Anda di halaman 1dari 2

RAVRIREIRA RAKE SONIA SEJARAH 12 MIPA 5/28

PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA

1. KAA

 Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KTT Asia Afrika atau KAA atau Konferensi Bandug).

 Konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika yang rata-rata baru merdeka.

 Diselenggarakan oleh Indonesia (Ali Sastroamidjojo), Myanmar (dulu Burma, U Nu), Sri
Lanka (Ceylon, John Kotelawala), India (Jawaharlal Nehru), dan Pakistan (Ali Bogra), dan
dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Sunario.

 Berlangsung antara 18 April – 24 April 1955.

 Di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia.

 Tujuannya untuk promosi kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan
kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara imperialis
lainnya.

Noted:

- Kolonialisme adalah penjajahan dmn suatu negara meguasai suatu rakyat dan
sumber daya negara lain, tetapi masih memiliki hubungan dengan negara asal.

- Neokolonialisme adalah praktik kapitalisme, globalisasi, dan pasukan kultural


imperialism untuk mengontrol sebuah negara.

- Imperialism adalah kebijakan dimana negara besar dapat memegang kendali atau
pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang.

- Kapitalisme adalah sistem ekonomi dimana perdagangan, industry, dan alat-alat


produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan
dalam ekonomi pasar.

- Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran


pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.

 Menghasilkan Dasasila Bandung tentang “pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian


dan kerjasama dunia”, yang isinya memasukkan prinsip-prinsip Piagam PBB dan Nehru.

- Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat


di dalam piagam PBB.

- Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.

- Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar


maupun kecil.
RAVRIREIRA RAKE SONIA SEJARAH 12 MIPA 5/28

- Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri


negara lain.

- Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian


ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB.

- Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak


bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya
terhadap negara lain.

- Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan


kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara.

- Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti


perundingan, persetujuan, arbitrasi, ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan
pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB.

- Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.

- Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional.

 Konferensi ini menghasilkan Gerakan Non-Blok.

2. MISI GARUDA

3. GNB

4. OKI

5. ASEAN

6. JIM

7. DEKLARASI JUANDA

Anda mungkin juga menyukai