Anda di halaman 1dari 4

Universitas Muhammadiyah Pontianak

Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan


P-ISSN: 2089-3027, e-ISSN: 2541-2264

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN MORAL FILM KOALA KUMAL

Sigit Widiyarto 1 , Lidya Natalia Sartono 2, Muthia Mubasyira 3

1,2,3,
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
Email sigit.widiyanto372@gmail.com, lidyanataliasartono@gmail.com, muthia mubasyira@gmail.com

Abstrak

Pendidikan Karakter merupakan pendidikan dasar yang penting dalam nilai hakiki hidup manusia , sehingga perlu
pembelajaran karakter dalam sebuah film. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter
dan nilai moral apa saja yang terdapat dalam film “Koala Kumal”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif,
teknik pengumpulan data dengan dokumen. Langkah-langkahnya yaitu dengan menyaksikan film dan mencatat data-data
yang berkaitan dengan film tersebut. Hasil penelitian memperoleh deskripsi tentang nilai-nilai pendidikan karakter dan
melakukan penarikan kesimpulan dari hasil penelitian pada film Koala Kumal bahwa nilai pendidikan karakter untuk nilai
Kreatif sebanyak 5, Rasa ingin tahu 3, Jujur 3, Kerja keras 2, Disiplin 3, dan nilai pendidikan karakter lainnya menyusul
pada nilai 1 point. Dari hasil analisis di dapat bahwa nilai pendidikan karakter yang terdapat di dalam film “Koala Kumal”
yang paling dominan yaitu nilai Kreatif dan Rasa ingin tahu. Meskipun nilai religius tidak terdapat dalam film ini yang
merupakan salah satu nilai yang harus di miliki oleh karakter bangsa Indonesia, tetapi hal positif yang dapat di ambil yaitu
nilai kreatif yang bisa dijadikan contoh untuk menanamkan niai tersebut yang merupakan salah satu nilai karakter bangsa
Indonesia. Nilai kreatif dan jujur yang terdapat dalam film “Koala Kumal” juga bagus untuk mendidik anak anak Indonesia
untuk bisa berfikir secara kreatif serta selalu jujur untuk bisa memajukan bangsa Indonesia dalam bidang pendidikan. Para
pendidik disarankan dapat menggunaka film sebagai media pengajaran, salah satunya film Koala Kumal. Melalui film ,
anak akan secara tidak sadar mengambil pelajaran nilai moral dan karakter yang ada dalam film Koala Para pendidik
disarankan dapat menggunaka film sebagai media pengajaran, salah satunya film Koala Kumal. Melalui film , anak akan
secara tidak sadar mengambil pelajaran nilai moral dan karakter yang ada dalam film Koala.

Kata kunci: Analisis, Pendidikan, Karakter , Moral

Abstract:

Character Education is a basic education that is important in the essential values of human life, so it is necessary to learn
character in a film. The purpose of this study was to analyze the values of character education and moral values contained
in the film "Koala Kumal". This research uses descriptive qualitative methods, data collection techniques with documents.
The steps are watching the film and recording the data related to the film. The results of the study obtained a description
of the values of character education and drew conclusions from the results of research on the Koala Kumal film that the
value of character education for Creative values is 5, Curiosity 3, Honest 3, Hard work 2, Discipline 3, and the value of
character education. others followed at 1 point. From the analysis, it can be seen that the most dominant character
education values in the film "Koala Kumal" are Creative values and curiosity. Although there is no religious value in this
film, which is one of the values that the character of the Indonesian nation must have, the positive thing that can be taken
is the creative value that can be used as an example to instill this value which is one of the character values of the
Indonesian nation. The creative and honest values contained in the film "Koala Kumal" are also good for educating
Indonesian children to be able to think creatively and always be honest in order to advance the Indonesian nation in the
field of education. Educators are advised to use films as teaching media, one of which is the Koala Kumal film. Through
films, children will unconsciously take lessons on moral values and characters in the Koala film. Educators are advised to
use film as a teaching medium, one of which is the Koala Kumal film. Through the film, children will unconsciously learn
the moral values and characters in the Koala film.

Keywords: Analysis, Education, Character, Moral

PENDAHULUAN
Pendidikan karakter dan moral bangsa harus diwujudkan secara nyata dalam kegiatan nasional secara
menyeluruh untuk membangun bathin, moral, dan moral pembangunan bangsa sebagai wujud nyata persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia. Pendidikan karakter dan moral peserta dididik di sekolah harus diberikan dengan pendekatan
sistematik, integratif dan berkelanjutan. Strategi pembangunan karakter dapat di-lakukan melalui pendidikan yang tidak
monoton dan akan membosankan peseta didik dikelas .
Peran Pendidikan Karakter dalam disekolah mementingkan capaian kompetensi akademik ketimbang capaian
kompetensi karakter. Untuk itu perlu pola pengajaran yang teks book saja serta pengajaran yang dapat menciptakan

50 | P e n a K r e a t i f : J u r n a l P e n d i d i k a n , V o l . 9 , N o . 2 , N o v e m b e r , 2 0 2 0
Universitas Muhammadiyah Pontianak

Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan


P-ISSN: 2089-3027, e-ISSN: 2541-2264

pembelajaran yang dinamis dan aktif pada peserta didik dan bantuan dari pendidikan dirumah agar anak-anak
memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya kerjasama
antara keluarga, sekolah dan masyarakat (Komariah : 2011) . Tetapi,masih sering dijumpai di sekolah adanya
pembelajaran konvensional dalam proses pembelajaran di kelas, masih menjadi indikator kuat sebagai penghalang
teraktualisasikannya pengembangan kecerdasan moral peserta didik. Pembelajaran konvensional dengan ciri: (1)
pendekatan teacher centered; (2) dominasi ekspositori; (3) pembelajaran berorientasi tekstual; (4) evaluasi berorientasi
pada kognitif tingkat ren-dah; dan (5) posisi guru sebagai transfer of knowledgedari berbagai hasil kajian dan penelitian
belum secara optimal memberi-kankontribusi terhadap pengembangan kecerdasan moral peserta didik. Hal ini dapat
merugikan . para siswa, sebab para peserta didik merupakan generasi penerus yang harus dinekali dengan karakter dan
moral yang baik.
Selanjutnya generasi penerus merupakan generasi yang mempunyai andil yang besar dalam menggapai cita-
cita suatu bangsa, sebagai generasi penerus suatu bangsa yang diharapkan oleh suatu bangsa sehingga bisa merubah
keadaan bangsanya menjadi bangsa yang lebih baik. Pemerintah tampaknya sudah mulai sadar akan pentingnya nilai
moral bagi sebuah bangsa, hal tersebut dapat terlihat dengan digalakannya pembangunan moral bangsa melalui
pendidikan karakter ( Kurniawan, M. I. 2015).
Di Indonesia, keadaan remaja saat ini sangat memprihatinkan, hal tersebut dapat dilihat dari kondisi remaja saat
ini yang lebih cenderung lebih bebas dalam pergaulan dan jarang memperhatikan nilai moral yang terkandung dalam
setiap perbuatan yang mereka perbuat. Dalam proses menuju kedewasaan ini merupakan suatu hal yang lumrah bagi
semua orang contoh nya seorang penulis sekaligus pembuat film “Raditya Dika” dalam filmnya yang berjudul “Koala
Kumal”. Dika adalah salah seorang remaja di Indonesia yang keadaannya di dunia hiburan saat ini sedikit membawa
pengaruh terhadap sebagian remaja. Perubahan-perubahan itu akan dirasakan oleh penikmat setia terutama remaja
Indonesia yang dari awal telah mengikuti dan menyukai akan karya-karyanya. Koala kumal secara singkat adalah sebuah
film kumpulan cerita yang merupakan pengalaman pribadi Raditya Dika. Seperti film-film Raditya Dika lainnya yang
mengusung tema tertentu dalam setiap filmnya, di Koala kumal ini secara menyeluruh Raditya mengangkat tema Patah
Hati. Patah hati hal yang wajar dialami manusia, baik dalam perpisahan sementara, maupun perpisahan selamanya yaitu
karena kematian. Film ini dibuat untuk hiburan bagi penikmatnya, dengan gaya khasnya Raditya Dika yaitu komedi patah
hati.
Sepanjang sejarahnya, di seluruh dunia ini, pendidikan pada hakekatnya memiliki dua tujuan, yaitu membantu
manusia untuk menjadi cerdas dan pintar (smart), dan membantu mereka menjadi manusia yang baik (good). Menjadikan
manusia cerdas dan pintar, boleh jadi mudah melakukannya, tetapi menjadikan manusia agar menjadi orang yang baik
dan bijak, tampaknya jauh lebih sulit atau bahkan sangat sulit. Dengan demikian, sangat wajar apabila dikatakan bahwa
problem moral merupakan persoalan akut atau penyakit kronis yang mengiringi kehidupan manusia kapan dan di mana
pun.
Kenyataan tentang akutnya problem moral inilah yang kemudian menempatkan pentingnya penyelengaraan
pendidikan karakter. Rujukan kita sebagai orang yang beragama (Islam misalnya) terkait dengan problem moral dan
pentingnya pendidikan karakter dapat dilihat dari kasus moral yang pernah menimpa kedua
Sebagai kajian akademik, pendidikan karakter tentu saja perlu memuat syarat-syarat keilmiahan akademik seperti
dalam konten (isi), pendekatan dan metode kajian. Di sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat terdapat pusat-pusat
kajian pendidikan karakter (Character Education Partnership; International Center for Character Education). Pendidikan
karakter berkembang dengan pendekatan kajian multidisipliner: psikologi, filsafat moral/etika, hukum,
Film adalah suatu genre seni yang menggunakan audio dan visual sebagai medianya. Sedangkan bahan yang
akan penulis teliti adalah sebuah film yang berjudul “Koala Kumal” sebuah karya yang ditulis dan disutradarai oleh Radtya
Dika. Film merupakan karya seni yang diproduksi secara kreatif dan mengandung suatu nilai baik positif maupun negatif,
sehingga mengandung makna yang sempurna. Editing merupakan tahap pemilihan shot-shot yang telah diambil, dipilih,
diolah dan dirangkai sehingga menjadi suatu film yang utuh untuk dikutip dalam artikel.

