Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

BIOMOLEKULER & IMONOLOGI


TENTANG
JENIS-JENIS ANTIBODY

NAMA : MAJRAH UMMUL SAPUTRI


NIM : F201901004
KELAS : C1
TANGGAL : 25 OKTOBER 2020

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA KENDARI
2020
Jenis-Jenis Antibody

Antibodi (bahasa Inggris: antibody, gamma globulin) adalah glikoprotein dengan


struktur tertentu yang disekresikan oleh sel B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma,
sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Secara sederhana,
antibodi adalah zat yang terbentuk dalam darah untuk menghancurkan bakteri atau virus, atau
untuk memusnahkan racun yang dihasilkan oleh suatu bakteri. Sistem imunitas manusia
ditentukan oleh kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi untuk melawan antigen.
Antibodi dapat ditemukan pada darah atau kelenjar tubuh vertebrata lainnya, dan digunakan
oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda asing
seperti bakteri dan virus. Molekul antibodi beredar di dalam pembuluh darah dan memasuki
jaringan tubuh melalui proses peradangan. Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar yang
disebut rantai. Tiap antibodi memiliki dua rantai berat besar dan dua rantai ringan.

Diperkirakan terdapat 108 jenis antibodi dalam tubuh dengan spesifisitas yang
berbeda. Lima kelas antibodi yang berbeda diketahui berada pada tubuh mamalia dan
memainkan peran yang berbeda dan menolong mengarahkan respon imun yang tepat untuk
tiap tipe benda asing berlainan yang masuk ke dalam tubuh, yaitu: IgG, IgM, IgA, IgD dan
IgE.

1. Immunoglobulin G (IgG)
Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Antibodi ini adalah imunoglobulin
yang paling sering/banyak ditemukan dalam sumsum tulang belakang, darah, lymfe
dan cairan peritoneal. Ia mempunyai waktu paroh biologik selama 23 hari dan
merupakan imunitas yang baik (sebagai serum transfer). Ia dapat mengaglutinasi
antigen yang tidak larut. IgG adalah satu-satunya imunoglobulin yang dapat melewati
plasenta.
Kemampuannya melewati plasenta untuk setiap jenis hewan berturut-turut
adalah: Rodentia>primata>anjing/kucing> manusia=babi=kuda. IgG adalah opsonin
yang baik sebagai pagosit pada ikatan IgG reseptor. Imunoglobulin ini merangsang
“antigen-dependen cel-mediated cytotoxicity” (ADCC)-IgG Fab untuk mengikat
target sel, “Natural Killer”(NK) Fc-reseptor, mengikat Ig Fc, dan sel NK
membebaskan citotoksik pada sel target. IgFc juga mengaktifkan komplemen,
menetralkan toksin, imobilisasi bakteri dan menghambat serangan virus.
IgG terbentuk 2-3 bulan setelah infeksi, kemudian kadarnya meninggi dalam
satu bulan, menurun perlahan-lahan, dan terdapat selama bertahun-tahun dengan
kadar yang rendah. IgG beredar dalam tubuh dan banyak terdapat pada darah, sistem
getah bening, dan usus. Senyawa ini akan terbawa aliran darah langsung menuju
tempat antigen berada dan menghambatnya begitu terdeteksi. Senyawa ini memiliki
efek kuat antibakteri maupun virus, serta menetralkan racun.
IgG juga mampu menyelinap diantara sel-sel dan menyingkirkan
mikroorganisme yang masuk ke dalam sel-sel dan kulit. Karena kemampuan serta
ukurannya yang kecil, IgG merupakan satu-satunya antibodi yang dapat dipindahkan
melalui plasenta dari ibu hamil ke janin dalam kandungannya untuk melindungi janin
dari kemungkinannya infeksi yang menyebabkan kematian bayi sebelum lahir.
Selanjutnya immunoglobulin dalam kolostrum (air susu ibu atau ASI yang pertama
kali keluar), memberikan perlindungan kepada bayi terhadap infeksi sampai system
kekebalan bayi dapat menghasilkan antibodi sendiri.
IgG mempunyai struktr dasar immunoglobulin yang terdiri dari dua rantai
berta H dan dua rantai ringan L. IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S
dengan berat molekul sekitar 150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari
seluruh jumlah immunoglobin. Pada IgG persentase dalam serum sebanyak 75% -
80% dan untuk konsentrasi serum 700 - 1700 mg/dl. IgG mempunyai empat subkelas,
masing-masing mempunyai perbedaan yang tidak banyak dengan perbandingan
jumlah sebagai berikut :
a) IgG1 dengan jumlah 40-70%
b) IgG2 dengan jumlah 4-20%
c) IgG3 dengan jumlah 4-8%
d) IgG4 dengan jumlah 2-6%

2. Immunoglobulin A (IgA)
Immunoglobulin A atau IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang
dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-paru, dan usus. IgA juga
ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh lainnya, seperti air mata, air liur, ASI,
getah lambung, dan sekresi usus. Antibodi ini melindungi janin dalam kandungan dari
berbagai penyakit. IgA yang terdapat dalam ASI akan melindungi sistem pencernaan
bayi terhadap mikroba karena tidak terdapat dalam tubuh bayi yang baru lahir.

Fungsi dari IgA ini ialah:


a) Mencegah kuman patogen menyerang permukaan sel mukosa
b) Tidak efektif dalam mengikat komplemen
c) Bersifat bakterisida dengan kondisinya sebagai lysozim yang ada dalam cairan
sekretori yang mengandung IgA
d) Bersifat antiviral dan glutinin yang efektif

3. Immunoglobulin M (IgM)
Imunoglobulin M ditemukan pada permukaan sel B yang matang. IgM
mempunyai waktu paroh biologi 5 hari, mempunyai bentuk pentamer dengan lima
valensi. Imunoglobulin ini hanya dibentuk oleh faetus. Peningkatan jumlah IgM
mencerminkan adanya infeksi baru atau adanya antigen (imunisasi/vaksinasi).
IgM adalah merupakan aglutinin yang efisien dan merupakan isohem-
aglutinin alamiah. IgM sangat efisien dalam mengaktifkan komplemen. IgM dibentuk
setelah terbentuk T-independen antigen, dan setelah imunisasi dengan T-dependent
antigen.
Antibodi ini terdapat pada darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B.
Pada saat antigen masuk ke dalam tubuh, Immunoglobulin M (IgM) merupakan
antibodi pertama yang dihasilkan tubuh untuk melawan antigen tersebut. IgM
terbentuk segera setelah terjadi infeksi dan menetap selama 1-3 bulan, kemudian
menghilang. Janin dalam rahim mampu memproduksi IgM pada umur kehamilan
enam bulan. Jika janin terinfeksi kuman penyakit, produksi IgM janin akan
meningkat. IgM banyak terdapat di dalam darah, tetapi dalam keadaan normal tidak
ditemukan dalam organ maupun jaringan. Untuk mengetahui apakah janin telah
terinfeksi atau tidak, dapat diketahui dari kadar IgM dalam darah

4. Immunoglobulin D (IgD)
Imunoglobulin D ini berjumlah sedikit dalam serum. IgD adalah penanda
permukaan pada sel B yang matang. IgD dibentuk bersama dengan IgM oleh sel B
normal. Sel B membentuk IgD dan IgM karena untuk membedakan unit dari RNA.
Immunoglobulin D atau IgD juga terdapat dalam darah, getah bening,dan pada
permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. IgD ini bertindak
dengan menempelkan dirinya pada permukaan sel-sel T, mereka membantu sel-sel T
menangkap antigen
Immunoglobulin D yang ada dalam jumlah menit dalam darah, adalah antibodi
paling sedikit dipahami.

5. Immunoglobulin E (IgE)
Imunoglobulin E ditemukan sedikit dalam serum, terutama kalau berikatan
dengan mast sel dan basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan eosinpphil.
IgE berikatan pada reseptor Fc pada sel-sel tersebut. IgE bertanggung jawab terhadap
reaksi hipersentifitas, diantaranya reaksi atopik dan anafilaktik. Biasanya ditemukan
dalam jumlah tiggi pada pasien akibat hipersentifitas, misalnya asma, bronchiale,
renitis, eksem, dll. Mengandung 2 rantai ringan kapa atau lamda dan 2 rantau berat
epsilon. Pada IgE berat molekulnya 190.000 dalton dan mempunyai empat gugus
tetap. IgE terdapat dalam serum manusia dengan konsentrasi rendah sekali, kira-kira
10 ng/dl-1. IgE terikuat kuat pada mast cell dan setelah bereaksi dengan antigen akan
mamacu mast cell untuk mengeluarkan histamine dan heparin. IgE sangat berguna
untuk melawan parasit.
DAFTAR PUSTAKA

Widyastuti. 2007. Radiofarmaka Berbasis Antibodi. Jurnal Radioisotop dan


Radiofarmaka, 10, 40.
Dosen Pendidikan 2. 2020. Antibodi Adalah.
https://www.dosenpendidikan.co.id/antibodi-adalah/ (diakses tanggal 24 Oktober 2020)
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2020. Antibodi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Antibodi (diakses tanggal 24 Oktober 2020)
Si Manis. 2018. Pengertian Antibodi, Sifat, Fungsi, Struktur dan Jenis Antibodi
Lengkap. https://www.pelajaran.co.id/2018/07/pengertian-sifat-fungsi-struktur-dan-jenis-
antibodi.html (diakses tanggal 24 Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai