Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terminal
Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terminal
A. Masalah Keperawatan
Kondisi Terminal adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penyakit/ sakit
yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh sehingga sangat dekat dengan proses
kematian.Respon klien dalam kondisi terminal sangat individual tergantung kondisi fisik,
psikologis, social yang dialami, sehingga dampak yang ditimbulkan pada tiap individu juga
berbeda. Hal ini mempengaruhi tingkat kebutuhan dasar yang ditunjukan oleh pasien
terminal.
Penyakit terminal umumnya menyebabkan ketakutan terhadap nyeri fisik, ketidaktahuan,
kematian, dan ancaman terhadap integritas (Turner et al, 1995). Klien mungkin mempunyai
ketidakpastian tentang makna kematian dan dengan demikian mereka menjadi sangat rentan
terhadap distres spiritual. Terdapat juga klien yang mempunyai rasa spiritual tentang
ketenangan yang memampukan mereka untuk menghadapi kematian tanpa rasa takut.
B. Pengertian
Penyakit terminal adalah suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan lagi. Kondisi
terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian berjalanmelalui suatu proses
penurunan fisik ,psikososial, dan spiritual bagi individu . ( Carpenito,1995 ).
Pasien terminal adalah pasien – pasien yang dirawat , yang sudah jelas bahwa mereka
akan meninggal atau keadaan mereka makin lama makin memburuk. ( P.J.M.Stevebs,dll,hal
282,1999).
Kematian adalah suatu tahap akhir kehidupan, yang bisa dating secara tiba – tiba tanpa
peringatan atau melalui suatu priode penyakit yang panjang.
Jenis – jenis penyakit terminal meliputi diabetes militus, penyakit kanker, congestik renal
falure, stroke, Aids, gagal ginjal kronik, akibat kecelakaan fatal.
Individu memperlihatkan :
b. Sistem Rujukan
Dalam pelayanan rujukan, rujukan pasien harus dibuat oleh penanggung jawab
perawatan. Diluar negeri Registered nurses (RN), mempunyai kewenangan untuk
merujuk pasien ke system pelayanan yang lebih tinggi lagi. Dalam perawatan pasien di
rumah, system rujukan bisa dibuat, dimana perawatan klien oleh perawat home care
dibawah yurisdiksi Registered nurses (RN). RN membuat delegasi tugas-tugas perawatan
yang harus dilaksanakan oleh perawat pelaksana yang telah mempunyai izin (lisenced)
dari lembaga berwenang. Prinsip delegasiatau rujukan:
1) Perawat pelaksana secara hukum bertanggung jawab langsung untuk merawat
klien.
2) Perawat pelaksana bertanggung jawab untuk merujuk pasien, mengevaluasi
asuhan yang diberikan, bimbingan dan konseling pasien terminal.
3) Pemberian terapi intravena tergantung peraturan pemerintah setempat, ada yang
memberi kewenangan untuk melakukan terapi intravena oleh pelaksana perawat,
ada juga yang tidak.
4) Lembaga berwenang (Rumah sakit, binas kesehatan) memberi kan izin pada
perawat pelaksana untuk merawat dan membuat rujukan berdasarkan standar
asuhan keperawatan.
G. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian pada klien dengan penyakit terminal , menggunakan pendekatan holistick
yaitu suatu pendekatan yang menyeluruh terhadap klien bukan hanya terhadap penyakit dan
aspek pengobatan saja tetapi juga aspej psikososial lainnya . Salah satu metode untuk
membantu perawat dalam mengkaji psikososial pada klien terminal yaitu dengan metode:
“PERSON “, P ( Personal Strangh ) , yaitu kekuatan seseorang dilanjutkan dengan gaya
hidup, kegiatan atau pekerjaan . E ( Emotional Reaction ) yaitu raksi emosional yang
ditunjukan dengan klien. R ( Respon to Stress ) yaitu respon klien terhadap situasi saat ini
atau di masa lalu. S ( Support Sistem yaitu keluarga atau orang lain yang berarti. O
( Optimum Health Goal ) yaitu alas an untuk menjadi lebih baik , N ( Nexsus ).
Pengkajian yang perlu diperhatikan dengan klien penyakit terminal menggunakan
pendekatan :
a. Faktor predisposisi
Faktor yang mempengaruhi respon psikologis pasien pada penyakit terminal , sistem
pendekatan bagi klien . Ras Kerud telah mengklasifikasikan pengkajian yang
dilakukan yaitu :
1. Riwayat psikososial
2. Banyaknya distress yang dialami dan respon terhadap krisis
3. Kemampuan koping
4. Tingkat perkembangananya reaksi sedih dan kehilangan
b. Faktor sosio kultur
Klien mengekspresikan sesuai tahap perkembangan , pola kultur terhadap kesehatan ,
penyakit dan kematian yang dikomunikasikan baik secara verbal maupun non verbal
c. Faktor presipitasi
1. Prognosa akhir penyakit yang menyebabkan kematian
2. Faktor transisi dari arti kehidupan menuju kematian
3. Support dari keluarga dan orang terdekat
4. Hilangnya harga diri karena kebutuhan tidak terpenuhi sehingga klien menarik
diri , cepat tersinggung dan tidak ada semangat hidup
d. Faktor perilaku
1. Respon terhadap klien
2. Respon terhadap diagnose
3. Isolasi sosial
e. Mekanisme koping
1. Denial
Adalah mekanisme koping yang berhubungan dengan penyakit fisik yang
berfungsi sebagai pelindung klien untuk memahami penyakit secara bertahap.
a. Tahap awal ( Intial Stage )
Tahap menghadapi ancaman terhadap kehilangan “ saya harus
meninggal karena penyakit ini”
b. Tahap kronik ( Kronik stage )
Pertujuan dengan proses penyakit , terjadi secara mendadak dan
timbul secara bertahap
c. Tahap akhir ( Finansial Stage )
Menerima kehilangan, kedamaian dalam kematian sesuai kepercayaan
2. Regresi
Mekanisme klien untuk menerima ketergantungan fungsi perannya
3. Kompensasi
Suara tindakan dimana klien tidak mampun mengatasi keterbatasan karena
penyakit yang dialami
4. Belum menyadari ( closed awereness )
5. Berpura – pura ( mutual prelensa )
6. Menyadari ( open awereness )
H. Diagnosa Keperawatan
1 Ansietas atau ketakutan yang berhubungan dengan situasi yang tidak dikenal, sifat dan
kondisi yang tidak dapat diperkirakan, takut akan kematian dan efek negative pada gaya
hidupnya.
2 Berduka yang berhubungan dengan penyakit terminal dan kematian yang dihadapi,
penurunan fungsi perubahan konsep diri dan menarik diri dari orang lain.
3 Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan
keluarga,takut akan hasil (kematian) dengan lingkungnnya penuh dengan stres (tempat
perawatan)
4 Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari system
pendukung keagamaan, kurang pripasi atau ketidak mampuan diri dalam menghadapi
ancaman kematian
I. Intervensi Keperawatan
J. Referensi
Carpenito-Moyet,Lynda Juall.2013.Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Jakarta:EGC
Nanda.2012-2014.Panduan Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi.Jakarta:
EGC
Potter &Perry.2010.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2 .Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Wilkinson,Judith M.2011.Buku Saku Diagnosis Keperawatan,Diagnosis NANDA,
Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC Edisi 9.Jakarta: EGC
Mengetahui
Pembimbing Ruangan Mahasiswa
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL
OLEH
NI PUTU ARIESTA EVA RESPATI
P07120013017