Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Disusun Oleh :

Deva Nabiela Sri Mauludina P17320318077

Tingkat 3B

Dosen Pembimbing :

Bapak Amid Salmid, MKM

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR

2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

LINGKUNGAN SEHAT

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)

Sub Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) pada lansia

Sasaran : Masyarakat khususnya kelompok usia lanjut

Hari/Tanggal : Senin, 04 Januari 2021

Waktu : 25 Menit

Tempat : di Aula Kelurahan Kedung Jaya

Penyuluh : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung Prodi Keperawatan Bogor

A. Latar Belakang

Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk


mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia
permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain : Air Bersih, Pembuangan
Kotoran/Tinja, Kesehatan Pemukiman, Pembuangan Sampah, Serangga dan Binatang
Pengganggu, Makanan dan Minuman,Pencemaran Lingkungan .(Yayan A. Israr, S.Ked.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia).

Masalah di atas sangat banyak faktor penyebabnya,salah satunya adalah


kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berprilaku hidup bersih dan sehat.
Dasar Pemikiran dilakukan penyuluhan tentang PHBS ini adalah karena faktor perilaku
secara teoritis memiliki andil 30  –  35 % terhadap derajat kesehatan, sedangkan
dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan
berbagai upaya untuk mengubah  perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya
melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 25 menit tentang PHBS diharapkan
masyarakat mampu mengetahui tentang PHBS.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penyuluhan ini diharapkan keluarga mampu :
a. Menjelaskan Pengertian PHBS.
b. Menyebutkan 5 dari 10 indikator ditatanan rumah tangga
c. Menyebutkan 2 dari 4 Manfaat PHBS pada rumah tangga
d. Menyebutkan jenis PHBS untuk lansia dengan masalah Hipertensi dan PTM

C. Isi Materi
1.   Pengertian PHBS.
2.   Indikator PHBS.
3.  Manfaat PHBS.
4.   Jenis PHBS untuk lansia dengan masalah Hipertensi dan PTM

D. Metode Penyuluhan
1.   Ceramah
2.   Tanya jawab

E.    Media
1.   Meja dan Kursi
2.   Leaflet.

F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan Waktu Kegiatan

Penyuluhan Hasil yang Diharapkan


(Menit)

Perkenalan/ 5 Menit 1. Mengucapkan salam. 1. Menjawab salam.


Pembukaan 2. Memperkenalkan diri. 2. Menerima dengan
3. Menjelaskan tujuan baik.
penyuluhan. 3. Menyimak dan
4. Apersepsi: menanyakan memperhatikan.
kepada peserta tentang PHBS
Kegiatan 20 Menit 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan.
Inti penyuluhan, isi materi: 2. Menyimak,
a. Pengertian PHBS memperhatikan, dan
b. Indikator PHBS. memahami materi.
c. Manfaat PHBS. 3. Mengajukan
d. Jenis PHBS untuk lansia pertanyaan.
dengan masalah 4. Menyimak,
Hipertensi dan PTM memperhatikan dan
2. Memberi kesempatan pada memahami jawaban.
peserta untuk mengajukan
pertanyaan.
3. Menjawab pertanyaan.
Penutup 5 Menit 1. Memberikan evaluasi berupa 1. Menjawab
pertanyaan pada peserta. pertanyaan.
2. Menarik kesimpulan. 2. Menyimak dan
3. Menutup penyuluhan. memperhatikan.
3. Menjawab salam.

G. Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat mampu:
1. Apakah peserta mampu menjelaskan pengertian PHBS.
2. Apakah peserta mampu menjelaskan indikator PHBS
3. Apakah peserta mampu menjelaskan manfaat PHBS.
4. Apakah peserta mampu menjelaskan jenis PHBS untuk lansia dengan masalah
Hipertensi dan PTM

LAMPIRAN
ISI MATERI
A.    PENGERTIAN PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang
sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas
yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat / Asuransi Kesehatan
/ JPKM. Sedangkan penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi
dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan  pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui
pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan
masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan
mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat
dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.

B.     INDIKATOR PHBS

Indikator PHBS di tatanan rumah tangga ada 10 menurut Depkes RI (2007), yaitu :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan


2. Memberi bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan Air Bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

Indikator PHBS di tatanan tempat umum :


a. PHBS di pasar
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di pasar
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk

b. PHBS di tempat ibadah


1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di tempat ibadah
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk

c. PHBS di rumah makan


1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Mencuci tangan dengan air dan sabun
5. Tidak merokok di rumah makan
6. Menutup makanan dan minuman
7. Tidak meludah sembarangan
8. Memberantas jentik nyamuk

d. PHBS di angkutan umum


1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di angkutan umum
5. Tidak meludah sembarangan

C. MANFAAT PHBS
Bagi rumah tangga :
1. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
2. Anggota keluarga giat bekerja
3. Anak bisa tumbuh sehat dan cerdas
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditunjukan untuk memenuhi gizi
keluarga,pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
Bagi masyarakat:
1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
2. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.
3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
4. Masyarakat mampu mengembangkan UKBM seperti posyandu, arisan jamban,
ambulans desa dan lain-lain.

D. JENIS PHBS PADA LANSIA DENGAN MASALAH HIPERTENSI DAN PTM


1. Gizi pada lanjut usia
a. Makanan harus mengandung zat gizi yang cukup dari makanan yang beraneka
ragam
b. Perhatikan porsi makan, usahakan porsi kecil dan sering, kurang lebih 3 kali
makan utama dan 2-3 kali makanan selingan dengan contoh menu berikut:
Pagi : Bubur ayam
Jam 10.00 : roti
Siang : Nasi, pindang telur, perkedel tahu, sup sayuran, papaya
Jam 16.00 : Nagasari;
Malam : Nasi, pepes ikan, tempe goreng, sayur bening bayam, pisang.
c. Banyak minum 6 – 8 gelas per hari dan kurangi garam, dengan banyak minum
dapat memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan
yang terlalu asin agar tidak memperberat kerja ginjal serta mencegah
kemungkinan terjadinya hipertensi.
d. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak, gorengan, dan makanan
yang berlemak seperti santan dan mentega.
e. Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau ompong, makanan harus
lunak/lembek atau dicincang.
2. Aktivitas fisik pada lansia
Aktivitas fisik dan latihan fisik secara rutin akan menurunkan risiko terkena
penyakit pada lanjut usia, seperti demensia (pikun), tulang keropos (osteoporosis),
penyakit jantung, diabetes melitus (kencing manis), hipertensi (tekanan darah
tinggi), kanker dan lain-lain. Ada 4 olahraga untuk lansia yaitu :
a. Olahraga aerobik
b. Latihan menguatkan otot
c. Latihan fleksibilitas
d. Latihan keseimbangan
3. Bahaya merokok bagi hipertensi
Hipertensi yang kita ketahui dapat kita cegah yaitu dengan mengubah gaya hidup
kita salah satunya dengan berhenti merokok.
Rokok mengandung 4000 bahan kimia, Racun utama pada rokok adalah nikotin, tar
dan karbon monoksida(CO).
Penjelasan khusus dari racun utama rokok untuk hipertensi.
a. Nikotin, nikotin yang beredar didalam tubuh akan memberi sinyal pada otak
untuk melepasakan hormon ardenalin (hormone yg memicu reaksi tekanan),
dengan adanya hormone ini akan membuat pembuluh darah menyempit dan
memaksa jantung untuk bekerja lebih berat, maka timbulah gejala hipertensi.
b. Tar, tar yang masuk ke dalam darah dapat memaksa jantung bekerja dan
memompa darah lebih kuat, sehingga dapat meningkatkan TD tinggi di dalam
tubuh.
c. Korbon monoksida. Zat ini dapat mengikat hemoglobin didalam tubuh
sekaligus mengentalkan darah, sehingga mudah menempel di dinding
pembuluh darah. Pembuluh darah akan menyempit dan akhirnya memaksa
jantung untuk memompa darah lebih cepat.
Tips agar berhenti dari merokok :
a. Kurangi jumlah batang rokok perhari
b. Jauhi atribut rokok
c. Gantilah kebiasaan memegang rokok
d. Rajin berolahraga
e. Kurangi tidur malam
f. Minum sari air jeruk
g. Kuatkan tekad
h. Minta orang terdekat untuk mendukung.
i. Mengelola stress
j. Hindari pemicu
k. Membersihkan rumah
l. Pikirkan keuntungannya
Manfaat berhenti merokok :
a. Aliran darah lebih lancar, dan akan membaik setelah 2-12 minggu berhenti
merokok.
b. Merasa lebih sehat dan bugar.
c. Meningkatkan indera pengecap dan penciuman.
d. Setelah 48 jam berhenti merokok, sistem saraf akan membaik dan
memperbaiki indera pengecapan dan penciuman.
e. Kulit tampak lebih cerah dan mencegah keriput pada wajah.
f. Gigi lebih putih.
g. Lebih hemat karena tidak perlu membeli rokok.
h. Menurunkan risiko kanker
E. Referensi
Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2006. Perilaku hidup bersih dan
sehat di rumah tangga
Depkes RI, 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS. Jakarta: Pusat
Promosi Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai