1. Dinding furnace dilapisioleh3 lapisan: firebrick dengan ketebalan (digit terakhir NIM, jika nol
ganti angka 1,5) in (k=0.95 Btu/h.ft.°F), insulating brick (k=0.4 Btu/h.ft.°F) dan common brick
(k=0.8 Btu/h.ft.°F). Suhu masuk firebrick, T1= 1800°F, suhu maksimum insulating brick, T2=
1720°F dansuhuT3= 280°F .
Hitunglah ketebalan lapisan insulating brick !
Jika common brick tebalnya (digit terakhir NIM + 2) in, hitunglah suhu keluar!
2. Sebuah pipa uap panas mempunyai suhu dalam 250°C. Diameter dalam pipa adalah 10 cm,
tebalnya 5,5 mm. Pipa itu dilapisi dengan lapisan isolasi yang mempunyak k = 0,5 W/m.°C setebal
(10 dikurangi digit terakhir NIM) cm, diikuti dengan lapisan lain dengan k = 0,25 W/m.°C setebal
4 cm. Suhu luar isolasi adalah 20oC. Hitunglah kehilangan kalor per satuan panjang andaikan k =
47 W/m.°C untuk pipa !
4. Untuk penyaluran uap pada suatu pabrik digunakan sistem perpipaan yang memiliki
panjang pipa 80 (m) dan tebal pipa 3 (mm) serta diameter dalam pipa 74 (mm).
Konduktivitas termal pipa tersebut adalah 52 (W/m.C) pada 200 C dan 50 (W/m.C) pada
300 C. Pipa tersebut dilapisi dengan suatu bahan isolasi yang mempunyai konduktivitas
termal 0,2184 (W/m.C). Temperatur dinding dalam pipa adalah 260 C sedangkan
temperatur ruangan dimana pipa tersebut melintas adalah 86 F. Koefisien perpindahan
kalor konveksi antara isolasi dengan udara ruang adalah 5,20 (W/m2.C) sedangkan
koefisien perpindahan kalor konveksi antara uap dengan dinding dalam pipa 10,5
(W/m2.C). Dengan memperhitungkan konduktivitas termal pipa pada temperatur dinding
dalam pipa, hitunglah:
a. Laju aliran kalor (dalam satuan W dan 2 decimal points) jika tebal isolasi adalah
tebal isolasi kritisnya.
b. Laju aliran kalor (dalam satuan W dan 2 decimal points) tanpa isolasi, jika koefisien
perpindahan kalor konveksinya sama dengan koefisien perpindahan kalor konveksi
antara bahan isolasi dengan udara ruang.
c. Temperatur dinding luar pipa dan temperatur uap pada kondisi a.) dalam satuan C (1
decimal point).
d. Tebal isolasi (dalam mm dengan satu decimal point) yang dibutuhkan agar terjadi
pengurangan kehilangan kalor sebesar 20 % dari yang terjadi bila tanpa isolasi.
e. Energi kalor yang dilepas uap selama 1,5 jam pada kondisi a.) dalam satuan kJ
(dalam 2 decimal points).