KEHAMILAN
Disusunoleh :
KATA PENGANTAR
Semogamakalahinibisamemberikanmanfaatuntukkitasemua, terutamabagi
kami.Kami menyadaribahwamakalahinimasihjauhdarisempurna,
olehkarenaitukritikdan saran darisemuapihak yang bersifatmembangunselalu kami
harapkan demi kesempurnaanmakalahini.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian sistem rujukan?
2. Apa saja jenis jenis rujukan?
3. Apa saja persiapan untuk rujukan?
4. Bagaimana mekanisme rujukan?
5. Bagaimana hirarki pelayanan kesehatan?
6. Bagaimana kebijakan pengolahan rujukan?
4
C. Tujuan penulis
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulis dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian sistem rujukan
2. Untuk mengetahui jenis jenis rujukan
3. Untuk mengetahui persiapan rujukan
4. Untuk mengetahui mekanisme rujukan
5. Untuk mengetahui hirarki pelayanan kesehatan
6. Untuk mengetahui kebijakan pengolahan rujukan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
6
yang bersifat pencegahan penyakit (preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif).
Rujukan ini mencangkup rujukan teknologi, sarana dan operasional.
C. Persiapan Rujukan
Persiapan yang harus diperhatikan dalam melakukan rujukan, disingkat
“BAKSOKUDA” yang dijabarkan sebagai berikut :
1. B (bidan): pastikan ibu/bayi/klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang
kompeten dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan
2. A (alat) : bawa perlengkapan dan bahan – bahan yang diperlukan, seperti spuit,
infus set, tensimeter, dan stetoskop
3. K (keluarga): beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan
mengapa dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain diusahakan untuk dapat
menyetujui Ibu (klien) ke tempat rujukan.
4. S (surat): beri surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan
rujukan, uraian hasil rujukan, asuhan, atau obat – obat yang telah diterima ibu
(klien)
5. O (obat): bawa obat – obat esensial diperlukan selama perjalanan merujuk
6. K (kendaraan) : siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu
(klien) dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam
waktu cepat
7. U (uang) : ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup
untuk membeli obat dan bahan kesehatan yang di perlukan di tempat rujukan
8. DA (Darah & Do’a).
D. Mekanisme Rujukan
Adapun mekanisme rujukan yang perlu dilakukan antara lain:
1. Menentukan kegawatdaruratan pada tingkat kader, bidan desa, pustu dan
puskesmas
a. Pada tingkat Kader
Bila ditemukan penderita yang tidak dapat ditangani sendiri maka segera
dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat karena mereka belum dapat
menetapkan tingkat kegawatdaruratan
b. Pada tingkat bidan desa, puskesmas pembantu dan puskesmas
Tenaga kesehatan harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus
yang ditemui. Sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya mereka harus
7
menentukan kasus mana yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang
harus dirujuk
2. Menentukan tempat tujuan rujukan
Prinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan yang
mempunyai kewenangan terdekat, termasuk fasilitas pelayanan swasta dengan
tidak mengabaikan kesediaan dan kemampuan penderita.
3. Memberikan informasi kepada penderita dan keluarganya.
Klien dan keluarga perlu diberikan informasi tentang perlunya penderita segera
dirujuk untuk mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang
lebih mampu
4. Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju melalui telepon atau
radio komunikasi pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
5. Persiapan penderita
Sebelum dikirim keadaan umum penderita harus diperbaiki terlebih dahulu atau
dilakukan stabilisasi. Keadaan umum ini perlu dipertahankan selama dalam
perjalanan. Surat rujukan harus dipersiapkan sesuai dengan format rujukan dan
seorang bidan harus mendampingi penderita dalam perjalanan sampai ke tempat
rujukan.
6. Pengiriman penderita
Untuk mempercepat sampai ke tujuan, perlu diupayakan kendaraan/sarana
transportasi yang tersedia untuk mengangkut penderita.
7. Tindak lanjut penderita
a. Untuk penderita yang telah dikembalikan dan memrlukan tindak lanjut,
dilakukan tindakan sesuai dengan saran yang diberikan.
b. Bagi penderita yang memerlukan tindak lanjut tapi tidak melapor, maka perlu
dilakukan kunjungan rumah
8
(PPGDON) untuk tindakan pra rujukan dan PONED di Puskesmas serta pembinaan
UKBM termasuk Posyandu.
Meliputi : Puskesmas dan jaringannya termasuk Polindes / Poskesdes, Bidan Praktik
Mandiri, Klinik Bersalin serta fasilitas kesehatan lainnya milik pemerintah maupun
swasta.