Anda di halaman 1dari 2

Nama Muhamad Zafar Febrianto

Kelas XII MIPA 7


Tugas Menyusun Teks Artikel
Penilaian

Tema : Pendidikan Karakter


Artikel Utuh Fakta
Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan 1. Pendidikan karakter diperuntukan
manusia yang didalamnya terdapat suatu tindakan bagi generasi muda.
yang mendidik diperuntukan bagi generasi 2. Pendidikan karakter bukan hal
selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah yang baru di sekolah kita.
untuk membentuk penyempurnaan diri individu 3. Berbagai penguatan nilai-nilai,
secara terus menerus dan melatih kemampuan diri peraturan, dan visi misi yang
demi menuju ke arah hidup yang lebih baik. Di diterapkan di sekolah.
Indonesia pendidikan karakter bukanlah hal yang 4. Karlsruher Institut für Technologie
baru. Hampir di setiap sekolah ditanamkan merupakan Universitas terbaik di
penguatan nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, Jerman.
bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa 5. Terletak di kota Karlsruhe, Baden-
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, Württemberg, di bagian barat daya
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli Jerman.
lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. 6. Perguruan Tinggi terbaik di Jerman
Semua itu telah tertera dalam peraturan sekolah, dengan predikat Excellent di
visi misi sekolah, dan dalam mata pelajaran bidang teknologi terutama pada
pendidikan moral, agama, kewarganegaraan dan bidang teknik mesin.
lainnya yang selalu diajarkan oleh guru-guru kita di 7. Beberapa peraih hadiah nobel dan
sekolah. pelopor di dunia ilmu pengetahuan.
Karlsruher Institut für Technologie (KIT), adalah 8. Tepat waktu menjadi kebiasaan
perguruan tinggi yang terletak di orang Jerman dalam masalah
kota Karlsruhe, Baden-Württemberg, di bagian pendidikan.
barat daya Jerman. KIT merupakan Perguruan 9. Mahasiswa yang sangat peduli
Tinggi terbaik di Jerman dengan predikat Excellent terhadap lingkungan.
di bidang teknologi terutama pada bidang teknik 10. Pendidikan Kejuruan menjadi salah
mesin. Saat ini KIT merupakan perguruan tinggi satu ikon negara Jerman.
dengan peringkat teratas berdasarkan penilaian
beberapa lembaga yang berkompeten di Jerman.
Seperti Centrum für Hochschulentwicklung (CHE)
dan Die Alexander von Humboldt-Stiftung.
Beberapa peraih hadiah Nobel dan pelopor di dunia
ilmu pengetahuan seperti Heinrich Hertz (1857-
1894), Carl Benz (1844-1929), dan lain-lain pernah
mengenyam pendidikan atau mengajar di
universitas ini. Di Jerman, semua orang serba
menghargai waktu, dan serba tepat waktu. Kadang
ada keterlambatan, tapi kalau terlambat dari jam
yang ditentukan, seseorang biasanya akan memberi
tahu dengan cara menelepon atau sms atau bahkan
di hari sebelumnya, agar orang yang lain tidak
membuang-buang waktu mereka untuk menunggu.
Kepedulian orang Jerman mengelompokkan dan
membuang sampah sampai kepedulian mereka
terhadap hutan, tumbuhan, dan hewan masih sangat
jauh dibandingkan kesadaran orang Indonesia
terhadap lingkungan sendiri. Pendidikan dan
pelatihan kejuruan dapat perhatian ekstra di Jerman.
Rupanya ini salah satu cara menghubungkan

7
Mahasiswa disana dengan kebutuhan dunia kerja.
Tidak heran, tingkat pengangguran di Jerman salah
satu yang paling rendah di Eropa pada khususnya
dan di dunia pada umumnya.
Berbeda hal nya dengan negara kita ini,
keterlambatan merupakan hal yang biasa terjadi,
entah sanksi yang kurang tegas ataupun memang
kebiasaan kita karena pribahasa ‘Lebih baik
terlambat daripada tidak sama sekali’. Menanggapi
kasus lingkungan di Indonesia tak akan pernah ada
habisnya, setiap hari pasti ada saja orang yang
membuang sampah sembarangan, jika tidak pun
setiap orang yang membuang sampah ke tempat
pembuangan yang sudah sangat menumpuk mereka
akan mengabaikan nya dan menganggap akan ada
tukang sampah yang mengangkutnya, entah
kelalaian siapa apakah pemerintah atau masyarakat
tak akan ada jawaban yang pasti. Apalagi oknum
yang hobi membuang sampah ke sungai, pikirnya
mungkin sampah itu akan hanyut terbawa arus
sungan, namun kenyataan nya tak seperti itu,
mengingat banjir yang sering terjadi dikarenakan
hujan deras dan sungai yang meluap ke daratan
akibat tersumbat sampah. Bila kita membandingkan
pendidikan kejuruan di Indonesia dengan di Jerman,
sudah pasti yang menang adalah negara Jerman.
Tak aneh, karena negara Jerman adalah salah satu
kiblat pendidikan di dunia. Bahkan anak bangsa
yang berprestasi di Indonesia pun tak sedikit yang
melanjutkan pendidikan disana.
Jadi dapat disimpilkan bahwa pendidikan karakter
di Indonesia masih tertinggal jauh dari negara
Jerman, dapat dikatakan begitu karena beberapa
aspek yang dibahas di atas negara Jerman lah yang
selalu unggul. Oleh karena itu pemerintah harus
mengambil tindakan dan segera menyusul
ketertinggalan dengan meningkatkan sistem
pendidikan berkarakter di Indonesia ini dan
meninjau atau berkaca kepada negara maju lain
untuk meningkatkan aspek ketertinggalan negara ini
menjadi lebih baik lagi, sehingga Indonesia mampu
bersaing dalam sistem penndidikan di dunia.

Anda mungkin juga menyukai