Anda di halaman 1dari 5

Entrepreneurship (Pengertian, Sifat, Manfaat dan Tahapan)

Pengertian Entrepreneurship 
Entrepreneurship (kewirausahaan) adalah suatu proses penerapan inovasi dan kreativitas
dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dan memiliki nilai serta kemampuan menghadapi
tantangan hidup dengan cara melihat peluang dari berbagai resiko dan ketidakpastian demi
mencapai keuntungan dan pertumbuhan.
Istilah entrepreneurship berasal dari bahasa Inggris yang diserap dari bahasa Prancis yaitu
entreprende yang berarti petualang, pencipta dan pengelola usaha. Sedangkan entrepreneur
adalah seseorang yang mengorganisir dan menanggung risiko sebuah bisnis atau usaha.
Entrepreneurship adalah segala hal yang berkaitan dengan sikap, tindakan dan proses yang
dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis, menjalankan dan mengembangkan usaha
mereka.
Dalam bahasa Indonesia, entrepreneurship diterjemahkan sebagai kewirausahaan, sedangkan
entrepreneur diterjemahkan sebagai wirausaha atau wiraswasta. Entrepreneurship adalah
kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan sebagai dasar,
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat dan proses dalam menghadapi tantangan
hidup.

Menurut Frinces (2004), kewirausahaan adalah bentuk usaha untuk menciptakan nilai lewat
pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan resiko yang sesuai dengan
peluang yang ada dan lewat keterampilan komunikasi dan manajemen untuk mobilisasi
manusia, keuangan dan sumberdaya yang diperlukan untuk sebuah proyek sampai berhasil.

Kewirausahaan pada dasarnya adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan yang maksimal.
Berikut definisi dan pengertian entrepreneurship dari beberapa sumber buku:

 Menurut Zimmerer dkk (2008), entrepreneurship adalah penerapan kreativitas dan


keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-
peluang yang dihadapi orang setiap hari.
 Menurut Sarosa (2005), entrepreneur adalah seseorang yang mempunyai visi,
semangat, dan melakukan tindakan-tindakan nyata dalam usaha menciptakan dan
mengembangkan sendiri sumber-sumber income nya tanpa bergantung semata-mata
kepada orang lain.
 Menurut Suryana (2013), entrepreneurship adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup dan cara memperoleh peluang dengan berbagai risiko
yang mungkin dihadapinya. 
 Menurut Fahmi (2013), entrepreneur adalah orang yang menciptakan bisnis baru
dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan
pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya
yang diperlukan untuk mendirikannya.
 Menurut Alma (2008), entrepreneurship adalah proses menciptakan sesuatu yang lain
dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima
balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.

Sifat-sifat Entrepreneurship 
Menurut Alma (2008), seorang entrepreneur memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1. Percaya diri. Sifat utama dari percaya diri dimulai dari pribadi yang mantap, tidak
mudah terombang ambing oleh pendapat dan saran orang lain, melainkan
menggunakan sebagian saran tersebut sebagai masukan. 
2. Berorientasi pada tugas dan hasil. Sifat seorang entrepreneur tidak mengutamakan
Prestige dahulu melainkan fokus kepada prestasi yang ingin dicapai. 
3. Pengambilan resiko. Ciri pengambilan resiko berpengaruh penting dalam dunia
wirausaha yang penuh dengan resiko dan tantangan.Hal penting yang harus
diperhatikan adalah bahwa bagaimana seorang entrepreneur mengambil sebuah resiko
dengan penuh pertimbangan.
4. Kepemimpinan. Dalam diri seorang entrepreneur mutlak memiliki jiwa
kepemimpinan.Seorang pemimpin yang baik harus mendengar saran dan kritik dari
bawahannya demi kemajuan kinerja perusahaan. 
5. Keorisinilan. Yang dimaksud dengan orisinil disini adalah seorang entrepreneur tidak
hanya mengekor kepada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ide yang orisinil
dan mampu merealisasikan ide tersebut. 
6. Berorientasi kepada masa depan. Seorang entrepreneur haruslah perspektif,
mempunyai visi kedepan.Sebab, sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara tetapi
untuk selamanya.Untuk menyiapkan visi yang jauh kedepan, entrepreneur perlu
menyusun perencanaan dan strategi yang matang. 
7. Kreativitas dan inovasi. Kreativitas merupakan kemampuan mengembangkan ide
yang baru, dan menemukan cara yang baru dalam melihat peluang ataupun problem
yang akan dihadapi. Inovasi adalah kemampuan untuk menggunakan solusi kreatif
dalam mengisi peluang sehingga dapat membawa manfaat bagi kehidupan
masyarakat.

Manfaat Entrepreneurship 
Menurut Zimmerer dkk (2008), terdapat beberapa manfaat dari entrepreneurship, yaitu
sebagai berikut:

1. Peluang mengendalikan nasib sendiri. Memiliki atau memimpin perusahaan


memiliki kebebasan dan peluang bagi entrepreneur untuk mencapai tujuan penting
baginya. Entrepreneur ingin mencoba menenangkan hidup mereka dan mereka
menggunakan bisnis mereka untuk mewujudkan keinginan itu. 
2. Peluang melakukan perubahan. Semakin banyak entrepreneur yang memulai bisnis
karena mereka melihat peluang untuk melakukan perubahan yang menurut mereka
penting. Entrepreneur mempunyai cara untuk mengungkapkan wujud kepedulian
terhadap masalah-masalah sosial dan mempunyai keinginan untuk menjalani
kehidupan yang lebih baik. 
3. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya. Bagi entrepreneur tidak banyak
perbedaan antara bekerja dan bermain,keduanya sama saja. Mereka mengetahui
bahwa batasan terhadap keberhasilan mereka adalah segala hal yang ditentukan oleh
kreatifitas, antusias dan visi mereka sendiri. 
4. Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas. Walaupun uang bukan daya
dorong utama bagi entrepreneur, keuntungan dari bisnis merupakan faktor motivasi
yang penting untuk mendirikan perusahaan. Menurut penelitian dari Thomas Stanley
dan William Danko, kebanyakan dari entrepreneur mencapai dua pertiga dari jutawan
Amerika, sehingga entrepreneur adalah termasuk orang yang makmur. 
5. Peluang berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha.
Pemilik bisnis menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan
yang telah dilayani dengan setia. Peran penting yang dimainkan dalam lingkungan
setempat serta kesadaran bahwa kerja memiliki dampak nyata dalam meluncurkan
fungsi ekonomi merupakan sebuah imbalan. 
6. Peluang melakukan sesuatu yang disukai dan bersenang-senang dalam
mengerjakannya. Kebanyakan entrepreneur yang berhasil memilih dalam bisnis
tertentu, sebab mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut. Mereka membuat
kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka
melakukannya.

Tahapan Manjadi Entrepreneurship 


Proses entrepreneurship diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan, dari
tantangan kemudian timbul gagasan, kemauan dan dorongan untuk berinisiatif, yang tidak
lain adalah berfikir kreatif dan bertindak inovatif sehingga tantangan tadi teratasi dan
terpecahkan. Menurut Suryana (2006), tahapan atau langkah-langkah entrepreneurship pada
seseorang adalah sebagai berikut:
a. Tahap memulai 
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu
yang diperlukan, diawali dengan melihat tantangan atau peluang usaha baru dan dilanjutkan
dengan kemungkinan dan adanya keinginan untuk membuka usaha baru. Tahap ini juga
memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa atau
usaha yang lain.

b. Tahap melaksanakan usaha 


Dalam tahap ini seorang entrepreneur mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek-aspek: menjalankan bentuk usaha, pembiayaan, SDM,
kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan
mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

c. Tahap mempertahankan usaha 


Tahap di mana entrepreneur berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis untuk
mengatasi segala masalah dan hambatan dalam menjalankan usahanya. Entrepreneur yang
berhasil adalah yang mampu mempertahankan usahanya dari segala hambatan, tantangan, dan
masalah yang ada sehingga usahanya dapat berjalan dengan lancar.
d. Tahap mengembangkan usaha 
Tahap ini adalah di mana entrepreneur berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan
analisis perkembangan dan inovasi untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang
dihadapi. Dalam perkembangannya bisa dengan memperbanyak relasi, memperbarui metode
dan sistem, memperbarui produk yang dihasilkan, memperbesar dan memperluas usaha,
menambah kualitas, menambah pelayanan, menambah tenaga kerja. Dalam tahap ini
entrepreneur melakukan kontribusi ekonomi dalam jangka panjang terhadap manusia, alam
dan lingkungan. Dari manfaat pengembangan usaha ini dapat diperoleh secara jelas,
kontribusi untuk masalah lapangan kerja, yaitu akan ada penambahan tenaga kerja.
Daftar Pustaka

 Frinces, Heflin. 2004. Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis. Yogyakarta: Darussalam.


 Zimmerer, Thomas. dkk. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil.
Jakarta: Salemba empat.
 Sarosa, Pietra. 2005. Kiat Praktis Membuka Usaha, Becoming Young Entrepreneur,
Dream Big Start Small, Act Now, Panduan Praktis & Motivasional Bagi Kaum
Muda dan Mahasiswa. Jakarta: Elex Media Komputindo.
 Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Salemba Empat.
 Suryana. 2013. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba
Empat.
 Fahmi, Irham. 2013. Kewirausahaan Teori, Kasus dan Solusi. Bandung: Alfabeta.
 Alma, Buchari. 2008. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai