdapat tiga faktor dasar di dalamnya, yakni : arus, tegangan,
dan tahanan. Ketiga faktor tersebut merupakan dasar pengertian tentang listrik. a.
Arus listrik
Aliran elektron melalui penghantar disebut arus dan diukur dalam amper. Satu
amper arus listrik adalah gerakan 6,28 X 10 18 elektron perdetik dalam sebuah
penghantar
Kawat tembaga

+ + 6 ,28 X 10 18 −− −− + + elektron perdetik −



+ +
Satu amper

Gambar 7. Jumlah aliran elektron perdetik

b. Tegangan listrik
Tegangan adalah tekanan yang menyebabkan aliran listrik pada sebuah
penghantar. Adanya tegangan tergantung pada perbedaan muatan dari ujung-
ujung penghantar. Adanya tegangan ini dapat diilustrasikan dengan bejana air.
Seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini, air akan mengalir dari bejana A
ke bejana B, hal ini dikarenakan air pada bejana A ditempatkan pada posisi
lebih tinggi, sehingga tekanannya lebih besar dari tekanan air pada bejana B.
Begitu juga halnya dengan tegangan, apabila ujung-ujung penghantar
dihubungkan dengan batere atau generator maka akan terjadi beda potensial
pada kedua ujungnya. Jadi tegangan adalah daya potensial yang tetap ada
walaupun tidak ada arus. Sebagai contoh pada batere 12 volt, walaupun tidak
A Perbedaan ketinggian
permukaan air

Aliran air

B
ada hubungan terhadap peralatan lain, tegangan tetap ada walaupun tidak ada
arus. Tetapi arus tidak akan ada tanpa tegangan yang dihasilkan antara dua
titik. Apabila muatan pada terminal bertambah banyak maka tegangannya
bertambah tinggi.

Gambar 8. Air mengalir karena perbedaan tekanan

Perhatikan gambar berikut ini, generator diibaratkan sebagai pemompa


elektron. Generator akan mensuplai elektron melalui bola lampu, jika arus listrik
yang mengalir pada lampu sebesar 1 amper, maka yang keluarpun tetap 1
amper.
1 amper

Generator Lampu

1 amper

Gambar 9. Generator sebagai pembangkit listrik

c. Tahanan listrik
Setiap penghantar memberikan penahanan terhadap aliran arus listrik, hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
1) Tiap-tiap atom menahan perpindahan elektron dan terjadi perlawanan
terhadap inti arah luarnya.
2) Benturan elektron-elektron dan atom tidak terhitung pada sebuah
penghantar. Benturan ini menyebabkan timbulnya panas pada penghantar.
Tahanan diukur dengan satuan Ohm (Ω). Satu ohm adalah besar tahanan
yang akan mengalirkan arus sebesar 1 amper dengan tegangan sebesar 1
volt.
Dalam rangkaian listrik terdapat tiga komponen utama yakni sumber
tegangan (batere), tahanan (bola lampu), dan penghantar seperti kabel
tembaga sebagai penghubung rangkaian.
Alat ukur yang digunakan untuk pemeriksaan rangkaian listrik adalah :
- Ampermeter, digunakan untuk mengukur besar arus listrik yang mengalir
pada rangkaian dan dipasang secara serie terhadap beban.
- Volt meter, digunakan untuk mengukur tegangan antara dua terminal
pada rangkaian dan dipasang secara paralel terhadap beban.

Gambar 10. Rangkaian dasar kelistrikan

A
Ampermeter

+
_ V Resistor
Batere
Volt meter

Pada dasarnya ada dua cara untuk menerangkan aliran listrik pada rangkaian,
yakni :
• Teori konvensional
Arus listrik mengalir dari terminal positif (berpotensial lebih besar) ke
terminal negatif (berpotensial lebih kecil) pada sebuah rangkaian.
• Teori elektron
Arus listrik mengalir dari terminal negatif ke terminal positif pada sebuah
rangkaian (yang bergerak adalah elektron). Kedua cara di atas dapat
digunakan, tetapi umumnya digunakan teori konvensional.

3. Hukum Ohm
Hukum ohm adalah hukum yang menyatakan bahwa apabila arus listrik mengalir
pada sebuah penghantar, intensitas arusnya sama dengan tegangan yang
mendorongnya dibagi dengan tahanan penghantar.
Hukum Ohm digunakan untuk menentukan besar arus (I), tegangan (E), dan tahanan
(R) dalam sebuah rangkaian.
Hukum Ohm dapat dinyatakan dalam tiga formulasi berbeda sebagai berikut :

E=IXR ---------> Volt

E
I = -------- ---------> Amper
R

E
R = ------- ---------> Ohm (Ω)
I

Metoda yang sederhana untuk mengingat hubungan ketiga formulasi tersebut di


atas ditunjukkan pada gambar 11. Formula ini digunakan untuk menghitung
Tegangan (E), Arus (I), dan Tahanan (R) sebagai kuantitas yang belum diketahui,
dalam hal ini dua kuantitas lainnya harus diketahui sebelumnya.

I R

E E

I = R I = R

E = I R
Gambar 11. Cara yang mudah untuk mengingat hukum Ohm.

Anda mungkin juga menyukai