Melalui PT. OrangTua Farma yang didirikan pada bulan November tahun
2002, OrangTua Group ingin memasuki industri farmasi yang merupakan industri
yang sangat diminati investor, karena nilainya sangat besar yaitu diperkirakan 23
triliun rupiah pada tahun 2005. Melalui konsep “cost effective headache medication”,
PT. OrangTua Farma meluncurkan produk OKB yang sampai saat ini terdiri dari 2
Transkripsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Latar Belakang Industri Farmasi Di Indonesia Industri
1
farmasi merupakan industri yang berbasis riset di mana produknya diatur secara ketat baik pada tingkat
nasional maupun internasional. Di dalam industri farmasi diperlukan inovasi secara berkesinambungan,
promosi dengan biaya mahal, serta organisasi dan sistem pemasaran yang baik. Industri farmasi di
Indonesia selama 30 tahun terakhir tidak banyak mengalami perubahan jika dilihat dari sudut pandang
dunia. Sejak tahun 1999 sampai 2002, pertumbuhan penjualan farmasi secara riil tumbuh sebesar rata-
rata 18 persen per tahun. Pasar farmasi pada tahun 2002 adalah sebesar Rp 15,65 triliun, jumlah ini berada di bawah satu persen dari
pasar farmasi dunia. Pada tahun 2003 industri farmasi membukukan penjualan sebesar Rp 17,76 trilliun, dari angka tersebut porsi
obat generik sebesar 10 persen. Sedangkan dari jumlah 10 persen obat generik tersebut, 60 persennya adalah obat OTC (Over The
Counter) dan 40 persennya obat Ethical. Pada tahun 2004 industri farmasi tumbuh sebesar 13,5 persen dibandingkan tahun 2003
dengan mencapai penjualan Rp 20,22 triliun di mana porsi obat generik naik sebesar 2 persen, sehingga jumlahnya menjadi 12 persen.
Di tahun 2005 ini, penjualan diperkirakan akan mencapai Rp 23 triliun atau tumbuh 13,7 persen. 1
2 ,65 15,65 17,76 20, ,53 9,94 5 3,82 4, Gambar 1.1. Penjualan Industri Farmasi Indonesia (Rp Triliun) Sumber : Warta Ekonomi Total
jumlah produsen farmasi di Indonesia saat ini adalah 198 pabrik yang terdiri dari 4 BUMN, 31 PMA, dan sisanya adalah PMDN. Dari
jumlah ini, sebanyak 60 pabrik obat menguasai lebih dari 80 persen total pasar, sedangkan sisanya 20 persen diperebutkan 140 pabrik.
Perusahaan farmasi baik yang berskala nasional maupun internasional mulai berlomba untuk menjaring konsumennya pada pasar
obat-obatan over the counter atau obat-obatan yang dijual bebas. Hal ini disebabkan karena obat-obatan over the counter terbukti
mampu mendobrak penjualan sejumlah perusahaan farmasi. Termasuk dalam produk tersebut di antaranya adalah obat-obatan
analgesic atau sakit kepala, u, batuk, pilek, serta produk makanan dan minuman suplemen. Dewasa ini, persaingan promosi oleh
produsen obat-obatan semakin gencar, terutama untuk produk yang memiliki pangsa pasar sama seperti analgesic adult
Penggolongan Obat 2
3 Di dalam pasar terdapat dua golongan obat, yaitu obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter dan obat yang hanya dapat
diperoleh dengan resep dokter. Obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter yaitu obat bebas dan obat bebas terbatas, memiliki
tanda khusus lingkaran berwarna hijau dan bergaris tepi hitam yang artinya obat bebas boleh dijual di semua outlet. Lingkaran
berwarna biru dan bergaris tepi hitam artinya obat bebas terbatas yang boleh dijual di apotik dan toko obat berijin. Obat yang hanya
dapat diperoleh dengan resep dokter atau obat ethical dapat dibeli di apotik dan memiliki tanda khusus lingkaran berwarna merah
dan bergaris tepi hitam dengan tulisan K warna hitam di dalam lingkaran berwarna merah tersebut. Baik obat ethical maupun obat
over the counter dapat diperoleh dipasar dengan nama dagang atau merek yang merupakan nama yang dimiliki oleh produsen dan
nama generic yang merupakan nama dari bahan aktif. Tanda Obat Bebas Tanda Obat Bebas Terbatas Tanda Obat Keras Gambar 1.2.
