Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

RUANG RAWAT INAP FLAMBOYAN


RSUD KABUPATEN TANGERANG

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Manajemen


Di Susun Oleh:

1. Nurul Khotimah (20317109) 9. Rodiyatul Nadawiyah E.P (20317123)


2. Nuryanah (20317110) 10. Rosi Novriantika Gulo (20317124)
3. Pajriyah (20317112) 11. Safitri Lestari (20317127)
4. Putri Agustianingrum (20317115) 12. Septi Wulandari (20317128)
5. Putri Ladia (20317116) 13. Sirojudin (20317129)
6. Ria Sugianti (20317119) 14. Sisca Veronica (20317130)
7. Rifal (20317120) 15. Siti Maesaroh (20317132)
8. Rini Lingga (20317121) 16. Siti Munawaroh (20317133)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

YATSI TANGERANG

TAHUN 2021

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga telah tersusunya Laporan ini
dengan judul “Laporan Stase Keperawatan Manajemen Ruang Rawat Inap
Flamboyan RSUD Kabupaten Tangerang”.

Laporan ini adalah salah satu persyaratan akademik yang harus dipenuhi
untuk menyelesaikan Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi.
Dalam menyusun makalah ini, kami selaku penulis tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Maka dalam kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Ida Faridah, S.Kp., M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKes) YATSI Tangerang.
2. Ibu Ns. Febi Ratnasari, S.Kep., M. Kep selaku Ketua Program Studi
Keperawatan STIKes YATSI Tangerang.
3. Ns. Ria Setia sari, S.Kep, M.Kep, selaku ketua program Profesi Ners
STIKes YATSI
4. Bapak Ns. Jaenudin, S.Kep., M.Kep selaku Koordinator Mata Ajar
Manajemen Profesi Ners
5. Rekan rekan sejawat yang telah memberikan doa, dukungan, perhatian,
motivasi baik berupa moril maupun materil selama penulis menyelesaikan
laporan ini.
Selanjutnya peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini
masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, oleh karena itu peneliti
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian demi perbaikan dan
penyempurnaan tugas akhir ini. Semoga penelitian ini bisa memberikan manfaat
kepada kita semua. Amin.
Kata pengantar dibuat nanti saja saat membuat laporan hasil stase
manajemen
Tangerang, Januari 2021
Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen berasal dari Bahasa Inggris, yaitu manage berarti mengurus,
mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Sedangkan,
pengertian manajemen secara etimologis adalah seni melaksanakan dan
mengatur. Pengertian manajemen juga dipandang sebagai disiplin ilmu yang
mengajarkan proses mendapatkan tujuan organisasi dalam upaya bersama
dengan sejumlah orang atau sumber dari milik organisasi (Basuki, 2018).
Proses manajemen berlaku untuk semua orang yang mencari cara untuk
mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Proses ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan proses manajemen
dengan melibatkan semua anggota untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya
pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, pelayanan keperawatan
merupakan faktor penentu baik buruknya mutu dan citra dari rumah sakit
oleh karena itu, kualitas pelayanan keperawatan perlu dipertahankan dan
ditingkatkan hingga tercapai hasil yang optimal. Dengan memperhatikan hal
tersebut, proses manajemen yang baik perlu diterapkan dalam memberikan
asuhan keperawatan sehingga dicapai suatu asuhan keperawatan yang
memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan
asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, efektif, aman bagi
pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga
keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai
masyarakat diperhatikan dan dihormati.
Model praktik keperawatan profesional salah satunya adalah dengan
adanya posisi perawat sebagai seorang kepala ruangan, ketua tim atau
perawat pelaksanaan dalam suatu bagian perlu adanya suatu pemahaman
tentang bagaimana mengelola dan memimpin orang lain dalam mencapai
tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas. Mutu asuhan keperawatan yang
baik antara lain, memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber daya
untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien,
efektif, aman bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien
dan tenaga keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika
dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati. Kemampuan
manajerial dapat dimiliki melalui berbagai cara salah satunya untuk dapat
ditempuh dengan meningkatkan keterampilan melalui bangku kuliah yang
harus melalui pembelajaran di lahan praktik.
Ruang Flamboyan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang
merupakan salah satu ruang perawatan membutuhkan manajemen
keperawatan yang baik demi tercapainya mutu pelayanan yang optimal.
Ruang Flamboyan merupakan ruang rawat inap perawatan penyakit system
pernafasan, yang terdiri dari 1 nurse station, 1 ruang perawat, 1 ruang kepala
ruangan dan 4 kamar ruang perawatan.
Dari pemaparan diatas kita bisa melihat begitu pentingnya manajemen
keperawatan dalam meningkatkan mutu pelayanan, maka penulis merasa
perlu membuat inovasi dalam hal manajemen keperawatan di ruang
Flamboyan Rumah Sakit Umum Kapubaten Tangerang Tahun 2021.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan selama 2
minggu di Ruang Flamboyan di RSU Kabupaten Tangerang mahasiswa
mampu mengelola asuhan keperawatan dan bimbingan praktik klinik
keperawatan di ruang rawat inap dengan menggunakan keterampilan
manajemen dan kepemimpinan untuk menghasilkan kualitas pelayanan
profesional yang berkualitas tinggi.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan di ruang
flamboyan mahasiswa mampu:
1. Melaksanakan pengkajian di ruang rawat inap keperawatan
2. Mengumpulkan data, menganalisa data, dan memahami masalah
dalam pengorganisasian asuhan keperawatan
3. Membantu mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan keperawatan
4. Membantu melakukan usaha-usaha koordinasi kegiatan
keperawatan
5. Merencanakan kegiatan manajemen keperawatan
6. Memperkenalkan perubahan kecil (inovasi) yang bermanfaaat bagi
ruangan
7. Mengidentifikasi masalah yang terjadi di Ruang Perawatan
8. Merencanakan alternatif penyelesaian masalah
9. Mengevaluasi hasil penerapan alternatif pemecahan masalah.

