Anda di halaman 1dari 6

TANDA BACA KOMA ADALAH SALAH SATU BAGIAN PENTING

DALAM EJAAN BAHASA INDONESIA

Fajar Sodik
Prodi Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
123fajarsodik@gmail.com

Abstrak

Bahasa Indonesia memiliki peranan yang esensial bagi bangsa


Indonesia. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai identitas bangsa,
sebagai sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya, serta
sebagai sarana pemersatu berbagai suku bangsa yang ada di
Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
adalah suatu hal yang sangat penting supaya terhindar dari
kesalahan-kesalahan yang dapat menyebabkan pemahaman yang
kotradiktif. Aspek yang harus diperhatikan dalam menggunakan
bahasa adalah memahami ejaan bahasa Indonesia. Dalam ejaan
bahasa indonesia terdapat salah satu bagian penting yaitu tanda
baca. Tanda baca adalah tanda-tanda atau gambar-gambar yang
menggambarkan unsur-unsur suprasemental dalam tutur untuk
memudahkan pembaca mengikuti jejak bahasa lainya. Salah satu
bentuk tanda baca adalah tanda koma. Tanda koma mempunyai
fungsi dasar untuk memisahkan antara satu bagian dengan bagian
lainnya sehingga tidak terjadi kesalahan makna pada saat membaca
suatu kalimat atau pernyataan maupun penulisan angka bilangan.
Bentuk yang sederhana dari tanda koma ternyata tidak diiringi
dengan tata cara penulisan dan penggunaan yang sederhana pula.
Perlu adanya pemahaman yang mendalam mengenai cara
penggunaan tanda baca koma untuk meminimalisir kesalahan
dalam berbahasa. Kita harus menggunakan tanda koma sesuai
dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang
disempurnakan. Sehingga, pembaca atau lawan bicara dapat
mengerti dan memahami maksud yang akan disampaikan. Dengan
demikian, bahasa dapat berperan baik sesuai dengan fungsinya.
Kata kunci: tanda baca, ejaan bahasa Indonesia, bahasa Indonesia
Pendahuluan

Bahasa adalah salah satu kemampuan alamiah yang di anugerahkan pada


umat manusia. Sedemikian alamiahnya sehingga kita tak menyadari bahwa tanpa
bahasa, umat manusia tak mungkin mempunyai peradaban yang didalamnya
termasuk agama, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dengan demikian, tidaklah
berlebihan jika kita mengatakan bahwa kajian mengenai bahasa diperlukan karena
hampir semua aktivitas manusia memerlukan bahasa. Dalam hal ini, wawasan
kebahasaan juga dapat dimanfaatkan untuk memahami budaya.1 Oleh karena itu,
sebagai warga negara tentunya kita harus menjunjung tinggi bahasa persatuan
yaitu, bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai identitas bangsa, sarana komunikasi


antardaerah dan antarbudaya, serta sarana pemersatu berbagai suku bangsa yang
ada di Indonesia. Perintis kemerdekaan memahami betul perlunya sebuah media
atau alat pemersatu bangsa, yaitu dengan bahasa Indonesia. Hal ini sesuai dengan
yang diikrarkan para pemuda dalam deklarasi sumpah pemuda pada tahun 1928.
Selain itu, bahasa Indonesia beperan penting sebagai bahasa resmi kenegaraan,
komunikasi tingkat nasional, pengantar pendidikan, sarana pengembangan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan, pengembangan kebudayaan nasional, bahasa
media massa, seni, dan teknologi.

Pengunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah suatu hal yang
sangat penting. Karena, apabila terdapat kesalahan dalam menggunakan bahasa,
akan membeikan pemahaman yang salah serta maksud yang akan disampaikan
tidak dapat diterima dengan baik oleh pembaca atau lawan bicara. Dampak
terbesarnya adalah bahasa tidak dapat berperan baik sesuai dengan fungsinya.

Kesalahan bahasa pada dasarnya disebabkan pada diri orang yang


menggunakan bahasa yang bersangkutan bukan pada bahasa yang
digunakannya. Ada tiga kemungkinan penyebab seseorang dapat salah
dalam berbahasa, antara lain: (a) terpengaruh bahasa yang lebih dahulu
dikuasainya, (b) kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang
dipakainya, (c) pengajaran bahasa yang kurang tepat atau sempurna.
(Setyawati, 2010: 15-16).

1
Muklhis PaEni, Sejarah Kebudayaan Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 1.
Kesalahan berbahasa yang sering terjadi yaitu penggunaan ejaan yang
tidak tepat. Ketidaktepatan ejaan ini dapat berupa kesalahan dalam penulisan
huruf kapital, kesalahan dalam penulisan kata depan, dan kesalahan dalam
penulisan tanda baca2. Artikel ini membahas tentang tanda baca koma merupakan
salah satu bagian penting dalam ejaan bahasa Indonesia.

