NIM : 207019012
1. Keragaman
a. Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan
dalam berbagai bidang. Perbedaan dapat terlihat dari suku bangsa, ras, agama, keyakinan,
ideologi politik, sosial budaya dan ekonomi dan lainnya. Keragaman juga dapat diartikan
sebagai istilah yang luas dan frase keragaman tempat kerja dapat merujuk pada
karakteristik apa pun yang dapat menyebabkan seseorang berbeda dari yang lainnya.
Karakteristik biografis ialah karakteristik pribadi seperti umur, jenis kelamin, ras dan lama
bekerja yang bersifat objektif dan mudah diperoleh dari catatan personel. Variasi dalam
karakteristik level permukaan mungkin menjadi dasar diskriminasi terhadap kelas-kelas
pekerja, sehingga layak untuk mengetahui seberapa erat kaitannya terhadap pentingnya
hasil kerja. Banyak ternyata yang tidak terlalu penting sebagaimana diyakini orang-orang,
dan lebih banyak lagi variasi yang terjadi dalam kelompok dengen berbagai karakteristik
biografis dibandingkan di antara mereka.
1. Umur
Hubungan antara umur dan kinerja mungkin menjadi suatu isu yang semakin penting
selama dekade mendatang karena banyak alasan. Salah satu tingkat usia angkatan
kerja diseluruh dunia bertambah. Sebagai contoh, tingkat partisipasi sipil dari pekerja
Amerika Serikat di atas umur 59 tahun meningkat dari sekitar 22% tahun 2002 ke
29% di tahun 2012, dan 93% pertumbuhan angkatan kerja dari 2006 ke 2016 akan
berasal dari pekerja di atas 54 tahun.
2. Jenis Kelamin
Terjadi diskriminasi gender dalam sebuah organisasi, dimana kinerja pria dianggap
lebih berpotensi dan lebih kompeten daripada wanita meskipun dalam jabatan dan
keahlian yang sama. Dan tercatat bahwa wanita masih memperoleh upah yang lebih
rendah daripada pria dengan posisi jabatan yang sama.
3. Ras dan Etnis
Ras merupakan sebuah isu kontroversial. Ras dan etnis telah dipelajari karena terkait
dengan hasil perekrutan seperti keputusan perekrutan, evaluasi kinerja, gaji, dan
diskriminasi tempat kerja. Kebanyakan riset menunjukkan bahwa anggota dari ras dan
etnis minoritas melaporkan level diskriminasi yang lebih tinggi di empat kerja.
Diskriminasi sendiri, atas dasar apapun berujung pada meningkatnya perputaran pekerja,
yang berbahaya bagi kinerja organisasi. Saat representasi yang lebih baik dari semua
kelompok ras dalam organisasi tetap menjadi sebuah sasaran, riset terkini manunjukkan
bahwa seorang individu dengan status minoritas semakin tisdak mungkin meninggalkan
organisasinya jika ada perasaan diinklusikan. Beberapa riset menyatakan bahwa memiliki
sebuah iklim keragaman positif secara keselurruhan dapat berujung pada meningkatnya
penjualan.
Cara mengelolah keragaman dalam organisasi sehingga dapat menguntungkan organisasi,
yaitu :
1. Mengevaluasi Karyawan
Sebelum kita dapat membuat perubahan apa pun yang melibatkan organisasi, kita
perlu mengetahui posisi kita dalam menyikapi keberagaman tersebut. Kemudian
cobalah untuk mengevaluasi semua karyawan berdasarkan jenis kelamin, etnis,
rentang usia dan apa saja ketidakmampuan mereka untuk melihat bidang apa yang
mungkin perlu ditingkatkan. Dari evaluasi ini kita dapat membuat rencana perekrutan
strategis dan kebijakan keberagaman dalam organisasi secara lebih baik.
Tanpa menetapkan tujuan konkret dan menyusun kebijakan secara definitif, mungkin
akan menimbulkan kesulitan ketika kita akan mengelola karyawan yang memiliki
berbagai perbedaan tersebut. Kemudian kita bisa mulai membuat kebijakan yang
mampu mengakomodir keberagaman tersebut untuk seluruh organisasi. Selain itu kita
juga harus mampu bekerjasama dengan tim rekrutmen, untuk menyelaraskan tujuan-
tujuan yang dimiliki oleh organisasi dan membuat perekrutan keberagaman tersebut
menjadi prioritas.
4. Bersikap Fleksibel
Memiliki komitmen pada keberagaman organisasi berarti kita harus bersikap fleksibel
dengan semua kebijakan yang telah dibuat. Walaupun tentunya tidak semua orang
dapat mematuhi jam kerja yang ketat ataupun aturan lain yang terkadang mengekang,
namun setidaknya kita mampu memberikan alternatif penawaran jam kerja bagi
karyawan senior yang membutuhkannya. Seperti halnya memberikan kebebasan
dalam hal mengasuh anak di kantor, hingga kepada mempermudah para karyawan
penyandang disabilitas dalam mengakses fasilitas kantor yang tersedia. Serta juga
dengan memberikan alternatif waktu liburan yang dapat disesuaikan dengan tingkat
kesibukan mereka di kantor ataupun kebutuhan mereka yang lainnya sebagai orangtua
yang harus mengurus anaknya.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di organisasi merupakan sumber yang sangat
berharga, dalam mencari talent yang berbakat agar mereka mau bekerja di
perusahaan. Mereka dapat membantu organisasi dalam menawarkan posisi baru
kepada talent, dengan memberikan insentif kepada karyawan yang berhasil
mendapatkan calon karyawan baru.
Pada Himpunan Masiswa Manajemen Keuangan Syariah (UIN Sunan Gunung Djati
Bnadung) terdapat banyak anggota yang berasal dari berbagai pulau di Indonesia. Bukan
hanya dari tanah sunda namun juga dari tanah Sumatera. Hal ini menyebabkan terjadinya
perbedaan kultur antar anggota. Salah satu contoh seperti cara bicara, dimana anggota
yang berasal dari tanah sumatera cenderung berbicara lantang, keras dan cepat sedangkan
tanah sunda cenderung lembut dan halus. Hal ini menyebakan anggota dari tanah sunda
menganggap anggota dari tanah sumatera marah padahal memang cara penyampaian
mereka yang seperti itu. Hal ini tentunya memicu terjadinya konfik karena tanggapan jika
anggita dari tanah sumatera sedang marah. Namun untuk mengatasi hal tersebut anggota
dari tanah sumatera menjelaskan jika cara penyampaian mereka memang seperti itu dan
berusaha mengikuti kultur tanah sunda untuk berbicara lebih halus dan anggota yang
berasal dari tanah sunda berusaha memaklumi karena hal tersebut sudah menjadi karakter
anggota yang berasal dari tanah Sumatera.
a. Dilema Tenaga Kerja Emosional antara emosi yang dirasakan VS emosi yang ditampilkan
dimana Tenaga Kerja emosional menimbulkan dilema bagi karyawan. Terdapat orang-
orang dengan siapa anda harus bekerja yang anda benar-benar tidak suka. Mungkin
menurut anda kepribadian mereka kasar. Mungkin anda tahu mereka mengatakan hal-hal
negatif tentang anda di belakang anda. Tetapi, pekerjaan anda mengharuskan anda untuk
berinteraksi dengan orang-orang ini secara rutin, dan andapun terpaksa berpura-pura
ramah. Akan dapat membantu anda, khususnya dalam pekerjaan, jika anda dapat
memisahkan emosi menjadi yang dirasakan atau ditampilakan. Emosi yang dirasakan
adalah emosi sebenarnya dari seorang individu, sebaliknya emosi yang ditampilkan adalah
emosi yang diharuskan organisasi untuk ditampilkan oleh pekerja dan dipandang sesuai
dalam pekerjaan tertentu. Emosi ini bukan pembawaan namun dipelajari.
Menurut saya, hal tersebut harus diatasi karena apabila dibiarkan begitu saja dapat
mengakibatkan perasaan yang terkukung, frustasi, kemarahan, kebencian, serta keleahan
emosi dan jatuhnya meal seseorang. Selain itu hal tersebut juga dapat menyebakan tenaga
kerja tersebut mengundurkan diri dari perusahaan/organisasinya.
Contoh : Seorang CS yang masih harus tetap ramah pada pelanggan padahal ia sudang
kesal namun dituntut harus tetap tersenyum dan bersikap ramah. Seorang karyawan yang
bermusuhan namun dituntut harus bersikap profesional di tempat kerja. Seorang manager
dituntut untuk marah kepada salah satu karyawannya karena melakuka kesalahan padahal
ia tidak ingin melakukannya.
b. Perbedaan Eomosi dan Suasana Hati ialah emosi merupakan reaksi terhadap
peristiwa/sesuatu yang biasanya diikuti dengan ekspresi wajah yang jelas dan hanya terjadi
beberapa saat (menit) sedangkan suasana hati merupakan suatu perasaan yang
penyebabnya umum dan terkadang tidak jelas yang dapat terjadi dalam waktu lama
(jam/hari) dan biasanya tidak disertai dengan ekspresi wajah yang jelas. Emosi dapat
berubah menjadi suasana hati ketika kita kehilangan focus terhadap penyebab emosi.
Hari dan cuaca dapat mempengaruhi suasana hati karyawan, Saat hari mulai terasa gelap
dan hujan turun, secara umum itu dapat berdampak negatif pada suasana hati. Akibatnya,
beberapa karyawan menjadi tidak produktif dan cenderung telat datang ke kantor dan
pulang lebih awal karena lalu lintas yang semakin padat ketika musim hujan tiba. Saat
cuaca cerah biasanya suasana hati karyawan bersemangat dan lebih senang, sehingga
karyawan akan menjadi lebih produktif. Hal ini karena sinar matahari dapat membawa
aura positif. Dengan demikian, karyawan akan melakukan tugas dengan lebih baik lagi.
Perilaku Adil
a. Perbedaan kultur dan daerah asal tidak menjadi penghalang untuk mendapatkan
kesempatan yang sama.
c. Skill yang dimiliki menjadi penilaian dalam menentukan pantas tidaknya untuk dijadikan
pemimpin.
d. Fasilitas yang diberikan kepada setiap orang sesuai dengan posisinya pada struktur
organisasi.
Hal tersebut menurut saya adil karena dengan demikian setiap anggota memiliki
kesempatan yang sama dalam menyampaikan pendapat seusai dengan pemikirannya dan
memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin tanpa harus dibatasi oleh genre,
suku, dll. Selain itu skill yang dijadikan penilaian dalam menetukan pantas tidaknya
seseorang enjadi pemimpin menjadikan merupakan hal yang sangat adil sehingga yang akan
menjadi pemimpin memang oarnag yang memiliki skill bukan karena koneksi, dsb.
a. Mayoritas anggota yang diterima merupakan anggota dari salah satu organisasi eksternal
kampus.
b. Anggota yang belum dan tidak mengikuti/menjadi anggota dari organisasi ekternal
kampus tersebut diminta mengikuti/menjadi anggota dari organisasi eksternal kampus
tersebut.
c. Sering kali para senior membawa pasal-pasal dari organisasi eksternal kampus yang
mereka ikuti.
d. Kemudahan untuk anggota dari organisasi ekternal kampus tersebut untuk menjadi
anggota organisasi.
Hal tersebut menurut saya tidak adil karena setiap anggota berhak menetukan untuk
mengikuti atau tidak organisasi eksternal kampus. Selain itu harusnya keanggotaan organisasi
ekternal kampus tersebut tidak dijadikan alasan bagi para calon anggota untuk masuk dan
diterima serta membawa pasal-pasal organisasi eksternal yang mayoritas diikuti tidak
seharusnya dilakukan karena tidak semua anggota organisasi merupakan anggota juga dari
organisasi eksternal kampus tersebut.
5. Review Jurnal
Hasil dan Kesimpulan Hasil dari penelitian ini menunjukkan bagaimana manajer
menengah menghasilkan kelonggaran dalam kepemimpinan
dengan memulai dengan tekanan emosional dan diakhiri
dengan ketenangan pikiran yang pulih. Selain itu, hasil
penelitian ini juga mengidentifikasi strategi kepemimpinan
mandiri yang digunakan untuk menanggung kesulitan yang
dialami. Konteks kerja dan prinsip bertindak mengatur
pembentukan kelonggaran dalam kepemimpinan. Hasilnya
ditampilkan dengan meletakkan pikiran seseorang untuk
beristirahat dan belajar dari pengalaman.
Subjek Penelitian Seluruh anggota komunitas Universitas seperti staf, fakultas dan
mahasiswa.