ID Realitas Sosial Dalam Novel Pulang Karya
ID Realitas Sosial Dalam Novel Pulang Karya
Siti Nurfitriani
Universitas Negeri Jakarta
E-mail: sitinurfitriani51@gmail.com
DOI: http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v17i1.6961
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui realitas sosial dalam novel Pulang karya Leila S. Chudori yang
dikaji berdasarkan pendekatan strukturalisme genetik. Relitas sosial yang dikaji dalam penelitian ini dilihat
pada unsur cerpen, struktur sosial masyarakat, dan pandangan dunia pengarang (world view). Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi yang didukung oleh kajian strukturalisme
genetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada subfokus terdapat realitas sosial dalam unsur novel
Pulang karya Leila S. Chudori khususnya di dalam tema cerita. Realitas sosial yang terdapat dalam tema
berupa perjuangan para eksil politik untuk kembali menginjakkan kaki ke tanah air. Peristiwa yang dialami
tokoh-tokoh dalam cerita sesuai dengan aspek sosial yang terjadi pada para eksil politik di Indonesia. Selain
pada tema realitas sosial juga muncul pada latar, sudut pandang, serta penokohan. Pada subfokus selanjutnya
realtas ditinjau dari stuktur sosial masyarakat dapat diketahui bahwa terdapat realitas sosial di dalam novel
yang sesuai dengan struktur sosial masyarakat di antaranya adalah peristiwa G30SPKI, peristiwa supersmar,
pembersihan etnis Tionghoa, serta tragedi Mei. Sementara pada subfokus pandangan dunia pengarang
ditemukan melalui tokoh problematik di dalam cerita bahwa pengarang dalam wawancaranya menyatakan
bahwa eskil politik merupakan warga negara Indonesia yang berhak mendapat kehidupan yang layak
sebagaimana warga Indonesia pada umumnya. Berdasarkan penelitian yang ditemukan menunjukkan bahwa
penelitian ini dan novel Pulang dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk siswa dan masyarakat umum
untuk memperluas wawasan mengenai sejarah.
Kata kunci: realitas sosial, sejarah, strukturalisme genetik.
98
Nurfitriani, Realitas sosial dalam novel Pulang .... 99
b) hubungan unsur-unsur karya sastra dengan dipertimbangkan dalam pemilihan bahan ajar
totalitas karya sastra, c) meneliti unsur-unsur sastra, melalui. Pertama, dari sudut bahasa.
masyarakat yang berfungsi sebagai genesis Kedua, dari segi kematangan jiwa (psikologi).
karya sastra, d) hubungan unsur-unsur Ketiga, dari sudut pandang kebudayaan para
masyarakat dengan totalitas masyarakat, e) siswa. (Rahmanto,1998,p.25) Pemilihan
hubungan karya sastra secara keseluruhan sumber belajar untuk peserta didik harus
dengan masyarakat secara keseluruhan . disesuaikan dengan kematangan psikologis
(Ratna, 2005, p. 127) dan kebudayaan peserta didik. Hal itu
Novel Pulang sebagai sebuah agar proses pembelajaran selaras sehingga
katya sastra memiliki fungsi ganda yakni menimbulkan pemahaman yang mendalam
selain menghibur juga bermanfaat bagi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan
pembacanya karena mengandung unsur penjelasan di atas terlihat bahwa sastra
realitas sosial. Maka, dengan membaca karya bermanfaat serta memiliki nilai yang mendalam
sastra, pembaca akan memperoleh nilai-nilai dalam proses pembelajaran. Pemilihan bahan
kehidupan yang agung dan pengetahuan ajar menjadi sangat penting dilakukan. Salah
yang mendalam mengenai realitas sosial yang satu karya sastra yang bermanfaat dan dapat
terjadi pada masyarakat. Dengan demikian, digunakan sebagai bahan ajar dalam proses
karya sastra sebagai produk budaya yang pembelajaran ialah novel Pulang karya Leila
mengejawantahkan pengalaman dan nilai- S. Chudori. Pulang merupakan karya sastra
nilai kehidupan dapat dijadikan media dan yang tidak hanya menghibur tetapi juga
sumber belajar untuk dunia pendidikan, memberikan pendidikan yang menyoroti
khususnya di sekolah. Hal tersebut seperti realitas sosial berupa masalah sosial dan
yang diungkapkan oleh Nyoman Kutha berbagai peristiwa sejarah yang terjadi pada
Ratna “Secara etimologis, sastra juga berarti masyarakat Indonesia.