Pembahasan

Menurut Lukman Ali (1991:1), “Ejaan adalah kaidah-kaidah cara


menggambarkan bunyi-bunyi bahasa (kata, kalinat) dalam bentuk tulisan (huruf-
huruf dan tanda baca). Ejaan mempunyai sistem dan bersifat kesepakatan semata-
mata. Ejaan bahasa memakai tanda yang kita sebut aksara atau huruf. Di samping
itu, ada yang lain, yang kita sebut tanda baca”. Berdasarkan pendapat tersebut,
Salah satu bentuk ejaan adalah tanda baca.

Tanda baca merupakan salah satu bagian penting dalam kalimat. Menurut
Gorys Keraf (2004:13), “Tanda baca adalah tanda-tanda atau gambar-gambar
yang menggambarkan unsur-unsur suprasemental dalam tutur untuk memudahkan
pembaca mengikuti jejak bahasa lainya”. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu
gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis. Tanda baca
merupakan suatu hal yang sudah sangat akrab di telinga kita. Tanda baca
sesungguhnya ada banyak sekali, namun yang sering kita jumpai adalah titik (.),
koma (,), titik dua (:), titik koma (;), petik (“…”), dan petik tunggal (‘…’).

Dalam suatu kalimat, tanda baca koma memberikan tekanan kalimat


maupun penggalan bagian yang tepat. Agar lebih memudahkan pembaca atau
pendengar dalam memahami maksud yang ingin disampaikan. Apabila terdapat
kesalahan-kesalahan, dapat berakibat kesalahpahaman. Pembaca atau lawan bicara
dapat tidak mengerti maksud yang akan kita sampaikan. Bahkan lebih fatal
apabila pembaca salah mengartikan maksud sebuah kalimat menjadi definisi lain
yang kontradiktif.

2
Irma Fika Nurfajar, “Teks Cerita Inspiratif Sebagai Salah Satu Bahan Ajar Alternatif
Pembelajaran Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Program Studi Pendidikan Bahasa Dan
Sastra Indonesia (Pbsi)”, PROSIDING SEMNAS KBSP V, vol. -, hal. 252.
Untuk meningkatkan kemampuan penggunaan serta menimimalisir terjadi
kesalahan dalam penggunaan tanda baca, pada pembahasan kali ini akan
menjelaskan tentang salah satu penggunaan tanda baca yaitu tanda baca koma.
Adapun yang menjadi alasan penulis ingin menjelaskan hal tersebut, karena masih
terdapat banyak kesalahan dalam penerapan tanda koma ketika diletakan setelah
kata dan frasa yang tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI).

Tanda koma ialah salah satu tanda baca yang umum dalam penulisan
bahasa Indonesia. Tanda koma mempunyai fungsi dasar yaitu untuk memisahkan
antara satu hal dengan bagian lainnya sehingga tidak terjadi kesalahan makna
pada saat membaca suatu kalimat atau pernyataan maupun penulisan angka
bilangan. Bentuk yang sederhana dari tanda koma ternyata tidak diiringi dengan
tata cara penulisan atau penggunaan yang sederhana pula. Menurut Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang disempurnakan, terdapat 13
penggunaan dari tanda baca koma, yaitu : 1) Dipakai untuk menuliskan unsur
dalam suatu rincian atau bilangan. 2) Dipakai untuk memisahkan antara satu
kalimat dengan kalimat lainnya, jika kedudukan kalimat tersebut berbeda (induk
kalimat dan anak kalimat) kemudian kalimat yang berkedudukan sebagai anak
kalimat berada sebelum atau di depan induk kalimat. 3) Dipakai untuk
memisahkan antara satu kalimat setara dengan kalimat setara berikutnya, yang
diawali oleh kata-kata tertentu (tetapi, sedangkan, kecuali,). 4) Dipakai di
belakang suatu kata atau ungkapan yang merupakan penghubung antar kalimat
(oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, meskipun
begitu), kemudian penghubung tersebut berada di awal kalimat. 5) Dipakai untuk
memisahkan beberapa kata (o, ya, wah, aduh, kasihan) dari kata-kata lain yang
berada dalam satu kalimat. 6) Dipakai untuk memisahkan kalimat petikan
langsung dari potongan kalimat lainnya. 7) Dipakai untuk memisahkan antara
nama dan alamat, bagian-bagian alamat, yang ditulis secara berurut. 8) Dipakai
untuk membedakan antara nama dengan gelar, pada penulisan gelar akademik. 9)
Dipakai dalam penulisan catatan kaki. 10) Dipakai di belakang keterangan yang
berada di awal kalimat yang bertujuan agar tidak terjadi kesalahan saat membaca
dan memahami maksud kalimat. 11) Digunakan di depan angka persepuluhan atau
antara rupiah dan satuan terkecil sen yang dinyatakan dengan angka. 12)
Digunakan untuk memisahkan tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis secara berurut. 13) Digunakan untuk memisahkan penulisan
nama penulis atau pengarang yang susunan namanya dibalik pada penulisan daftar
pustaka.

