Anda di halaman 1dari 3

NAMA:M FATKHUR ROHMAN THOHIR

NPM:181210101

SEMESTER:LIMA

DOSEN:MIFTAHUL HUDA

BERADABAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH TIMUR

hampir semua sejarawan membagi Dinasti Umayah (Umawiyah) mnjadi dua, yaitu pertama, Dinasti
Umayah yang dirintis dan didirikan oleh Muawiyah Ibn Abi Sufyan yang berpusat di Damaskus (Siria).
Fase ini berlangsung sekitar satu abad dan mengubah sistem pemerintahan dari sistem khilafah pada
sistem mamlakat (kerajaan atau monarki)” dan kedua.

Dinasti Umayah di Andalusia (Siberia) yang pada awalnya merupakan wilayah taklukan Umayah di
bawah pimpinan seorang gubernur pada zaman Walid Ibn Abd Al-Malik; kemudian diubah menjadi
kerajaan yang terpisah dari kekuasaan Dinasti Bani Abbas setelah berhasil menaklukkan Dinasti Umayah
di Damaskus

Keberuntungan Muawiyah berikutnya adalah keberhasilan pihak Khawarij membunuh Khalifah Ali r.a.
Jabatan khalifah setelah Ali r.a. wafat, dipegang oleh putranya, Hasan Ibn Ali selama beberapa bulan.
Akan tetapi, karena tidak didukung oleh pasukan yang kuat, sedangkan pihak Muawiyah semakin kuat,
akhirnya Muawiyah melakukan perjanjian dengan Hasan lbn Ali.

Isi perjanjian itu adalah bahwa penggantian pemimpin akan diserahkan kepada umat Islam setelah masa
Muawiyah berakhir. Perjanjian ini dibuat pada tahun 661 M. (41 H.) dan tahun tersebut disebut am jama
'ah karena perjanjian ini mempersatukan umat Islam kembali menjadi satu kepemimpinan politik. yaitu
Muawiyah dan Muawiyah mengubah sistem khilafah menjadi kerajaan.

Muawiyah tetap menggunakan gelar khalifah dengan makna konotatif yang diperbaharui. Jika pada
zaman khalifah empat, khalifah (pengganti) yang dimaksudkan adalah Khalifah Rasul SAW. (Khalifat Al-
Rasul) adalah pemimpin masyarakat; sedangkan pada zaman Bani Umayah, yang dimaksud dengan
khalifah adalah Khalifah Allah (Khalifa: Allah) adalah pemimpin atau penguasa yang diangkat oleh Allah.
Langkah awal dalam rangka memperlancar pengangkatan Yazid sebagai penggantinya adalah
menjadikan Yazid Ibn Muawiyah sebagai putra mahkota (tahun 53 H.) 2).

Setelah Islam datang, pertarungan menduduki kekuasaan ini menjelma menjadi sebuah permusuhan
yang transparan dan terbuka. Bani Umayah melakukan perlawanan terhadap Rasulullah dan dakwahnya,
sedangkan, Bani Hasyim mendukung Rasulullah dan mengikutinya. Bani Umayah tidak masuk Islam,
kecuali ketika tidak ada jalan lain, yang mengharuskan mereka masuk Islam. Ini terjadi setelah
penaklukan kota Mekah.

1. Pola Administratif Pemerintahan Umayah

Khalifah Muawiyah mendirikan suatu pemerintahan yang terorganisasi dengan baik. “Ketika Muawiyah
menjadi penguasa terjadi banyak kesulitan. Pemerintahan imperium yang didesentralisasikan itu

2. Ekspansi pada Masa Umayah

Secara umum, penaklukan pemerintahan Bani Umawiyah, meliputi tiga wilayah. Pertama, melawan
pasukan Romawi di Asia Kecil. Penaklukan ini sampai dengan pengepungan Konstantinopel dan
beberapa kepulauan di Laut Tengah.

Kedua, wilayah Afrika Utara. Penaklukan ini sampai ke Samudra Atlantik dan menyeberang ke Gunung
Thariq hingga ke Spanyol. Ketiga, wilayah timur. Penaklukan ini sampai ke sebelah timur Irak. Kemudian,
meluas ke wilayah Turkistan di utara, serta ke wilayah Sindh di bagian selatan.

Ekspansi Bani Umayah dalam rangka memperluas wilayah kekuasaan merupakan lanjutan dari ekspansi
yang dilakukan oleh para pemimpin Islam sebelumnya. Muawiyah berhasil menaklukkan Tunis, Khurasan
sampai ke sungai Oxus serta Afganistan sampai Kabul; dan angkatan laut Muawiyah menyerang
Konstantinopel (ibukota Bizantium).
Ekspansi ini kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abd Al-Malik. Ia berhasil menundukkan Balkh, Bukhara,
Khawarizm, Fergana, Samarkand, dan bahkan sampai ke India dengan menguasai Balukhistan, Sind, dan
daerah Punjab sampai ke Mahan.

Selain itu, Walid Ibn Abd Al-Malik adalah khalifah yang berhasil menundukkan Maroko dan Al-lazair. Dari
kota ini, serangan kemudian dilanjutkan ke Eropa atas pimpinan Thariq Ibn Ziyad. Tentara Spanyol dapat
dikalahkan oleh pasukan Thariq.

Oleh karena itu, ibukota Spanyol, Kordova, dapat dikuasai. Setelah itu, dikuasai pula kota Seville, Elvira,
clan Toledo. Pada zaman Umar Ibn Abd Al-Aziz, serangan dilakukan ke Perancis yang dipimpin oleh Abd
Ar-Rahman Ibn Abdullah Al-Gafiqi.

Secara operasional, Ahmad Al-Usairy menjelaskan lekak-likuk penaklukan tersebut bahwa ke wilayah
Romawi (Turki) ketika itu selalu dilakukan pengintaian dan ekspedisi ke sana. Tujuannya adalah
menaklukkan Konstantinopel.

Kota itu dikepung pada tahun 50 H./670 M. dan tahun 53-61 H./672-68O M., namun tidak berhasil
ditaklukkan. Muawiyah membentuk pasukan laut yang besar yang siaga di Laut Tengah dengan kekuatan
1.700 kapal. Dengan kekuatan itu, dia berhasil memetik berbagai kemenangan.

Dia berhasil menaklukkan pulau Jarba di Tunisia pada tahun 49 H./669 M., kepulauan Rhodesia pada
tahun 53 H./673 M., kepulauan Kreta pada tahun 55 H./624 M., kepulauan Ijih dekat Konstantinopel
pada tahun 57 H./680 tampak kacau.

Anda mungkin juga menyukai