alat untuk mendidik. Lebih jauh dikaitkan
dengan pesan dan muatannya. Hampir secara METODE
keseluruhan karya sastra merupakan sarana Penelitian ini menggunakan pendekatan
estetika”. (Ratna, 2005, p. 428) penelitian kualitatif. Metode yang digunakan
Melalui pembacaan terhadap karya dalam penelitian ini adalah metode analisis
sastra secara tidak langsung pembaca isi yang didukung oleh teori strukturalisme
mendapatkan pesan dan nilai moral melalui genetik. Teori strukturalisme genetik adalah
muatan cerita yang ada dalam sebuah karya. penelitian yang menuntun peneliti untuk
Hal tersebut sesuai dengan ucapan yang menganalisis struktur pada karya sastra dan
diungkapkan oleh Taufik Ismail pada acara kemudian menghubungkan struktur yang
“Sastrawan Bicara Mahasiswa Membaca” ada di dalam karya dengan realitas sosial yang
di PBS UNJ Tahun 2002 yang dikutip ada meliputi kondisi sosial pengarang, latar
oleh Djojosuroto (2006) mengungkapkan sejarah, budaya, dan sosial untuk menemukan
bahwa dengan mambaca karya sastra pandangan dunia yang tercermin di dalam
dapat membukakan mata pembaca untuk sebuah karya sastra.
mengetahui realitas sosial dan budaya dalam Data dalam penelitian ini berupa
bingkai moral dan estetika. Melalui karya kutipan-kutipan dalam novel Pulang I karya
sastra peserta didik dapat menikmati realitas Leila S. Chudori Data tersebut didapat
imajinasi pengarang melalui tokoh, peristiwa, dari sumber data primer, yakni novel
dan latar yang disajikan. Pulang karangan Leila S. Chudori. Teknik
Selain itu, agar pendidik dapat pengumpulan data dalam penelitian ini
memilih bahan ajar dengan tepat, maka berupa teknik dokumenter berupa kajian
Rahmanto menawarkan hal-hal yang harus pustaka terhadap teks novel Pulang karya Leila
S. Chudori yang dilakukan secara intensif. Kedua, karena penelitian ini menggunakan
Studi dokumentasi yang dimaksudkan kajian strukturalisme genetik, maka akan
ialah dengan menggunakan analisis isi. dikaji juga mengenai realitas yang terdapat
Teknik pengumpulan data dalam penelitian di dalam tema, alur, tokoh dan penokohan,
ini dilakukan 1) Dokumentasi, yakni latar, dan sudut pandang. Selanjutnya unsur
peneliti mengumpulkan, membaca, dan ekstinsik yang akan dikaji adalah struktur
menguji sumber data. Pengujuan pertama: sosial masyarakat dan pandangan dunia
memahami dan menghayati secara kritis pengarang. Untuk memahami pandangan
(utuh, menyeluruh) serta mempertajam, dunia pengarang di dalam novel, maka akan
memperdalam pemahaman dan penghayatan dikemukakan juga riwayat hidup atau biografi
untuk memilih dan menelaah data. pengarang dan proses kreatif pengarang
Pembacaan dilakukan secara cermat dan dalam menulis Novel. Riwayat hidup dan
mendalam sehingga penentuan bentuk- proses kreatif Leila S. Chudori dalam menulis
novel diperoleh dari berbagai sumber selain
bentuk realitas sosial pada sumber data dapat
dicapai. 2) Membaca ulang novel yang akan dari wawancara juga dari beberapa tulisan
diteliti dengan cermat untuk mencari kata, dari para pengamat sastra dan orang-orang
kelompok kata, paragraf, dan wacana dengan yang pernah dekat dengan beliau. Riwayat
menandai, mengutip, mencatat, bagian- dan proses kreatif penulisan novel Leila S.
Chudori tersebut sangat membantu peneliti
bagian yang dijadikan data dari sumber data.
Beberapa langkah yang dilakukan dalam mengkaji lebih mendalam tentang
untuk menganalisis data antara lain, realitas sosial dalam novel Pulang.
1) menetapkan kriteria analisis, 2) Melalui riwayat hidup pengarang akan
Menganalisis unsur-unsur novel Pulang diketahui latar belakang pengarang sehingga
karya Leila S. Chudori 3) menganalisis dapat juga diketahui pandangan dunia
unsur novel yang menggambarkan adanya pengarang dalam menciptakan sebuah karya
bentuk-bentuk realitas sosial kemudian sastra. Kehidupan sosial, budaya pengarang
menghubungkannya dengan struktur sosial akan mempengaruhi penulisan karya sastra
masyarakat 4) Menganalisis unsur novel karena pengarang merupakan bagian dari
yang menggambarkan adanya bentuk kelompok sosial suatu masyarakat. Dengan
pandangan dunia pengarang kemudian demikian, pengarang dapat menggunakan
menghubungkannya dengan biografi dan pandangan dunia kelompok masyarakat.
hasil wawancara terhadap pengarang 5) Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa
membuat interpretasi, 6) mengimplikasikan kehidupan sosial budaya pengarang akan
menimbulkan pandangan dunia pengarang
pola cerita tersebut dalam pembelajaran sastra
di sekolah, 7) menarik kesimpulan. Prosedurkarena terbentuk dari pandangan pengarang
analisis data yang digunakan ialah prosedursetelah berinteraksi dengan pandangan
analisis isi Philip Mayring. Pemeriksaan kelompok sosial masyarakat.
keabsahan data yang digunakan dalam Selanjutnya, agar dalam
penelitian ini adalah ketekunan pengamatan,mendeskripsikan dan mengkaji hasil temuan
triangulasi dan pengecekan teman sejawat. penelitian pada struktur novel, struktur
sosial, dan pandangan dunia pengarang dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN dijelaskan dan dipahami dengan baik, maka
Temuan penelitian ini diawali dengan berikut di bawah ini hasil penelitian mengenai
mendeskripsikan struktur cerita yang novel Pulang karya Leila S. Chudori.
dianalisis melalui analisis isi. Pertama, 1) Realitas yang terdapat dalam unsur novel Pulang
mengenai realitas sosial yang terdapat di karya Leila S. Chudori
dalam novel Pulang karya Leila S. Chudori. Bentuk-bentuk realitas sosial yang
terdapat di dalam novel terdapat dalam unsur teror yang datang kepadanya.
pembangun novel seperti tema, tokoh/ Selanjutnya, tema perjuangan dalam
penokohan, dan latar. Bentuk realitas tersebut novel ini dapat dilihat dari motif lain, yaitu
didapatkan melalui pikiran, ide, gagasan, latar perjuangan yang dialami Lintang Utara
peristiwa di dalam cerita. Salah satu bentuk untuk mengenal Indonesia. Lintang Utara.
realitas yang terdapat dalam unsur novel Ia adalah anak dari tokoh utama Dimas
melalui tema cerita. Tema secara umum Suryo. Perjuangan yang dilakukan Lintang
dapat dipahami sebagai pokok pikiran yang ialah perjuangan untuk mengenal Indonesia
dituangkan pengarang dalam sebuah cerita. dan mencari jati dirinya. Sebagai anak yang
Akan tetapi Nani Tuloli mengemukakan terlahir dari dua orang tua yang berbeda
tema sebagai “Gagasan dasar umum kebangsaan dan besar di lingkungan keluarga
yang menopang sebuah karya sastra yang yang hancur membuat Lintang Utara menjadi
terkandung di dalam teks sebagai sebuah seorang wanita yang merasa tidak memiliki jati
struktur semantik dan yang menyangkut diri. Masa lalu ayahnya sebagai warga negara
persamaan-persamaan maupun perbedaan- Indonesia yang “tidak tinggal” di Indonesia
perbedaan, tema disaring dari motif-motif untuk alasan yang jelas membuatnya
konkrit yang menentukan urutan peristiwa merasa jauh dan tidak mengenal Indonesia.
atau situasi tertentu.” (Tuloli, 2000, p.42) Hingga nasib memilihnya untuk mengenal
Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami Indonesia secara langsung dengan datang
bahwa tema merupakan gagasan umum yang sendiri ke Indonesia, untuk mengerjakan
menopang sebuah karya sastra sebagai sebuah tugas kuliahnya. Dengan kedatangannya ke
makna. Tema dapat dilihat dari motif-motif Indonesia itulah dia baru dapat memahami
konkrit yang ada di dalam sebuah cerita. arti Indonesia baginya. Bahkan yang lebih
Sebagaimana halnya pendapat di atas, penting dari itu, kedatangannya ke Indonesia
novel ini bertemakan “perjuangan” Tema memperat hubungannya dengan sang ayah
perjuangan yang diusung di dalam novel ini karena Lintang akhirnya memahami betapa
dapat dilihat dari motif-motif perjuangan ayahnya memendam rasa rindu terhadap
dan usaha para tokoh dalam cerita, seperti Indonesia tercinta. Di samping itu perjuangan
yang terdapat di dalam kutipan di bawah ini, Lintang Utara untuk mengenal Indonesia
tidak tidaklah mudah, ia harus menerima cap
Aku berada di sini bukan karena melarikan sebagai anak tanahan politik, ia dibicarakan,
diri dari bencana, tetapi karena sebuah dan bahkan ia sepmat mendapatkan visa
garis hidup yang aneh dan tak terduga untuk masuk ke Indonesia.
(aku sengaja belum menggunakan kata Berdasarkan kutipan di atas, maka
‘nasib’) Dia tahu, aku tak peduli dengan
secara umum tema di dalam novel ini ialah
marabahaya dan ingin segera kembali ke
“Perjuangan” yaitu dapat dilihat dari beberapa
Jakarta atau Solo, meski itu berarti aku
akan kena ciduk. (p.71)
motif yang mempengaruhinya sehingga
menjadi tema besar perjuangan. Motif yang
dimaksud ialah berupa perjuangan Dimas
Kutipan di atas menceritakan
Suryo untuk tetap bertahan dan kembali ke
seorang tokoh utama yang yang terus
Indonesia serta perjuangan generasi kedua
berjuang agar dapat pulang ke Indonesia.
yaitu Lintang Utara yang dicap sebagai anak
Ia tidak dapat kembali ke Indonesia karena
ekstapol untuk mengenal jati dirinya dan
menghadiri sebuah konferensi seminar
tanah kelahirnannya. Maka berdasarkan
untuk wartawan. Meski begitu, dia menyadari
motif tersebut, secara umum tema di dalam
bahwa perjuangannya untuk pulang ke tahah
novel ini dapat dikatagorikan sebagai tema
air jauh lebih besar dibanding kebencian dan
perjuangan.
Suryo seperti di dalam kutipan di bawah ini, 5) Rezim Presiden Soeharto 6) Tragedi
...Di tahun 1960-an, masa-masa sebelum Trisakti Mei 1998 7) Etnis Tionghoa di
Ayah meningalkan Jakarta, situasi politik Indonesia Mei 1998 8) Realitas sosial berupa
sangat panas. Kau di kiri atau di kanan. masalah sosial dalam Novel 9) Realitas sosial
Kau merah, merah jambu, atau hijau, dan berupa masalah sosial 10) Realitas sosial
kehijau-hijauan. Istilah dan terminologi
berupa kelas sosial dalam novel.
bertaburan di dalam diskusi, bantahan,
Peristiwa-peristiwa yang terdapat di
dan tuduhan serta jeritan:Manipol,
Nekolim, Revolusi, Kontra-Revolusi, dan dalam novel tersebut sangat relevan dengan
ratusan akronim buruk lainnya yang sama realitas sosial yang terjadi pada masyarakat
sekali ta menarik untuk diingat, apalagi Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan
untuk dipelajari dan diteliti. DI Zaman itu beberapa sumber bacaan yang mengemukakan
Indonesia tidak mengenal zona netral. Tak mengenai realitas yang terjadi di masyarakat
mengenal area kelabu. Kau harus bagian Indonesia saat itu. Sejarah mencatat bahwa
dari Kami atau Mereka...(p.234) telah terjadi tragedi besar yang menimpa
bangsa Indonesia yaitu meletusnya gerakan
Kutipan di atas menggambarkan 30 September 1965. Pada saat itu jendral-
keadaan sosial Indonesia pada 196-an. Pada jendral diculik dan dibunuh oleh PKI. Hal
saat itu semua orang harus memilih kiri atau tersebut juga diungkapkan oleh Manafe
kanan. Seperti yang dialami Dimas Suryo seperti yang terdapat di dalam kutipan,
yang memilih untuk tidak memilih dan “Aksi penculikan dilakukan serentak yakni
hingga akhirnya dia dianggap karena telah pada pukul 03.00 1 Oktober 1965. Pasukan
memihak. Latar yang terdapat di dalam cerita yang menculik Jendral TNI AH Nasution
ini sesuai dengan keadaan sosial masyrakat pimpinan Pelda Djahurub menggunakan
pada saat itu. truk berangkat ke kediaman Pak Nasution.”
(Manafe, 90) Maka, berdasarkan penjelasan
2) Realitas sosial dalam novel Pulang ditinjau dari di atas bahwa cerita yang terjadi di dalam
Struktur Sosial Masyarakat. novel yang diceritakan oleh Dimas Suryo
Sesuai dengan pendapat K.J benar-benar terjadi di masyarakat Indonesia.
Vegeer yang menyatakan bahwa konsep Dengan begitu bahwa realitas yang terdapat
realitas terbentuk oleh lingkungan yang di dalam novel sesuai dengan fakta yang
memunculkan norma, kondisi sosial, dan terdapat di dalam sejarah Indonesia Sejarah
tujuan sosial (Vegeer, 1990: 10) Hal tersebut mencatat bahwa adanya Instruksi Menteri
didukung oleh pendapat Durkheim yang Dalam Negeri No. 32/1981 dan pedoman
menggunakan istilah realitas sosial sebagai pelaksanaannya yang menjadi dasar
fakta sosial. (Berger, & Luckmann, 1990: 28) pencantuman kode-kode khusus dalam Kartu
Bentuk realitas sosial yang terdapat di dalam Tanda Penduduk ekstapol yang terkenal
novel ini berupa fakta sejarah dan kondisi dengan singkatan ET. Instruksi Mendagri
sosial yang terdapat di dalam kehidupan No 32/1981 tetang Pembinaan Pengawasan
masyarakat. Realitas sosial di dalam novel terhadap Bekas Tahanan dan Bekas
sebagai karya fiksi sesuai dengan realitas Narapidana G30SPKI. Para tahanan dan
pada kehidupan di dunia nyata. Bentuk- bekas narapidana G30SPKI mendapatkan
bentuk realitas yang terdapat dalam novel peraturan yang diskiminatif yang tertuju
pulang meliputi 1) Tragedi 30 September tidak hanya pada tanahan politik tetapi juga
1965 2) Situasi Masyarakat Indonesia Setelah pada anak cucu mereka. Hal tersebut seperti
Tragedi 30 September 1965 3) Bergantinya yang diceritakan Leila S. Chudori melalui
Pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru Lintang Utara yang mendapatkan perlakuan
4) Kondisi Sosial Eksil Politik Indonesia diskiminatif di lingkungan sosialnya. Selain
mereka mempunya cap sebagai ekstapol dan menyeluruh yang berupa ide, gagasan
atau ET. Mereka tidak mempunyai status dan perasaan yang menghubungkan secara
kewaranegaraan yang jelas, eksil politik juga bersama-sama antara individu dan anggota
digambarakan sebagai berikut, seperti yang suatu kelompok sosial yang lain. (Goldmann,
terdapat di dalam novel, 1975) Pendapat tersebut mempunyai
...Tentu saja bukan eksil politik jika relevansi dengan temuan penelitian di dalam
tidak ada gangguan sehari-hari. Paspor novel Pulang karya Leila S. Chudori.
dicabut, berpindah negara, berpindah Leila S. Chudori di dalam novel
kota, berubah pekerjaan, berubah Pulang mengangkat tema mengenai peristiwa
keluarga...segalanya terjadi tanpa rencana.
sejarah atau relaitas sosial yang terjadi pada
Semua terjadi sembari kami terengah-
masyarakat Indonesia. Ia menceritakan
engah berburu identitas seperti ruh
yang mengejar-ngejar tubuhnya sendiri. mengenai kehidupan eksil politik pada masa
Gangguan, atau Mas Nug lebih suka pemerintahan orde baru. Dalam temuan
menyebutnya „tantangan, yang kami penelitian pada novel Pulang didapatkan
hadapai datang bertubi-tubi. Karena itu, sesuatu bahwa selaku wakil dari subjek kolektif
setelah keberhasilan malam pembukaan pengarang memiliki pandangan dunia bahwa
ini membutuhkan antagonis…(p. 120) di dalam realitas sosial masyarakat Indonesa
masih terdapat diskiminasi terhadap bebrapa
Kutipan di atas menjelaskan mengenai eksil politik Indonesia. Seperti yang terdapat
kondisi eskil politik yang dicabut paspornya, di dalam novel Pulang di bawah ini,
kemudian mereka berpindah Negara, ...Tetapi saya hanya ingin mncari sisi
berubah pekerjaan dan mereka mencari yang manusiawi karena ini sebuah film
indentitas untuk mencari Negara yang dapat dokumnter. Saya hanya ingin menyorot
menerima mereka sebagai warganya. Hal nasib orang-orang akhibat kondlik politik
tersebut sesuai dengan keadaan eksil politik yang kemudian berkahir dengan banjir
darah, korban jiwa yang begitu banyak dan
di Indonesia yang sampai saat ini mereka
trauma politik yang begitu berkepanjangan
dihukum tanpa melalui proses peradilan yang serta indoktrinisasi yang luar biasa yag bisa
jelas. Selanjutnya, kondisi sosial yang terjadi melekat pada rakyat Indonesia... (p. 230)
pada eksil politik ialah disorganiasasi keluarga.
Disorganisasi keluarga merupakan salah satu Kutipan di atas, diwakili oleh Lintang
realitas sosial yang terjadi pada eksil politik. Utara sebagai tokoh problematik di dalam
Hal tersebut terjadi terutama pada keluarga cerita. Ia digambarkan sebagai generasi
yang mengalami peristiwa tertentu seperti kedua setelah Dimas Suryo yang memiliki
yang terjadi pada keluarga Dimas Suryo dan kompleksitas permasalahan di dalam
Hananto Prawiro yang memiliki latar dengan hidupnya. Ia mencari jati diri dan identitas
peristiwa 30 September. kebangsaannya serta selama perkembangan
hidupnya ia dicap sebagai ekstahanan politik
3) Realitas Sosial dalam Novel dikaitkan dengan atas dosa yang tidak diketahuinya. Leila S.
Pandangan Dunia Pengarang (World View) Chudori dalam wawancaranya ia menyatakan
Hubungan antra struktur sastra dan bahwa eskil politik merupakan warga negara
struktur sosial dikaitkan dengan pandangan Indonesia yang berhak mendapat kehidupan
dunia pengarang. Sastra sebagai representasi yang layak sebagaimana warga Indonesia
dari pandangan dunia pengarang yang pada umumnya. Sebagai seorang wartawan
mawakilinya sebagai individu yang hidup ia mengetahui dengan detail mengenail eksil
di tengah-tengah masyarakat. Goldmann politik di Indonesia. Sebagaimana novel
mengatakan bahwa pandangan dunia yang ia tulis ini sebagian cerita yang ia tulis
pengarang adalah sesuatu yang komprehensif
novel, yaitu Dimas Suryo dan Lintang Utara. Djojosuroto, K. (2006). Analisis teks sastra dan
Melalui tokoh-tokoh peroblematik di dalam pengajarannya. Yogjakarta: Penerbit
novel diketahui pandangan dunia pengarang Pustaka.
yaitu di tengah sejarah Indonesia yang harus Emzir, & Rohman, S. (2015). Teori dan
dipahami salah satunya ialah mengenal sejarah pengajaran sastra. Jakarta: PT. Raja
lain berupa nasib eksil politik di Indonesia. Grafindo.
Pandangan dunia pengarang menunjukkan Endraswara, S. (2002).Metodologi penelitian
bahwa eksil politik yang dipandang sebelah sastra. Yogyakarta: CAPS.
mata oleh mayarakat dan pemerintah mereka Goldmann, L. (1975).Towards a sociology of the
butuh hidup normal sebagaimana manusia novel. London: Cambridge University
pada umumnya. Press.
Rahmanto. (1988). Metode pengajaran sastra.
DAFTAR RUJUKAN Yogyakarta: Kanisus.
Berger, P. & Luckman, T. (1971).The social Ratna, N.K. (2005).Sastra dan cultural studies
contruction of reality; a treatise in the refresentasi fiksi dan fakta. Yogyakarta:
sociology of knowledge. London: Pengun Pustaka Pelajar.
Book. Tuloli, N. (2000). Teori fiksi. Gorontalo: BMT
Berger, P.L., & Luckman, T. (1990).Tafsir Nurul Jannah.
sosial atas kenyataan. Jakarta: Vegeer, K.J. (1990). Realitas sosial. Jakarta:
LP3ES.1990. PT.Gramedia Pustaka Utama.
Chudori, Leila S. (2012). Pulang. Jakarta: Wellek, R., & Warren,A. (1993). Teori
Kepustakaan Populer Gramedia. kesusastraan. Jakarta: PT.Gramedia
Dharma, B. (2012). “Sastra ideologi, Pustaka Utama.
pandangan dunia, korupsi, dan
pelawanan. Jurnal Kritik Teori dan
Kajian Sastra, No.2 (2),2012.