Kesalahan penggunaan tanda koma yang paling sering kita jumpai yaitu,
tanda koma yang dipakai di belakang kata dan frasa atau ungkapan penghubung
yang terdapat pawa awal kalimat. Ada beberapa kata dan frasa penghubung
antarkalimat dalam bahasa Indonesia yang diikuti tanda koma jika digunakan pada
awal kalimat. Berikut ini contoh penulisan kata-kata dan frasa-frasa yang diikuti
tanda koma sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) di
antaranya : 1). Sebagai kesimpulan,.... 2). Sebaiknya,.... 3). Sebelumnya,.... 4).
Sebenarnya,.... 5). Sementara itu,.... 6). Tambahan pula, ....7). Selanjutnya, ... 8).
Untuk itu, ....9). Umumnya, .... 10). Walaupun demikian, ...

Contoh kalimat yang menggunakan kata dan frasa yang diikuti tanda koma
di awal kalimat yaitu: a) Walaupun demikian, makin sedikit jumlah yang
ditangani dalam latihan, makin memperoleh hasil yang lebih baik. b) Untuk itu,
peneliti ingin mengetahui kesalahan penggunaan ejaan pada skripsi mahasiswa
fakultas ekonomi tahun 2014. c) Sebelumnya, sama-sama mengkaji tentang
analisis kesalahan berbahasa. d) Tetapi, kesalahan tersebut tidak mengganggu
komunikasi kalimat tersebut. e) Selain itu, pentingnya penulis meneliti kesalahan
penggunaan ejaan yaitu karena salah dalam menempatkan posisinya.

Penutup

Tanda baca merupakan salah satu bagian penting dalam ejaan bahasa
Indonesia. Salah satu unsur dari tanda baca adalah tanda koma. Tanda koma
mempunyai fungsi dasar yaitu untuk memisahkan antara satu bagian dengan
bagian lainnya sehingga tidak terjadi kesalahan makna pada saat membaca suatu
kalimat atau pernyataan maupun penulisan angka bilangan. Bentuk yang
sederhana dari tanda koma ternyata tidak diiringi dengan tata cara penulisan atau
penggunaan yang sederhana pula. Kita harus menggunakan tanda koma sesuai
dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang disempurnakan.
Apabila terdapat kesalahan-kesalahan, dapat berakibat kesalahpahaman. Pembaca
atau lawan bicara bisa tidak mengerti maksud yang akan kita sampaikan. Bahkan
lebih fatal apabila pembaca salah mengartikan maksud sebuah kalimat menjadi
definisi lain yang kontradiktif. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk
memepelajari ejaan bahasa Indonesia khususnya tanda baca.

Daftar Pustaka

Ali, Lukman. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balain Pustaka.

Arizona, Nadya. 2016. “Tanda Koma (,)”. Kesalahan Penggunaan Ejaan Pada
Skripsi Mahasiswa Fakultas Hukum Unila dan Implikasinya.

Irma Fika Nurfajar, “Teks Cerita Inspiratif Sebagai Salah Satu Bahan Ajar
Alternatif Pembelajaran Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam
Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia (Pbsi)”,
PROSIDING SEMNAS KBSP V, hal. 252.

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi, sebuah pengantar kemahiran berbahasa


Indonesia. Ende-Flores: Nusa Indah.

PaEni, Muklhis. 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers.

Pelitaku.sabda.org, “Kata dan Frasa yang Diikuti Koma : Kata Penghubung


dan Tanda Koma (,)”. Diakses dari
https://blog.typoonline.com/kesalahan-umum-penggunaan-tanda-baca/
pada 23 oktober 2019.
Tim Pengembangan Pedoman Bahasa Indonesia. 2016.“Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia”. Jakarta : Badan Pengambangan dan
Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Typoonline.com. 2018. “Kesalahan Umum Penggunaan Tanda Baca”.
Diakses dari https://blog.typoonline.com/kesalahan-umum-penggunaan-
tanda-baca/ pada 24 oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai