Anda di halaman 1dari 8

Jurnal PKM MIFTEK

http://jurnal.sttgarut.ac.id

PENERAPAN E-GOVERNMENT DI DINDONESIA DAN ESTONIA DALAM


LAYANAN KEPENDUDUKAN
(Implementation Of E-Government in Indonesia And Estonia In Residential Services)

Muhammad Bagja Sukriyansah


Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Jl. Mayor Syamsu No.1, Jayaraga, Kec. Tarogong Kidul
Kabupaten Garut, Jawa Barat 44151
Email: 1806017@sttgarut.ac.id

Abstrak
Pada era modern ini banyak Negara tidak terkecuali Indonesia yang melakukan pengembangan dalam
menggunakan e-government sebagai salah satu perangkat utama untuk mendapatkan data dan
melakukan pelayanan kependudukan. Berdasarkan hal tersebut, artikel ini membahas konsep e-
government dan melakukan perbandingan mengenai implementasi e-government yang diterapkan di
Indonesia dan Estonia. Penelitian ini dilakukan melalui metode penelitian hukum normatif serta
analisis kualitatif yang menghasilkan penelitian bersifat deskriptif. Dari hasil penelitian, diketahui
bahwa banyak Negara tidak terkecuali Indonesia menerapkan e-government dalam berbagai bentuk
untuk meningkatkan metode pelayanan kependudukan secara online, diantaranya perizinan
kependudukan dan lain sebagainya. Meskipun begitu, ada cukup banyak hal yang perlu diperbaiki oleh
Indonesia dalam menerapkan e-government, antara lain percepatan proses dari permohonan yang
diajukan oleh masyarakat, baik pembuatan data diri maupun perubahan data diri yang dapat
dikatakan sangat lamban.
Kata Kunci: e-government, layanan kependudukan, studi perbandingan.

Abstract
In this modern era, many countries, including Indonesia, are developing the use of e-government as
one of the main tools for obtaining data and providing population services. Based on this, this article
discusses the concept of e-government and makes a comparison regarding the implementation of e-
government applied in Indonesia and Estonia. This research was conducted through normative legal
research methods and qualitative analysis which resulted in descriptive research. From the results of
the research, it is known that many countries, including Indonesia, implement e-government in various
forms to improve population service methods online, including population licensing, and so on. Even
so, there are quite a lot of things that need to be improved by Indonesia in implementing e-
government, including accelerating the process of applications submitted by the public, both making
personal data and changing personal data which can be said to be very slow.
Keywords: e-government, residential services, comparative study.

1
Jurnal PKM MIFTEK
http://jurnal.sttgarut.ac.id

1. Pendahuluan dan Negara lainnya dalam rangka


Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil memberantas korupsi.
merupakan salah satu lembaga Pemerintah
Daerah di bidang Kependudukan dan 2. Metode Pengumpulan Data
Pencatatan Sipil yang diketuai oleh Kepala Pengumpulan data dilakukan dengan studi
Dinas dan berkedudukan di bawah Bupati dokumen dan literatur-literatur yang berkaitan
melalui Sekretaris Daerah. Dinas dengan tema penelitian untuk mendapatkan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil bertugas data berkaitan dengan penerapan e-
melaksanakan urusan rumah tangga government di Indonesia dan Negara lainnya
Pemerintah Daerah dan pembantuan di bidang dalam rangka memberantas korupsi, sebagai
Kependudukan dan Pencatatan Sipil. berikut:
Dinas Kependukukan dan Pencatatan Sipil a. Bahan Primer, yang mencakup peraturan
Garut beralamat di Jl. Patriot No.3, Sukagalih, perundang-undangan yang berlaku,
Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa yurisprudensi yang berkaitan dengan
Barat 44151. Memiliki tujuan mewujudkan pokok permasalahan penelitian.
Tertib Administrasi Kependudukan di b. Bahan Sekunder, terdiri dari hasil-hasil
Kabupaten Garut dengan sasaran penelitian yang telah ada sebelumnya
meningkatnya pelayanan administrasi yang terkait dengan permasalahan
kependudukan. Website dari dinas terkait penelitian dan kepustakaan, termasuk
adalah pasti-oke.disdukcapil.garutkab.go.id. bahan dan hasil seminar dan konferensi-
E-Government mengacu pada penggunaan konferensi.
teknologi informasi oleh instansi pemerintah c. Bahan Tersier, yang terdiri dari kamus
yang memiliki kemampuan untuk mengubah hukum, ensiklopedia dan kamus
hubungan dengan warga negara, bisnis, dan pendukung lainnya.
unit lain dari pemerintah. Teknologi yang
digunakan ini dapat melayani sebuah 3. Metode Analisis Data
keragaman yang berbeda yaitu pemberian Berdasarkan data dan informasi yang
pelayanan pada warganegara yang lebih baik, sudah diperoleh, akan dilakukan analisis
meningkatkan interaksi dengan dunia bisnis kualitatif yakni suatu cara penelitian yang
dan industri, pemberdayaan masyarakat menghasilkan data deskriptif analitis, yaitu apa
melalui akses terhadap informasi, atau yang ditemukan dalam praktek dan literatur
manajemen pemerintah yang lebih efisien. diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang
Hasil yang didapat yaitu korupsi yang utuh (Hardjaloka, 2014).
berkurang, transparansi yang meningkat,
kenyamanan yang lebih besar, peningkatan 3. Pembahasan
penerimaan negara, dan/atau pengurangan 1. E-Government
biaya. E-government adalah garda terdepan E-government secara umum dapat
dari upaya pemerintah dalam menyediakan didefinisikan sebagai penggunaan teknologi
informasi dan pelayanan kepada masyrakat, digital untuk mentransformasikan kegiatan
kelompok bisnis, pegawai pemerintah, dan pemerintah, yang bertujuan untuk
organisasi masyarakat (Irawan, 2017). meningkatkan efektivitas, efisiensi dan
penyampaian layanan. Istilah e-government
2. Metode Penelitian atau electronic government merujuk pada
1. Sifat Penelitian penggunaan teknologi informasi oleh
Penelitian ini adalah penelitian hukum organisasi pemerintahan agar organisasi
normatif yang dilakukan menggunakan tersebut menjadi lebih efektif dan transparan.
penelitian kepustakaan untuk mendapatkan Dengan e-government diharapkan pelayanan
data sekunder dengan bahan atau materi terhadap masyarakat dapat lebih baik,
berupa buku-buku, artikel-artikel, hasil-hasil efektivitas internal organisasi pemerintahan
penelitian, dan pendapat ahli yang berkaitan semakin meningkat dan akses masyarakat
dengan penerapan e-government di Indonesia terhadap informasi dalam lingkungan

