A. Pendahuluan
Kita telah mengenal beberapa macam sistem bilangan yang menggunakan basis
tertentu. Bila suatu nilai telah dinyatakan dalam suatu bilangan yang tertentu dan bila kita
ingin mengetahui nilai tersebut dalam sistem bilangan yang lain, maka nilai dalam sistem
bilangan sebelumnya harus dikonversikan terlebih dahulu ke sistem bilangan yang
diinginkan. Kasus seperti ini akan banyak ditemui bila mana kita berhubungan dengan
bahasa mesin yang menggunakan sistem bilangan biner. Demikian juga bila
kamuberhubungan dengan babasa assembler, maka akan banyak ditemui nilai yang
dinyatakan dalam sistem bilangan heksadesimal ataupun sistem bilangan oktal. Angka -
angka pada setiap sistem bilangan dapat dikonversikan ke dalam sistem bilangan lain.
Dalam melakukan pengkonversian diperlukan ketelitian, ketekunan, dan kecermatan.
Perhatikan tabel konversi decimal, biner, octal dan hexadecimal berikut ini dengan
seksama.
125 : 2 = 62 + sisa 1
62 : 2 = 31 + sisa 0
31 : 2 = 15 + sisa 1
15 : 2 = 7 + sisa 1
7 : 2 = 3 + sisa 1
3 : 2 = 1 + sisa 1
Muhammaddun – Sistem Komputer
Oleh karena itu, bilangan desimal 125 dalam bentuk bilangan biner adalah 111101.
Kemudian bilangan yang pecahan dikonversikan kebilangan biner dengan cara yang
Jadi, bilangan desimal pecahan 0,4375 di dalam biner adalah 0,0111. Hasil dari
bilangan :