Berbagai Tanda Obat Di Indonesia Sumber : Badan POM Semua produk obat yang beredar di pasaran Indonesia wajib diregistrasi di
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM). Dengan demikian, semua produk yang diregistrasi akan melalui tahapan evaluasi
oleh Badan POM meliputi aspek keamanan, kualitas, dan kemanfaatan yang berkaitan dengan produk tersebut. Semua produk yang
telah lolos dievaluasi oleh Badan POM selanjutnya mendapatkan ijin edar melalui perolehan nomor registrasi. Khusus dalam kaitan
dengan kualitas, Badan 3
4 POM mensyaratkan bahwa obat harus diproduksi menurut cara memproduksi yang baik. Hal ini berarti, produk tersebut harus
diproduksi dalam fasilitas produksi yang memenuhi persyaratan CPOB (Cara Pembuatan Obat Yang Baik). CPOB menyangkut seluruh
aspek produksi dan pengendalian mutu dan bertujuan untuk menjamin bahwa obat yang dibuat senantiasa memenuhi persyaratan
mutu yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Dengan demikian, obat yang diproduksi di sarana yang memenuhi
persyaratan tersebut, maka mutu dari produk yang ada di pasar akan terjamin dengan adanya ketentuan ini Latar Belakang
Perusahaan OrangTua Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang barangbarang kebutuhan konsumen yang berdiri sejak
Saat itu pendirinya melihat adanya penerimaan terhadap anggur kesehatan tradisional dan kemudian mendirikan pabrik untuk
memproduksi anggur kesehatan di Semarang dan kemudian di Jakarta. Pabrik-pabrik ini kemudian dikenal dengan nama PT
Perindustrian Bapak Djenggot. Dalam perkembangannya OrangTua telah melakukan berbagai pengembangan usaha dan diversi kasi
produk, di antaranya dengan mendirikan pabrik plastik PVC dan PE, serta perusahaan-perusahaan baru yang memiliki fasilitas pabrik
untuk memproduksi pasta dan sikat gigi dengan merk Formula. Dalam menangani dan menguasai distribusi atau penyebaran produk-
produk yang diproduksi oleh OrangTua Group, manajemen mendirikan P.T. Arta Boga Cemerlang, yang saat ini mempunyai banyak
cabang dan agen yang tersebar di 4
5 seluruh Indonesia dengan armada penjualan yang didukung oleh ratusan tenaga wira niaga, mobil kanvas dan motor. Penetrasi
produk-produk OrangTua ke modern market seperti supermarket dan minimarket juga ditangani dan dikelola dengan baik. Pada tahun
1985 untuk pertama kalinya dibentuk management holding, yang diberi nama Kantor ADA, singkatan dari Attention, Direction and
Action, dengan tujuan agar masalah-masalah manajemen dan bisnis serta jalannya perusahaan dapat ditangani secara lebih baik dan
dipimpin oleh seorang Managing Director. Di bawah payung ADA pengembangan usaha dan diversi kasi produk terus berlanjut,
lahirlah perusahaan perusahaan baru yang memproduksi permen Tango, wafer Tango. Pada tahun 1995, Manajemen ADA telah
membuat keputusan penting dengan merubah nama management holding menjadi OrangTua kembali ke asalnya, dengan
pertimbangan bahwa merek OrangTua mempunyai nilai historis serta merupakan aset grup yang sudah dikenal lama di kalangan
masyarakat Indonesia. Maka logo OrangTua yang tradisional diubah menjadi logo yang menampilkan citra yang lebih representatif
sesuai dengan kemajuan jaman. Pengembangan usaha berlanjut terus, dan lahirlah perusahaan dan produk-produk baru, yaitu
perusahaan yang memproduksi instant noodles, health drinks, dan biscuits. Dalam perkembangan yang terkini, jelas sekali bahwa
telah terjadi pergeseran dari perusahaan yang memproduksi minuman kesehatan beralkohol menjadi grup perusahaan sedang
menjelajahi dunia barang-barang kebutuhan konsumen. Kini OrangTua Group dipimpin oleh seorang Chairman dengan 5 orang CEO
unit bisnis. 5
6 Gambar 1.3. Produk produk dari Orangtua Group Sumber : Orangtua Group Melalui PT. OrangTua Farma yang didirikan pada bulan
November tahun 2002, OrangTua Group ingin memasuki industri farmasi yang merupakan industri yang sangat diminati investor,
karena nilainya sangat besar yaitu diperkirakan 23 triliun rupiah pada tahun Melalui konsep cost e ective headache medication, PT.
OrangTua Farma meluncurkan produk OKB yang sampai saat ini terdiri dari 2 jenis, yaitu OKB Sakit Kepala, serta OKB Flu. Gambar 1.4.
Produk Dari Orangtua Farma Sumber : OTF (Orangtua Farma) 6
7 1.3. Rumusan Permasalahan Dewasa ini semakin banyak perusahaan yang memasuki pasar obat over the counter termasuk obat
analgesic adult. Hal ini disebabkan pula karena lemahnya daya beli masyarakat Indonesia terhadap obat resep atau obat ethical.
Akibatnya terjadi persaingan di dalam meraih pangsa pasar. PT. OrangTua Farma sebagai pemain baru di dalam industri farmasi
diharapkan mampu bersaing di dalam meraih pangsa pasar yang lebih besar lagi. Untuk itu, diperlukan strategi pemasaran yang tepat
untuk meningkatkan penjualan produk OKB Sakit Kepala. Masalah yang dihadapi oleh PT. OrangTua Farma adalah menurunnya
penjualan OKB Sakit Kepala sejak bulan November Kondisi yang terjadi adalah menurunnya selling out dari retailer dibanding periode
sebelumnya, sedangkan budget yang cukup besar untuk biaya promosi tidak signi kan dalam membantu meningkatkan penjualan.
