Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PENYEBAB KEAUSAN PADA POROS ROLL TINTA DI MESIN CETAK OFFSET TIPE

OLIVER-58 DI CV. CITRA MANDIRI UTAMA

M. Nur Ubaidillah
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim
Jl. Menoreh X22, sampangan, Semarang 50236.
Email: uillah147@gmail.com

Tujuan dari Kegiatan Kerja Praktek (KP) di CV. CITRA MANDIRI UTAMA adalah untuk
menganalisis penyebab keausan pada poros roll tinta di mesin cetak tipe OLIVER-58. Roll tinta merupakan
komponn yang berguna untuk menyalurkan tinta dari tempat tinta menuju pelat cetak atau sering disebut
blanket, poros roll tinta ini sangat penting karena jika terjadi kerusakan maka proses percetakan tidak bisa
berjalan. Sesuai hasil dari analisa roll tinta didapat penyebab terjadinya kerusakan karena terjadi keausan
pada ujung roll tinta.

Kata kunci: keausan, roll tinta, mesin cetak.

Latar Belakang Oleophylic yang bersifat menolak air dan


Di zaman sekarang ini perkembangan menerima tinta. Sebaliknya bagian non image area
industry di dunia percetakan dan penerbitan sudah terbuat dari lapisan hidrophylic yang menerima air
mulai tergerus dengan adanya teknologi seperti dan akan menolak tinta.
internet buku online ataupun journal journal yang
bisa dibaca dengan mudah di komputer ataupun di Percetakan offset menggunakan beberapa
ponsel pintar yang sudah banyak dimiliki orang poros atau sering disebut roller salah satunya yaitu
saat ini. Namun disisi lain percetakan dan roller tinta disini roller tinta sangat penting karena
penerbitan sangat diperlukan karena lebih memiliki menjadi penghubung tersampainya tinta ke plat
banyak keuntungan seperti hemat energy, lebih silinder atau tempat blanket dan setelah itu baru ke-
jelas asal-usul dan sumbernya, lebih terjamin kertas yang akan di cetak. Dan jika ada masalah
pertanggungjawabannya, beda dengan internet pada roller tinta maka semua proses percetakan
yang siapapun mudah mengakses dan terkadang akan berhenti dan mesin memerlukan maintainence
ada beberapa yang tidak bisa atau perbaikan baru setelah itu mesin bisa beroprasi
dipertanggungjawabkan kebenaran dari apa yang kembali.
sudah dibuat atau di publikasikan.
Poros adalah suatu bagian stasioner yang
Di dunia percetakan banyak sekali macam beputar, biasanya berpenampang bulat dimana
dan jenis bagaimana kertas bisa muncul gambar terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear),
ataupun tulisan. Salah satunya yaitu percetakan pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen
offset dimana sistem cetak ini memiliki kelebihan pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban
bisa mencetak dalam jumlah banyak dengan waktu lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban
singkat tetapi cetak offset ini tidak dianjurkan puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa
untuk jumlah sedikit karena lebih efektif gabungan satu dengan lainnya. (Josep Edward
menggunakan cetak digital atau sering disebut Shigley, 1983)
digital printing.
Korosi didefinisikan sebagai proses
Pada percetakan offset setidaknya terdapat kerusakan material, terutama logam, karena
tiga buah silinder utama. Pertama silinder pelat, berinteraksi dengan lingkungan. Dalam
kedua silinder blanket, dan yang terakhir silinder pembicaraan sehari-hari dikenal istilah karat atau
impresion. Dan karena dalam cetak offset tinta pengkaratan, yang tidak lain adalah proses korosi
harus melalui blanket terlebih dahulu sebelum dari besi atau baja. Jadi korosi adalah proses alam
mencapai permukaan bahan cetak atau kertas, maka yang tak dapat dicegah, tetapi dengan teknologi
cetak offset termasuk teknik cetak tidak langsung. anti korosi kita dapat mengendalikan sehingga
Cetak offset disebut juga chemical printing kerugian-kerugian yang timbul akibat korosi dapat
technique atau teknik cetak kimia, karena dalam kita kurangi.
prosesnya cetak offset memanfaatkan sifat tolak-
menolak antara air dan minyak. Air yang dimaksud Pengertian keausan yaitu hilangnya bahan
adalah air pembasah yang digunakan dalam cetak dari suatu permukaan atau perpindahan bahan dari
offset, dan minyak dianalogikan sebagai tinta yang permukaannya ke bagian yang lain atau
digunakan dalam proses cetak. Bagian image area bergeraknya bahan pada suatu permukaan. Definisi
pada pelat cetak offset terbuat dari lapisan lain keausan yaitu sebagai hilangnya bagian dari
permukaan yang saling berinteraksi yang terjadi
sebagai hasil gerak relatif pada permukaan.
Keausan yang terjadi pada suatu material c. Fatigue wear.
disebabkan oleh adanya beberapa mekanisme yang
Fenomena keausan ini didominasi akibat
berbeda dan terbentuk oleh beberapa parameter
kondisi beban yang berulang (cyclicloading). Ciri-
yang bervariasi meliputi bahan, lingkungan,
cirinya perambatan retak lelah biasanya tegak lurus
kondisi operasi, dan geometri permukaan benda
pada permukaan tanpa deformasi plastis yang
yang terjadi keausan.
besar, seperti: ball bearings, roller bearings dan
Jenis-Jenis Keausan dan Penyebabnya lain sebagainya.

