Anda di halaman 1dari 4

“DEPRESI”

Rasa sedih bukan berarti depresi. Depresi dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Depresi dulu
dianggap keturunan atau kerasukan. Depresi merupakan gg. kesehatan jiwa yang dapat
mengancam nyawa.

A. Defenisi
Ketidakseimbangan kimia dalam otak, tetapi belum diketahui sepebuhnya. Terjadi
ketidak seimbangan NT (dopamine, serotonin, dll) sehingga penderita bereaksi negatif
atau bereaksi menurun seperti merasa kesepian atau menangis.
B. Diagnosa
1. Kriteria 1 ( SIGEM CAPS)
- Sleep disturbance
- Interest : minat beraktivitas menurun sepanjang hari tetapi tidak ada masalah
kesehatan.
- Guilt/ low self esteem : mencela diri sendiri
- Energy
- Mood depressed : merasa sedih, kosong, putus asa
- Concentration
- Appetite change
- Psychomotor change
- Suicide
Jika 5 dari 9 gejala kriteria 1 terjadi dalam satu waktu = positif depresi kriteria 1.
Misalnya : - mood depressed, interest, psychomotor changes (retardasi, agitasi),
memberi respon/ reaksi lambat, mencela diri sendiri.
2. Kriteria 2
- Gejala mengganggu fungsi social/ okupasional
- Gg. Interaksi social
- Pekerjaan terganggu
3. Kriteria 3
Jika seluruh gejala tidak dipengaruhi suatu zat yang dikonsumsi dan kondisi medis
tertentu.
4. Kriteria 4
Jika gejala tidak bisa dijelaskan, bukan sizoprenia, delusi ataupun psychotic
disorders.
5. Kriteria 5
Jika tidak pernah mengalami maniac atau hippomaniac

C. Non Farmakologi
- Banyak bercerita/ sharing dengan orang lain (pasien)
- Terapi psikologi (psikolog)
- Take a care with others ( teman pasien, keluarga)
D. Farmakologi
Obat untuk meningkatkan NT, tetapi tidak spesifik karena penyebabnya akibat gangguan
NT masih belum dipastikan.
“PARKINSON/ PARKINSON DISEASE DAN OBAT PILIHAN ANTI PARKINSON”

A. Defenisi
Penyakit saraf yang mempengaruhi bagian otak yang berfungsi mengoordinasikan
gerakan tubuh. Akibatnya penderita kesulitan mengatur gerakan tubuhnya, tremor,
termasuk saat berbicara, berjalan dan menulis.
B. Patofisiologis
- Jumlah dopamine berkurang
- Kerusakan pada sel substansia nigra
- 1/3 pasien mengalami demensia
C. Etiologi
- Umumnya tidak diketahui
- Toxin induced
- Drug induced
D. Gejala
- Tubuh jkaku dan berat
- Gerakan kaku dan lambat
- Tulisan tangan mengecil dan tak terbaca
- Ayunan lengan kurang saat berjalan
- Kaki diseret saat berjalan
- Suara bicara pelan dan sulit dimengerti
- Oyong
- Kurang gairah
- Kurang fungsi penciuman
- Air liur berlebihan
E. Diagnosis
- Gejala klinis
- CT scan kepala
- MRI
- Ultrasonografi transkranial
F. Terapi Farmakologi
1. Stadium awal
 Non farmakologi
- nutrisi (diet buah dan sayur)
- aktifitas (edukasi, erobik,latihan keseimbangan, peregangan)
 Farmakologi
- Terapi modifikasi penyakit dan neuroproteksi
- Simptomatis : levodopa, MAO-B inhibitor (selegiline), agonis dopamine
(pramipexol, ropinirole)
2. Stadium lanjut
a. Terapi simptomatik lanjut (kompliksi motorik)
 Non Farmakologi fisioterapi, terapi wicara dan bahasa, pembedahan,
okupasi.
 Farmakologi levodopa, anti virus (amantadine),COMT inhibitor
(entacapon), MAO-B inhibitor (selegiline), agonis dopamine (pramipexol,
ropinirole)
b. Terapi simptomatik lanjut
 Demensia : rivastigmin, donepezil, galantamin
 Psikosis : klozapin, olanzapine
 Depresi : antidepresan trisiklik (amitriptilin), SSRIs
 Hipotensi ortostatik : midodrine
 Mual dan muntah : donperidon, ondansetron
 Konstipasi : PEG solution, suplemen serat
 Disfungsi ereksi: sildenafil, papaverin iv
 Kantuk siang hari : modafinil
 Gg. Perilaku tidur REM : klonazepam
G. Algoritma terapi

Anda mungkin juga menyukai