Metode
Dalam analisis film “Kuola Kumal” penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendektan menggunakan
analisis deskriptif (menceritakan apa yang sudah dilihat). Dengan cara menyaksikan film yang sedang diteliti, untuk
mendapatkan hasil analisis mengenai film tersebut lalu dituangkan dalam bentuk tulisan. Teknik analisis data dengan
pemilahan pesan dalam kalimat berdasarkan nilai pendidikan karakter yang muncul di dalam film. Pengumpulan data
dengan menggunakan laptop, menonton dengan seksama dan mengamati lalu dituangkan kedalam rangkaian data.
Data yang sudah diolah divalidasi .

51 | P e n a K r e a t i f : J u r n a l P e n d i d i k a n , V o l . 9 , N o . 2 , N o v e m b e r , 2 0 2 0
Universitas Muhammadiyah Pontianak

Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan


P-ISSN: 2089-3027, e-ISSN: 2541-2264

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan data yang telah dipilah dan dituangkan kedalam deskripsi maka peneliti mendapatkan hasil sepert
dabawah ini :

Tabel. 1. Nilai pendidikan Karakter .

Pendidikan
No Deskripsi Karakter
1 Dika menanyakan kepada Rony menggenai sifat lelaki saat diakhiri hubungannya oleh wanita Rasa ingin tahu
2 Dika mengutarakan perasaannya terhadap orang yang disayanginya Jujur
3. Dika memutar kaset yang dimiliki trisna (01.18.09) Rasa ingin tahu
Dika mengemukakan bahwa dia mempunyai rencana untuk dijalani (1.20.30) Kreatif
James menjelaskan bahwa dia bertemu temannya disuatu tempat hanya kesalahpahaman
4 (1.20.55) Jujur
5 Dika membuat hubungan Andrea dan James menjadi kembali bersatu Peduli Sosial
Dika membuat suatu karangan buku dengan mengisahkan kisah pribadi dan pengalaman yang
6 dia lalui. Kreatif
7 Trisna selalu bersemangat membuat patah hati Dika berkurang, Kerja Keras
Trisna selalu mempunyai ide untuk membuat Dika berusaha tersenyum dan melupakan patah
8 hatinya. Kreatif

Menghargai
9 Dika mau menemani Trisna untuk datang ke acara bedah buku bersama oleh teman teman Trisna Prestasi
10 Trisna menjadi salah satu Ketua Sastra di sekolahnya. Gemar Membaca
11 Dika berusaha menyelesaikan novelnya dengan baik. Disiplin
Trisna membuat kegiatan bedah buku dan banyak sekali teman teman yang ikut serta dalam
12 kegiatannya Kreatif

Trisna berhasil membuat Dika memakai kostum Hobbit, dan itu sangat menarik perhatian orang
13 banyak. Kreatif
Dika berhasil mengetahui alasan kenapa pacar Trisna pergi meninggalkan Trisna untuk
14 selamanya. Rasa Ingin Tahu
15 Andrea dan Trisna bisa berhubungan sangat baik Bersahabat
Dan Komunikatif
16 Dika berhasil menyelesaikan buku karangannya walaupun banyak sekali hambatan yang ada. Kerja Keras
17 Trisna selalu berusaha membuat dirinya menjadi lebih baik walaupun sang mama sakit. Mandiri
18 Trisna selalu berusaha membuat rekan teman di bedah bukunya banyak melakukan perubahan. Peduli Sosial
Andrea jujur memutuskan hubungannya dengan Dika karena lebih memilih James pasangan
19 barunya. Jujur
20 Trisna selalu mengikuti semua kegiatan di kampus dengan sangat baik. Disiplin

Kesimpulan
Berdasarkan tabel diatas pendidikan karakter yang terdapat pada film “Koala Kumal” ditemukan bahwa nilai
pendidikan karakter untuk nilai Kreatif sebanyak 5, Rasa ingin tahu 3, Jujur 3, Kerja keras 2, Disiplin 2, dan nilai pendidikan
karakter lainnya menyusul pada nilai 1 point.
Dari hasil analisis di dapat bahwa nilai pendidikan karakter yang terdapat di dalam film “Koala Kumal” yang paling
dominan yaitu nilai Kreatif dan Rasa ingin tahu. Meskipun nilai religius tidak terdapat dalam film ini yang merupakan salah
satu nilai yang harus di miliki oleh karakter bangsa Indonesia, tetapi hal positif yang dapat di ambil yaitu nilai kreatif yang

52 | P e n a K r e a t i f : J u r n a l P e n d i d i k a n , V o l . 9 , N o . 2 , N o v e m b e r , 2 0 2 0
Universitas Muhammadiyah Pontianak

Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan


P-ISSN: 2089-3027, e-ISSN: 2541-2264

bisa dijadikan contoh untuk menanamkan niai tersebut yang merupakan salah satu nilai karakter bangsa
Indonesia. Nilai kreatif dan jujur yang terdapat dalam film “Koala Kumal” juga bagus untuk mendidik anak anak
Indonesia untuk bisa berfikir secara kreatif serta selalu jujur untuk bisa memajukan bangsa Indonesia dalam bidang
pendidikan. . Para pendidik disarankan dapat menggunaka film sebagai media pengajaran, salah satunya film Koala
Kumal. Melalui film , anak akan secara tidak sadar mengambil pelajaran nilai moral dan karakter yang ada dalam film
Koala.

Daftar Pustaka

Komariah, K. S. (2011). Model pendidikan nilai moral bagi para remaja menurut perspektif Islam. Jurnal Pendidikan
Agama Islam-Ta’lim, 9(1), 45-54.
Kurniawan, M. I. (2015). Tri pusat pendidikan sebagai sarana pendidikan karakter anak sekolah dasar. PEDAGOGIA
Jurnal Pendidikan, 4(1), 41-49
Laila, Q. N. (2015). Pemikiran Pendidikan Moral Albert Bandura. MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, 2(1), 21-36
Nawawi, A. (2011). Pentingnya Pendidikan Nilai Moral Bagi Generasi Penerus. INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif
Kependidikan, 16(2), 119-133.
Novianti. 2015. Peran Psikologi Pendidikan Dalam Proses Belajar Mengajar. JUPENDAS. 2 (2). 55
Rosadi, N., & Widiyarto, S. (2020). Character Development for Class IX Students through
Critical Reading Activities at MTs Nurul Hikmah and Driewanti Middle School Bekasi, West Java. KANGMAS:
Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat, 1(1), 8-12.
Supandi, A., Sahrazad, S., Wibowo, A. N., & Widiyarto, S. (2020). Analisis Kompetensi Guru: Pembelajaran Revolusi
Industri 4.0. PROSIDING SAMASTA.
Setiawan, D. (2013). Peran pendidikan karakter dalam mengembangkan kecerdasan moral. Jurnal pendidikan karakter,
(1).
Sain. Muh. 2014. Konsep Belajar dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan. 17(1). 67
Ati, A. P., & Widiyarto, S. Literasi Bahasa Dalam Meningkatkan Minat Baca Dan Menulis Pada Siswa Smp Kota Bekasi.
Basastra, 9(1), 105-113.
Supandi, A., Sahrazad, S., Wibowo, A. N., & Widiyarto, S. (2020). Analisis Kompetensi Guru: Pembelajaran Revolusi
Industri 4.0. PROSIDING SAMASTA.
Widiyono, Y. (2013). Nilai Pendidikan Karakter Tembang Campursari Karya Manthous. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(2).
Widiyarto, S., Wulansari, L., & Hasanusi, F. S. (2020). Pelatihan “English Communicative” Guna Mempersiapkan SDM
Berkualitas dan “Competitive”. Intervensi Komunitas, 1(2), 125-131.
Anitah S. 2009. Strategi Pembelajaran SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Hadiyanta N. 2013. Penerapan Model PembelajaranContextual Teaching And Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Pkn. Jurnal Kependidikan 43(1): 32 – 38.
Hartati R, Hayat S. 2015. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Implementasi Model Problem Based
Learning (PBL) Pada Pembelajaran IPA Terpadu Siswa SMP. Prosiding Simposium Nasional Inovasi Dan
Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015) 1(1) :505-508.

53 | P e n a K r e a t i f : J u r n a l P e n d i d i k a n , V o l . 9 , N o . 2 , N o v e m b e r , 2 0 2 0

Anda mungkin juga menyukai