Anda di halaman 1dari 10

Peningkatan Kemampuan Peserta Didik Terhadap Baca Tulis Al-Qur’an

Melalui Guru Pendidikan Agama Islam


Berlian Nur Fauziah
Institut Agama Islam Negeri Kediri

A. PENDAHULUAN
Abstrak Pada dasarnya ada tiga aspek yang
Penelitian ini bertujuan untuk ingin dikembangkan dalam sebuah
mengkaji kompetensi guru Pendidikan pendidikan, yaitu pertama aspek kognitif
Agama Islam di SMP Negeri 4 Kota (cognitive learning), yang meliputi
Kediri dalam meningkatkan kemampuan pengembangan ilmu pengetahuan, potensi,
peserta didik terhadap baca tulis Al- daya intelektualisme dan pengembangaan
Qur’an, faktor yang mendukung dan keterampilan yang diperlukan untuk
menghambat serta solusi yang ditawarkan menggunakan pengetahuan tersebut.
untuk meningkatkan kemampuan peserta Kedua aspek afektif (affective
didik terhadap baca tulis Al-Qur’an. development) yang meliputi penanaman
Metode penelitian yang digunakan adalah nilai-nilai moralitas dan religiusitas serta
bersifat deskriptif kualitatif. Data pemupukan sikap emosionalitas dan
dikumpulkan melalui metode observasi, sensitivitas. Dan ketiga aspek
dokumentasi dan wawancara. Wawancara psikomotorik (practical competence), yang
dilakukan terhadap guru PAI di SMP meliputi peningkatan performance dalam
Negeri 4 Kota Kediri yang berjumlah 3 kehidupan berbangsa, pengembangan
(tiga) orang. Hasil penelitian menunjukan kemampuan, adaptasi terhadap perubahan,
bahwa 1) kompetensi guru PAI SMP pemupukan daya sesitivitas terhadap
Negeri 4 Kota Kediri diwujudkan dengan persoalan sosial kemasyarakatan,
pembuatan rencana pembelajaran yang pembinaan kapasitas diri dan pengetahuan
telah digariskan pemerintah dengan untuk memperluas berbagai pilihan di
menggunakan form kurikulum 2013; 2) berbagai bidang pekerjaan, kesehatan,
metode pembelajaran yang digunakan kehidupan keluarga dan masalah-masalah
adalah dengan metode wahdah bil kitabah praktis lainnya (Zakiah Daradjat, 2012).
dan metode iqra’; 3) faktor pendukung Untuk merealisasikan ketiga aspek
terlaksananya pembelajaran PAI terdiri pendidikan tersebut sangat dibutuhkan
dari guru, peserta didik, dan lingkungan kemampuan guru yang profesional. Guru
sekolah; 4) Hambatan yang dihadapi merupakan komponen yang sangat
adalah waktu pembelajaran baca tulis Al- menentukan dalam sistem pendidikan
Qur’an yang singkat hanya 2 jam secara keseluruhan agar pelaksanaan
pelajaran, minimnya media pembelajaran proses mengajar belajar dapat
baca tulis Al-Qur’an serta latar belakang terselenggara sesuai dengan yang
peserta didik; 5) Solusi yang ditawarkan diharapkan. Terselenggaranya proses
adalah metode pembelajaran baca tulis Al- pembelajaran akan berjalan dengan efektif
Qur’an yang diterapkan harus manakala guru itu memiliki kompetensi
mempertimbangkan karakteristik peserta yang baik. Guru yang memiliki
didik dan penggunaan metode kompetensi yang baik disebut sebagai guru
pembelajaran audio-visual. professional. Guru yang profesional akan
mengetahui, memahami, dan menghayati
bahwa sebuah profesi memiliki tugas,
Kata Kunci: Kompetensi Guru; peran, dan tanggung jawab. Dalam
Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an; pelaksanaan tugasnya, guru dituntut untuk
Pendidikan Agama Islam. memiliki kemampuan atau keterampilan
yang beraneka ragam serta didasari bahwa
kemampuan dan keterampilan sebagai
kebutuhan dari sebuah profesi guru
(Kartilawati & Warohmah, 2014). Guru seseorang yang pekerjaannya mengajar
yang profesional akan lebih mampu orang lain. Dalam literatur kependidikan
menciptakan lingkungan belajar yang Islam, banyak sekali kata kata yang
efektif, menyenangkan dan akan mampu mengacu pada pengertian guru, seperti
mengelola kelasnya sehingga peserta didik murabbi, mu’allim, dan muaddib. Ketiga
termotivasi dan semangat dalam mengikuti kata tersebut memiliki fungsi penggunaan
pembelajaran. Guru profesional adalah yang berbeda beda (Mujib, 2014;
guru yang memiliki kompetensi sebagai Gunawan, 2014). Bahkan tidak hanya
modal untuk dapat melangsungkan proses sebutan itu melainkan guru dalam kontek
pembelajaran secara efektif. Guru yang pendidikan Islam juga disebut sebagai
profesional adalah guru yang memiliki mursyid, ustadz dan al syeikh. Guru juga
sejumlah kompetensi yang dapat sering disebut dengan mudarris yang
menunjang tugasnya. merupakan isim fa’il dari darrasa, dan
Kompetensi adalah kumpulan berasal dari kata darasa, yang berarti
pengetahuan, perilaku, dan keterampilan meninggalkan bekas, maksudnya guru
yang harus dimiliki guru untuk mencapai mempunyai tugas kewajiban membuat
tujuan pembelajaran dan pendidikan. bekas dalam jiwa peserta didik (Yusuf,
Seseorang disebut kompeten dalam 2013).
bidangnya jika pengetahuan, keterampilan Oleh sebab itu, guru PAI harus
dan sikapnya, serta hasil kerjanya sesuai mampu memainkan perannya dengan
standar (ukuran) yang ditetapkan atau mengoptimalkan kompetensi yang
diakui oleh lembanganya/pemerintah dimilikinya agar peserta didiknya memiliki
(Musfah, 2012). Dalam Undang-undang kemampuan terhadap baca tulis Al-Qur’an
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 secara benar. Mempelajari Al-Qur’an
tentang Guru dan Dosen, dijelaskan berarti belajar membunyikan atau
bahwa: “kompetensi adalah seperangkat melafalkan huruf-huruf Al-Qur’an dan
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku menuliskannya dengan benar. Pada
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai tahapan ini, peserta didik diharapkan
oleh guru atau dosen dalam melaksanakan mampu untuk melafalkan Al-Qur’an dan
tugas keprofesionalan. Ada empat menuliskannya sebagai tingkatan yang
kompetensi yang harus dimiliki oleh paling awal. Tahapan ini sangat
seorang guru, yakni kompetensi menentukan untuk keberhasilan
pedagogik, kompetensi kepribadian, pembelajaran Al-Qur’an pada tingkatan
kompetensi sosial, dan kompetensi selanjutnya. Pada tingkatan lanjutan
profesional yang diperoleh melalui seseorang atau peserta didik bisa
pendidikan profesi. Keempat kompetensi meningkatkan kemampuannya dengan
tersebut harus dimiliki oleh seorang guru mempelajari ulumul quran.
terlebih guru itu berstatus sebagai guru Membaca Al-Qur’an merupakan
PAI yang di dalam dirinya sangat melekat hal pokok terkait dengan ibadah yang
simbul agama Islam. senantiasa dilakukan orang Muslim.
Kompetensi guru PAI sangat Kemampuan guru dalam
dibutuhkan untuk mencapai tujuan mengimplementasikan kompetensinya
pendidikan keislaman di sekolah yang sangat menentukan keberhasilan proses
dapat mengantarkan peserta didik memiliki belajar-mengajar.Implementasi merupakan
kemampuan terhadap baca tulis Al- suatu proses yang dinamis, dimana
Qur’an. Berdasarkan pendapat Mecloed pelaksanaan kebijakan melakukan suatu
sebagaimana dikutip Muhibbin Syah aktivitas atau kegiatan, sehingga pada
(2017) akhirnya akan mendapatkan suatu hasil
mengartikan guru sebagai a person whose yang sesuai dengan tujuan atau sasaran
accupation is teaching other, yakni kebijakan itu sendiri. Dalam perspektif
kompetensi pedagogik, guru PAI peserta didik dalam proses pembelajaran
mengajarkan baca-tulis al-Qur’an kepada baca tulis Al-Qur’an. Sedangkan
peserta didik memberikan manfaat yang wawancara dilaksanakan terhadap 3 (tiga)
banyak. Pembelajaran baca tulis Al-Qur’an orang guru PAI di SMP Negeri 4 Kota
dapat membuat peserta didik tidak hanya Kediri yang mengajar di berbagai kelas
pandai membaca dan menulis Al-Qur’an, berdasarkan jenjang, baik itu kelas VII,
namun merupakan kesempatan VIII maupun IX. Pengumpulan data
(momentum) yang sangat baik untuk melalui observasi merujuk kepada
mengajarkan nilai-nila moral, kisah-kisah instrumen observasi, wawancara, dan studi
religius dan perilaku terpuji kepada peserta dokumen yang dipersiapkan sebagai
didik. Untuk mencapai tujuan tersebut, panduan dalam penelitian objek yang
guru PAI harus memaksimalkan diobservasi dalam penelitian ini yang
kompetensinya dengan cara mengelola dan kemudian dianalisis dengan menggunakan
menerapkannya secara efektif dalam teknik reduksi data, penyajian data, dan
memilih model dan strategi pembelajaran penerikan kesimpulan sehingga
yang mendukung terhadap kemudahan menghasilkan kompetensi guru PAI dalam
peserta didik terhadap baca tulis Al- meningkatkan kemampuan peserta didik
Qur’an merupakan wujud guru PAI yang terhadap baca tulis Al-Qur’an di SMP
profesional. Oleh karena itu, agar tidak Negeri 4 Kota Kediri, masalah yang
terjadi kesalahan dalam menyampaikan dihadapi berkenaan dengan kesulitan
materi pembelajaran, menghilangkan penerapan metode pembelajaran baca tulis
kebosanan belajar, meningkatkan minat Al-Qur’an, dan solusi yang ditetapkan
belajar peserta didik di SMP Negeri 4 Kota dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Kediri terhadap baca tulis Al-Qur’an
diperlukan kompetensi guru yang baik. C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kompetensi Guru PAI
B. METODE Guru sebagai pelaku utama dalam
Metode penelitian yang implementasi atau penerapan program
dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendidikan di sekolah memiliki peranan
metode kualitatif. Pendekatan penelitian yang sangat strategis dalam mencapai
kualitatif sering disebut sebagai metode tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam
penelitian naturalistik karena penelitiannya hal ini, guru dipandang sebagai faktor
dilakukan pada kondisi yang alamiah determinan terhadap pencapaian mutu
(natural setting) (Moleong, 2014). Dengan prestasi belajar siswa. Mengingat
menggunakan pendekatan kualitatif peranannya yang begitu penting, maka
diharapkan peneliti dapat lebih leluasa guru dituntut untuk memiliki pemahaman
dalam memahami, mengamati dan dan kemampuan secara komprehensif
melakukan penelaahan lebih akurat tentang kompetensinya sebagai pendidik
berkenaan dengan kompetensi guru PAI (Agusniar, 2015). Guru PAI di SMP
untuk meningkatkan kemampuan peserta Negeri 4 Kota Kediri telah berupaya untuk
didik terhadap baca tulis Al-Qur’an di mendedikasikan seluruh kompetensinya
SMP Negeri 4 Kota Kediri. agar peserta didiknya memiliki
Untuk menemukan kebenaran kemampuan terhadap baca tulis Al-Qur’an.
terhadap masalah yang sedang diteliti, Guru merupakan orang yang sangat
maka cara yang dilakukan untuk bertanggung jawab terhadap proses
memperoleh data melalui observasi, studi pembelajaran berlangsung yang dengan
dokumentasi, dan wawancara. Observasi kompetensinya dapat menentukan dan
dan studi dokumentasi yang dilakukan meningkatkan bakat serta potensi peserta
adalah mengenai interkasi guru PAI dan didik. Guru berkewajiban terhadap peserta
didiknya untuk mengembangkan aspek
kognitif, aspek afektif dan psikomotorik. KD, indikator pencapaian kompetensi; 4)
Kompetensi guru baik itu kompetensi materi pembelajaran; 5) kegiatan
pedagogik, kepribadian, sosial dan pembelajaran; 6) penilaian; dan 7) media/
profesional ditujukan untuk mengantarkan alat, bahan, dan sumber belajar.
dan mengembangkan potensi peserta didik Guru PAI SMP Negeri 4 Kota
dalam meraih ketiga aspek tersebut. Kediri menyusun RPP yang akan
Kompetensi guru PAI dalam pengajaran, digunakan sebelum memulai kegiatan
pembinaan dan pelatihan harus dapat pembelajaran atau setiap awal tahun
mengantarkan peserta didiknya memiliki pelajaran, dan dilakukan perbaikan
kemampuan dalam membaca dan menjelang pelaksanaan pembelajaran akan
menuliskan huruf-huruf Al-Qur’an dengan dilaksanakan. Dalam pelaksanaan
fasih dan benar (Mulyasa, 2013). pembelajaran guru perlu mengetahui
Guru PAI sebagai pembimbing metode-metode apa yang harus di gunakan
dalam proses pembelajaran yang di dalam setiap kegiatan belajar mengajar.
mengajarkan tentang baca tulis Al-Qur’an. Karena seseorang guru apabila tepat dalam
Pada pelaksanaannya ada peserta didik memilih metode yang akan ia gunakan
yang masih kurang mampu untuk untuk mengajar, maka tujuan belajar
mengucapkan makharijul huruf Al-Qur’an. mengajar akan bisa tercapai sesuai dengan
Oleh karena itu, guru PAI harus menjadi yang diharapkan (Siregar, 2018).
seorang pembimbing terhadap peserta Metode yang digunakan oleh guru
didiknya sampai mampu melafalkan PAI di SMP Negeri 4 Kota Kediri dalam
makharijul huruf sebagai manifestasi dari pembelajaran adalah metode wahdah bil
guru PAI yang memiliki kompetensi yang kitabah dan metode iqra’. Metode wahdah
mumpuni. bil kitabah adalah metode yang digunakan
Kompetensi guru PAI di SMP dengan menuliskan satu persatu ayat Al-
Negeri 4 Kota Kediri dapat dilihat dari Qur’an. Sedangkan metode metode iqra’
bagaimana guru itu mempersiapkan adalah metode yang digunakan dengan
rencana pembelajaran yang berkaitan membaca ayat Al-Qur’an. Rencana
dengan baca tulis Al-Qur’an melalui pembelajaran yang disusun guru PAI di
pemilihan dan penentuan metode SMP Negeri 4 Kota Kediri Kompetensi
pembelajaran. Rencana pembelajaran yang guru dapat dilihat dari kemampuan
dibuat oleh guru PAI di SMP Negeri 4 menyusun rencana dan strategi
Kota Kediri merujuk pada kompenen RPP pembelajaran berdasarkan kompetensi inti
kurikulum 2013 yang berpedoman kepada dan kompetensi dasar agar tujuan
1) Permendikbud Republik Indonesia No. pembelajaran dapat tercapai secara efektif.
