Anda di halaman 1dari 6

AGRIBISNIS ANEKA TERNAK OLEH : MARIA SALE, S.

Pt, Gr
KELAS : XII ATR

MENGANALISIS RENCANA USAHA ANEKA TERNAK (BABI, DAN


KELINCI)

1. Usaha Aneka Ternak


 Kelinci
Hasil utama kelinci adalah daging dan bulu. Kelinci merupakan ternak
yang mempunyai potensi besar sebagai penyedia daging dalam waktu yang
relatif singkat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
konsumsi protein hewani masyarakat, disamping sebagai
penyedia kulit bulu (fur), khususnya fur dari kelinci Rex dan
Satin.
Aspek yang menarik pada daging kelinci adalah
kandungan protein yang tinggi dan rendah kolesterol, sehingga daging kelinci
dapat dipromosikan sebagai daging sehat, namun untuk pengembangannya
banyak kendala yang dihadapi, antara lain sulitnya pemasaran, karena daging
kelinci belum populer di masyarakat. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh
faktor kebiasaan makan (food habit) dan efek psikologis yang menganggap
bahwa kelinci sebagai hewan hias atau kesayangan yang tidak layak untuk
dikonsumsi dagingnya. Potensi utama ternak kelinci dalam mewujudkan suatu
agribisnis adalah kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang biak dengan
cepat, baik melalui pola usaha skala rumah tangga maupun skala industri.

 Babi
Pembangunan sub sektor peternakan pada prinsipnya untuk meningkatkan
kesejahteraan petani peternak. Salah satu ternak potensial yang
diusahakan/dipelihara adalah ternak babi. Ternak babi
mempunyai peranan penting untuk menopang ketahanan pangan
dan sebagai pelengkap sosial budaya pada masyarakat NTT,
sehingga memiliki potensi yang cukup besar untuk
dikembangkan. Usaha beternak babi pada dasar mempunyai dua
tujuan yaitu untuk memperoleh hasil produksi (daging dan nilai
ekonomi bagi peternak yang mengusahakannya) serta dalam kepentingan
sosial budaya masyarakat. Tujuan pemeliharaan babi adalah untuk
melestarikan tradisi dalam suatu keluarga, untuk memenuhi corak kehidupan
desa dimana babi berperan sebagai materi kebudayaan dalam berbagai
upacara adat istiadat, dan untuk berpartisipasi aktif dalam pengadaan pangan
nasional maupun internasional. Ternak babi adalah salah satu penghasil
daging, pupuk organik.

2. ANALISIS RENCANA USAHA


Analisis Rencana Usaha merupakan cara untuk mengetahui tingkat
kelayakan usaha yang akan dilakukan, menilai kelangsungan usaha, stabilitas dan
profitabilitas suatu usaha. Tujuan analisis usaha adalah mengetahui tingkat
keuntungan dan waktu pengembalian biaya investasi atau titik impas sehingga
dapat dijadikan salah satu acuan dalam menentukan tindakan antisipasi dalam
rangka memperbaiki dan meningkatkan keuntungan.
Biaya produksi (Total Cost/TC) adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses
produksi serta menjadikan barang tertentu menjadi produk, dan termasuk di
dalamnya adalah barang yang dibeli dan jasa yang dibayar (Hernanto, 1996). Biaya
dapat dikelompokkan menjadi : biaya tetap dan biaya variable.
- Biaya tetap (Fix cost) adalah biaya yang penggunaannya tidak habis dalam satu
masa produksi, misalnya pajak tanah, pembelian peralatan dan perawatannya
serta penyusutan alat dan bangunan.
- Biaya variable (variable cost) yaitu biaya yang besarnya berubah-ubah
tergantung dari banyak sedikitnya output yang dihasilkan, antara lain pupuk,
bibit, obatobatan, tenaga kerja luar keluarga, biaya panen, biaya pengolahan.
- Penerimaan usaha tani adalah penerimaan dari semua sumber usaha tani yang
meliputi jumlah penambahan inventaris, nilai penjualan hasil serta nilai
penggunaan rumah dan yang dikonsumsi.
- pendapatan adalah seluruh hasil dari penerimaan selama satu tahun dikurangi
dengan biaya produksi.
Biaya Produksi atau Total Cost (TC) adalah penambahan dari keseluruhan
biaya tetap dan biaya variable.
Biaya Produksi :
TC = FC + VC
Keterangan :
TC = Total Cost/ Biaya total
FC = Fixed Cost/ Biaya tetap
VC = Variable Cost/ Biaya variabel
Keuntungan :
π = TR – TC
π : Keuntungan (Rp/Tahun).
TR : Total Revenue atau total penerimaan (Rp/Tahun).
TC : Total Cost atau biaya total (Rp/Tahun)

1. Contoh Rencana Usaha Ternak Babi


Buatlah analisis usaha ternak babi (perorangan/setahun)
Jawab :
a. Biaya Tetap (Fixed Cost):
- Penyusutan Kandang & Peralatan = Rp. 500.000
b. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost):
- Ternak jantan = Rp. 2.000.000
- Ternak betina = Rp. 1.800.000
- Pakan = Rp. 5.000.000
- Listrik/@Rp. 50.000/bulan = Rp. 600.000
- Vaksin & Obat-obatan = Rp. 300.000
- Gaji karyawan (opsional) = Rp. 3.600.000
Total = Rp. 13.300.000
Total Cost (TC) = FC(Fixed Cost) + VC(Variable Cost)
= Rp. 500.000 + Rp. 13.300.000
TC = Rp. 13.800.000
c. Penerimaan =
- Mortalitas :
(anak babi sekali beranak sebanyak 12 ekor, selama setahun (2 kali beranak).
Selama dua kali beranak ada 5 ekor yang mati).
= 2 x 12 ekor – 5 ekor yang mati
= 24 – 5 = 19 ekor
= 19 ekor x Rp. 1.000.000/ekor
= Rp. 19.000.000
- Pupuk = Rp. 10.000/kg (hasil pupuk selama satu tahun sebanyak 50 kg)
= Rp. 10.000 x 50 kg
=Rp. 500.000
- Karung bekas pakan = Rp. 2000/lembar (setahun menghasilkan 50 lembar)
= Rp. 2000 x 50 lembar
= Rp. 100.000
d. Pendapatan = penerimaan – total cost
= Rp. 19.600.000 – 13.800.000
= Rp. 5.800.000
Dari analisa di atas dapat disimpulkan apabila bisnis ternak babi
menguntungkan.

2. Buatlah Analisis Usaha Ternak Kelinci


a. Biaya Tetap (Fixed Cost):
o Induk kelinci jantan 3 ekor x Rp.30.000 = Rp. 90.000
o Induk kelinci betina 22 ekor x Rp. 30.000 = Rp. 660.000
o Kandang = Rp. 150.000
Total = Rp. 900.000
b. Biaya Variabel
 Pakan hijauan 1 kg x 25x Rp. 300x 30 hari = Rp.225.000
 Konsentrat 1 kg x 25 x Rp. 2500 x 30 hari = Rp. 1.875.000
 Tenaga kerja/1(opsional) org x Rp. 600.000 = Rp. 600.000
 Vaksin & obat-obatan = Rp. 100.000
Total = Rp. 2.800.000
c. Biaya Total
Total Cost (TC) = FC(Fixed Cost) + VC(Variable Cost)
= Rp. 900.000 + Rp. 2.800.000
TC = Rp. 3.700.000

d. Penerimaan :
o Anak kelinci/bibit
 Mortalitas : anak kelinci sekali beranak sebanyak 7 ekor, selama
sebulan. Selama sebulan dari 22 ekor betina kelinci
menghasilkan 110 ekor anak kelinci, tetapi ada 10 ekor yang
mati).
= 7 x 22 ekor – 10 ekor yang mati
= 154 – 10 = 144 ekor
= 144 ekor x Rp. 15.000
= Rp. 2.160.000
 Pupuk = Rp. 10.000/kg (pupuk yg dihasilkan selama 1 bulan dri 25 ekor
sebanyak 15 kg) = Rp. 150.000
 Bulu = Rp. 100.000 x 25 ekor = Rp. 2.500.000
Total penerimaan = Rp. 4.810.000
e. Pendapatan = penerimaan – total cost
= Rp. 4.810.000 – 3.700.000
= Rp. 1.110.000

Jadi pendapatan peternak selama sebulan adalah Rp. 1. 110.000.


TUGAS ANEKA TERNAK
KELAS XII ATR
MENGANALISIS RENCANA USAHA ANEKA TERNAK
Rabu, 20 Januari 2021

1. Mengapa dalam pengembangannya daging kelinci sulit untuk dipasarkan ?


2. Jelaskan mengapa ternak babi sangat penting bagi masyarakat NTT ?
3. Mengapa perlu melakukan analisis rencana usaha ternak ?
4. Apa sajakah produk yang dihasikan dari ternak babi dan kelinci ?
5. Buatlah analisis usaha ternak kelinci dalam 5 bulan, 7 bulan dan 9 bulan, silahkan
pilih bulan dan juga jumlah ternak kelincinya!

Anda mungkin juga menyukai