Ushul Fiqh-Nur Fadzilah Rachma Dewi-G000180221-Kelas D
Ushul Fiqh-Nur Fadzilah Rachma Dewi-G000180221-Kelas D
NIM : G000180221
Kelas : D
Pengetian Ijtihad
Syarat-Syarat Mujtahid
Para ulama berbeda pendapat dalam menetukan syarat yang harus dimiliki
oleh seorang mujtahid. Mujtahid adalah orang yang mampu melakukan ijtihad
melalui cara istinbath (mengeluarkan hukum dari sumber hukum syariat) dan
tatbiq (penerapan hukum). Di samping akan menyebutkan syarat bagi seorang
mujtahid terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang rukun ijtihad tersebut,
menurut Abu Hamid Muhammad Bin Muhammad al-Ghazali syarat-syarat bagi
seorang mujtahid, yaitu: mengetahui syariat serta hal-hal yang berkaitan
dengannya dan adil dan tidak melakukan maksiat yang dapat merusak
keadilannya. Menurut Fakhr al-Din Muhammad bin Umar bin al-Husain al-Rozi,
syarat-syaratnya sebagai berikut: mukallaf, mengetahui makna-makna lafaz dan
rahasia, mengetahui keadaan mukhattab yang merupakan sebab pertama
terjadinya perintah atau larangan, mengetahui keadaan lafaz, apakah memiliki
qarinah atau tidak.
Macam-MacamIjtihad
a. Ijma’
Pengertian Ijma’ adalah suatu kesepakatan para ulama dalam menetapkan
hukum agama Islam berdasarkan Al-quran dan hadits dalam suatu perkara. Hasil
dari kesepakatan para ulama tersebut berupa fatwa yang dilaksanakan oleh umat
Islam.
b. Qiyas
Pengertian Qiyas adalah menetapkan suatu hukum suatu perkara yang baru
yang belum ada pada masa sebelumnya. Namun, memiliki kesamaan dalamsebab,
manfaat, bahaya dan berbagai aspek dengan perkara terdahulu sehingga dihukumi
sama.
c. Istihsa, beberapa definisi Istihan, yaitu:
Fatwa yang dikeluarkan oleh seorang ahli fikih, hanya karena dia merasa hal
itu adalah benar.
Argumentasi dalam pikiran seorang fâqih tanpa bisa diekspresikan secara lisan
olehnya Mengganti argumen dengan fakta yang dapatditerima, untuk maslahat
orang banyak.
Tindakan memutuskan suatu perkara untuk mencegah kemudharatan.
Tindakan menganalogikan suatu perkara di masyarakat terhadap perkara yang
ada sebelumnya.
d. Mushalat Murshalah
Mushalat murshalah adalah tindakan memutuskan masalah yang tidak ada
naskhnya dengan pertimbangan kepentingan hidup manusia berdasarkan prinsip
menarik manfaatdan menghindari kemudharatan.
e. SadduzDzariah
Pengertian SududzDzariah adalah suatu pemutusan hukum atas hal yang
mubah makruh atau haram demi kepentingan umat.
f. Istishab
Pengertian Istishab adalah suatu penetapan suatu hukum atau aturan
hingga ada alasan tepat untuk mengubah ketetapan tersebut.
g. Urf
Urf adalah penepatan bolehnya suatu adatistiadat dan kebebasan suatu
masyarakat selama tidak bertentangan dengan Al-quran dan Hadits.
Penerapan Ijtihad
Penerapan Ijtihad dalam pola bayani dan ta’lili, penjelasan sebagai berikut:
2. Pola Ta’lili, yaitu semua penalaran yang menjadikan ‘illat (keadaan atau sifat
yang menjadi tambatan hukum)sebagai titik tolaknya. Di sini dibahas cara-cara
menemukan ‘illat, persyaratan ‘illat, penggunaan ‘illat di dalam qiyas dan istihsan
serta pengubahan hukum itu sendiri sekiranya ditemukan ‘illat baru Sebagai
contoh di dalam Hadist ada perintah untuk mengambil zakat hanya dar tiga jenis
tanamanm yaitu tanaman gandum, kurma (kering) dan anggur. Sebagian ulama
(kelompok zahiriyyah) memahami ayat ini melalui pola bayani, hanya memegangi
arti zahirnya. Jadi, produk pertanian yang terkena zakat hanyalah tiga jenis
tanaman tersebut. Namun, sebagian besar ulama berupaya mencari ‘illat dari jenis
tanaman tersebut dan lantas memperluasnya kepada tanaman lain yang
mempunyai ‘illat sejenis.
Daftar Pustaka
Abd Wafi Has, 2013, Ijtihad Sebagai Alat pemecahan Masalah Umat Islam,
episteme, Vol.8, no.1 (https://ijtihad.iainsalatiga.ac.id).
https://www.slideshare.net/mobile/cuccipeghang/makalah-metode-ijtihad-dan-
macam-macam-ijtihad