32 Tahun 2013 Perubahan Pemerintah No. Rencana dan strategi yang disusun oleh
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional guru PAI di SMP Negeri 4 Kota Kediri
Pendidikan; 2) Permendikbud No. 65 berfokus pada pembelajaran yang tidak
Tahun 2013 tentang Standar Proses hanya mengdengarkan ceramah saja, akan
Pendidikan Dasar dan Menengah; 3) tetapi dihubungkan dengan hal-hal yang
Permendikbud No. 81a tentang sifatnya perlu penerapan, yakni dengan
Implementasi Kurikulum 2013; dan 4) menggunakan metode wahdah bil kitabah
Permendikbud No. 103 Tahun 2014 dan metode iqra’ yang akhirnya menjadi
tentang Pembelajaran pada Pendidikan cerminan terhadap kemampuan
Dasar dan Menengah. RPP yang dibuat kompetensi pedagogik guru PAI.
juga mengacu pada silabus, buku teks Kompetensi pedagogik merupakan
pelajaran, dan buku panduan guru. RPP kemampuan Guru dalam pengelolaan
tersebut mencakup: 1) identitas pembelajaran peserta didik yang sekurang-
sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kurangnya meliputi: a. pemahaman
kelas/semester; 2) alokasi waktu; 3) KI, wawasan atau landasan kependidikan; b.
pemahaman terhadap peserta didik; c. a. Pemberian Tugas One Day One Ayat
pengembangan kurikulum atau silabus; d. (Metode Wahdah bil Kitabah) Peran
perancangan pembelajaran; e. pelaksanaan metode dalam pendidikan Agama Islam
pembelajaran yang mendidik dan dialogis; sangat menentukan terhadap keberhasilan
f. pemanfaatan teknologi pembelajaran; g. tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran
evaluasi hasil belajar; dan h. yang diterapkan berasal dari kenyataan
pengembangan peserta didik untuk bahwa materi pendidikan tidak akan dapat
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dikuasai oleh peserta didik kecuali dengan
dimilikinya (Peraturan Pemerintah menggunakan metode yang tepat.
Republik Indonesia Nomor 74 Tahun Ketidaktepatan dalam penerapan metode
2008). Pemilihan metode pembelajaran akan menghambat proses belajar-mengajar
yang efektif dalam proses pengajaran baca yang berakibat pada gagalnya mencapai
tulis Al-Qur’an merupakan bagian dari tujuan yang ditetapkan. Kompetensi guru
kompetensi pedagogik guru PAI. Dalam PAI dapat diketahui dari ketepatan
memilih dan menganalisis metode memilih metode pembelajaran.
pembelajaran wahdah bil kitabah dan Sehebat apapun materi yang telah
metode iqra’, telebih dahulu guru PAI didesain dalam kurikulum jika tidak
SMP Negeri 4 Kota Kediri disampaikan dengan menggunakan metode
mempertimbangkan beberapa hal. dan cara yang tepat maka materi tersebut
Pertama, keadaan peserta didik yang tidak akan dipahami dan dikuasai oleh
mencakup tingkat kecerdasan dan peserta didik. Metode yang digunakan
kematangan. Kedua, tujuan pembelajaran dapat membangkitkan motif, minat atau
yang hendak dicapai. Ketiga, keprihatinan gairah belajar murid. (Ma’rifataini, 2018).
terhadap kemampuan baca tulis Al-Qur’an Salah satu metode yang diterapkan oleh
yang minim. Guru PAI SMP Negeri 16 guru PAI SMP Negeri 4 Kota Kediri yaitu
Kota Bandung telah menentukan metode dengan Metode one day one ayat. Metode
pembelajaran wahdah bil kitabah dan pembelajaran dalam upaya untuk
metode iqra’ yang dipandang efektif meningkatakan kemampuan peserta didik
dalam upayanya untuk meningkatkan terhadap baca tulis Alquran dengan
kemampuan peserta didik terhadap baca memberi tugas kepada peserta didik untuk
tulis Al-Qur’an. menuliskan salah satu ayat Al-Qur’an yang
dilakukan rutin setiap hari. Peserta didik
2. Pembiasaan Baca Tulis Al-Qur’an. diharuskan menulis salah satu ayat Al-
Kompetensi guru PAI SMP Negeri Qur’an yang sudah ditentukan ayat dan
4 Kota Kediri dalam upayanya untuk surahnya yang pengerjaannya bersifat take
meningkatkan kemampuan peserta didik home atau Pekerjaan Rumah (PR). Tugas
terhadap baca tulis Al-Qur’an dilakukan tersebut ditulis dalam sebuah buku
melalui penggunaan metode pembelajaran tersendiri yang dinamakan buku one day
yang dianggap tepat dan efektif. Metode one ayat (satu hari satu ayat).
yang digunakan adalah wahdah bil kitabah Metode one day one ayat berlaku
dan metode iqra’. Tidak diragukan lagi untuk seluruh peserta didik di SMP Negeri
bahwa dengan semakin sering peserta 4 Kota Kediri dari kelas 7, 8 dan 9. Untuk
didik menulis dan membaca Al-Qur’an kelas 7 dan 8 penulisannya dimulai dari
dengan konsisten akan meningkatkan surah Al-Fatihah sedangkan untuk kelas 9
kemampuannya terhadap BTQ bahkan tugas menulis one day one ayat adalah juz
dapat meningkatkan sikap religius peserta ke 30 dimulai dari surah An-Naba. Metode
didik (Anggraeni, 2018). Secara lebih jelas ini merupakan kompetensi yang dimiliki
metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru PAI dalam meningkatkan
guru PAI yaitu: kemampuan peserta didik terhadap baca
tulis Al-Qur’an. Metode pemberian tugas
one day one ayat kepada peserta didik b. Pembiasaan Membaca Juz 30 (Metode
bertujuan: Iqra’) Pembelajaran yang dilakukan oleh
1) Meningkatkan kemampuan peserta guru PAI SMP Negeri 4 Kota Kediri yaitu
didik dalam mengenal huruf hijaiyah yang dengan metode pembiasaan membaca juz
tunggal dan bersambung. 30 secara rutin untuk setiap peserta didik.
2) Membiasakan peserta didik untuk Metode iqro adalah metode pembiasan
mengenal huruf Al-Qur’an dan mampu membaca Alquran juz 30 bagi seluruh
menuliskannya. peserta didik yang dilakukan secara rutin
3) Peserta didik memiliki keterampilan setiap hari. Membaca Al-Qur’an adalah
menuliskan huruf-huruf hijaiyah dalam Al melafalkan Al-Qur’an berdasarkan kaidah
Qur’an sesuai dengan kaidah penulisan tajwid, sesuai dalam makhorijul khurufnya
yang benar. dan tartil dalam membacanya. Metode ini
4) Mendorong peserta didik untuk sangat efektif untuk menerapkan kebiasan
mencintai Al-Qur’an dan memudahkan peserta didik membaca Alquran.
untuk menghafalkannya. Pembiasaan harus dilakukan secara
5) Mendorong peserta didik untuk berulang-ulang, dijalankan dengan tertib
memahami maknanya sekaligus dapat dan teratur sehingga akhirnya menjadi
mengamalkannya. suatu kebiasaan yang otomatis atau
Pemberian tugas one day one ayat menjadi bagian dari karakter anak. Agar
dilakukan dengan adanya kerja sama yang ini dapat berjalan, dibutuhkan seorang
sifatnya tidak langsung antara guru PAI pembimbing, pendamping dan lain
dengan orang tua peserta didik. Setiap sebagainya. Pembiasaan pada mulanya
orang tua harus mengetahui tugas anaknya memang mekanistik, akan tetapi pendidik
setiap hari terkait one day one ayat. harus mengupayakan dan mendorong
Keharusan orang tua untuk mengetahui bahwa kebiasaan dilakukan berdasarkan
tugas tersebut dilakukan dengan adanya kata hati atau kesadaran apeserta didik
kolom yang sudah tersedia dalam buku (Zuhri, 2013).
one day one ayat untuk ditanda Kemampuan membaca Al-Qur’an
tanganinya. Adanya kolom tanda tangan adalah merupakan hal yang sangat penting
orang tua peserta didik yang harus diparaf dalam proses pembelajaran setiap peserta
merupakan bentuk komunikasi dan kerja didik. Membaca Al-Qur’an adalah
sama antara guru PAI dengan orang tua kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh
murid dalam rangka mendisiplinkan peserta didik sebagai tahapan pertama
peserta didik agar bertanggung jawab untuk mempelajari Al-Qur’an sebelum
dengan tugasnya. Indikator kemampuan memahami terjemah, ulumul qur’an dan
peserta didik dalam menulis Al-Qur’an tafsirnya. Kemampuan membaca Al-
sebagaimana diutarakan oleh Husain Qur’an adalah keterampilan melafadzkan
(2005) adalah: setiap huruf dengan memberikan hak huruf
1) Menuliskan huruf tunggal, berharokat, (sifat-sifat yang menyertainya seperti
bersambung terdiri dari beberapa huruf, qolqolah dan lain-lain) dan mustahaknya
kalimat (kata) dan beberapa kalimat. (perubahan-perubahan bunyi huruf ketika
2) Menuliskan huruf-huruf hijaiyah secara bersambung dengan huruf lain seperti
terpisah dan tersambunga berikut tanda gunnah, idgham dan lain-lain (Sami,
bacanya. 2010).
3) Menuliskan huruf – huruf hijaiyah Membaca Al-Qur’an dalam arti
dengan baik, tepat, dan rapi. luas tidak hanya terbatas pada melisankan
4) Menyalin ayat Al Qur’an dengan huruf hijaiyah, akan tetapi melafalkannya
melihat teks Al Qur’an maupun dilakukan dengan benar, mengerti apa yang di
secara imla atau dikte. ucapkan, diresapi isinya serta diharapkan
dapat mengamalkannya. Agar peserta
didik dapat membaca Al-Qur’an dengan Peserta didik dikatakan mampu membaca
benar sesuai dengan kaidah tajwid dan Al-Qur’an dengan baik ketika ia dapat
ilmu tilawah, maka guru PAI harus melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an sesuai
mengeluarkan seluruh kompetensinya. dengan makharijul huruf dan kaidah tajwid
Guru PAI berkewajiban untuk (Giftia, 2014). Menurut Zakiah Daradjat
mengajarkan, membimbing dan melatih (2011) langkah pengajaran membaca Al-
peserta didik dalam membaca Al-Qur’an Qur’an itu meliputi:
secara benar sesuai dengan kaidah tajwid. 1) Pengenalan huruf hijaiyah, yaitu huruf
Untuk itu guru PAI SMP Negeri 4 Kota Arab dari Alif sampai dengan Ya’
Kediri harus memiliki kompetensi yang (alifbata).
baik agar tujuan pembelajaran dapat 2) Cara membunyikan masing-masing
tercapai secara efektif. Adapun langkah huruf hijaiyah dan sifat-sifat huruf itu; ini
yang dilakukan untuk meraih hal itu dibicarakan dalam ilmu makhraj.
diantaranya dengan menggunakan metode
pembelajaran pembiasaan. Pembiasaan 3) Bentuk dan fungsi tanda baca, seperti
adalah sebuah cara yang dapat dilakukan syakal, syaddah, tanda panjang (mad),
oleh guru PAI untuk membiasakan anak tanwin, dan sebagainya.
didik berfikir, bersikap dan bertindak
sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. 4) Bentuk dan fungsi tanda berhenti baca
Tujuan metode pembiasaan adalah agar (wakaf), seperti wakaf mutlak, wakaf
anak memperoleh sikap-sikap dan jawaz dan sebagainya.
kebiasaan kebiasaan baru yang lebih tepat 5) Cara membaca, melagukan dengan
dan positif dalam arti selaras dengan bermacam-macam irama dan bermacam-
tujuan pembelajaran (Ihsani, 2018). macam qiraat yang dimuat dalam Ilmu
Membiasakan peserta didik untuk Qiraat dan Ilmu Nadham.
membaca Al-Qur’an juz ke 30 dimulai 6) Adabut tilawah, yang berisi tata cara
surah Al-Naba diharapkan dapat dan etika membaca Al Qur’an sesuai
memudahkan untuk membaca Al-Qur’an dengan fungsi bacaan itu sebagai ibadah.
secara keseluruhan. Dengan melakukan
pembiasaan membaca Al-Qur’an secara 3. Faktor Pendukung Kompetensi Guru
rutinitas setiap harinya, peserta didik akan PAI
melakukan dengan sendirinya tanpa
paksaan mulai membaca juz ke 30 dari Dalam setiap hal yang dilakukan
surah Al- Naba. Untuk dapat membaca pasti ada faktor pendukung tercapainya
dengan baik, peserta didik harus diajarkan kegiatan, begitu pun dengan kompetensi
ilmu tilawah dengan bermacam iramanya. guru PAI dalam meningkatkan
Sebelum itu harus sudah memahami dan kemampuan peserta didik terhadap baca
dapat menggunakan berbagai tanda baca, tulis Al-Qur’an. Adapun faktor pendukung
membunyikan huruf dan kata sesuai dalam kegiatan ini adalah:
dengan bunyi yang pengucapannya harus a. Faktor Guru PAI
fasih dan benar. Dalam hal kemampuan Guru PAI merupakan orang yang
membaca Al-Qur’an, peserta didik bertanggungjawab terhadap keberhasilan
dikatakan mampu membaca Alquran pelaksanaan pembelajaran keagamaan di
ketika mengenal dengan baik huruf sekolah dan memegang kunci terhadap
hijaiyah dari mulai bentuk sampai dengan kinerja akademik peserta didik. Peneliti
cara menyambung huruf. Setelah mampu melihat bahwasanya guru PAI selalu
mengenal dan faham huruf hijaiyah maka memakai kopyah bagi laki-laki dan
seseorang dapat membaca dengan baik memakai baju muslimah bagi perempuan.
ayat per ayat dalam Al-Qur’an sesuai Hal ini merupakan tauladan yang bagi
dengan kaidah tajwid yang baik dan benar. peserta didik sehingga guru dapat
memberikan contoh yang baik dan menentukan terhadap keberhasilan
memotivasi peserta didik untuk selalu pembelajaran peserta didik terhadap baca
berpakaian rapi dan sopan. tulis Al-Qur’an. Guru PAI tidak memiliki
b. Faktor Peserta Didik cukup waktu untuk mengajarkan peserta
Peserta didik merupakan faktor didik terhadap baca tulis Al-Qur’an sesuai
penting dalam pembelajaran. Tanpa kaidah yang sebenarnya.
kehadiran peserta didik, mustahil b. Media Pembelajaran Baca Tulis Al-
pembelajaran dapat dilakukan, karena Qur’an Media pembelajaran adalah alat
dalam proses pembelajaran terjadi untuk membantu guru (pendidik) dalam
interaksi antara guru dan pesertad didik. memperjelas materi pelajaran yang akan
Peserta didik itu ibarat kertas putih yang disampaikan kepada peserta didik sehingga
kosong dan guru PAI merupakan tintanya. tujuan pembelajaran dalam hal ini baca
Jika tidak ada kertas, lantas kemana tinta tulis Al-Qur’an dapat dipahami benar.
itu akan dituliskan? Di sisi lain, motivasi Media adalah alat bantu yang dapat
belajar yang kuat dari peserta didik juga mendukung terhadap proses pembelajaran
menjadi salah satu faktor pendukung, yang dapat dijadikan sebagai penyampai
karena SMP Negeri 4 Kota Kediri pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
bukanlah sekolah yang berlatar belakang Media merupakan semua jenis peralatan
keagamaan, maka motivasi untuk lebih yang dapat merangsang siswa untuk
mengenal agama pun tumbuh, sehingga belajar. Ditinjau dari pendidikan Agama
ketika peserta didik memiliki motivasi Islam media pendidikan agama adalah
untuk belajar, maka proses pembelajaran semua aktivitas yang ada hubungannya
PAI akan berjalan dengan baik. dengan materi pendidikan agama, baik
yang berupa alat yang dapat diragakan
c. Faktor Lingkungan Sekolah maupun teknik/ metode yang secara efektif
Faktor lingkungan sekolah juga dapat digunakan oleh guru agama dalam
sangat mempengaruhi dan mendukung rangka mencapai tujuan pembelajaran
guru PAI SMP Negeri 4 Kota Kediri (Hardianto, 2011).
dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam Dalam pelaksanaan pembelajaran
hal ini, SMP Negeri 4 Kota Kediri baca tulis Al-Qur’an, guru PAI SMP
menyediakan Al-Qur’an di perpustakaan Negeri 4 Kota Kediri tidak memiliki media
dan masjid untuk mendukung yang cukup untuk mengantarkan peserta
terlaksananya proses pembelajaran PAI. didik berkemampuan dalam membaca atau
melafalkan Al-Qur’an secara fasih dan
4. Hambatan Kompetensi Guru PAI benar. Seperti dalam penulisan huruf
Hambatan kompetensi guru PAI hijaiyah tunggal, bersambung dan
untuk meningkatkan kemampuan peserta menuliskan satu ayat Al-Qur’an. Media
didik terhadap baca tulis Al-Qur’an yang digunakan hanya sebatas Al-Qur’an
adalah: dan buku tulis sehingga peserta didik tidak
a. Waktu Pembelajaran Baca Tulis Al- mendapatkan pengetahuan tentang
Qur’an yang Singkat Membaca Al-Qur’an makhorijul khuruf sesuai kaidah tajwid.
berarti melafalkan dengan benar apa yang Kemampuan dalam melafalkan dan
tertulis dalam Al-Qur’an termasuk menuliskan Al-Qur’an secara benar sesuai
melafalkan huruf hijaiyah. Waktu yang dengan kaidah penulisan dan makhorijul
dimiliki oleh guru PAI SMP Negeri 4 Kota khuruf Al-Qur’an mengalami hambatan.
Kediri untuk mengajarkan baca tulis Al- c. Latar Belakang Peserta Didik
Qur’an sangat minimal yaitu hanya 2 jam Perbedaan latar belakang peserta
pelajaran (2x40 menit) dalam seminggu didik yang ada di SMP Negeri 4 Kota
sekali, dan itu pun masuk dalam mapel Kediri merupakan aspek lain yang dapat
PAI. Waktu aktif belajar PAI sangat menghambat terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an. didik untuk melafalkan dan menuliskan
Perbedaan latar belakang keluarga, sosial, setiap huruf Al-Qur’an. Faktor pendukung
dan pendidikan orang tuanya. Perbedaan telaksananya kegiatan ini adalah faktor
tersebut dapat mempengaruhi minat dan guru, peserta didik, dan lingkungan
motivasi peserta didik terhadap sekolah. Pada dasarnya guru PAI SMP
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an. Negeri 4 kota Kediri telah berupaya untuk
Perbedaan pemikiran, latar belakang mendedikasikan kemampuannya dalam
keluarga dan cita-cita yang dimiliki peserta mengimplementasikan seluruh
didik itu bisa berpengaruh terhadap kompetensinya di dalam proses
motivasi dan semangat belajar. pembelajaran agar setiap peserta didik
Berdasarkan hasil observasi dan memiliki kemampuan terhadap baca tulis
wawancara tidak semua peserta didik dan Al-Qur’an. Namun masih ada yang perlu
orangtua di SMP 4 Negeri Kota Kediri ditingkatkan sehubungan dengan
berlatarbelakang pesantren, hanya sekitar kompetensi guru PAI tersebut. Seperti
25% dari peserta didik dan orang tua dalam pemilihan metode pembelajaran,
muslim yang berlatarbelakang lembaga pengefektifan waktu pembelajaran dan
pendidikan kegamaan tersebut. Oleh pemilihan media pembelajaran yang sesuai
sebab itu, pemilihan terhadap metode dengan karakteristik peserta didik.
