Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEREKONOMIAN INDONESIA DAN BANK CENTRAL

“KEBIJAKAN MONETER”

Dosen pengampu Matakuliah : Della Rulita Nurfaizana, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh: Kelompok 5

1.(180404010003) Intan Ayu Lestari

2.(180404010021) Yehuda Riandi

3.(180404010035) Ahmad Fauzan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. tidak lupa penyusun juga mengucapkan banyak terima kasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan materi maupun pikiran.
Dan harapan penyusun semoga makalah dengan tema “kebijakan Moneter” yang
berisikan Harmoni Tentang kebijakan Moneter ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penyusun, penyusun yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 29 September 2019.

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

Cover.........................................................................................................................................i

Kata Pengantar..........................................................................................................................ii

Daftar Isi...................................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................2

2.1 Kebijakan Moneter..................................................................................................2

2.2 Tujuan Kebijakan Moneter.........................................................................................2

2.3 Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Perekonomian Indonesia........................5

BAB 3 PENUTUPAN............................................................................................................7

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................7

3.2 Saran.......................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang diambil oleh bank sentral atau Bank
Indonesia dengan tujuan memelihara dan mencapai stabilitas nilai mata uang yang dapat
dilakukan antara lain dengan pengendalian jumlah uang yang beredar di masyarakat dan
penetapan suku bunga.
Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah kebijakan yang dilaksanakan oleh bank
sentral atau Bank Indonesia untuk dapat mengubah penawaran uang atau mengubah suku
bunga yang ada, dengan tujuan untuk memengaruhi pengeluaran dalam perekonomian.Tujuan
akhir sebuah kebijakan moneter adalah suatu kondisi ekonomi makro yang ingin dicapai.
Tujuan tersebut tidak sama dari satu negara dengan negara lainnya serta tidak sama dari
waktu ke waktu.Tujuan kebijakan moneter tidak statis, namun bersifat dinamis karena selalu
disesuaikan dengan kebutuhan perekonomian suatu negara.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter ?

1.2.2 Apa tujuan dari kebijakan moneter ?

1.2.3 Apakah pengaruh kebijakan moneter terhadap perekonomian indonesia ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan kebijakan moneter.

1.3.2 Mengetahui tujuan diadakannya kebijakan moneter.

1.3.3 Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh kebijakan moneter terhadap


perekonomian di indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk
mencapai tujuan tertentu seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih
sejahtera.kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “ margin
requirement”, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai pemimpin usaha terakhir
atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lian.

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk
mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga,
pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran)
serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat
diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional
yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan
moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter
pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.

Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai
tujuan tersebut, Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara
persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan
kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.

Jenis-jenis Kebijakan Moneter

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau
mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu :

 Kebijakan moneter ekspansif (Monetary expansive policy)

Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini
dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat
(permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi. Kebijakan
ini disebut juga kebijakan moneter longgar (easy money policy)

2
 Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary contractive policy)

Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini
dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Disebut juga dengan kebijakan uang
ketat (tight money policy)

Instrumen-instrumen yang biasa digunakan oleh pemerintah dalam pengambilan


kebijakan moneter adalah:

1. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka


Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan yang diambil bank sentral untuk
mengurangi atau menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan dengan cara
menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di pasar modal.

2. Kebijakan Diskonto
Diskonto adalah pemerintah mengurangi atau menambah jumlah uang beredar dengan
cara mengubah diskonto bank umum. Jika bank sentral memperhitungkan jumlah uang
beredar telah melebihi kebutuhan (gejala inflasi), bank sentral mengeluarkan keputusan untuk
menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga akan merangsang keinginan orang
untuk menabung.
3. Kebijakan Cadangan Kas
Bank sentral dapat membuat peraturan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan
kas (cash ratio). Bank umum, menerima uang dari nasabah dalam bentuk giro, tabungan,
deposito, sertifikat deposito, dan jenis tabungan lainnya. Ada persentase tertentu dari uang
yang disetorkan nasabah dan tidak boleh dipinjamkan.
4. Kebijakan Kredit Ketat
Kredit tetap diberikan bank umum, tetapi pemberiannya harus benar-benar didasarkan
pada syarat 5C, yaitu Character, Capability, Collateral, Capital, dan Condition of Economy.
Dengan kebijakan kredit ketat, jumlah uang yang beredar dapat diawasi. Langkah kebijakan
ini biasa diambil pada saat ekonomi sedang mengalami gejala inflasi.
5. Kebijakan Dorongan Moral
Bank sentral dapat juga memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai
pengumuman, pidato, dan edaran yang ditujukan pada bank umum dan pelaku moneter

3
lainnya. Isi pengumuman, pidato, dan edaran dapat berupa ajakan atau larangan untuk
menahan pinjaman tabungan atau pun melepaskan pinjaman.

2.2 Tujuan Kebijakan Moneter

Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank
Indonesia.

Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap
harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut,
sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi
sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut
sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat
penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank
Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar
yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.

Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan


kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau
suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh
Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut
menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik
rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib
minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan
cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.

Tujuan akhir sebuah kebijakan moneter adalah suatu kondisi ekonomi makro yang
ingin dicapai. Tujuan tersebut tidak sama dari satu negara dengan negara lainnya serta tidak
sama dari waktu ke waktu. Tujuan kebijakan moneter tidak statis, namun bersifat dinamis
karena selalu disesuaikan dengan kebutuhan perekonomian suatu negara. Akan tetapi,
kebanyakan negara menetapkan empat hal yang menjadi tujuan dari kebijakan moneter, yaitu:

1. Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan.


2. Kesempatan kerja.
3. Kestabilan harga.
4. Keseimbangan neraca pembayaran.

4
Penjelasan lebih detail dari tujuan moneter adalah sebagai berikut:

a. Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange) dalam


perekonomian.
b. Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas
tingkat harga.
c. istribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang
diinginkan pada berbagai sektor ekonomi.
d. Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat terealisasi melalui
sumber penerimaan yang normal.
e. Menjaga kestabilan ekonomi, artinya pertumbuhan arus barang dan jasa seimbang dengan
pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
f. Menjaga kestabilan harga. Harga suatu barang merupakan hasil interaksi antara jumlah
uang yang beredar dengan jumlah uang yang tersedia di pasar.
g. Meningkatkan kesempatan kerja. Pada saat perekonomian stabil pengusaha akan
mengadakan investasi untuk menambah jumlah barang dan jasa sehingga adanya investasi
akan membuka lapangan kerja baru sehingga memperluas kesempatan kerja masyarakat.
h. Memperbaiki neraca Perdagangan Kerja Masyarakat. Dengan jalan meningkatkan ekspor
dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri atau sebaliknya.

2.3 Pengaruh kebijakan moneter terhadap perekonomian indonesia

1. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Inflasi :

a. Pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap Inflasi 8 Menurut Mankiw (2006,:81),


negara – negara yang memiliki pertumbuhan uang yang tinggi cenderung memiliki inflasi
yang tinggi sedangkan negara – negara yang memiliki pertumbuhan uang yang rendah
cenderung memiliki inflasi yang rendah. Hal tersebut sesuai dengan teori kuantitas bahwa
kenaikan dalam tingkat pertumbuhan uang satu persen menyebabkan kenaikan satu persen
tingkat inflasi.

b. Pengaruh Suku Bunga SBI terhadap Inflasi Menurut Baroroh dalam Hudaya
(2011:28), hubungan antara suku bunga SBI dengan inflasi adalah kenaikan suku bunga SBI
akan mendorong kenaikan suku bunga jangka pendek di pasar uang. Demikian juga halnya
dengan suku bunga jangka panjang, produsen akan merespon kenaikan suku bunga di pasar

5
uang dengan mengurangi investasinya, maka produksi dalam negeri (output) menurun
sehingga tingkat inflasi domestik menurun.

c. Pengaruh Kurs terhadap Inflasi Melemahnya nilai tukar rupiah menjadikan harga
barang-barang impor meningkat dikarenakan dibutuhkan jumlah rupiah yang lebih banyak
untuk mendapatkan barang-barang impor tersebut, demikian pula halnya dengan barang-
barang dengan bahan baku produksi yang diimpor. Hal ini juga akan menaikkan harga
produksi dalam negeri yang dapat berujung pada terjadinya inflasi. Depresiasi nilai tukar
rupiah terhadap mata uang asing juga mengakibatkan meningkatnya nilai ekspor. Harga
barang domestik yang lebih murah menarik minat pihak luar negeri untuk menambah jumlah
permintaan akan barangnya sehingga perlahan-lahan harga akan naik dan menyebabkan
inflasi (Sipayung: 2013: 337)

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perekonomian :

a. Pengaruh Investasi terhadap Perekonomian Menurut Todaro (2000:137) terdapat


tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa, ketiganya
adalah akumulasi modal yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang
ditanamkan pada tanah, peralatan fisik dan modal atau sumber daya manusia, pertumbuhan
penduduk beberapa tahun selanjutnya yang akan memperbanyak jumlah akumulasi kapital,
dan kemajuan teknologi. Akumulasi modal (capital accumulation) terjadi apabila sebagian
dari pendapatan ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan
pendapatan di kemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan dan bahan baku
meningkatkan stok modal secara fisik suatu negara dan hal itu jelas memungkinkan akan
terjadinya peningkatan output di masa-masa mendatang.

b. Pengaruh Tenaga Kerja terhadap Perekonomian Menurut Pratama (2008:136),


penambahan tenaga kerja umumnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan output. Yang
menjadi persoalan adalah sampai berapa banyak penambahan tenaga kerja akan terus
meningkatkan output. Hal ini sangat tergantung dari seberapa cepat terjadinya The Law of
Diminishing Return (TLDR). Sedangkan cepat atau lambatnya proses TLDR sangat
ditentukan oleh kualitas SDM dan keterkaitannya dengan kemajuan teknologi produksi.
Selama ada sinerji antara tenaga kerja dan teknologi, penambahan tenaga kerja akan memacu
pertumbuhan ekonomi.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebijkan moneter adalah kebijakan pemerintah yang menyangkut tentang pengaturan


jumlah uang yang beredar dan penawaran uang pada suatu negara. Dalam penerapan
kebijakan moneter, pemerintah memakai beberapa instrumen antara lain politik diskonto,
politik cash ratio, politik kredit selektif, politik pasar terbuka, politik saneering. Revaluasi,
dan devaluasi.

Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ekonomi suatu negara.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia bersama pemerintah membuat keputusan dengan
memggunakan instrumen kebijakan moneter dalam mengatasi masalah perekonomian yang
ada di Indonesia. Semua itu diupayakan agar tercapainya stabilisasi ekonomi, antara lain
kesempatan kerja, kestabilan harga, dan neraca pembayaran Internasional.

3.2 Saran

Dari pembahasan diatas penulis menyarankan agar kebijakan moneter dapat di mengerti
karena disertai pemahaman mengenai bagaimana kebijakan-kebijakan itu dapat
mempengaruhi perekonomian disuatu wilayah atau negara.

Jadi hubungan antara kebijakan moneter dan fiscal mempunyai umpan baik antara
permintaan dan penawaran pasar. Sehingga memudahkan pembaca dalam memahami
kebijakan tersebut dalam suatu wilayah atau negara.

7
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia.21 oktober 2019.kebijakan moneter. Diakses pada 21 oktober 2019 melalui :

https://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter
bi.go.id.(2018, 31 juli) kebijakan moneter. Diakses pada 21 oktober 2019 melalui :

https://www.bi.go.id/id/moneter/Contents/Default.aspx

Anda mungkin juga menyukai