I. PENDAHULUAN
Kornea adalah selaput bagian dari selaput mata yang bening, tembus cahaya, dan
merupakan lapisan jaringan yang menutup bola mata sebelah depan. Kornea berfumgsi sebagai
membran pelindung dan jendela yang dilalui berkas cahaya menuju retina. Apabila kornea
mengalami kerusakan, maka kornea akan mudah terkena infeksi oleh berbagai macam
organisme, seperti bakteri, virus, dan jamur.1,2
Salah satu penyakit pada kornea adalah ulkus kornea. Ulkus kornea merupakan hilangnya
sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea. Penyebabnya dapat berupa infeksi
ataupun nonifeksi. Infeksi kornea pada umumnya didahului oleh trauma, penggunaan lensa
kontak, pemakaian kortikosteroid topikal yang tidak terkontrol.3 Sedangkan penyebab noninfeksi
dapat berupa reaksi toksik, alergi ataupun proses autoimun.4
Ulkus kornea yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi berupa
descemetocele, perforasi, endoftalmitis, bahkan kebutaan. Penatalaksanaan yang tepat, berupa
menetapkan diagnosis penyebabnya secara dini dan mengobatinya secara tepat akan dapat
mengurangi komplikasi yang dapat ditimbulkan.5 Sehingga dibutuhkan studi kasus untuk
mempelajari ulkus kornea. Laporan kasus ini membahas mengenai seorang perempuan berusia
44 tahun dengan mata kanan ulkus kornea ec suspek bacterial.
Nama : Ny. SR
Umur : 44 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Krapyak Lor, Pekalongan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No CM : C646927
II. ANAMNESIS
(Autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 28 Juli 2017 di Poli Mata RSDK)
Keluhan Utama :
Mata kanan merah
Mixed injection
V. RESUME
± 3 bulan SMRS mata kanan pasien terkena hewan saat mengendarai sepeda motor.
Mata terasa mengganjal yang dirasakan terus menerus sepanjang hari, mata merah (+), nyrocos
(+), dan kabur (+). Pasien kemudian berobat ke puskesmas dan diberi obat salep mata (tidak tahu
nama obatnya apa). Setelah pemakaian obat keluhan dirasakan semakin berkurang.
± 2 bulan SMRS, pasien mengeluh muncul putih-putih di tengah mata kanan, mata
merah (+), silau (+), nyrocos (+), pandangan kabur (+), nyeri (+), keluar darah (-), nanah (-).
Pasien berobat kembali ke puskesmas. Pasien diresepkan obat salep mata, dan keluhan dirasakan
semakin berkurang.
± 1 minggu SMRS, pasien mengeluh mata semakin merah, nyeri (+), nyrocos (+), silau
(+), pandangan kabur (+), keluar darah (-), nanah (-). Pasien kemudian memeriksakan diri ke
Poli Mata RSDK.
Status oftalmologis:
Oculus Dexter Oculus Sinister
1/~ LPJ VISUS 6/12
Edema (+), spasme (+) PALPEBRA Edema (-), spasme (-)
SUPERIOR
Hiperemis (+), sekret (-), CONJUNCTIVA Hiperemis (-), sekret (-),
papil (-) PALPEBRALIS papil (-)
Hiperemis (+), secret (-), CONJUNCTIVA Hiperemis (-), sekret (-),
papil (-) FORNICES papil (-)
Pemeriksaan penunjang
VIII. TERAPI
- Rencana scrapping kornea
- Natacen ED/jam OD termasuk tidur
- SA 1% ED 3 x 1 gtt OD
- Gentamicin fortified 0,9% ED 6 x 1 gtt OD