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an yang
diterapkan oleh guru PAI harus DAFTAR PUSTAKA
mempertimbangkan karakteristik peserta Anggraeni, D., Barokah, R.R. & Sukawati,
didik. Metode pengulangan, misalnya S. (2018). Pengaruh Kegiatan Baca Tulis
melalui pengulangan yang dicontohkan Al-Qur’an terhadap Sikap Religius
media audio visual. Dengan audio visual Mahasiswa IKIP Siliwangi. Parole: Jurnal
setiap peserta didik diharapkan memahami Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
tentang tempat keluarnya huruf dan 1(6),1037-1044.
mampu menirukan dalam pelafalannya
secara benar. Demikian juga dalam Agusniar, E. (2015). Kemampuan
pembelajaran menulis ayat Al-Qur’an guru Profesional Guru Bidang Studi Pendidikan
PAI tidak memiliki metode yang dapat Agama Islam dalam Meningkatkan
mencontohkan cara menulis Al-Qur’an Prestasi Belajar Siswa SDN 1 Simpang
sesuai dengan kaidah penulisan dengan Peut Nagan Raya. Jurnal Ilmiah
menggunakan alat penunjang atau media Didaktika, 16(1), 129-140.
yang mendukung.
Daradjat. Z. (2012). Ilmu Pendidikan
D. KESIMPULAN Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Kemampuan membaca dan menulis
Al-Qur’an adalah merupakan hal yang Giftia, G. (2014). Peningkatan
sangat penting dalam proses pembelajaran Kemampuan Baca Tulis Huruf Al-Qur’an
setiap peserta didik yang harus menjadi Melalui Metode Tamam pada Mahasiswa
perhatian guru PAI. Kompetensi guru PAI Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
SMP Negeri 4 Kota Kediri dalam Gunung Djati Bandung. Istek: Jurnal
meningkatkan kemampuan peserta didik Kajian Islam, Sains, dan Teknologi, 8(1),
terhadap baca tulis Al-Qur’an dengan 142-158.
proses pembelajaran yang dilakukan
melalui metode wahdah bil kitabah dengan Gunawan, H. (2014). Pendidikan Islam:
menulis one day one ayat dan metode Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh.
tahfidz melalui pembiasaan membaca juz Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
30. Kemampuan membaca dan menulis
Al-Qur’an adalah keterampilan peserta
Hardianto. (2011). Media Pembelajaran Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang
dalam Pendidikan Agama Islam. Hikmah: Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 1-20. Menengah.

Husain, A. K. (2005). Seni Kaligrafi Khat Permendikbud No. 81a tentang


Naskhi. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. Implementasi Kurikulum 2013.

Ihsani, N., Kurnia, N. & Suprapti, A. Permendikbud Republik Indonesia No. 32


(2018) Hubungan Metode Pembiasaan Tahun 2013 Perubahan Peraturan
dalam Pembelajaran Dengan Disiplin Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah Potensia, Standar Nasional Pendidikan.
3(1), 50-55.
Sami, A., Naeem, A., & Moin, A. (2010).
Kartilawati, K., & Warohmah, M. (1). Al-Qur’anku dengan Tajwid Blok Warna.
Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Jakarta: Lautan Lestari.
Islam di Era Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Ta’dib: Journal of Islamic Siregar, R. (2018). Peningkatan Hasil
Education (Jurnal Pendidikan Islam), Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui
19(01), 143-168. Metode Pembelajaran Kontekstual. Jurnal
Global Edukasi, 1(4), 539 – 546.
Ma’rifataini, L. (2018). Implementasi
Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Syah, M. (2017). Psikologi Pendidikan.
Islam (Pai) Di Sekolah Menengah Atas Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Negeri (SMA) 11 Bandung. Edukasi: Undang-undang Republik Indonesia No.
Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen &
Keagamaan, 16(1), 110-123. Undang undang Republik Indonesia No.
20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.
Moleong, J. L. (2014). Metode Penelitian
Kualitatif, Edisi Revisi. PT Remaja Yusuf, M. Kadar. (2013). Tafsir Tarbawi:
Rosdakarya, Bandung. Pesan-pesan al-Qur’an tentang
Pendidikan. Jakarta: Amzah.
Mujib, A. (2014). Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Zuhri, M. N. C. (2013). Studi tentang
Efektivitas Tadarus Al-Qur`an dalam
Mulyasa, E. (2013). Standar Kompetensi Pembinaan Akhlak di SMPN 8
dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Yogyakarta. Cendekia: Jurnal Pendidikan
Rosdakarya. dan Kemasyarakatan, 11(1), 113-129.

Musfah, J. (2012). Peningkatan


Kompetensi Guru: Melalaui Pelatihan dan
Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta:
Kencana.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

Permendikbud No. 103 Tahun 2014


tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Menengah.

Anda mungkin juga menyukai