Dosen Pembimbing:
Siti Sarah Yusdi, S.Si,M.Si.
Renita Afriza, SKM, M.Kes.
Dr. Eva Yuniritha,S.ST, M.Biomed.
Wiwi Sartika,DCN,M.Biomed
Instruktur:
Sri Nofriyanti, S.Si.
Oleh:
Ahlia Ryanti Putri
192210689
Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika 2B
Politeknik Kesehatan Kemenkes RI
T.A. 2020/2021
Laporan Praktikum Biokimia Gizi
1) Judul Praktikum : Analisis Kualitatif Protein Urine
2) Hari/Tanggal : Senin/ 14 September 2020
3) Prinsip Kerja :
Protein bila dipanaskan akan mengalami koagulasi,sehingga akan membentuk
suatu presipitat.
4) Tinjauan Pustaka :
Urin sebagai produk metabolisme memiliki kandungan berbagai zat yang
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Zat tersebut diantaranya adalah nitrogen, urea,
dan amonia. Kandungan urin menjadi indikasi berbagai fungsi faal dalam tubuh yang
berkaitan dengan metabolisme dan ekskresi, diantaranya adalah kondisi ginjal, liver,
dan pankreas. Keberadaan zat yang masih berguna bagi tubuh dalam urin menandakan
ada kesalahan fungsi ginjal dalam bekerja sebagai filter. Salah satu zat yang masih
berguna bagi tubuh yang sering terdapat dalam urin adalah protein. Keberadaan
protein dalam urin menandakan ada kebocoran pada glomerulus. Glomerulus
merupakan bagian nefron yang berfungsi memfilter berbagai zat sisa metabolisme.
Dalam kondisi normal protein tidak akan melewati glomerulus melainkan akan
langsung menuju arteri efferent dan kembali ke jantung. Kebocoran dan kerusakan
glomerulus akan memnyebabkan beberapa zat yang masih berguna bagi tubuh akan
ikut terbuang salah satunya adalah protein.
5) Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat mengamati secara kualitatif perubahan-perubahan ysng
terjadi pada test protein urine.
2. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan spesimen dalam
konteks gizi.
6) Reagen /Bahan :
Urine masing-masing
7) Alat :
- Gelas
- Kompor/lilin
8) Prosedur Kerja/Skema :
1. Masukkan urine jernih kedalam gelas sampai 2/3 penuh.
2. Panaskan bagian atas gelas diatas api lansung.
3. Perhatikan terjadinya kekeruhan di lapisan atas urine yang masih jernih.
9) Hasil dan Pembahasan
Awalnya siapkan api di lilin,lalu bakar dengan api lansung gelas yang berisi
urin tersebut disini saya membakar dengan waktu kurang lebih 30 detik,dimana pada
detik ketiga puluh tidak terjadi kekeruhan dan air urine masih jernih dan bening.
Namun,membentuk sedikit buih tetapi ketika sudah dijauhkan dari api buih itu hilang.
Pemeriksaan protein urine hingga kini cukup efektif untuk mengetahui adanya
gangguan fungsi ginjal dan dapat dijadikan biomarker yang baik untuk penyakit ginjal
kronik. Pemeriksaan protein urine merupakan pemeriksaan rutin yang dilakukan
untuk mengetahui fungsi ginjal. Protein dapat masuk ke dalam urine jika terjadi
kerusakan pada glomerulus dan tubular. Pemeriksaan protein urine direkomendasikan
agar penyakit ginjal dapat terdeteksi dan diobati sebelum menjadi kronik dan semakin
parah. Proteinuria atau albumin urine merupakan prediktor potensial dalam
menentukan mortalitas.