Anda di halaman 1dari 2

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Pelayanan Kesehatan Tingkat


Pertama

Apotek Puskesmas Kinik Praktek

Pengelolaan Sediaan Farmasi Pelayanan farmasi klinis

Selection Distribution procurement (use)

Kesesuaia 1. Persentase alokasi 1. Ketepatan data jumlah 1. Jumlah item obat


n item dana pengadaan obat obat pada kartu slot perlembar resep
obat yang (Depkes RI,2002) (Pudjianingsih,1996) 2. Persentase obat dengan
tersedia 2. Frekuensi pengadaan 2. Turn Over Ratio nama generik
dengan tiap item obat pertahun ( Pudjianingsih,1996) 3. Persentase peresepan
DOEN(Depk (Pudjianingsih,1996)
3. Sistem penataan gudang obat antibiotik
es RI,2002)
3. Frekuensi kurang (Pudjianingsih,1996) 4. Persentase peresepan
lengkapnya surat 4. persentase dan nilai obat injeksi
pesanan/ kontrak yang kadaluwarsa dan 5. Rata-rata waktu yang
(Pudjianingsih,1996) digunakan untuk
atau rusak (Pudjianingsih,1996)
4. Frekuensi tertundanya 5. persentase stok mati melayani resep sampai ke
pembayaran oleh (Pudjianingsih,1996) tangan pasien. Depkes RI (2008)
rumah sakit terhadap 6. tingkat ketersediaan obat 6. Persentase obat yang
waktu yang disepakati ( (Pudjianingsih,1996) diberi label dengan
Pudjianingsih,1996) benar.(WHO,1993)
5. Persentase jumlah item
obat yang diadakan
dengan yang
direncanakan(Pudjianingsih,19
96)
B. Penjelasan Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka konsep di atas dijelaskan bahwa pelayanan kesehatan yang akan di

teliti oleh peneliti merupakan pelayanan kesehatan tingkat puskesmas. Hal yang akan diteliti

yaitu mengenai pengelolaan sediaan farmasi . Hal tersebut antara lain adalah selection yaitu

mengenai Kesesuaian item obat yang tersedia dengan DOEN. Yang kedua adalah

distribution yaitu mengenai Persentase alokasi dana pengadaan obat, frekuensi pengadaan

tiap item obat pertahun, frekuensi kurang lengkapnya surat pesanan/ kontrak, frekuensi

tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu yang disepakati, persentase

jumlah item obat yang diadakan dengan yang direncanakan. Yang ketiga adalah mengenai

procurement yaitu mengenai ketepatan data jumlah obat pada kartu, Turn Over Ratio, sistem

penataan gudang, persentase dan nilai obat yang kadaluwarsa dan atau rusak, persentase stok

mati dan tingkat ketersediaan obat. Kemudian untuk yang keempat yaitu (use) yang

membahas mengenai jumlah item obat perlembar resep, persentase obat dengan nama

generik, persentase peresepan obat antibiotik, persentase peresepan injeksi, rata-rata waktu

yang digunakan untuk melayani resep sampai ke tangan pasien dan persentase obat yang

diberi label dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai