Anda di halaman 1dari 20

DOKUMEN

PANDUAN PENILAIAN
PKBM PAKET A, B, DAN C

Disusun Oleh :

Tim Penyusun
PKBM AVICINA

Desa Tamanrejo
Kecamatan Tunjungan
Kabupaten Blora

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


Lembar Pengesahan/Penetapan Dokumen

Judul Dokemen Panduan Penilaian


Kode Dokumen 8-1
Koordinator Tim Noorman Pramono

Ketua,

Zulaykha Jihan Saharani, A. Md.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan
Dokumen Panduan Penilaian di PKBM AVICENA.

Penyusunan Dokumen Panduan Penilaian PKBM AVICENA bertujuan untuk bahan pedoman penyelenggaraan pembelajaran.
Penyusunan Dokumen Panduan Penilaian Program Paket berpedoman pada Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
dalam masa pandemi covid-19.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Panduan Penilaian ini. Panduan Penilaian ini akan
bermanfaat jika diterapkan dengan sungguh-sungguh, ikhlas, dan penuh tanggung jawab.

Harapan kami semoga bermanfaat dan selalu dalam petunjuk dan ridho-Nya, amin...

Blora, 13 Juli 2020


Ketua,

Zulaykha Jihan Saharani, A. Md.


DAFTAR ISI

- Cover
- Lembar Pengesahan Dokumen
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Panduan Paket

Lampiran
- SK Penetapan Panduan Penilaian PKBM
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Implementasi PP No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan membawa implikasi terhadap sistem
penilaian, termasuk model dan teknik serta prosedur penilaian. Penilaian hasil belajar dilakukan
oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah. Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh
pendidik dan satuan pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment),
sedangkan penilaian yang diselenggarakan oleh pemerintah merupakan penilaian eksternal (external
assessment ). Penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan dan dilakukan oleh pendidik pada
saat proses pembelajaran berlangsung dalam rangka penjaminan mutu. Penilaian oleh Satuan
Pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan sebagai dasar
pertimbangan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Penilaian eksternal
merupakan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah sebagai pengendali mutu, seperti ujian
nasional.Penilaian merupakan penilaian internal terhadap proses dan hasil belajar peserta didik
yang dilakukan oleh pendidik, dalam hal ini guru, di dalam maupun di luar kelas atas nama Satuan
Pendidikan, dalam hal ini sekolah, untuk menilai kompetensi peserta didik pada tingkat tertentu pada
saat dan akhir pembelajaran. Kurikulum berbasis kompetensi menuntut berbagai model dan teknik
penilaian sehingga dapat diketahui perkembangan dan ketercapaian berbagai kompetensi peserta
didik. Oleh karena itu, model penilaian ini diperuntukkan khususnya bagi pelaksanaan penilaian hasil
belajar oleh pendidik dan satuan pendidikan.

B. TUJUAN
Panduan penilaian hasil belajar ini disusun sebagai acuan bagi satuan pendidikan dan pendidik untuk
merancang penilaian yang berkualitas guna mendukung penjaminan dan pengendalian mutu lulusan.
Di sisi lain, dengan menggunakan rancangan penilaian hasil belajar ini diharapkan pendidik dapat
mengarahkan peserta didik menunjukkan penguasaan kompetensi yang telah ditetapkan

C. RUANG LINGKUP
Panduan penilaian hasil belajar ini membahas tentang hakikat dan prinsip penilaian, teknik dan
instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian, pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian
peserta didik

5
BAB II
HAKIKAT DAN PRINSIP PENILAIAN

A. Pengertian Penilaian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik. Pelaksanaan penilaian peserta didik pendidikan kesetaraan Program Paket A
mengacu pada standar penilaian pendidikan dan peraturan- peraturan penilaian lain yang relevan
yaitu kriteria mengenai lingkup, tujuan,manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didikyang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar
peserta didik. Berkaitan dengan penilaian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain
sebagai berikut.
1. Penilaian yang dilakukan oleh tutor pendidikan kesetaraan hendaknya tidak hanya penilaian
atas pembelajaran (assessment of learning ), melainkan juga penilaian untuk pembelajaran
(assessment for learning ) dan penilaian sebagai pembelajaran (assessment aslearning ).
2. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar (KD)pada Kompetensi Inti
(KI), yaitu KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4.
3. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan capaian peserta
didik dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil penilaian seorang peserta didik, baik
formatif maupun sumatif, tidak dibandingkan dengan hasil pesertadidik lainnya namun
dibandingkan dengan penguasaan kompetensi yang ditetapkan.Kompetensi yang ditetapkan
merupakan ketuntasan belajar minimal yang disebut jugadengan kriteria ke tuntasan minimal
(KKM).
4. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, artinya semua indikator diukur,
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dan yang belum
dikuasaipeserta didik, serta untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik.
5. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan TIndak lanjut, berupa program remedialbagi
peserta didik dengan pencapaian kompetensi di bawah ketuntasan dan programpengayaan bagi
peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
Hasil penilaian jugadi gunakan sebagai umpan balik bagi tutor pendidikan kesetaraan untuk
memperbaikiproses pembelajaran.

B. Pendekatan Penilaian Pendidikan Kesetaraan


Dalam perkembangannya penilaian tidak hanya mengukur hasil belajar, namun yang lebih penting
adalah bagaimana penilaian mampu meningkatkan kompetensi peserta didik dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu penilaian perlu dilaksanakan melalui melalui tiga pendekatan, yaitu
penilaian atas pembelajaran (assessment of learning ), penilaian untuk pembelajaran (assessment
for learning ), dan penilaian sebagai pembelajaran (assessmentas learning ). Penilaian atas
pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian peserta didikterhadap kompetensi yang telah
ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran memungkinkan tutor pendidikan kesetaraan menggunakan
informasi kondisi peserta didik untuk memperbaiki pembelajaran, sedangkan penilaian sebagai
pembelajaran memungkin kanpeserta didik meli hat capaian dan kemajuan belajarnya untuk
menentukan target belajar. Penilaian atas pembelajaran (assessment of learning ) merupakan penilaian
yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui
pencapaian hasil belajar setelah peserta didik selesai mengikuti proses pembelajaran. Berbagai
bentuk penilaian sumatif seperti ujian akhir semester, Ujian Sekolah Berstandar Nasional, danujian
nasional merupakan contoh penilaian atas pembelajaran (assessment of learning ) Penilaian untuk
pembelajaran (assessment for learning ) dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan
digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran. Dengan penilaian untuk
pembelajaran (assessment for learning ) tutor pendidikan kesetaraan dapat memberikan umpan balik
terhadap proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan menentukan kemajuan belajarnya.
Penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning ) merupakan penilaian proses yang dapat
dimanfaatkan oleh tutor pendidikan kesetaraan untuk meningkatkan kinerjanya dalamm emfasilitasi
peserta didik. Berbagai bentuk penilaian formatif, misalnya tugas-tugas dikelas, presentasi, dan kuis,
merupakan contoh penilaian untuk pembelajaran (assessmentfor learning). Penilaian sebagai
pembelajaran (assessment as learning) mirip dengan penilaian untuk pembelajaran (assessment for
learning ), karena juga dilaksanakan selama prosespembelajaran berlangsung. Bedanya, penilaian
sebagai pembelajaran (assessment aslearning) melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan
penilaian. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar menilai dirinya sendiri atau memberikan
penilaian terhadap temannya secara jujur. Penilaian diri (self assessment) dan penilaian antarteman
(peer assessment) merupakan contoh penilaian sebagai pembelajaran (assessment aslearning ).
Dalam penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning) peserta didik juga dapat dilibatkan
dalam merumuskan prosedur penilaian, kriteria, maupun rubrik/pedoman penilaian sehingga mereka
mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang
maksimal. Pembelajaran pendidikan kesetaraan dapat dilaksanakan dengan cara tatap muka, tutorial,
mandiri terstruktur, atau dalam jaringan (online). Memperhatikan bentuk pembelajaran pendidikan
kesetaraan tersebut maka penilaian lebih ditekankan padat penilaian atas pembelajaran
(assessment of learning ). Namun TIdak menutup kemungkina dilaksanakan penilaian-
penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning ) dan penilaian sebagai pembelajaran (as
sessment as learning ).

C. Prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik Paket A didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang di ukur.
2. Reliabel, berarti penilaian didasarkan pada data yang konsisten.
3. Objektif , berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak di pengaruhi
subjektivitas penilai.
4. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan
khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender.
5. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran.
6. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
7. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai untuk menilai perkembangan
kemampuan peserta didik.
8. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.
9. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan.
10. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi mekanisme,
prosedur, teknik, maupun hasilnya.
BAB III
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN

A. Penilaian Pendidikan Kesetaraan pada Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dengan kompetensi dasar (KD) sebagai
kompetensi minimal yang harus dicapai oleh peserta didik. Untuk mengetahui ketercapaian KD, tutor
pendidikan kesetaraan harus merumuskan sejumlah indikator sebagai acuan penilaian dan satuan
pendidikan juga harus menentukan ketuntasan belajar minimal atau Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) untuk memutuskan seorang peserta didik sudah tuntas atau belum. KKM menggambarkan
mutu satuan pendidikan, oleh karena itu KKM setiap tahun perlu dievaluasi dan diharapkan
secara bertahap terjadi peningkatan KKM.
1. Aspek karakteristik materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD dengan
mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data empiris dari
pengalaman tutor pendidikan kesetaraan dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu
sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi, semakin menantang tutor
pendidikan kesetaraan untuk meningkatkan kompetensinya.
2. Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat di indentifikasi antara lain
berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang pendidikan sebelumnya, hasil tes awal yang
dilakukan oleh satuan pendidikan, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake,
semakin tinggi pula nilai KKM-nya.
3. Aspek tutor pendidikan kesetaraan dan daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan
tutor pendidikan kesetaraan, kesesuaian latar belakang pendidikan tutor pendidikan ke
setaraan dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi tutor pendidikan kesetaraan, rasio
jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan
kebijakan satuan pendidikan. Semakin tinggi aspek tutor pendidikan kesetaraan dan daya
dukung, semakin tinggi pula nilai KKM- nya. KKM dibuat untuk semua mata pelajaran pada
setiap semester. Nilai KKM ditulis dalam dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan disosialisasikan kepada semua komponen satuan pendidikan.
Selanjutnya beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian pendidikan kesetaraan mengacu pada
kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
1. Penilaian yang dilakukan oleh tutor pendidikan kesetaraan hendaknya tidak hanya penilaian atas
pembelajaran (assessment of learning), melainkan juga penilaian untuk pembelajaran (assessment
for learning ) dan penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning ).
2. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI),
yaitu KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4.
3. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan capaian peserta didik
dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil penilaian seorang peserta didik, baik formatif
maupun sumatif, tidak dibandingkan dengan hasil peserta didik lainnya namun dibandingkan dengan
penguasaan kompetensi yang ditetapkan. Kompetensi yang ditetapkan merupakan ketuntasan belajar
minimal yang disebut juga dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
4. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, artinya semua indikator diukur, kemudian
hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dan yang belum dikuasai peserta didik, serta
untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik.
5. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program remedial bagi peserta
didik dengan pencapaian kompetensi di bawah ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta
didik yang telah memenuhi ketuntasan. Hasil penilaian jugadi gunakan sebagai umpan balik bagi
tutor pendidikan kesetaraan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

B. Pihak-Pihak Yang Melakukan Penilaian


1. Pelaksanaan Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik atau tutor pendidikan kesetaraan dilakukan dalam bentuk
penilaian harian, dan penilaian akhir semester. Tutor pendidikan kesetaraan melakukan penilaian
hasil belajar dengan berbasis modular yang diorientasikan pada pencapaian satuan kredit
kompetensi setiap mata pelajaran.
a. Perumusan Indikator
Pelaksanaan penilaian diawali dengan tutor pendidikan kesetaraan merumuskan indikator
pencapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang dijabarkan dari kompetensi dasar
(KD) pada setiap mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi untuk KD pada KI-3 dan KI-
4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat terukur dan/atau diobservasi
termasuk pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budipekerti serta Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan perumusan indikator sikap dari KD-KD pada KI-1 dan KI-2. Indikator
pencapaian kompetensi dikembangkan menjadi indikator soal yang diperlukan untuk penyusunan
instrumen penilaian. Indikator tersebut digunakan sebagai rambu-rambu dalam penyusunan
butir soal atau tugas. Instrumen penilaian memenuhi persyaratan substansi/materi,
konstruksi, dan bahasa. Persyaratan substansi merepresentasikan kompetensi yang dinilai,
persyaratan konstruksi memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang
digunakan, dan persyaratan bahasa adalah penggunaan bahasa yang baik dan benar serta
komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Indikator pencapaian
pengetahuan dan keterampilan merupakan ukuran, karakteristik, atau ciri-ciri yang menunjukkan
ketercapaian suatu KD tertentu dan menjadi acuan dalam penilaian KD mata pelajaran. Setiap
Indikator pencapaian kompetensi dapat di kembangkan menjadi satu atau lebih
indikator soal pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan untuk mengukur pencapaian sikap
digunakan indikator penilaian sikap yang dapat diamati.
b. Pelaksanaan Penilaian
Penilaian Sikap Spritual Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari
selama pembelajaran satu semester. Penilaian dilakukan oleh tutor pendidikan kesetaraan kelas,
tutor pendidikan kesetaraan muatan khusus, dan tutor pendidikan kesetaraan mata pelajaran
serta peserta didik. Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh tutor pendidikan
kesetaraan mata pelajaran. Sikap peserta didik di luar jam pelajarandi amati/dicatat tutor
pendidikan kesetaraan kelas dan tutor pendidikan kesetaraan muatan khusus. Tutor pendidikan
kesetaraan mata pelajaran dan tutor pendidikan kesetaraan muatan khusus, dan tutor pendidikan
kesetaraan kelas mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal
segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.
Penilaian Sikap Sosial
Pelaksanaan penilaian sikap sosial dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu
semester. Penilaian terutama dilakukan oleh tutor pendidikan kesetaraan kelas, tutor
pendidikan kesetaraan muatan khusus, dan tutor pendidikan kesetaraan mata pelajaran,
sedangkan penilaian diri dan penilaian antar peserta didik dilakukan sebagai penunjang. Penilaian
sikap sosial dilakukan secara terus-menerus selama satu semester. Tutor pendidikan
kesetaraan mata pelajaran, dan tutor pendidikan kesetaraan kelas mencatat perilaku peserta didik
yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau
menerima laporan tentang perilaku tersebut.

C. Instrumen penilaian
Setiap penlaian harus dibuatkan instrument penilaian yang sesuai. Berikut ini disajikan contoh
instrument penilaian.
CONTOH FORMAT PENUGASAN
menyajikan teks cerita tentang lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa
Indonesia dengan memilih dan memilah kosa kata baku.
Aspek yang dinilai
Pemilihan kosa kata Sistematika
No Nama Siswa Ejaan penulisan

1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Legiyah v v V
2 Rami V V V
3 Sumindar V V V

Keterangan:
1: kurang; 2: cukup; 3:baik sekali
Deskripsi:
Legiyah sangat menguasai ejaan, dan sistematika dalam penulisan, namun
pemilihan kosa kata masih sangat terbatas.
Rami, cukup baik dalam ke-3 aspek. Baik pemilihan kosa kata, ejaan, maupun
sistematika penulisannya. Perlu banyak berlatih untuk lebih baik lagi.
Sumindar, cukup baik dalam penggunaan ejaan, sistematika dalam
penulisan juga cukup baik, hanya saja perluu ditingkatkan dengan
banyak berlatih. Untuk memilih kosa kata perlu banyak bimbingan agar tidak tercampur antara kosa
kata bahasa indonesia dan bahasa daerah.
OBSERVASI

Instrumen penilaian sikap sosial (KI.2) Tema : Diriku


Indikator : ~ Menjalankan peraturan pada permainan disekolah
~ Mengidentifikasi nama teman
~ Menyebutkan identitas teman

Percaya diri Disiplin Bekerja sama


Blm
Nama Terlih Meno Blm Terlih Meno Blm Terlih Meno
at njol terlihat
terliha at njol terlihat at njol
t1
2 3 1 2 3 1 2 3
Legiyah Sami Sumindar
V V V
V V V
Dst
v v V

Keterangan :
o Berilah dengan “cheklist” atau “V” pada kolom yang sesuai.
o Nilai skala pada masing-masing aspek (percaya diri, disiplin, bekerja keras), akan dimasukkan
dalam rekap nilai sikap social per tema dalam satu semester

REKAP HASIL OBSERVASI SIKAP SOSIAL SEMESTER-1

Perilaku yang diamati (mulai tema1 – tema4) Deskripsi


Nama Percaya diri Disiplin Bekerja Teliti Dsb
sama Santun

1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Legiyah v v V Sami v v
v v

v v v Sumindar v v v

v v

Dst
Keterangan :

1. Angka 1 : belum terlihat, 2: terlihat; 3: menonjol


2. Rekapitulasi hasil observasi sikap, diperoleh dari observasi terkait dengan sikap sosial dari tema 1 s.d
tema 4 yang telah dibuat pada rubrik dari tiap-tiap tema.
3. Kolom deskripsi diisi kecenderungan yang menunjukkan sikapyang menonjol dan hal-hal yang masih
diperlukan bimbingan.
Contoh Deskripsi yang disiapkan untuk mengisi buku rapor. Legiyah :
Menunjukkan sikap percaya diri dan bekerja sama yang sangat menonjol, namun masih perlu usaha-usaha
dan bimbingan dalam hal ketelitian.
Legiyah :
Menunjukkan sikap sopan santun yang sangat menonjol, namun masih perlu usaha-usaha dan bimbingan
dalam hal menumbuhkan disiplin dan ketelitian.

PENILAIAN DIRI
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan
kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian diri.

Contoh Format Penilaian Diri Siswa

Nama : Tarsi
Kelas : IV
Semester : 1/Satu

Waktu penilaian : ………………….


No Pernyataan ya Tidak 1
Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh v
2 Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian v
3 Saya mengerjakan
tugas yang diberikan guru tepat v waktu

4 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak v


dipahami
5 Saya berperan aktif dalam kelompok v

6 Saya menyerahkan tugas tepat waktu v

7 Saya selalu membuat catatan hal-hal yang saya anggap V


penting

8 Saya merasa menguasasi dan dapat mengikuti kegiatan V


pembelajaran dengan baik
9 Saya menghormati dan menghargai orang tua V
10 Saya menghormati dan menghargai teman V

11 Saya menghormati dan menghargai guru V

Keterangan:
Penilaian persepsi diri siswa untuk mencocokan persepsi diri siswa dengan kenyataan
yang ada.
Hasil penilaian persepsi diri siswa digunakan sebagai dasar guru untuk melakukan
bimbingan dan motivasi lebih lanjut.
BAB IV
MEKANISME DAN PROSEDUR PENILAIAN

A. Mekanisme penilaian hasil belajar


Mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagai berikut:
a. Menyusun perencanaan penilaian tingkat satuan pendidikan meliputi:penilaian kenaikan derajat,
dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional.
b. Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan penilaian
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
c. Penilaian kenaikan derajat adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikanuntuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir derajat kompetensi. Cakupan
penilaian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada derajat kompetensi yang
harus dilalui.
d. Ujian satuan pendidikan adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh
e. pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan
pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah seluruh mata pelajaran kelompok umum
berdasarkan struktur kurikulum pendidikan kesetaraan sesuai dengan jenjangnya. Penilaian
mata pelajaran kelompok khusus dilakukan pada setiap akhir porgram mata pelajaran tersebut
atau tidak dilakukan pada ujian pendidikan kesetaran. Menentukan KKM dengan memperhatikan
standar kompetensi lulusan, karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan
kondisi satuan pendidikan melalui rapat tutor pendidikan kesetaraan. Menentukan kriteria
kenaikan derajat kompetensi melalui rapat tutor pendidikan kesetaraan. Menentukan kriteria
program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang meng gunakan sistem kredit semester
melalui rapat tutor pendidikan kesetaraan. Menentukan nilai akhir sikap spiritual dan sosial
sebagai bahan pertimbangan kelulusan melalui rapat tutor pendidikan kesetaraan.
f. Melaporkan hasil penilaian semua mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang
tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan (rapor).
g. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas kabupaten.
BAB V
PEMANFAATAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN

A. Program Remedial dan Pengayaan Berdasarkan Hasil Penilaian


Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM maka dilakukan tindakan remedial dan
bagi peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui ketuntasan
belajar diberikan pengayaan. Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk
kompetensi pengetahuan dan keterampilan, sedangkan sikap tidak ada remedial atau
pengayaan namun merupakan penumbuh-kembangan sikap,
perilaku, dan pembinaan karakter setiap peserta didik.

1. Bentuk Pelaksanaan Remedial


Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, langkah
berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Bentuk-bentuk
pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain.
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan variasi cara penyajian,
penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian
besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami
kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan
menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat.
b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal
pembelajaran klasikal peserta didik tertentu mengalami kesulitan,
perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual.
Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran
pendidik sebagai tutor pendidikan kesetaraan. Sistem tutorial dilaksanakan
bilamana terdapat satu atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai
ketuntasan.
c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka pelaksanaan remedial,
tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan
dalam mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi
pelatihan intensif untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan.
d. Pemanfaatan tutor pendidikan kesetaraan sebaya. Tutor pendidikan kesetaraan sebaya
adalah teman sekelas atau kakak kelas yang memiliki kecepatan belajar lebih.
Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekan atau adik kelas
yang mengalami kesulitan belajar. Melalui tutor pendidikan kesetaraan sebaya
diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan
akrab.
2. Bentuk Pelaksanaan Pengayaan
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara lain
melalui:
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan pembelajaran bersama di luar jam pelajaran satuan
pendidikan.
b. Belajar mandiri terstruktur, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai
sesuatu yang diminati.
c. Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan kurikulum di bawah tema
besarsehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin
ilmu.
3. Hasil Penilaian
a. Nilai remedial yang diperoleh diolah menjadi nilai akhir.
b. Nilai akhir setelah remedial untuk aspek pengetahuan dihitung dengan mengganti
nilai indikator yang belum tuntas dengan nilai indikator hasil remedial, yang
selanjutnya diolah berdasarkan rerata nilai seluruh KD.
c. Nilai akhir setelah remedial untuk aspek keterampilan diambil dari nilai optimal KD.
d. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan
pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai
nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.

B. Rapor sebagai Bentuk Pelaporan Hasil Belajar


Penilaian oleh pendidik digunakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi
peserta didik sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar (rapor) peserta didik. Hasil
pencapaian kompetensi peserta didik tersebut disimpan dalam bentuk portofolio
perkembangan peserta didik. Dokumen tersebut dianalisis untuk mengetahui
perkembangan capaian kompetensi peserta didik dan digunakan untuk menentukan tindakan
yang perlu dilakukan pada peserta didik (program remedial atau program pengayaan).
Hasil penilaian oleh pendidik meliputi pencapaian kompetensi peserta didik
pada sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara
terpisah karena karakternya berbeda. Laporan hasil penilaian sikap berupa deskripsi yang
menggambarkan sikap yang menonjol dalam satu semester. Hasil
penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk
bilangan bulat (skala 0-100) dan predikat serta dilengkapi dengan deskripsi singkat yang
menggambarkan capaian kompetensi yang menonjol dalam satu semester. Bentuk dan
model rapor untuk sistem paket dan sistem modul pada
prinsipnya sama. Contoh format laporan hasil belajar (rapor) terlampir. Predikat
pada pengetahuan dan keterampilan dinyatakan dengan angka bulat dengan skala 0-100,
ditentukan berdasarkan interval predikat yang disusun dan ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
BAB VI
PENUTUP

Panduan penilaian ini memuat tentang pengertian penilaiann, mekanisme dan prosedur penilain, serta
pelaporan hasil penilaian. Hal-hal yang belum diatur dalam panduan ini akan diatur kemudian.
PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
“AVICENA”
Sekretariat : Dk. Maguan Rt 03/Rw 01 Ds. Tamanrejo Kec. Tunjungan Kab. Blora
Tlp. (0296) 533 398 E -mail : pkbm_avicena@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN
KETUA PKBM AVICENA
NOMOR: 037/SK /PKBM-AV/VI/2020

TENTANG
DOKUMEN PEDOMAN PENILAIAN
PKBM AVICENA

Menimbang : 1. Bahwa guna memperlancar pelaksanaan dalam Proses Pengambangan Lembaga PKBM
AVICENA Kabupaten Blora
2. Bahwa untuk menjamin kualitas lulusan pendidikan kesetaraan di PKBM AVICENA, diperlukan
Surat Keputusan Ketua Penyelenggara

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 tahun 2007 tentang Standar Isi untuk Program
Paket A, Program Paket B dan Program Paket C;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2008
tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A/Ula, Program Paket B/Wustha,
Program Paket C;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan Paket C;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Kursus dan Pelatihan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Kursus dan Pelatihan;
7. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan dalam masa pandemic covid-19;
8.. Rapat Tahunan Peyelengara Kegiatan PKBM AVICENA pada bulan Juli 2020.

MEMUTUSKAN

Menetapkan:
Pertama : Menetapkan Dokumen Pedoman Penilaian PKBM Avicena untuk tahun 2020-2021
sebagaimana tercantum dalam lampiran surat keputusan ini;
Kedua : Penetapan Pedoman Penilaian PKBM Avicena untuk tahun 2020-2021 mulai berlaku
sejak surat keputusan ini ditandatangani sampai dengan diterbitkannya
Surat Keputusan Pengganti; dan
Ketiga : Apabila terjadi kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Blora
Pada tanggal : 24 Juni 2020
Ketua,

Zulaykha Jihan Saharani, A. Md.

Anda mungkin juga menyukai