Mekanisme keausan dikelompokkan


menjadi dua kelompok, yaitu keausan yang
penyebabnya didominasi oleh perilaku mekanis
dari bahan dan keausan yang penyebabnya
didominasi oleh perilaku kimia dari bahan,
sedangka, tipe keausan terdiri dari tiga macam,
yaitu mechanical, chemical and thermalwear.

1. Keausan Yang Disebabkan Perilaku Mekanis


(Mechanical).

Keausan yang disebabkan oleh perilaku


Gambar 3. Fatigue wear
mekanis yaitu abrasive, adhesive, fatigue wear.
karena retak di bagian dalam dan
a. Abrasive wear merambat.

Keausan ini terjadi jika partikel keras atau


permukaan keras yang kasar menggerus dan
2. Keausan yang disebabkan perilaku kimia.
memotong permukaan sehingga mengakibatkan
hilangnya material yang ada di permukaan tersebut. a. Oxidative wear
Pada peningkatan kecepatan sliding dan beban
rendah, lapisan oksida tipis, tidak lengkap, dan
rapuh terbentuk. Pada percepatan yang jauh lebih
tinggi, lapisan oksida menjadi berkelanjutan dan
lebih tebal, mencakup seluruh permukaan.

b. Corrosive wear
Mekanisme ini ditandai oleh batas butir yang
korosif dan pembentukan lubang. Misalnya,
permukaan sliding di dalam lingkungan yang
Gambar 1. Abrasive wear oleh korosif.
microcutting

b. Adhesive wear.
Keausan ini terjadi jika partikel permukaan
yang lebih lunak menempel atau melekat pada
lawan kontak yang lebih keras.

Gambar 4. Corrosive wear


karena pengelupasan yang terjadi pada
lapisan yang rapuh

(http://eprints.undip.ac.id/41435/4/4_REVISI_KE_
Gambar 2. Proses perpindahan logam karena 2_BAB_II_YANTO.pdf)
adhesive wear.
Gesekan adalah alasan utama mengapa pelumas atau oli mempunyai beberapa fungsi ,
pelumasan diperlukan pada semua komponen yang yaitu;
terjadi gesekan yang di inginkan. Gambar berikut
adalah dua permukaan logam yang diperbesar. 1. Cairan pelumas yang membentuk
Catatan : Kenyataannya bahwa kedua permukaan minyak film  untuk melapisi komponen-
tersebut adalah kasar. Pada saat kedua permukaan komponen logam  yang bergerak dan
tersebut bergesekan, ujung-ujung tonjolan akan bergesekan sehingga dapat mencegah
beradu dan menyebabkan panas dan keausan. keausan.
Gambar ini menunjukkan apa itu gesekan: 2. Pendingin pada komponen-komponen
yang bergerak dan menghasilkan panas
dari gesekan dua benda tersebut.
3. Pembersih Kotoran yang dihasilkan
dari  gesekan komponen-komponen
logam.
4. Perapat yaitu dengan menghasilkan
sebuah seal (penyekat) sehingga dapat
mencegah terjadinya kebocoran gas
(blow by gas) antara piston dan dinding
silinder.
5. Pencegah karat pada komponen-
komponen logam. (Dheni Anggoro
Putro, 2007).

Metode Penulisan
Gambar 5. Permukan Logam Dalam penulisan laporan Kerja Praktek
(KP) ini, data yang diperoleh menggunakan
Oli sebagai Pelumas akan memberikan beberapa metode, antara lain:
lapisan minyak diantara dua bidang a. Metode Wawancara
permukaan yang bergesekan, lapisan Suatu cara pengumpulan data dengan cara
tersebut akan memberikan jarak kepada wawancara secara langsung kepada narasumber.
kedua permukaan sehingga kedua Wawancara dilakukan dengan pembimbing
permukaan tersebut tidak saling lapangan dan teknisi yang mengerti cara
bersentuhan. Gesekan didefinisikan menangani.
sebagai perlawanan terhadap gerakan langkah-langkah dalam melakukan wawancara
antara dua benda yang bersinggungan adalah:
satu sama lain. Setiap kali ada dua
benda bergerak terjadi gesekan. 1) Menyusun dan menyiapkan pertanyaan
Besarnya gesekan tergantung pada 2) Melakukan wawancara langsung dengan
komposisi bagian-bagian, kehalusan narasumber
permukaan, besarnya gerakan dan 3) Mencatat jawaban
besarnya tekanan yang menggerakkan 4) Menulis jawaban dalam laporan
keduanya. Selain itu gesekan juga
menimbulkan panas. Sebagaimana dua b. Metode Observasi
buah ranting yang jika saling Suatu cara pengumpulan data dengan cara
digesekkan akan menimbulkan nyala pengamatan langsung pada tempat kerja atau
api, dua komponen yang bergerak dapat lapangan.
menimbulkan panas yang sangat besar, Langkah-langka yang dilakukan dalam metode ini
kadang- kadang dapat mengakibatkan adalah:
bantalan poros menjadi meleleh. Ada
dua macam gesekan. Jenis pertama yang 1) Mengunjungi dan melakukan pengamatan
disebut pada paragraf pertama bab ini langsung tentang pengoperasian
disebut sebagai gesekan kering, karena 2) Melihat komponen-komponen alat secara
tidak ada bahan yang berada di antara langsung
kedua benda bergerak. Gesekan basah 3) Mencatat data-data yang dibutuhkan (hal
terjadi di antara dua benda bergerak ini dilakukan pada saat alat tidak
yang permukaanya telah dilapisi dengan beroperasi)
suatu minyak pelumas. (Dheni Anggoro
Putro, 2007). c. Metode Studi Pustaka
Suatu cara pengumpulan data dengan cara
Fungsi Minyak Pelumas mengambil data dari buku-buku atau searching
lewat internet untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah: Hasil dab Pembahasan

Untuk mencegah terjadinya keausan pada ujung


1) Mencari literature di perpustakaan atau poros roll tinta sebaiknya dilakukan pencegahan
buku pegangan karyawan sebagai berikut :
2) Mencatat atau mengkopi data yang 1. Untuk mencegah terjadinya keausan
diperlukan pada poros roll tinta pada saat
pemasangan teknisi harus
Peralatan Yang Digunakan
memperhatikan poros dan bearing
1) Kamera apakah sudah tepat pemasangannya
Selain analisa visual disini juga dilakukan atau adanya ketidaksesuaian antara
analisa melalui dokumentasi berupa foto poros roll tinta dengan bearing.
2) Perlengkapan Alat Tulis 2. Untuk mencegah terjadinya gesekan
Alat tulis berfungsi untuk mencatat yaitu dengan cara melakukan
spesifikasi setiap mesin dan menulis data pelumasan terhadap bearing sehingga
hasil pengamatan selama proses Kerja akan mengurangi nilai gesekan pada
Praktek bearing dan dengan melakukan
pelumasan akan melindungi bearing
3) Buku Materi Kuliah
agar selalu dalam keadaan baik.
Sebagai pendamping penulis dalam 3. Melakukan pengecekan bearing pada
mencari serta mengidentifikasi masalah saat sebelum dan sesudah mesin
yang sesuai tema yang diambil. beroprasi, sehingga mengurangi
tingkat kegagalan yang
Flowchart mengakibatkan kerugian lebih
banyak.
4. untuk mencegah keterlambatan
penggantian bearing yang
mengakibatkan rusaknya bearing dan
komponen lain penggantian bearing
dilakukansetiap 3 tahun sekali, karena
umur bearing hanya 3,5 tahun.
Kesimpulan

Dari hasil penyebab gesekan antara poros dengan


bearing dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Ketidaksesuaian pemasangan poros
dengan bearing menyebabkan
terjadinya keausan di ujing poros roll
tinta.
2. Bearing rusak mengakibatkan poros
berputar tidak sempurna sehingga
mengakibatkan terjadi gesekan.
3. Dari hasil perhitungan umur bearing:
15688,32 jam / 12 (asumsi jam kerja)
atau 1307,36 hari / 365 hari atau 3,5
tahun.
Saran

1. Operator harus mempelajari SOP


Gambar 6 Flowchart alur penelitian
pemasangan bearing.
IV.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
2. Oprator harus melakukan pengecekan
Adapun Tempat serta Waktu Pelaksanaan
pada bearing dan poros sebelum dan
Kerja Praktek adalah:
sesudah pemakaian mesin.
Tempat :CV. CITRA MANDIRI UTAMA (CMU)
3. Ketika melakukan perawatan dan
Waktu : 17 September – 17 Oktober 2018.
pengecekan pada bearing berikan
pelumas tipe grease pada bearing
untuk melindungi bearing agar selalu
dalam keadaan baik.
Untuk mencegah kerusakan bearing
yang mengakibatkan kerusakan pada
poros penggantian sebaiknya
dilakukan 3 tahun sekali, karena dari
hasil perhitungan umur bearing
didapat 3,5 tahun.

DAFTAR PUSTAKA

Shigle, J.E, 1983, Mechanical engineering design,


New York: McGraw-Hill.

Anggoro Dheni Putro, 2007, Analisis Sistem


Pelumasan Pada Toyota Kijang Seri 5k,Semarang.

Yanto,2014,Keausan,
(http://eprints.undip.ac.id/41435/4/4_REVISI_KE_
2_BAB_II_YANTO.pdf)

Anda mungkin juga menyukai