2
Jurnal PKM MIFTEK
http://jurnal.sttgarut.ac.id

pemerintahan semakin mudah (Nugraha, 2. Tingkat 2 merupakan tingkat Pematangan


2018). yang berupa Pembuatan situs web
informasi publik yang bersifat interaktif
Tahapan E-Government di Indonesia dan Pembuatan antar muka
Wujud nyata dari aplikasi e-government keterhubungan dengan lembaga lain.
yang telah umum dilaksanakan dan diatur 3. Tingkat 3, tingkat Pemantapan yang berisi
pelaksanaannya adalah pembuatan situs web Pembuatan situs web yang bersifat
pemerintah daerah. Situs web pemerintah transaksi pelayanan publik dan Pembuatan
daerah merupakan salah satu strategi di dalam interoperabilitas aplikasi dan data dengan
melaksanakan pengembangan e-government lembaga lain.
secara sistematik melalui tahapan yang 4. Tingkat 4 adalah tingkat Pemanfaatan
realistis dan terukur. Situs web pemerintah yang berisi Pembuatan aplikasi untuk
daerah merupakan tingkat pertama dalam pelayanan yang bersifat Government to
pengembangan e-Government di Indonesia Government (G2G), Government to
yang memiliki sasaran agar masyarakat Business (G2B), Government to
Indonesia dapat dengan mudah memperoleh Consumers (G2C).
akses kepada informasi dan layanan
pemerintah daerah, serta ikut berpartisipasi di 2. Layanan Kependudukan di Indonesia
dalam pengembangan demokrasi di Indonesia Berdasarkan hal diatas, berikut adalah
dengan menggunakan media internet. analisis dari salah satu pemanfaatan e-
Dari aplikasi tersebut dapat diketahui government dalam bidang layanan
bahwa pengembangan e-government di kependudukan. Instansi yang dijadikan tempat
Indonesia dilaksanakan melalui 4 (empat) studi kasus adalah Disdukcapil garut, dengan
tingkatan, yaitu: alamat website pasti-
1. Tingkat 1 merupakan tingkat Persiapan oke.disdukcapil.garutkab.go.id.
berupa pembuatan situs web sebagai
media informasi dan komunikasi pada Layanan Kependudukan Disdukcapil Garut
setiap lembaga serta sosialisasi situs web Berikut merupakan tampilan halaman
untuk internal dan publik. awal dari salah satu website E-Government,
Disdukcapil Garut.

3
Jurnal PKM MIFTEK
http://jurnal.sttgarut.ac.id

Analisis Website sehingga banyak pengajuan yang ditolak atau


Website diatas menggunakan malah terbengkalai. Hal itu menyebabkan
tampilan yang minimalis dan sederhana masyarakat enggan menggunakan layanan
sehingga pengguna akan merasa mudah dan kependudukan berbasis online ini dan memilih
nyaman untuk menjelajahi website tersebut. untuk melakukan administrasi secara
Setiap pengguna harus melakukan proses login tradisional.
terlebih dahulu untuk dapat menggunakan Selain itu, perlu diadakan fitur realtime
website layanan kependudukan, dimana chat dengan administrator supaya pengguna
identitas kunci untuk melakukan login adalah dapat menanyakan secara langsung
Nomor Induk Keluarga (NIK). penggunaan dari layanan tersebut.
Layanan yang tersedia dalam website
tersebut adalah pengajuan untuk pembuatan 3. Layanan Kependudukan di Estonia
atau perubahan data pada kartu identitas Estonia merupakan salah satu negara
seperti: yang cukup maju dalam pengembangan
a. Kartu Keluaga eGovernment. Dengan penetrasi internet
b. Kartu Tanda Penduduk sekitar 45% dari keseluruhan penduduk,
c. Akta Kelahiran Estonia menempati nomor 9 dalam
d. Surat Pindah penciptaan lingkungan online menurut
e. Perekaman KTP World Competitiveness Yearbook dan
f. Akta Kematian sepuluh besar peringkat eReadiness
g. Akta Perkawinan menurut McConnell International.
h. E-KTP Kemajuan yang sudah dicapai di Estonia
i. KIA bukanlah kemajuan yang dicapai dalam
Sedangkan analisis website berdasarkan sekejap. Prestasi ini didapatkan dari komitmen
tahapan e-government di Indonesia adalah yang tinggi dari elit politik untuk membangun
sebagai berikut: eGovernment, juga konsensus umum dari
a. Tingkat 1, telah menyediakan situs web seluruh potensi kekuatan yang ada di Estonia.
sebagai media informasi dan komunikasi Dengan dukungan aktif pemerintah
pada setiap lembaga serta sosialisasi situs yang besar, pembangunan masyarakat
web untuk internal dan publik. informasi dan eGovernment dilaksanakan
b. Tingkat 2, tingkat pematangan pembuatan melalui perencanaan yang rapi dalam
situs web informasi publik telah bersifat format pengembangan proyek yang
interaktif namun pembuatan antar muka berkesinambungan. Inisiatif ini didukung
keterhubungan dengan lembaga lain tidak partisipasi sektor swasta yang terlibat aktif
tersedia karena informasi yang tersedia dalam berbagai proyek pemerintah.
sangat terbatas. Dukungan dari seluruh pihak inilah yang
c. Tingkat 3, transaksi pelayanan publik dan menjadikan pengembangan masyarakat
pembuatan interoperabilitas aplikasi dan informasi menunjukkan kemajuan yang
data dengan lembaga lain cukup baik. pesat. Masyarakat informasi merupakan
d. 4. Tingkat 4, tingkat Pemanfaatan yang salah satu agenda utama yang menjadi
berisi pembuatan aplikasi untuk pelayanan prasyarat bagi terciptanya kerangka
bersifat Government to Government eGovernment yang efektif. Beberapa
(G2G), Government to Business (G2B), prinsip utama dari masyarakat informasi
Government to Consumers (G2C). adalah:
1. Masyarakat informasi adalah konsep utuh
Pendapat dan Saran di mana bangunan kehidupan
Secara keseluruhan website tersebut bermasyarakat dan bernegara di
sudah mengikuti tahapan dari e-government Estonia didasarkan atas manajemen
Indonesia. Namun dalam pelaksanaannya, informasi terpadu sehingga menghasilkan
proses pengerjaan dari pengajuan yang kualitas kehidupan yang lebih baik bagi
dilakukan oleh masyarakat sangat lamban masyarakat.