1.3 Waktu dan Tempat Praktik


Waktu dan tempat praktik Keperawatan Manajemen di Ruangan Flamboyan
RSUD Kabupaten Tangerang yang dilaksanakan selama 2 minggu, dari tanggal 11-
23 Januari 2021

1.4 Cara Pengumpulan Data


Dalam melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk identifikasi
masalah dilakukan dengan metode:
a. Observasi
Observasi dilakukan untuk dapat memperoleh data kondisi fisik ruangan,
proses pelayanan, inventaris ruangan, dan asuhan keperawatan yang
langsung dilakukan ke pasien.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat, dan keluarga
pasien untuk mengumpulkan data tentang proses orientasi pasien baru dan
pelayanan pasien.
c. Studi dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk pengumpulan data mengenai karakteristik
pasien, ketenagaan, dokumentasi proses keperawatan, manajemen ruangan,
prosedur tetap ruangan dan inventaris ruangan

1.5 Kategori Penilaian


Menganalisa hasil kajian data pada setiap sub unsur input, proses, output
yang terdiri dari 4 pokok uraian:
a. Kajian teori (studi pustaka)
b. Kajian data (kenyataan yang ada), yang diperoleh berdasarkan hasil
frekuensi dan proporsi
c. Analisis perbedaan kajian teori dengan kajian data
d. Grading matrix, untuk menetapkan masalah prioritas yang akan
diimplementasikan.

1.6 Peserta Praktek


Mahasiswa profesi ners dalam rangka menyelesaikan stase manajemen
keperawatan dalam Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKes) YATSI Tangerang dengan anggota:
1. Nurul Khotimah (20317109)
2. Nuryanah (20317110)
3. Pajriyah (20317112)
4. Putri Agustianingrum (20317115)
5. Putri Ladia (20317116)
6. Ria Sugianti (20317119)
7. Rifal (20317120)
8. Rini Lingga (20317121)
9. Rodiyatul Nadawiyah E.P (20317123)
10. Rosi Novriantika Gulo (20317124)
11. Safitri Lestari (20317127)
12. Septi Wulandari (20317128)
13. Sirojudin (20317129)
14. Sisca Veronica (20317130)
15. Siti Maesaroh (20317132)
16. Siti Munawaroh (20317133)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil dan Gambaran Umum Ruangan


2.1.1 Profil RSUD Kabupaten Tangerang
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang adalah Rumah
Sakit Umum daerah milik pemerintah dan merupakan salah satu
rumah sakit tipe B plus Pendidikan yang terletak di wilayah
Kabupaten Tangerang Banten. Rumah sakit ini memberikan
pelayanan di bidang kesehatan yang didukung oleh layanan dokter
spesialis serta ditunjang dengan fasilitas medis lainnya. Selain itu
RSU Kabupaten Tangerang juga sebagai rumah sakit rujukan di
Prvinsi Banten.
Pelayanan RSU Kabupaten Tangerang melihat dan mengacu pada
sumber daya yang akan memberikan keuntungan kepada masyarakat,
dengan tetap memperhatikan kesejahteraan perawat. Perawat dalam
hal ini memegang peranan penting dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan khususnya bidang keperawatan kepada masyarakat dengan
demikian diperlukan kemampuan dan keterampilan yang professional
dalam mewujudkan hal tersebut.

2.1.2 Visi, Misi, dan Motto RSU Kabupaten Tangerang


2.1.2.1 Visi
“Rumah Sakit Modern, Unggul dan Terpercaya”
2.1.2.2 Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang
profesional, santun dan mempunyai daya saing yang
tinggi.
2. Memberikan pelayanan unggulan yang didukung dengan
peralatan canggih dan antisipasi tuntutan lingkungan dan
perkembangan penyakit.
3. Mengembangkan kerjasama dengan institusi pendidikan
kedokteran dan kesehatan untuk mendukung pendidikan
dan penelitian di bidang kedokteran dan kesehatan.
2.1.2.3 Nilai Dasar
“I CARE “
a. Integritas

1. Dapat Dipercaya
2. Jujur
3. Bertanggung jawab
4. Amanah
5. Disiplin
6. Bermartabat

b. Cakap

1. Profesional
2. Kompeten
3. Terampil
4. Gesit

c. Akuntabel

1. Komitmen & Transparan


2. Tepat Waktu
3. Tertib Administrasi

d. Responsif

1. Cepat Tanggap
2. Siap Melayani
3. Memberikan Perhatian
4. Merespon Keluhan

e. Efisien

1. Cepat
2. Tepat
3. Akurat

2.1.3 Gambaran Umum Ruang penyakit paru

Ruang penyakit dalam merupakan bagian dari instalasi rawat


inap yang memberikan pelayanan pada pasien dengan kasus penyakit
paru. Kapasitas ruang adalah 24 tempat tidur dengan tingkat
pelayanan infeksi paru dewasa kelas 1,2 dan 3, 1 nurse station, 1
ruang kepala ruangan, 1 ruang tindakan, 1 ruang sholat, 1 kamar
mandi petugas, dan 1 spull hock.
Ruang Penyakit dalam RSU Kabupaten Tangerang dipimpin
oleh seorang kepala ruang, 1 orang wakil kepala ruang yang dibantu
oleh 2 orang ketua tim, selain itu dibantu oleh 10 orang pelaksana.
Ruang Penyakit Dalam merupakan ruang rawat inap yang
memberikan pelayanan rawat inap bagi pasien umum, pasien BPJS
serta pasien dengan jaminan kesehatan lainnya.

1. Fasilitas Ruang
Untuk ruang perawatan terdapat 24 tempat tidur. Di ruang
perawat juga terdapat inventaris ruangan untuk membantu
pelaksanan asuhan keperawatan secara komprehensif, seperti trolly
Emergency, lemari alkes dan isinya, lemari ATK dan isinya serta
alat-alat medis yang menunjang terlaksananya asuhan keperawatan
secara optimal.
2. Struktur Organisasi ruangan

Untuk memperjelas koordinasi di ruang flamboyan dapat


dilihat pada struktur organisasi sebagai berikut:

Kepala Ruangan
1

Wakil Kepala

Ruangan

Ketua Tim Ketua Tim

Perawat Pelaksana
Perawat
Perawat Perawat
Pelaksana 1. S.,Amd.Kep
Pelaksana 1. A.,Amd.Kep Pelaksana
1.2.1.4. Unsur Inp
YS.,Amd.Kep 2. IY.,Amd.Kep 1. E.,Amd.Kep
2. PU.,Amd.Kep
2. S.,Amd.Kep 3. SW.,Amd.Kep
3. FD.,Amd.Kep
3. TN.,Amd.Kep

2.1.4 Unsur Input


1) Pasien
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK.02.03/I/0501/2013 RSU Kabupaten
Tangerang adalah Rumah Sakit Kelompok B Pendidikan Satelit
FKUI. Rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis terbatas dan mampu menampung pelayanan rujukan
puskesmas dan rumah sakit lain.
RSU Kabupaten Tangerang mendapat Sertifikat Penetapan
Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang sebagai Rumah Sakit
Pendidikan Satelit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dari
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 18 Maret
2013.
Rata-rata jumlah pasien di ruang flamboyan periode Januari –
Desember 2020 adalah sebanyak 5.760 orang. Semua data pasien
yang masuk sudah tercatat di dalam buku register ruang flamboyan
dan di rekap setiap bulan. Kasus terbanyak di ruang flamboyan
berdasarkan Laporan Tahunan Flamboyan 2020 dari bulan Januari -
Desember 2020 adalah TB paru.

2) Ketenagaan
a) Kualitas
Salah satu indikator dalam pelayanan kesehatan ditentukan
dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas. Asuhan
keperawatan yang berkualitas di dukung oleh sumber daya yang
berkualitas dan professional dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
Perawat sebagai salah satu anggota tim pemberi layanan
kesehatan di rumah sakit yang berpusat pada pasien,
bertanggungjawab untuk memberikan asuhan yang aman dan
bebas dari cedera. Di samping itu, perawat sebagai komponen
tenaga kesehatan yang cukup besar dari seluruh tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan di rumah sakit
mempunyai peluang yang cukup besar dalam melakukan
kesalahan sehingga terjadi insiden keselamatan pasien.
Menurut standar pelayanan minimal rumah sakit (2008),
pemberi pelayanan di rawat inap adalah dokter spesialis dan
perawat minimal berpendidikan DIII. Sedangkan tenaga yang
ada di ruang flamboyan mengacu pada kompetensi baik melalui
ijazah ataupun nonformal seperti pelatihan.
b) Kuantitas
Perencanaan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan
di setiap unit keperawatan bukanlah suatu hal yang sederhana
atau mudah dilakukan karena terkait dengan banyak faktor
diantaranya BOR, tingkat ketergantungan pasien dan lain-lain.
Jumlah tenaga perawat yang berada di unit-unit perawatan
berpengaruh terhadap pemberian asuhan keperawatan. UU
Keperawatan, menyatakan bahwa perawat dalam pemberian
asuhan keperawatan berorientasi pada keselamatan pasien.
Dengan demikian jumlah tenaga perawat yang mencukupi
kebutuhan pasien diperlukan agar pelayanan yang diberikan
kepada pasien menjadi optimal.
Perhitungan ketenagaan di ruang flamboyant menurut
Metode Douglas Douglas (1984, dalam Swansburg &
Swansburg, 1999) menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan
dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien,
dimana masing-masing kategori mempunyai nilai standar per
shift nya, yaitu sebagai berikut:

Jumlah klien Klasifikasi klien


Minimal Parsial Total
Pagi Sore Mala Pag Sore Mala Pagi Sor Malam
m i m e
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60

Perhitungan Ketenagaan di Ruang Flamboyan dengan 15 orang klien,


dimana 5 orang dengan ketergantungan minimal, 6 orang dengan
ketergantungan partial dan 4 orang dengan ketergantungan total.
Maka jumlah tenaga yang dibutuhkan menurut rumus douglas adalah:
Minimal Partial Total Jumlah
Pagi 0,17 x 5 = 0,85 0,27 x 6 = 1,62 0,36x 4 = 1,44 3,91 (4 orang)
Sore 0,14 x 5 = 0,7 0,15 x 6 = 0,9 0,30 x 4 = 1,2 2,8 (3 orang)
Jumlah Perawat secara keseluruhan 7 orang

3) Sumber Dana Ruangan


Sumber keuangan ruangan diperoleh melalui APBN, APBD
dan mandiri RS

4) Inventaris Ruang Flamboyan 2021

NO NAMA BARANG JUMLAH


1. Suctions 6
2. Ekg 1
3. Ambubag dewasa 1
4. Ambubag anak 1
5. Tensimeter 5
6. Tensimeter digital 2
7. Stetoscope 5
8. Tabung oksigen 2
9. Manometer 17
10. Standar infus 17
11. Tempat tidur 17
12. Tromol kassa besar 2
13. Thermometer digital 2
14. Lampu sorot 1
15. Lampu baca rontgent 1
16. Computer 2
17. Hecting set 5
18. GV set 5
19. Gunting biasa 2
20. Trolley emergency 1
21. Dc shock 1
22. Infuse pump 3
23. Syringe pump 3
24. Printer 1
25. Lemari linen 1
26. Lemari berkas 1
27. Kursi 30
28. Meja makan pasien 26
29. Meja di ruangan 2
30. AC 8
31. Baskom 10
32. Nakas kayu 17

5) Model Asuhan Keperawatan


Model asuhan keperawatan yang diterapkan ruang adalah
metode primer (metode yang di gunakan adalah TIM)
penjelasannya di sesuaikan. Metode ini merupakan system
dimana perawat bertanggung jawab selama 24 jam, 7 hari dalam
seminggu. Ini merupakan metode yang memberikan perawatan
secara komprehensif, individual dan konsisten. Metode
keperawatan primer membutuhkan pengetahuan dan keterampilan
manajemen. Perawat primer mempunyai tugas mengkaji dan
membuat prioritas setiap kebutuhan klien, mengidentifikasi
diagnose keperawatan, mengembangkan rencana dan
mengevaluasi keefektifan perawatan. Sementara perawat lain
melaksanakan tindakan keperawatan perawat primer
mengoordinasikan keperawatan dan menginformasikan tentang
kesehatan klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lainnya.

2.1.5 Unsur output


Pencapaian ruang flamboyant selama ini adalah menjadi
ruang rawat inap terbaik di RSU Kabupaten Tangerang. Dengan
penerapan SPO, SOP, dan penyelesaian masalah
1) SPO
Daftar SPO di ruang Flamboyan

NO SPO
Flamboyan

1. SPO dekontaminasi alat non kritikal 1

2. SPO desinfektan alat dan lingkungan pasien 1

3. SPO edukasi kebersihan tangan 1

4. SPO etika batuk 1

5. SPO kebersihan tangan 1

6. SPO pelayanan pasien tb 1

7. SPO pembersihan kamar isolasi 1

8. SPO pembersihan ruang pasien pulang 1

9. SPO pembersihan tempat tidur pasien 1

10. SPO pembersihan tumpahan dan subtansi tubuh 1

11. SPO penanganan bekas pakai pasien 1

12. SPO penanganan pasien dengan penyakit menular 1

13. SPO pencegahan dan pengendalian infeksi untuk 1


pengunjung

14. SPO pencegahan infeksi saluran kemih 1

15. SPO pencegahan saluran pernafasan 1

16. SPO pencegahan penyakit infeksi melalui udara 1

17. SPO pencegahan penyakit melalui kontak 1

18. SPO pencegahan penyakit melalui percikan ludah 1

19. SPO pengendalian infeksi di ruang insentif 1

20. SPO penggunaan APD 1

21. SPO penyuntikan yang aman 1


22. SPO prosedur penempatan pasien di kamar isolasi 1

23. SPO pemberian obat: oral, IM, SC, iciv 1

24. SPO pasang infus 1

25. SPO pasang cateter 1

26. SPO ekg 1

27. SPO pencatatan dan pelaporan 1

28. SPO catatan terintegras 1

29. SPO kebersihan ruangan 1

30. SPO visite DPJP 1

31. SPO penerimaan pasien baru 1

32. SPO pindah kamar 1

33. SPO pindah ruangan 1

2) SOP
DAFTAR SOP

NO SOP

1. Kebijakan pelayanan medis dan keperawatan di RSU Kabupaten


Tangerang

2. Menerima pasien baru

3. Pemberian informasi hak dan tanggung jawab pasien

4. Persetujuan umum

5. Pelayanan sesuai kebutuhan privasi pasien

6. Penjelasan hak pasien dalam pelayanan

7. Melaksanakan program orientasi pasien baru

8. Kunjungan jam besuk

9. Kartu penunggu pasien


10. Prosedur penunggu pasien di ruang rawat inap

11. Assessment awal rawat inap

12. Isi minimal assessment awal rawat inap

13. Assessment nyeri

14. Assessment ulang pasien

15. Kerangka waktu penyelesaian assessment pasien

16. Identifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien

17. Assessment pasien populasi khusus

18. Assessment awal medis pasien anak

19. Second opinion

3) Penyelesaian masalah
a) Masalah complain pasien
Melalui manajer pelayanan proses (MPP) yang akan
menyelesaikan masalah dengan mencari solusi terbaik sesuai
kebijakan rumah sakit. Jika complain terkait biaya
penjaminan laporan diarahkan kebagian humas.
Masalah komplai alurnya : pearawat
pelaksana….Katim….Wakaru….Karu….Koordinator…..Ka.
Instalasi…. Keperawatan….Wadir….Direktur
HPI
b) Masalah konflik pegawai
Diselesaikan internal di ruangan jika melibatkan profesi
diselesaikan antara komite profesi
2.1.6 Analisa SWOT
Strength:
1. Tersedia pelaksana kedokteran spesialis bedah umum, bedah
urologi, bedah orthopedic, bedah saraf, bedah mulut, THT dan
mata. spesialistik
2. Peningkatan kunjungan pasien operasi dan kasus
bedah/Kunjungan baik (BOR….)
3. Pemimpin yang berkomitmen tinggi akan perubahan baik
kinerja SDM atau pelayanan keperawatan
4. SDM perawat sebanyak 16 merupakan kekuatan untuk
memaksimalkan kekuatan
5. Staf keperawatan sudah banyak yg Ners (s1)

Weakness:
1. Pelayanan yang ada masih minim dikarenakan terbatasnya
kamar perawatan
2. Ruangan yang belum nyaman bagi pasien karena pendingin
ruangan (AC) belum berfungsi secara maksimal dan minimnya
pengharum ruangan
3. Kurang kontroling terhadap pasien yang terpasang infus dan
kadang infus macet atau tidak netes, tidak ada dressing infus dan
terjadi flebhitis.

Opportunities:
1. Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan
RS
2. Memberikan pendidikan dan pelatihan sebagai upaya
meningkatkan kompetensi pelayanan keperawatan.
3. Penjamin biaya BPJS
4. Tempat Strategis
Threats:
1. Masyarakat kritis terhadap perubahan pelayanan yang ada,
menginginkan pelayanan yang cepat dan puas

BAB III
PRIORITAS DAN PERENCANAAN PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Identifikasi Masalah


1. Unsur Input
a. Material (Fasilitas) : masih terdapat fasilitas yang kurang memadai
seperti kondisi ruangan kurang nyaman, pendingin ruang (AC) belum
berfungsi secara maksimal dan minimnya pengharum ruangan.
b. Machine (Peralatan) : peralatan kesehatan yang dibutuhkan sudah
disiapkan oleh pihak farmasi dan tersedia lengkap di ruangan.
c. Metode : Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang digunakan meliputi
pengkajian yang diperoleh dari data anamnesa, diagnosa keperawatan
berdasarkan data status kesehatan pasien, perencanaan, implementasi,
evaluasi dan dokumentasi keperawatan.
2. Unsur Proses
a. Proses asuhan keperawatan
1) Instrumen A: Standar asuhan keperawatan
Analisis proses asuhan keperawatan di ruang Flamboyan
berdasarkan data yang didapat, yaitu sebagai berikut: Diagnosa
keperawatan secara umum berdasarkan SDKI. Perencanaan
keperawatan ditetapkan sesuai dengan diagnosa yang ditetapkan
maksimal 1x24 jam. Namun, perencanaan tersebut belum mampu
mengukur sejauh mana masalah yang dialami dapat terselesaikan.
Observasi terhadap tindakan yang diberikan di ruang Flamboyan
rata-rata menggunakan penilaian tindakan, dan dari analisis yang
didapat menunjukkan hasil yang baik.
.
2) Instrumen B: Mutu asuhan keperawatan
Untuk tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap mutu asuhan
keperawatan di ruang Flamboyan sebesar 75% dengan standar
mutu yang ditetapkan sebesar 80%.

3) Kewaspadaan standar
Berdasarkan hasil observasi, kepatuhan petugas di ruang
Flamboyan dalam hand hygiene rata-rata tergolong dalam kategori
baik. Kewaspadaan standar dalam merawat pasien dengan tujuan
mencegah dan memutus rantai infeksi berjalan baik. Perihal
penanganan limbah medis, petugas di ruangan sudah memasukkan
limbah medis sesuai dengan tempat yang disediakan.
4) Keselamatan pasien
Berdasarkan observasi, pelaksanaan solusi keselamatan
pasien di ruang Flamboyan untuk mencegah atau mengurangi
cedera pasien dengan menggunakan indikator 9 Solusi Live Saving
Patient Safety termasuk dalam kategori baik. Namun ada hal yang
perlu dioptimalkan, yaitu pemberian label pada cairan infus yang
mana di ruang Flamboyan belum semua perawat yang bertugas
melakukan hal tersebut.
5) Komunikasi terapeutik
Pelaksanaan komunikasi terapeutik di ruang Flamboyan
termasuk dalam kategori baik. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada tahap pra interaksi, yaitu membuat rencana
pertemuan dengan klien atau keluarga klien. Kemudian pada tahap
orientasi, yaitu memperkenalkan diri, menanyakan nama panggilan
klien atau keluarga klien, serta penjelasan tindakan yang akan
dilakukan serta waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan
keperawatan tersebut. Pada tahap terminasi yang perlu diperhatikan
adalah menyimpulkan hasil kegiatan, antara lain evaluasi proses
dan evaluasi hasil terhadap tindakan yang sudah dilakukan.

b. Proses manajemen pelayanan keperawatan


1) Planning
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, didapatkan hasil
bahwa planning yang dilakukan di ruangan Flamboyan sudah
berjalan dengan baik.
2) Organizing
 Berdasarkan data hasil pengkajian dengan observasi dan
wawancara, didapatkan bahwa organizing di Flamboyan dapat
berjalan dengan baik.
 Pelaksanaan tugas kepala ruang tergolong dalam kategori baik.
 Pelaksanaan tugas PN dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
tugas PN tergolong dalam kategori baik, hal yang diperhatikan
adalah evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai tujuan yang
ada dalam perencanaan asuhan keperawatan dan memiliki bukti
dalam rekam keperawatan.
 Pelaksanaan tugas AN tergolong dalam kategori baik. perlu
ditingkatkan seperti diskusi kasus dalam pertemuan rutin
keperawatan di ruang belum dilakukan.
 Pelaksanaan hubungan profesional antar staf keperawatan
dengan pasien mencapai kategori baik.
 Pelaksanaan tugas antar staf di ruang Flamboyan mencapai
kategori sangat baik
 Tidak terdapat permasalahan antar staff pertemuan dilakukan
secara rutin.
 Pelaksanaan meeting morning masuk dalam kategori sangat
baik.
 Pelaksanaan operan jaga dalam kategori sangat baik.
Peningkatan perlu dilakukan dalam hal perawat pemberi operan
menyiapkan rekam medis yang telah diisi dengan rekam
keperawatan yang lengkap sesuai shift jaga, serta Perawat
mengoperkan status kesehatan pasien dengan cara membacakan
rekam keperawatan.
 Pelaksanaan post conference didapat persentase hasil sangat
baik. Perlu peningkatan dalam hal penyampaian tujuan
dilakukannya post conference dan saling memberikan
reinforcement positif.
 Pelaksanaan penerimaan dan orientasi pasien baru berjalan
sangat baik. Perlu dilakukan upaya dalam mengklarifikasi
kembali informasi yang telah diberikan kepada pasien.
 Kegiatan penerimaan dan pemberian informasi pasien baru
sudah cukup baik, perlu dilakukan peningkatan dalam hal
menanyakan perasaan klien atau keluarga, menjelaskan
perkiraan waktu yang dibutuhkan, menjelaskan waktu konsultasi
menyimpulkan hasil kegiatan, memberikan reinforcement
positif.
 Pelaksanaan discharge planning juga sudah baik, Namun perlu
peningkatan dalam hal rencana interaksi, penjelasan waktu yang
dibutuhkan, memberikan informasi lainnya yang dibutuhkan
oleh keluarga atau pasien dan memberikan reinforcement
positif.
3) Actuating
Proses actuating di ruang Flamboyan berjalan dengan baik.
Kegiatan penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan yang rutin
dilakukan di ruangan ini, yaitu setiap hari Jum’at pagi.
4) Controlling
Pelaksanaan controlling baik secara langsung ataupun tidak
langsung di ruangan Flamboyan berjalan dengan cukup baik.
Namun perlu ditingkatkan Kembali untuk mengurangi kejadian
plebitis, infus macet dan tidak ada dressing infus.

3.2 Prioritas Masalah


No Masalah Besar Biaya Kesulitan Ketersediaan Dampak Total
Masalah Fasilitas
UNSUR INPUT
1 Masih 3 3 3 4 3 16
terdapat
fasilitas
yang
kurang
memadai
UNSUR OUTPUT
1 Masalah 3 3 3 2 2 13
complain
pasien
2 Angka 4 3 3 4 3 17
kejadian
flebitis,
infus
macet
dan tidak
ada
dressing
infus

Keterangan:
1. Besar masalah

1 = masalah sangat kecil


2 = masalah kecil
3 = masalah sedang
4 = masalah besar
5 = masalah sangat besar
2. Biaya

1 = biaya sangat mahal


2 = biaya mahal
3 = biaya sedang
4 = biaya murah
5 = biaya sangat murah
3. Tingkat kesulitan

1 = sangat sulit
2 = sulit
3 = sedang
4 = mudah
5 = sangat mudah
4. Ketersediaan fasilitas

1 = fasilitas sangat sulit didapat


2 = fasilitas sulit didapat
3 = fasilitas didapat
4 = fasilitas mudah didapat
5 = fasilitas sangat mudah didapat
5. Dampak

1 = dampak sangat sedikit


2 = dampak sedikit
3 = dampak sedang
4 = dampak banyak
5 = dampak sangat banyak

3.3 Table Plan of Action


No Masala Pokok Uraian Sasaran/ Target Yang Waktu
h Kegiatan Kegiatan tujuan terlibat pelaksana
an
Unsu
r
input
Masih Menyusun Melakukan SAK SAK Kepala 11-23
terdapat SAK kordinasi tersusun tersusun Ruangan Januari
beberap dengan Karu, 100% , PN,
a PN, AN KFK
fasilitas Melakukan
ruangan konsultasi
yang dengan PN dan
belum Karu
berfung menggandakan
si SAK
secara mensosialisasi
maksim kan
al
Unsu
r
outp
ut
1 Masala Dokument Kordinasi CI Pelaksana CI 11-23
h asi dengan karu ruangan an pre dan mahasis Januari
komplai bimbingan dan memberik posttest wa 2021
n pasien PKK pembimbing an pretest mahasiswa praktika
Pretest dan klinik (CI) dan terlaksana baru
posttest Membuat posttest -terdapat
pelaksanaa pedoman praktik dokument
n. baru asi
bimbingan
2 Angka Diskusi Koordinasi CI Pelaksana CI 11-23
kejadia dengan dengan karu ruangan an pre dan mahasis Januari
n Karu dan dan memberik posttest wa dan
flebiliti pembimbin Pembimbing an Pre dan mahasiswa praktik
s, infus g klinik klinik (CI) Posttest baru
macet (CI) Membuat bagi
dan pedoman Praktik
tidak Pelaksanaan baru
ada pre dan post
dressin test
g infus

Sudah cukup baik, hanya bberapa saja yang kurang sudah saya kasih
tanda merah dan yang lainnya sudah langsung bapak perbaiki

Anda mungkin juga menyukai