Anda di halaman 1dari 7

Dosen Pengajar : Asri Dwi Novianti, S.Kep., Ns., M.

Kes

TUGAS ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS I

Oleh:

Nama : WAHID SAPRIAN


NIM : P201901067
Kelas : T2 Keperwatan

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


UNIVRSITAS MANDALA WALUYA KENDARI
KENDARI
2021
ANALISIS JURNAL

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah sebuah impian dan cara untuk mencapai kepuasan


tertinggi untuk pasangan suami istri. Kehamilan dimulai dari pembuahan dan
berakhir dengan kelahiran manusia baru. Kehamilan dan persalinan
merupakan proses yang dialami, tetapi bukannya tanpa resiko dan merupakan
beban tersendiri bagi seorang wanita. Namun demikian tidak semua hasil
persalinan dan kehamilan akan menggembirakan seorang suami atau ataupun
ibu. Ibu hamil bisa menghadapi kegawatan dengan derajat ringan sampai
berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya ketidaknyamanan ,
ketidakpuasan, kesakitan, kecacatan bahkan kematian bagi ibu hamil beresiko
tinggi, maupun rendah yang mengalami komplikasi dalam persalinan.
( Saifuddin, 2008).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia telah berhasil diturunkan


dari 307/100.000 KH pada tahun 2002 menjadi 228/100.000 KH pada tahun
2007 (SDKI, 2007), namun masih diperlukan upaya keras untuk mencapai
target RPJMN 2010-2014 yaitu 118/100.000 KH pada tahun 2014 (Depkes,
2010).

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) yaitu pemeriksaan dan


pengawasan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu
hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan pemberian
ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. Pemeriksaan ini
dilakukan secara berkala yang diikuti minggu ke minggu, dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang dikemukan pada ibu hamil secara
berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan janin (Manuaba, 2007).

Keteraturan Antenatal Care dapat ditunjukkan melalui frekuensi


kunjungan, ternyata hal ini menjadi masalah karena tidak semua ibu hamil
memeriksakan kehamilannya secara rutin terutama ibu hamil normal sehingga
komplikasi yang timbul dalam kehamilan tidak dapat terdeteksi sedini
mungkin. Salah satu faktor yang menjadi penyebab mengapa ibu hamil
kurang termotivasi dalam melakukan Antenatal Care secara teratur dan tepat
waktu adalah kurangnya kemudahan untuk pelayanan maternal, asuhan
medik yang kurang baik, kurangnya tenaga terlatih dan obat-obatan
penyelamat jiwa (Sarwono, 2002).

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga


profesional untuk ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta
mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya
resiko-resiko kehamilan, resiko tinggi dan menurunkan morbilitas dan
mortalitas ibu dan perinatal (Witjaksono, 2008).

Pengetahuan dan sikap adalah salah satu faktor yang mempengaruhi


seseorang dalam berperilaku termasuk perilaku ibu hamil dalam keteraturan
kunjungan antenatal. Menurut L.Green (1980) perilaku kesehatan seseorang
dipengaruhi oleh factor predisposisi yang meliputi pengetahuan, sikap,
kepercayaan, nilai dan sebagainya. Hal yang sama juga disampaikan oleh
Nasution (2009) bahwa pengetahuan merupakan hal yang penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Selain itu juga perilaku yang didasari oleh
pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku tersebut
bersifat langgeng (long lasting).Semakin bertambah luas pengetahuan
seseorang maka keinginan untuk berperilaku patuh juga semakin tinggi.
Seorang dikatakan patuh apabila mengikuti perintah, taat pada aturan.

Perilaku kepatuhan kunjungan yang dilakukan seorang ibu hamil


dapat diartikan bahwa ibu mau datang ke petugas kesehatan dalam
melaksanakan pemeriksaan dan pengontrolan kehamilan secara
teratur/berkala sesuai jadwal yang ditetapkan serta mau melakukan hal yang
dianjurkan oleh petugas kesehatan (Notoatmodjo, 2012). Terbentuknya
perilaku kepatuhan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai-nilai
yang dimiliki dan kesediaan dana atau keterjangkauan fasilitas serta dorongan
dari petugas kesehatan dan keluarga serta masyarakat.
B. PICO
P : Ibu Hamil
I : Antenatal Care
C : Kepatuhan
O : Pengetahuan dan sikap
C. Pertanyaan klinis

Berdasarkan PICO yang telah dibuat, maka disusun pertanyaan: “Apakah


terdapat pengaruh terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan
kepatuhan melakukan antenatal care di Puskesmas?”

D. Proses pencarian literatur

Proses pencarian literature melalui Google Cendekia atau Google


Schooler menggunakan kata kunci: Antenatal Care Pada Ibu Hamil. Pada
google cendekia diperoleh hasil sebanyak 20 jurnal.

Berdasarkan 20 jurnal yang diperoleh tersebut, selanjutnya dipilih


jurnal yang mampu menjawab pertanyaan klinis yang telah ditegakkan. Jurnal
tersebut dipilih dengan pertimbangan yaitu tahun terbitan kurang dari 5 tahun,
abstrak dan full paper tersedia, dan isi dalam artikel tersebut mampu
menjawab pertanyaan klinis. Jurnal yang dipilih yaitu: Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Melakukan Antental
Care Di UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang Tahun 2017.

E. Kritisi jurnal
a) Ringkasan artikel

Penelitian yang dilakukan oleh Widiawati, Idriani (2017) dengan judu


Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Melakukan
Antental Care Di UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang
Tahun 2017 bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap
ibu hamil dengan kepatuhan melakukan antenatal care di UPTD Puskesmas
Sungai Buntu Kabupaten Karawang.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan rancangan
cross-sectional. Tempat penelitian ini yaitu di UPTD Puskesmas Sungai
buntu Kabupaten Karawang, pada bulan juni 2017.

Partisipan dalam penelitian ini adalah wanita hamil adapun sampel


yang akan dipilih oleh peneliti dengan kriteria ibu hamil (usia kehamilan 28
minggu lahir), dapat membaca dan menulis, bersedia menjadi responden
tanpa paksaan dari siapapun dan ibu hamil yang berkunjung. Sampel dalam
penilitian ini sebanyak 45 responden dengan menggunakan teknik Total
Sampling.

Dari Hasil penelitian menggunakan uji chi square adanya hubungan


pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan melakukan ANC dengan derajat
kepercayaan 95% ( =0,05) didapatkan nilai OR= 8, 125, p value = 0,005 (P
Value 0,005 < 𝛼 0,05) hal ini dapat disimpulkan ada hubungan yang
signifikan anatara pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan melakukan ANC
di UPTD Puskesmas Sungai buntu kabupaten karawang. Dari hasil penelitian
menggunakan uji chi square adanya hubungan sikap ibu hamil dengan
kepatuhan melakukan ANC. dengan derajat kepercayaan 95% ( =0,05)
didapatkan nilai OR= 9, 750, p value = 0,002 (P Value 0,002 < 𝛼 0,05) hal
ini dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan anatara sikap ibu hamil
dengan kepatuhan melakukan ANC di UPTD Puskesmas Sungai buntu
kabupaten karawang.

b) Saran terhadap artikel


di artikel ini yang menjadi masalah karena tidak semua ibu hamil mau
memeriksakan kehamilannya secara rutin terutama ibu hamil normal,
di sarankan lebih di tingkatkan lagi edukasi nya kepada ibu hamil
normal sehingga komplikasih yang ditimbulkan dalam kehamilan
dapat terdekteksi sedini mungkin, kurang paparan tentang resiko-
resiko kehamilan dan cara memantau kemajuan kehamilan sehingga
perlu di paparkan lagi materi tersebut
Kategori partisipan sebaiknya yang memiliki tingkat pengetahuan dan tingkat
pendidikan yang rendah. Partisipan yang memiliki pengetahuan yang rendah harus
diberikan adukasi mengenai pentingnya Antenatal Care pada ibu hamil.

c) Implikasi terhadap pelayanan keperawatan

Berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal tersebut, maka dapat


diaplikasikan pada pelayanan ibu selama masa kehamilan, persalinan dan
nifas. Antenatal care dilakukan untuk mengoptimalkan kesehatan mental
dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas,
persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara
wajar.

Selain itu, adanya kepuasan pada ibu hamil setelah melakukan


Antenatal Care karena dapat memantau kemajuan kehamilan, mengenali
secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi, mempersiapkan ibu
dalam persalinan dan masa nifas. Manfaat memeriksakan kehamilan
sangat besar maka dianjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilannya secara rutin dan teratur di tempat pelayanan kesehatan.

Biaya yang dikeluarkan oleh pelayanan Antenatal Care juga relatif


murah, karena alat yang telah digunakan sebelumnya dapat digunakan
kembali. Selain itu pelayanan Antenatal Care tidak terlalu memakai
banyak waktu sehingga ibu hamil tidak merasa jenuh saat berada di rumah
sakit atau puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA

Widiawati, Idriani. 2017. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan
Kepatuhan Melakukan Antenatal Care Di UPTD Puskesmas Sungai
Buntu Kabupaten Karawang Tahun 2017. Jakarta. Jurnal Keperawatan
Maternitas (di akses pada tanggal 21 Januari 2021)

Anda mungkin juga menyukai