Anda di halaman 1dari 7

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris, adanya

pengaruh Kinerja Keuangan dan Ekonomi Makro terhadap harga saham pada

perusahaan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

tahun 2014 sampai dengan 2017. Sampel penelitian ini dipilih menggunakan

metode purposive sampling sesuai dengan kriteria dan sumber data

sekunder diperoleh dari www.idx.co.id. Dengan pengolahan data

menggunkan program SPSS 23, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan perusahaan sektor

aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun

2014-2017, bahwa variabel Return on Equity (ROE) berpengaruh positif

terhadap harga saham. Dengan begitu semakin tinggi nilai ROE maka

perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang

saham, itu akan membuat para investor tertarik untuk menanamkan

sahamnya pada perusahaan tersebut yang akan memberikan keuntungan

besar pada pemegang saham.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER)

berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan sektor aneka

industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun

90
91

2014-2017. Hal ini dapat terjadi dikarenakan perusahaan dapat

memenuhi keawajiban jangka panjangnya. Dengan terpenuhnya

kewajiban jangka panjangnya maka perusahaan tersebut memiliki

prospek yang baik. Selama perusahaan menghasilkan laba yang tinggi,

besarnya nilai DER tidak akan menjadi masalah karena sebagian laba

perusahaan dapat digunakan untuk membayar hutang. Perubahan nilai

DER dari tahun ke tahun ke arah yang baik akan menimbulkan rasa

keinginan investor dalam menanamkan sahamnya ke perusahaan

tersebut.

3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS)

tidak berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan sektor aneka

industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2014

sampai 2017. Hal ini terjadi karena EPS bukan informasi yang mendasar

untuk menggambarkan prospek perusahaan dimasa depan. Adanya nilai

EPS yang tinggi menunjukkan bahawa laba yang dihasilkan oleh

perusahaan juga besar, tetapi belum tentu mampu menarik investor untuk

berinvestasi pada perusahaan tersebut. Tidak adanya minat investor ini

menunjukkan bahwa tidak terjadi reaksi pasar terhadap adanya informasi

EPS yang telah di informasikan ke pasar. Dengan begitu harga saham

pada bursa tidak akan menunjukkan kenaikan maupun penurunan.

4. Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh terhadap harga saham

pada perusahaan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2014 hingga 2017. Hal tersebut karena adanya
92

PER belum mampu mempengaruhi minat investor dalam keputusan

mereka menanamkan saham pada perusahaan, investor harus melihat

faktor lain yang lebih berpengaruh untuk menanamkan sahamnya pada

perusahaan tersebut.

5. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan perusahaan sektor aneka

industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2014-2017,

bahwa variabel Dividen Per Share (DPS) berpengaruh positif terhadap

harga saham. Dengan begitu semakin tinggi nilai DPS maka perusahaan

dapat memberikan dividen dengan jumlah yang tinggi bagi pemegang

saham. DPS yang diterima oleh pemegang saham naik tentu saja hal ini

akan menarik investor untuk membeli saham perusahaan tersebut.

Dengan banyaknya saham yang dibeli maka harga saham perusahaan

tersebut akan naik di pasar modal.

6. Selanjutnya Tingkat Suku Bunga (SB) tidak berpengaruh terhadap harga

saham perusahaan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2014-2017. Hal tersebuat terjadi karena tipe investor di

indoensia merupakan investor yang senang melakukan transaksi saham

dalam jangka pendek (spekulan), sehingga investor cenderung

melakukan jual beli saham secara cepat dengan tujuan memperoleh

keuntungan dari selisih harga jual saham yang cukup tinggi. Dan juga

dikarenakan suku bunga deposito di Indonesia sangat kecil, sehingga

investor dalam menanamkan dananya dalam bentuk saham tidak

dipengaruhi oleh suku bunga.


93

7. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kurs Nilai Tukar (NT) tidak

berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan sektor aneka industri

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2014 sampai

2017. Hal ini terjadi karena kemampuan perusahaan dalam melakukan

pengelolaan keuanganya sangat baik sehingga menyebabkan perusahaan

tidak terkena dampak perubahan nilai tikar yang terjadi. Dengan dimiliki

kemampuan tersebut menyebabkan kepercayaan investor tetap terjaga

walaupun terjadi perubahan nilai tukar. Dalam hal ini pengelolaan

keuangnnya masih menggunakan mata uang rupiah dikarenakan bahan

yang digunakan masih berasal dari dalam negeri, sehingga investor kurang

memperhatikan kurs nilai tukar dalam berinvestasi. Selain itu, investor

menganggap bahwa dampak fluktuasi nilai tukar rupiah hanya sementara

sehingga tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham.

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang kemungkinan dapat

melemahkan hasil pengujiannya. Adapun keterbatasan dan kelemahan dari hasil

penelitian sebagai berikut:

1. Pengaruh ekonomi makro dalam penelitian ini hanya terdiri dari dua

variabel, yaitu tingkat suku bunga dan nilai tukar sedangkan masih

banyak variabel ekonomi makro yang mempengaruhi harga saham.

2. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan obyek penelitian

di sektor aneka industri yaitu masih banyak objek penelitian yang lebih

dari sektor aneka industri seperti perusahaan indeks LQ-45.


94

3. Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari tahun 2014

sampai dengan tahun 2017.

4. Bursa Efek Indonesia dengan penampilan yang baru hanya

menerbitkan laporan keuangan tahunan selama 3 tahun kebelakang,

sehingga mempersulit peneliti mencari data historis perusahaan yang

terdaftar.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan diatas, maka saran yang

dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan sektor

aneka industri dengan periode 4 tahun. Untuk peneliti selanjutnya akan

lebih baik jika memperluas obyek penelitian seperti seluruh

perusahaan yang terdaftar di BEI atau memperpanjang periode

pengamatan. Jumlah sampel yang lebih besar akan dapat

mengeneralisasi semua jenis industri dan periode yang lebih lama akan

memberikan hasil yang valid atau hasil yang mendekati sebenarnya.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan menambahkan variabel lain

diluar penelitian ini, seperti variable rasio keuangan, ukuran perusahaan,

laju inflasi, faktor psikologi, kebijakan pemerintah, dan beberapa variabel

pengukur lainnya sehingga dapat mempengaruhi harga saham

perusahaan.

3. Melihat besarnya pengaruh sebesar 31,3% yang mana besarnya

pengaruh tersebut berada dibawah 50%, artinya berada pada kategori


95

sedang, maka perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk melihat

faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi harga saham. Perlu ada

peninjauan kembali terhadap indikator-indikator yang ada, apakah perlu

adanya pambahan atau pengurangan yang harus dilakukan dipenelitian

selanjutnya.
96

Anda mungkin juga menyukai