4
Jurnal PKM MIFTEK
http://jurnal.sttgarut.ac.id

2. Pemerintah akan berperan dalam dua ini dipusatkan pada dua sektor:
hal: pertama sebagai promotor pendidikan di Estonia dan pengembangan
pengembangan masyarakat informasi, solusi untuk administrasi umum.
dan kedua sebagai penyedia kerangka Sektor pendidikan menyangkut
pembangunan masyarakat penyiapan sumber daya yang memadai,
informasi. Pelaksanaan pembangunan sementara pengembangan solusi dan
aplikasi dan teknis pengembangan sistem administrasi umum diperlukan untuk
informasi akan melibatkan pihak swasta, implementasi eGovernment.
masyarakat, dan berbagai lembaga
yang berminat. Portal E-Goverment
3. Pemerintah akan berusaha memberikan Portal eGovernment di Estonia
akses yang sama dan terjangkau oleh beralamat di www.eesti.ee merupakan
semua lapisan masyarakat di semua portal informasi resmi pemerintah kepada
lokasi. Masyarakat informasi menuntut masyarakat dan seluruh kalangan. Sebagai
adanya kesetaraan dan kesamaan dalam sebuah media layanan, portal ini tidak sekedar
mengakses layanan dan informasi yang berfungsi sebagai sarana informasi pemerintah
disediakan pemerintah. secara virtual tetapi juga menjadi pintu akses
4. Dalam melaksanakan inisiatif bagi seluruh layanan eGovernment yang
eGovernment, sangat diperlukan disediakan pemerintah. Isi dari portal ini
mekanisme kordinasi yang efektif adalah informasi umum mengenai Estonia
antar departemen. Kordinasi dari sisi geografis dan berbagai potensi
menyangkut standardisasi aplikasi yang ekonomi dan pembangunan di sana. Selain
akan digunakan dan layanan apa saja yang itu, struktur pemerintahan dengan alamat dan
memungkinkan dilakukan sharing email lengkap untuk setiap staf dan pejabat
informasi antar beberapa departemen. pemerintah bisa di dapat di sini.
5. Fokus pemerintah untuk
pembangunan masyarakat informasi

Penerapan Konsep eCitizen yang bisa diakses secara online. Layanan


eCitizen adalah layanan ini memungkinkan penduduk melakukan
pemerintah yang berhubungan dengan pendaftaran kependudukan, domisili, kartu
masalah kependudukan dan kenegaraan keluarga, dan berbagai layanan yang

5
Jurnal PKM MIFTEK
http://jurnal.sttgarut.ac.id

berhubungan dengan kehidupan penerbitan kartu identitas penduduk ini, setiap


kesehariannya dilakukan secara online. penduduk juga diberikan satu email yang akan
Layanan yang disediakan dibuat digunakan sebagai sarana komunikasi utama
menyesuaikan dengan pola kehidupan dengan pemerintah.
seseorang mulai dari kecil hingga menjadi Penerbitan kartu identitas elektronik
orang tua. Masyarakat bisa memilih layanan ini tidak mungkin bisa dilakukan tanpa adanya
mana sesuai dengan kebutuhannya. Faktor standardisasi platform dan aplikasi dari
penting dalam pelaksanaan eCitizen adalah seluruh layanan pemerintah pada setiap
identifikasi dan otentifikasi dari masing-masing departemen. Karena bagaimanapun, sebagai
penduduk. Pemerintah mengantisipasi hal ini kunci akses, kartu identitas elektronik harus
dengan menerbitkan kartu identitas elektronik bisa dipakai untuk memperoleh semua layanan
dan sistem otentifikasi online, sehingga pemerintah.
hampir semua layanan bisa diakses secara
online. PENGEMBANGAN KE DEPAN
Pembangunan masyarakat informasi dan
Implementasi eDemocracy eGovernment di Estonia terus mengalami
Prinsip eDemocracy adalah kemajuan dan perkembangan. Berbagai
bagaimana masyarakat mendapatkan akses layanan pemerintah dan pengembangan
untuk berpartisipasi aktif dalam proses sistem informasi terpadu terus dilakukan
pengambilan keputusan pemerintah. sesuai dengan kemajuan teknologi dan tingkat
Dengan demikian, semua keputusan yang kesiapan departemen bersangkutan. Di antara
diambil pemerintah diharapkan memenuhi beberapa aplikasi yang terus dibangun adalah:
aspirasi masyarakat dan program-programnya a. Ketersediaan informasi yang lengkap
dapat dipertanggungjawabkan. Pada proses dan terpadu di internet. Portal
partisipasi masyarakat dalam proses eGovernment diharapkan menjadi
pengambilan keputusan, telah dibuka pusat informasi lengkap mengenai
forum diskusi online atas kebijakan pemerintah dan negara Estonia bagi
pemerintah baik yang sudah dikeluarkan semua kalangan.
maupun sedang dibahas. Forum diskusi ini b. Aplikasi eFinance untuk mengatur semua
bisa diakses oleh semua kalangan sehingga sektor keuangan pemerintahan yang
diharapkan semua aspriasi masyarakat bisa menyangkut anggaran dan pemakaiannya.
tersalurkan. Pada tahapan lebih lanjut adalah c. Sistem informasi hukum eLegal di mana
penerapan eVoting untuk pemilu online yang masyarakat bisa mengakses semua
undang-undangnya dibuat pada tahun 2002 informasi yang berkaitan dengan hukum,
dan diharapkan bisa mulai dilaksanakan pada pengadilan dan proses perkara yang
tahun 2005. sedang mereka ajukan.
d. Sistem perpajakan online eTaxation,
Pengembangan Kartu Identitas Elektronik dimana masyarakat dan kalangan bisnis
Kartu identitas elektronik adalah bisa mendapatkan informasi tentang
kartu informasi pribadi yang berisi semua pajak, menghitung berapa pajak yang
informasi terpadu tentang diri seseorang. harus dibayarkan, sekaligus membayarnya
Kartu identitas elektronik secara fisik dicetak secara online.
sebagaimana kartu kredit tetapi dilengkapi e. Manajemen dokumen secara digital
dengan microchip yang berisi nomer identitas untuk seluruh informasi, surat
pribadi dan tanda tangan digital. Kartu menyurat, dan dokumentasi
identitas elektronik menjadi prasyarat untuk pemerintahan.
memperoleh layanan informasi online
f. Sistem informasi kependudukan
karena proses otentifikasi dilakukan melalui
eRegistries untuk pendaftaran semua
microchip ini. Direncanakan, setiap penduduk
surat-surat izin secara online.
sudah mempunyai kartu identitas elektronik
Layanan tersebut akan terus
ini pada akhir tahun 2004. Sejalan dengan
dikembangkan apalagi dengan kemajuan

6
Jurnal PKM MIFTEK
http://jurnal.sttgarut.ac.id

teknologi informasi yang memungkinkan layanan pemerintah, juga memungkinkan


adanya konvergensi antara sistem komputer terbangunnya pemerintahan yang bersih dan
dengan peralatan komunikasi. Pelayanan dapat dipertanggungjawabkan.
pemerintah di masa depan tidak hanya
bisa diakses melalui internet, tetapi juga 4. Perbandingan Penyelenggaraan E-
melalui berbagai peralatan komunikasi seperti Government di Indonesia dan Estonia
telepon dan PDA. Berikut merupakan tabel perbandingan
Pada akhirnya, inisiatif eGovernment penyelenggaraan e-government di Indonesia
selain memberikan manfaat dalam dan Estonia.
memudahkan masyarakat untuk mengakses

Indikator Pembeda Indonesia (Disdukcapil Garut) Estonia


Konten Isi dari website Disdukcapil Garut
Tidak hanya sekedar berfungsi
hanya menyediakan layanan untuk sebagai sarana informasi
pembuatan dan perubahan data pemerintah secara virtual tetapi
dari identitas diri dan perizinan.
juga menjadi pintu akses bagi
seluruh layanan eGovernment
yang disediakan pemerintah. Isi
dari portal ini adalah informasi
umum mengenai Estonia dari sisi
geografis dan berbagai potensi
ekonomi dan pembangunan di
sana. Selain itu, struktur
pemerintahan dengan alamat dan
email lengkap untuk setiap staf dan
pejabat pemerintah bisa di dapat di
sini
Konsep Menggunakan 4 tahapan e- Menggunakan konsep yang
government Indonesia. terintegrasi mulai dari e-
government, e-citizens, dan e-
democracy
Database Independen, sehingga data dari Database saling terintegrasi antar
semua lembaga tidak terintegrasi lembaga.
satu sama lain

5. Penutup Daftar Pustaka


Secara keseluruhan, proses pelaksanaan Hardjaloka, L. (2014). Studi penerapan e-
dari e-government di Indonesia dapat government di indonesia dan negara
dikatakan masih tertinggal jika dibandingkan lainnya sebagai solusi pemberantasan
dengan negara lain. Banyak hal yang masih korupsi di sektor publik. Jurnal Rechts
harus diperbaiki agar dapat melakukan Vinding: Media Pembinaan Hukum
pelaksanaan e-government dengan baik, mulai Nasional, 3(3), 435-452.
dari perancangan sistem yang terintegrasi
sehingga tidak ada ketimpangan data yang Indrajit, R. E. (2005). Electronic Government in
terjadi antar lembaga. Selain itu, masyarakat action. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
juga perlu mendapatkan pengarahan agar
dapat menggunakan sistem e-government Irawan, B. (2017). Studi Analisis Konsep E-
secara efisien. Oleh karena itu, pemerintah Government: Sebuah Paradigma Baru
dalam hal ini menjadi pemeran utama dalam dalam Pelayanan Publik. Jurnal
pembangunan dan pelaksan Paradigma (JP), 2(1), 174-201.

7
Jurnal PKM MIFTEK
http://jurnal.sttgarut.ac.id

Nugraha, J. T. (2018). E-Government Dan


Pelayanan Publik (Studi Tentang
Elemen Sukses Pengembangan E-
Government Di Pemerintah
Kabupaten Sleman). Jurnal Komunikasi
dan Kajian Media, 2(1), 32-42.

Anda mungkin juga menyukai