Makalah PKN Otonomi Daerah
Makalah PKN Otonomi Daerah
OTONOMI DAERAH
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Secara harfiah, otonomi daerah berasal dari
kata otonomi dan daerah. Dalam bahasa Yunani, otonomi berasal dari kata autos dan namos.
Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan atau undang-undang, sehingga dapat diartikan
sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri atau kewenangan untuk membuat aturan guna
mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah.1
1. bentuk political state, yaitu semua kekuasaan dipegang oleh raja sebagai
pemerintah;
2. bentuk legal state, yaitu pemerintahanya sebagai pelaksana peraturan;
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Otonomi_daerah diakses tanggal 10 Juni 2020 Pukul 21:26
2
Rira Nuradhawati DINAMIKA SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI DI INDONESIA Vol 2 No 01 (2019): Jurnal
Academia Praja
3
Syamsuddin haris. 2007. Desentralisasi dan otonomi daerah. Jakarta. LIPPI pres. Hlm 52
3. bentuk welfare state, yaitu tugas pemerintah diperluas untuk menjamin
kesejahteraan umum dengan discretionary power dan freiesermessen.4
4
Sondang P. Siagian, “Administrasi Pembangunan”, (Jakarta: PT. GunungAgung), Hlm. 101- 104
5
Agus Salim AndiGadjong, Pemerintahan Daerah Kajian Politik dan Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004,
hlm. 27.
BAB II
Serta ada meniadakan ketimpangan antar daerah Otonomi Dinamis ini masih bisa
belum menjalankan pelaksanaan ketimpangan ekonomi di daerah tersebut serta masih
rendahnya peningkatan ekonomi dan bisa jadi pengangguran semakin banyak
BAB III
7
https://guruppkn.com/prinsip-prinsip-otonomi-daerah diakses pada tanggal 10 Juni 2020 Pukul 22:00
TUJUAN OTONOMI DAERAH
8
Suaib, Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 7, Juli 2017 hlm 1-8
Ada dua pendekatan yang didasarkan pada dua proposisi (Penni Chalid, 2005).
Pertama, pada dasarnya segala persoalan sepatutnya diserahkan kepada daerah untuk
mengidentifikasikan, merumuskan, dan memecahkan persoalan, kecuali untuk persoalan-
persoalan yang tidak mungkin diselesaikan oleh daerah itu sendiri dalam perspektif
keutuhan negara-bangsa. Kedua, seluruh persoalan pada dasarnya harus diserahkan
kepada pemerintah pusat kecuali untuk persoalan-persoalan tertentu yang telah dapat
ditangani oleh daerah. Yang pertama disebut sebagai pendekatan federalistik, sedangkan
yang kedua sebagai pendekatan unitaristik.
Lalu ada pengembangan kreativitas sumber daya manusia di daerah juga masih
harus dalam peningkatan kreativitas sumber daya manusia ini karena belum selaras dalam
menjalankan pengembangan manusia secara baik dan bagus dalam ilmu perkembangan
manusia itu sendiri
BAB IV
IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH
Bentuk pengawasan dalam otonomi daerah adalah seluruh rancangan kegiatan dan
anggaran daerah tingkat II dibuat kepala daerah dan DPRD II, serta diperiksa oleh
gubernur. Untuk rencana kegiatan dan anggaran tingkat I, dibuat gubernur dan DPRD I,
dan diperiksa oleh menteri dalam negeri atas nama pemerintah pusat. Tugas dan fungsi
pembinaan wilayah meliputi prinsip pemerintahan umum, yaitu penyelenggaraan
pemerintahan pusat di daerah, memfasilitasi dan mengakomodasi kebijakan daerah,
menjaga keselarasan pemerintah pusat dan daerah, menciptakan ketenteraman dan
ketertiban umum, menjaga tertibnya hubungan lintas batas dan kepastian batas wilayah,
menyelenggarakan kewenangan daerah, dan menjalankan kewenangan lain..
Hubungan eksekutif (pemda) dan legislatif (DPRD) dalam era otonomi mencuat
dengan munculnya ketidakharmonisan antara pemda dan DPRD. Ketidakharmonisan
dipicu oleh interprestasi dari UU nomor 22 tahun 1999, yang menyatakan peran legislatif
lebih dominan dibandingkan peran pemda, dan hal ini bertentangan dengan kondisi
sebelumnya, dimana pemda lebih dominan daripada DPRD. Ketidakharmonisan harus
dipecahkan dengan semangat otonomi, yaitu pemberian wewenang kepada daerah untuk
mengatur daerahnya dalam menjawab permasalahan rakyat, yang meliputi administrasi
pemrintahan, pembangunan, dan pelayanan publik.
Penyebab kurangnya koordinasi dalam era otonomi daerah di pemda antara lain
karena sesama instansi belum mempunyai visi yang sama, tidak adanya rencana
pembangunan jangka panjang yang menyebabkan arah kebijakan tidak strategis,
rendahnya kemauan kerja sama, gaya kepemimpinan yang masih komando, rendahnya
keterampilan, integritas dan kepercayaan diri. Dalam rangka meningkatkan koordinasi,
maka pemerintah daerah harus menciptakan kerja sama tim. Kerja tim dilaksanakan
dengan:
1. Pelatihan kepada PNS pemda untuk menumbuhkan komitmen, integritas, kejujuran, rasa
hormat dan percaya diri, peduli terhadap pemerintah daerah, mempunyai kemauan dan
tanggung jawab, matang secara emosi, dan mempunyai kompetensi,
2. mengembangkan visi dan misi pemerintahan daerah yang menjadi acuan kerja,
3. membuat sistem kerja yang baik, yaitu adanya kejelasan tugas pokok, fungsi dan
akuntabilitas pekerjaan, dan
Terkait dengan implementasi otonomi daerah, maka ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk keberhasilan otonomi daerah, yaitu meningkatkan kualitas SDM yang
dapat dilakukan melalui:
1. Pelaksanaan seleksi PNS yang jelas, ketat, yang baik, serta berdasarkan pekerjaan dan
spesifikasi lowongan pekerjaan.
3. Penempatan PNS berdasarkan kompetensi, minat, dan bakat, serta kebutuhan pemerintah
daerah.
4. Pengembangan SDM yang kreatif, inovatif, fleksibel, profesional, dan sinergis di pemda.
PENUTUP
a. Kesimpulan
Gagasan pelaksanaan otonomi daerah adalah gagasan yang luar biasa yang
menjanjikan berbagai kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
Namun dalam realitasnya gagasan tersebut berjalan tidak sesuai dengan apa yang
dibayangkan. Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia pada gilirannya harus berhadapan
dengan sejumlah tantangan yang berat untuk mewujudkan cita-citanya. Tantangan dalam
pelaksanaan otonomi daerah tersebut datang dari berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Diantaranya adalah tantangan di bidang hukum dan sosial budaya.