Selain itu terdapat pula masalah di dalam saluran distribusinya di mana distributor utamanya, yaitu PT. Artha Boga Cemerlang belum
memiliki pengalaman di dalam mendistribusikan obat Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari Group Field Project ini adalah untuk : 1.
Menganalisa bagaimana persepsi retailer dan konsumen terhadap produk OKB Sakit Kepala 2. Merumuskan strategi pemasaran baru 7
8 Sedangkan manfaatnya adalah : 1. Untuk memberikan rekomendasi bagi Manajemen OrangTua Farma sebagai bahan pendukung
dalam mengambil keputusan 2. Untuk meningkatkan penjualan OKB Sakit Kepala 1.5. Ruang Lingkup Group Field Project ini memiliki
batasan penelitian sebagai berikut : 1. Merek yang diteliti hanyalah OKB Sakit Kepala, produksi PT. OrangTua Farma 2. Daerah
penelitian hanya dibatasi untuk wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi 3. Penelitian dilakukan kepada konsumen dan retailer
yang meliputi grosir, apotik, warung, rombong rokok 8
Lebih terperinci
Lebih terperinci
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi
adalah proses penentuan rencana para pemimpin
BAB I PENDAHULUAN. itu, pembeli harus puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang
mengerti tentang inovasi-inovasi secara terus- organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau
upaya bagaimana
menerus.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lebih terperinci
Penelitian Industri farmasi menghasilkan produk
yang baru setiap tahun. Oleh karena itu, pembeli
harus mengerti tentang inovasi-inovasi secara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
terus- menerus. Kegiatan
31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran
Umum Objek Penelitian 3.1.2 Latar Belakang
Lebih terperinci Perusahaan Arta Boga Cemerlang didirikan pada
tahun 1985 dengan nomor tanda daftar
perusahaan atau No. TDP 09.02.1.51.08390,
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Masalah. Air minum merupakan salah satu Lebih terperinci
kebutuhan manusia yang paling pokok.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum
Air minum merupakan salah satu kebutuhan
manusia yang paling pokok. Pendeknya, setiap Objek Penelitian Sejarah Perusahaan
manusia yang masih hidup membutuhkan air BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek
untuk minum. Bahkan para ahli Penelitian 1.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Indonesia
Farma (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha
Lebih terperinci Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang
farmasi dan kesehatan.
Lebih terperinci
BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bulan
Oktober sampai April dan musim kemarau yang ANALISIS PEMASARAN PERTEMUAN PERTAMA.
terjadi 6/11/2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia ANALISIS PEMASARAN PERTEMUAN PERTAMA 1
yang memiliki dua musim yaitu musim hujan yang De nisi Pemasaran A. Pengertian Pemasaran
terjadi pada bulan Oktober sampai April dan Menurut WY. Stanton Pemasaran adalah sesuatu
musim kemarau yang terjadi pada bulan Mei yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan
sampai September, kini dengan tujuan untuk merencanakan
Lebih terperinci
Lebih terperinci
I.PENDAHULUAN. dengan membentuk identitas
produk yang kuat melalui persaingan merek,
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring
dengan kondisi persaingan yang semakin ketat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan
perusahaan dituntut untuk melakukan berbagai dari pembangunan kesehatan adalah tercapainya
upaya guna meraih pangsa pasar terbesar dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk
mendapatkan loyalitas pelanggan. sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
Lebih terperinci
Lebih terperinci
Lebih terperinci
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan
intensitas yang semakin MAKALAH MANAJEMEN FARMASI MANAJEMEN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
PEMASARAN PROCOLD PT. KALBE FARMA
Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan MAKALAH MANAJEMEN FARMASI MANAJEMEN
intensitas yang semakin tinggi diberbagai bidang PEMASARAN PROCOLD PT. KALBE FARMA
industri. Industri elektronik merupakan salah satu DISUSUN OLEH : Hijrah ika f mauranan ( G 701 12
industri yang saat ini 053 ) UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN
Lebih terperinci FARMASI
Lebih terperinci
BAB I PENDAHULUAN. Industri ritel merupakan
salah satu industri yang strategis di Indonesia.
b. Proses dan Saluran Distribusi Proses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Penelitian Industri ritel merupakan salah satu
penyaluran produk akan memberikan dampak
industri yang strategis di Indonesia. Industri ini yang besar pada jumlah pembelian produk dan
merupakan sektor kedua terbesar dalam hal
b. Proses dan Saluran Distribusi Proses penyaluran
penyerapan tenaga kerja,
produk akan memberikan dampak yang besar
pada jumlah pembelian produk dan membawa
Lebih terperinci keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu
penting bagi perusahaan
Lebih terperinci
Lebih terperinci